Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PERJANJIAN PERDAMAIAN PARA PENGGUGAT

Proposal Mediasi ini disusun atas niat baik sebagaimana kami selaku Para
Penggugat Prinsipal utarakan pada Majelis Hakim yang mengadili perkana gugatan
waris yang kami ajukan. Berikut hal-hal penting yang harus dipenuhi oleh Tergugat,
baik secara sendiri-sendiri maupun secara kolektif sebagai syarat terjadinya
perdamaian :

1. Bahwa sebelum Gugatan Waris ini diajukan. Tergugat lewat Kuasa


Hukumnya mengajukan Permohonan Ahli Waris. Namun Para Penggugat
hanya diminta untuk tanda tangan surat kuasa saja dan dokumen-dokumen
persyaratan yang dibutuhkan untuk pengajuan Penetapan Ahli Waris. Ketika
Para Penggugat meminta penjelasan tentang isi permohonan dan meminta
Salinan surat Permohonan kepada Kuasa Hukum Tergugat, tidak kunjung
mendapat jawaban. Bahkan untuk nomor perkara juga tidak diberikan. Untuk
itu kemudian Para Penggugat dengan sangat terpaksa mencabut kuasanya
kepada Kuasa Hukum yang ditunjuk oleh Tergugat dalam Permohonan Ahli
Waris.
2. Bahwa sebenarnya Para Penggugat tidak ingin mengajukan Gugatan Waris
ini, namun karena tidak adanya sifat keterbukaan dari Tergugat maupun
Kuasa Hukum yang ditunjuk oleh Tergugat, menjadikan Para Penggugat ragu
dengan apa yang dilakukan oleh Tergugat dalam pengajuan Permohonan Ahli
Waris tersebut.
3. Bahwa Para Penggugat tidak mempermasalahkan nafkah yang diberikan
Pewaris ( Ayahnya ) kepada Tergugat selama dalam masa pernikahan,
karena Para Penggugat sadar itu adalah hal yang lumrah ketika seorang
suami memberikan nafkah kepada seorang istri.
4. Bahwa, Para Penggugat mengetahui sebelum Pewaris meninggal dunia.
Pewaris memiliki barang-barang mewah seperti 2 buah jam tangan dengan
merk Rolex, sebuah jam tangan dengan merk Richard Mile, sebuah
Smartphone dengan merk I-Phone 13 Promax, sebuah Smartphone dengan
merk I-Phone XR, beberapa cincin dengan batu permata, dan sejumlah uang
dollar di dalam tas dan paper bag. Semua barang tersebut tersimpan di dalam
kamar Pewaris di rumah Malang yang beralamatkan di Perum Permata
Jingga, Lowokwaru, Malang Jawa Timur.
5. Bahwa Para Penggugat merasa terharu ketika Tergugat menyampaikan tidak
ingin harta ataupun barang-barang yang dimiliki Pewaris. Maka dari itu
sebenarnya Tergugat merasa tidak sampai hati jika harus melanjutkan proses
Gugat Waris ini.
6. Bahwa pada saat Pewaris berada dalam perawatan di Rumah Sakit Saiful
Anwar kota Malang, kamar Pewaris selalu terkunci dan kuncinya dibawa oleh
Tergugat dan duplikatnya dibawa oleh Penggugat 2 ( Thalia ). Sehingga
barang-barang seperti 2 buah jam tangan dengan merk Rolex, sebuah jam
tangan dengan merk Richard Mile, sebuah Smartphone dengan merk I-Phone
13 Promax, sebuah Smartphone dengan merk I-Phone XR, beberapa cincin
dengan batu permata, dan sejumlah uang dollar Amerika di dalam tas dan
paper bag, tersimpan dengan aman.
7. Bahwa ketika Pewaris meninggal dunia, Tergugat dan Para Penggugat
berkumpul di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, beserta keluarga lainnya.
Yang tinggal di rumah Perum Permata Jingga, Lowokwaru, Malang Jawa
Timur hanya Asisten Rumah Tangga saja.
8. Bahwa setelah mendapat kabar meninggalnya Pewaris, Asisten Rumah
Tangga tersebut kedatangan 2 ( dua ) orang tamu yaitu Adik dari Tergugat
dan asistennya, kemudian masuk ke dalam kamar Pewaris dan Tergugat.
Ketika Asisten Rumah Tangga tersebut bertanya kepada dua orang tersebut.
Kedua orang tersebut menjawab hanya menjalankan perintah dari Tergugat
untuk masuk dan mengambil barang milik Tergugat. Setelah itu kamar dikunci
kembali oleh kedua orang tersebut.
9. Bahwa setelah kedatangan dua orang tersebut, datanglah Sopir Pewaris yang
diperintahkan oleh Para Penggugat untuk mengambil uang yang ada di dalam
kamar Pewaris. Namun, tas dan paper bag yang berisi uang dollar tersebut
sudah tidak ada. Sopir Pewaris tersebut kemudian melaporkan bahwa tas dan
paper bag yang dimaksudkan sudah tidak ada. Padahal Sopir Pewaris
tersebut tahu betul letak tas dan paper bag. Karena pada saat Pewaris
membawa uang tersebut dari Jombang yang membawa dan meletakkan tas
dan paper bag tersebut adalah Sopir Pewaris atas perintah dari Pewaris.
10. Bahwa setelah kejadian tersebut, Para Pengugat hanya fokus ke pemakaman
Pewaris karena masih dalam suasana berduka.
