Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTIM


PEMBUANGAN GAS BUANG PADA IZUZU PANTER
LV.25

Disusun oleh :

Nama : Jefri Ariyana

NIM : A15011

Program Studi : D3 Mesin Otomotif

POLITEKNIK INDNUSA SURAKARTA

Tahun 2018

i
PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

Proposal tugas akhir ini telah disetujui oleh dosen pembimbing pada :

Hari : Senin

Tanggal : Agustus 2018

Judul Tugas Akhir : Perawatan dan Perbaikan Sistim Pembuangan Gas


Buang Pada Izuzu Panter LV.25

Surakarta, Agustus 2018

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Onery Andy Saputra M.Pd Sudiro ST,M.Si


NIDN. 0619039101 NIDN. 0621077301

Mengetahui:

Ketua Program Studi

Sudiro ST,M.Si
NIDN. 0621077301

ii
PROPOSAL TUGAS AKHIR

A. Judul Proposal

Perawatan Dan Perbaikan Sistim Pembuangan Gas Buang Pada Izuzu Panter

LV.25

B. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi menuntut berbagai instansi baik instansi

pemerintahan, swasta maupun organisasi harus berbenah diri dalam

menyikapi perkembangan teknologi ini. Perkembangan otomotif sebagai alat

transportasi, baik di darat maupun di laut, sangat memudahkan manusia

dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Selain mempercepat dan

mempermudah aktivitas, di sisi lain penggunaan kendaraan bermotor juga

menimbulkan dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan, terutama gas

buang dari hasil pembakaran bahan bakar yang tidak terurai atau terbakar

dengan sempurna.

Dari masalah tersebut kami mencoba menjelaskan apa itu sistem gas

buang pada alat transportasi, tapi di makalah ini kami hanya menjelaskan

sistem gas buang pada sepeda motor. Dengan makalah ini kami berharap agar

kalangan masyarakat khususnya untuk pengguna kendaraan sepeda motor

agar paham mengenai sistem pembuangan itu sendiri.

Gas buang adalah sisa hasil pembakaran yang dihasilkan oleh

pembakaran di dalam mesin kendaraan bermotor. Setelah campuran bahan

1
bakar dengan udara yang berada di dalam silinder dibakar dengan nyala api

dari busi dan telah menghasilkan tenaga, maka gas tersebut harus dikeluarkan

dari dalam silinder untuk dibuang. Untuk membuang gas bekas pembakaran

ini tidak sekedar dibuang saja ke udara luar tanpa memperhatikan keamanan

dan kenyamanan manusia. Artinya pembuangan gas bekas ini harus tidak

merugikan baik pengendara motor itu sendiri maupun orang lain. Kerugian

dari pengendara itu sendiri misalnya karena pembuangan gas bekas yang asal

buang saja, mungkin tenaga yang dihasilkan motor akan menurun sedangkan

kerugian yang berhubungan dengan orang lain ialah timbulnya suara yang

bising maupun timbulnya polusi udara yang dapat meracuni orang. Oleh

karena itu sistem pembuangan gas bekas harus dibuat agar kerugian tersebut

dapat di eliminer atau paling tidak menjaga agar kerugian yang muncul

sekecil-kecilnya.

Agar sistem pembuangan tidak mempengaruhi tenaga mesin, dalam arti

megurangi tenaga mesin, maka diusahakan tidak ada tekanan balik yang

berlebihan yang akan menghambat keluarnya gas bekas dari dalam silinder.

Apabila tekanan balik ini timbul di dalam saluran pembuangan maka akan

menghambat keluarnya gas buang dari dalam silinder sehingga gas bekas

tidak bisa keluar semua yang akibatnya akan ada sisa gas bekas di dalam

silinder. Dengan adanya sisa gas bekas di dalam silinder maka akan

mengurangi ruangan untuk gas baru yang masuk ke dalam silinder. Dengan

demikian berarti akan mengurangi efisiensi volumetrik, yang akibatnya

tenaga mesin akan turun. Disamping tekanan balik yang kecil, saluran

2
pembuangan harus dapat meredam suara yang ditimbulkan oleh pembuangan

gas bekas ini sehingga tidak mengganggu manusia dan lingkungan.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan suatu

permasalahan yaitu :

1. Apa saja komponen sistem gas buang pada Izuzu Panter LV.25?

2. Bagaimana prosedur keselamatan kerja pada perawatan dan perbaikan

sistem pembuangan gas buang pada Izuzu Panter LV.25

3. Bagaimana prosedur perawatan sistem pembuangan gas buang pada Izuzu

Panter LV.25 ?

4. Bagaimana prosedur perbaikan sistem pembuangan gas buang pada Izuzu

Panter LV.25?

D. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan

tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu, penulis

memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi

dalam konteks permasalahan dalam perawatan dan perbaikan sistim

pembuangan gas buang isuzu panter lv 25.

