Kepada Yth : Majelis Hakim Dalam Perkara Perdata Nomor 195/Pdt.G/2019/PN.Bitung Di_ Bitung
Perihal : Tanggapan Penggugat atas Eksepsi/Jawaban Tergugat
Dalam Eksepsi :
1. Berdasarkan jawaban dari Tergugat melalui Kuasa Hukum Meifita S.
Johanis,SH dan Refly Pantouw,SH bahwa benar antara Penggugat dan Tergugat melaksanakan Perkawinan di jakarta utara berdasarkan kutipan nomor : 113/JU/PK/2011, akan tetapi setelah Perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sepakat untuk tinggal di kota Bitung tepatnya kelurahan Madidir Weru,Kecamatan Madidir sebagaimana Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga Penggugat dan Tergugat sehingga kompetensi dari Gugatan sangat mendasar dikarenakan Tergugat tidak pernah mengurus surat pindah di pemerintah, sehingga Tergugat masih terdaftar sebagai penduduk kota bitung bersama dengan Penggugat.Tergugat juga menerima Panggilan Sidang dan hadir disidang pertama. 2. Bahwa dalam dasar gugatan sangat mendasar bahwa Tergugat tidak menghargai suami sehingga Tergugat sering ke Jakarta semaunya sendiri dengan alasan bahwa Tergugat tidak mau tinggal dengan Ibu Penggugat. 3. Padahal Penggugat sangat menyayangi keluarga dan Penggugat juga merupakan anak yang berbakti kepada orang tua sehingga Penggugat mengurus ibu yang sudah tua renta dan sebagai bukti kewajiban anak terhadap orang tua. 2
4. Seharusnya Tergugat ketika menerima penggugat dan diikat dalam
suatu Perjanjian Suci seharusnya Tergugat bisa menerima orang tua dari Penggugat untuk tinggal bersama,sehingga bukan menjadi alasan dari Tergugat sebagaimana dalam jawaban Tergugat dalam Pokok Perkara Poin.3. 5. Bahwa dalam Eksepsi poin 2,poin 4 dan poin 5 dimana Kuasa Hukum Tergugat menyatakan bahwa Penggugat yang melakukan sendiri dan melakukan Gugatan sehingga perlu dijelaskan bahwa Penggugat selama ini mencoba bersabar terhadap Tergugat dengan selalu membujuk untuk tetap bersama-sama sejak Tergugat yang semaunya pergi ke jakarta dan pulang ke bitung tanpa memenuhi kewajiban sebagai seorang istri yang harusnya mendampingi sehidup semati dan berdasarkan UU no.1 tahun 1974.
Memohon kepada Majelis untuk menolak atau tidak dapat diterima
Eksepsi oleh Kuasa Hukum Tergugat.
Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa dalil-dalil yang didalam Gugatan sangat beralasan
dikarenakan Tergugat ke Jakarta sering meninggalkan Penggugat tanpa ingin tahu tentang kondisi dari Penggugat dengan saalah satu contoh bahwa penggugat pernah mengalami sakit kepala yang sangat lama dimana hampir 3 tahun tanpa diurus oleh Tergugat yang notabene sebagai istri yang lewat sumpah dan janji dalam Perkawinan yang menerima dalam suka dan duka,tetapi Tergugat tidak pernah peduli bahkan tidak mengurus kepada Penggugat sebagaimana tugas seorang Istri yang baik. 2. Tergugat sering ke jakarta bukan karena Penggugat tidak memperhatikan rumah tangga tetapi Tergugat tidak menghargai Penggugat dan mengambil keputusan-keputusan sendiri menurut kemauan dari Tergugat dan lebih parah lagi 3
3. Penggugat sangat menyayangi akan keluarga dengan dibuktikan
bahwa Penggugat selalu membujuk kepada Tergugat untuk selalu bisa hidup bersama akan tetapi Tergugat selalu mengindahkan bujukan dari Penggugat,bahkan Penggugat sering ke jakarta untuk meminta langsung kepada Tergugat untuk bisa mewujudkan keluarga yang berdasarkan UU no.1 tahun 1974 tentang Perkawinan. 4. Penggugat walaupun Tergugat sering tidak bersama namun kewajiban sebagai kepala keluarga selalu dipenuhi dengan menafkahi Tergugat bersama dengan anak dengan adanya biaya bulanan sekitar Rp. 7.000.000- (Tujuh Juta Rupiah). 5. Jadi tidak benar apabila Penggugat tidak menafkahi akan Tergugat dan anak walaupun sering tidak bersama.padahal Penggugat membutuhkan sosok seorang Istri untuk bisa bersama-sama membangun keluarga yang baik. 6. Penggugat mengajukan Gugatan Cerai karna Penggugat sudah cukup sabar selama 8 tahun menunggu akan Tergugat untuk bisa berubah,namun sampai Gugatan diajukan Tergugat masih tetap bertahan dengan keinginan dan kemauan sendiri.
Berdasarkan uraian tanggapan atas jawaban tergugat mohon kiranya
majelis hakim memberi putusan yang seadil-adilnya. Dan apabila rumah tangga penggugat dan tergugat di putuskan cerai, maka kiranya majelis hakim dapat menjatuhkan Putusan:
1. Menerima Gugatan Penggugat seluruhnya.
2. Biaya Pendidikan anak sampai selesai menjadi tanggung jawab dari Penggugat dan siap memberikan bulanan sebesar Rp. 7.000.000- 3. Penggugat siap mengurus anak apabila Tergugat menyerahkan kepengurusan anak kepada Penggugat. 4
Dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keadilan yang
seadil-adilnya. Demikian tanggapan Penggugat atas jawaban Tergugat dan kiranya dapat menjadi pertimbangan bagi majelis hakim yang mulia.