11. Bahwa selang beberapa hari baru kemudian Para Para Penggugat
menanyakan tentang barang-barang dan uang yang semula berada di dalam
kamar tersebut kepada Tergugat, dan Tergugat mengakui bahwa Tergugat
menyuruh orang untuk mengambilnya di dalam kamar. Namun barang-barang
tersebut diakui sebagai kenang-kenangan dari Pewaris. Dan uang dollar
tersebut diakui telah dibawa dan sudah dikonversikan Tergugat sebanyak Rp
2.000.000.000,- ( Dua Milyar Rupiah )
12. Bahwa Tergugat menyampaikan tidak minta harta dari Pewaris dan akan
membagi uang Rp 2.000.000.000,- ( Dua Milyar Rupiah ) tersebut dengan
Para Penggugat setelah 100 hari meninggalnya Pewaris.
13. Bahwa setelah 100 hari meninggalnya Pewaris, tidak ada konfirmasi dan
pembahasan lebih lanjut tentang uang tersebut. Justru saudara dari Para
Penggugat melihat story Instagram Tergugat sedang berlibur ke beberapa
tempat. Kemudian info tersebut disampaikan ke Para Penggugat.
14. Bahwa karena merasa kecewa dengan sikap Tergugat yang terkesan tidak
memperhatikan Para Penggugat setelah meninggalnya Pewaris. Maka Para
Penggugat kemudian menunjuk dan memilih Kuasa Hukum untuk
mengajukan Gugatan Waris ini.
15. Bahwa uang dollar Amerika yang dibawa oleh Pewaris pada saat itu adalah
uang yang diperoleh jauh sebelum Pewaris menikah dengan Tergugat, yang
dititipkan di salah satu Pondok di Jombang. Yang pada waktu sebelum
Pewaris sakit, uang tersebut diambil oleh Pewaris bersama Sopir dari
Pewaris, kemudian dibawa ke rumah Malang di Perum Permata Jingga
karena memang sedianya uang tersebut akan diberikan Pewaris kepada
Penggugat 2 ( Thalia ). Hal ini didasarkan pada keterangan Pewaris di depan
Para Penggugat, Asisten Rumah Tangga dan Sopir dari Pewaris. Yang pada
saat itu bersama-sama menyaksikan Pewaris memberikan uang yang berada
dalam tas dan paper bag tersebut.
16. Bahwa berdasarkan hal tersebut, Tergugat seharusnya mengembalikan uang
sejumlah Rp 2.000.000.000,- ( Dua Milyar Rupiah ) tersebut kepada
Penggugat 2 ( Thalia ).
17. Bahwa para Para Penggugat bersepakat agar Tergugat mengembalikan uang
tersebut hanya sejumlah Rp 1.500.000.000,- ( Satu Milyar Lima Ratus Juta
Rupiah ) saja dan sim card milik Pewaris. Dan Para Para Penggugat tidak
lagi meminta barang-barang lain yang telah dibawa oleh Tergugat seperti 2
buah jam tangan dengan merk Rolex, sebuah jam tangan dengan merk
Richard Mile, sebuah Smartphone dengan merk I-Phone 13 Promax, sebuah
Smartphone dengan merk I-Phone XR, beberapa cincin dengan batu
permata. Sebagai bentuk iktikad baik Para Penggugat karena Tergugat tidak
meminta harta peninggalan ( Waris ) dari Pewaris yang diperoleh sebelum
menikah dengan Tergugat, seperti halnya yang telah disampaikan Tergugat
kepada Para Para Penggugat.
18. Bahwa memang benar menurut hukum Islam, istri yang ditinggal meninggal
suaminya akan mendapat 1/8 dari harta milik Pewaris setelah memisahkan
pembagian harta bersama dengan almarhum istri sebelumnya. Namun dari
sisi ini sepertinya perlu dipertimbangkan ulang bersama. Jika usia pernikahan
sudah berpuluh-puluh tahun, tentu pengorbanan seorang istri tidak diragukan.
Banyak suka dan duka yang sudah dirasakan bersama. Namun bagaimana
jika usia pernikahan baru berjalan 36 hari. Layakkah seorang istri tersebut
merasakan keringat yang telah dikumpulkan berpuluh-puluh tahun oleh
seorang suami dengan istri sebelumnya yang telah meninggal terlebih dahulu.
Sedangkan ada anak kandung dari istri pertama yang juga ikut merasakan
masa-masa sulit, bahkan mungkin dengan keadaan yang lebih sulit dari yang
pernah kita pikirkan sebelumnya.
19. Bahwa Para Penggugat menginginkan adanya perdamaian dengan Tergugat,
agar keharmonisan keluarga tetap utuh terjaga. Dengan syarat :
a. Tergugat mengembalikan uang sejumlah Rp 1.500.000.000,- ( Satu
Milyar Lima Ratus Juta Rupiah ) kepada Para Penggugat.
b. Mengembalikan Sim Card milik Pewaris yang berada di dalam Smart
Phone Pewaris.
c. Menandatangani Surat kesepakatan untuk tidak meminta waris dari
Pewaris dalam bentuk apapun, seperti apa yang telah disampaikan oleh
Tergugat kepada Para Penggugat.
d. Menandatangani Surat Perjanjian Damai.
e. Membebankan biaya mediasi kepada Tergugat.
Demikian Proposal Perjanjian Perdamaian kami buat. Atas perhatiannya
disampaikan terima kasih.

Jombang, 16 Januari 2024

PARA PENGGUGAT/ KUASA HUKUM

Anda mungkin juga menyukai