3
E. Tujuan Tugas Akhir

Tugas akhir ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui apa saja komponen sistem gas buang pada Izuzu Panter

LV.25?

2. Mengetahui bagaimana prosedur keselamatan kerja pada perawatan dan

perbaikan sistem pembuangan gas buang pada Izuzu Panter LV.25

3. Mengetahui bagaimana prosedur perawatan sistem pembuangan gas buang

pada Izuzu Panter LV.25 ?

4. Mengetahui bagaimana prosedur perbaikan sistem pembuangan gas buang

pada Izuzu Panter LV.25?

F. Manfaat Tugas Akhir

Manfaat yang diperoleh dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Bagi Penulis, Merupakan sarana pengembangan dan penerapan teori –

teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan menciptakan karya

yang kreatif dan inovatif dengan menciptakan sebuah buku panduan yang

bisa digunakan oleh masyarakat banyak.

2. Bagi Politeknik Indonusa Surakarta

Bagi Politeknik Indonusa Surakarta, Penulis berharap agar prosedur

perawatan dan perbaikan pada sistem gas buang, dapat menjadi salah satu

4
bahan untuk kegiatan pembelajaran sehingga mahasiswa dapat dengan

mudah mengetahui bagaimana prosedur perawatan sistem gas buang.

3. Bagi Instansi

Bagi Masyarakat, Penulis berharap hasil dari tugas akhir ini dapat

menjadikan salah satu buku pedoman yang dapat dengan mudah dibaca,

dimengerti dan dipahami oleh masyarakat secara luas.

G. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

1. Metode observasi

Suatu pengamatan yang di lakukan secara langsung pada objek yang

mengalami masalah, sehingga menemukan ide untuk dapat memecahkan

masalah pada obyek tersebut.

2. Metode wawancara

Menanyakan secara langsung kepada informan atau seorang autoritas

(seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah). Sehingga dapat di

peroleh data yang relevan.

3. Metode studi pustaka

Pencarian data melalui jurnal, buku maupun media internet yang

berhubungan dengan sistem gas buang sebagai bahan pendukung

pembuatan proposal tugas akhir.

5
H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Berisi tentang penguraian Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,

Pembatasan Masalah, Tujuan Tugas Akhir, Manfaat Penulisan, Pengumpulan

Data, Sistematika Penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Penulis menjabarkan teori dasar yang berhubungan dengan kasus atau masalah

yang akan di bahas dalam tugas akhir. Uraian ini harus mengacu / bersumber

pada sumber yang bertanggung jawab, seperti buku teks, Jurnal, internet,

majalah dll

BAB III. TINJAUAN UMUM

Bab ini menguraikan tentang penelitian, waktu, objek, tempat dan bagaimana

data diambil, dan jadwal kerja.

tentang pembongkaran, pemeriksaan, perakitan/pemasangan, perawatan,

troubleshooting, dan perhitungan dll sesuai dengan petunjuk pembimbing

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Menguraikan penemuan – penemuan masalah yang diteliti dan memberikan

solusi atau pemecahan masalah dengan metode tertentu. Menguraikan langkah

– langkah pembuatan produk mulai dari pemilihan bahan materi sampai

finishing. Pembuatan Produk. menerangkan langkah-langkah pembuatan

produk: bahan dan alat, proses pembuatan, gambar jadi, implementasi dll.

BAB V. PENUTUP

6
Berisi tentang kesimpulan yang menjawab dari perumusan masalah dan saran

yang diajukan penulis sebagai referensi untuk mengembangkan produk yang

dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

I. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian sistim pembuangan gas buang

Sistim pembuangan gas buang adalah saluran pembuangan yang

digunakan untuk membuang hasi sisa gas buang dari dalam ruang bakar

menuju luar. Fungsi sistim adalah memastikan efisiensi mesin dengan

memperbaiki tingkat pelepasan gas buang dari mesin yang mengandung

zat berbahaya bagi lingkungan maupun penguna lainya.(Wikipedia)

a. Fungsi sistim pembuangan

Mengalirkan hasil pembakaran dalam mesin ke luar meskipun

demikian sistim pembuangan sangat berpengaruh terhadap

kesehatan lingkungan karena sistim ini dapat mereduksi gas

berbahaya yang dihasilkan akubat pembakaran pada mesin.

b. Prinsip kerja gas buang

Pada saat pembakaran berlangsung di dalam ruang pembakaran,

katub buang akan menahan gas yang sedang terbakar di dalam

silinder, pada waktu yang ditentukan katub buang akan membuka

7
dan menyalurkan gas sisa pembakaran keluar melalui exhaust

manifold menuju saluran pembuangan.

Sumber, https://panjimitiqo.files.wordpress.com/2011/05
Gambar 1. Prinsip kerja gas buang

c. Konstruksi sistem gas buang

Desain gas dirancang untuk menyalurkan sisa hasil pembakaran

dalam mesin ke tempan yang aman bagi pemguna mesin. gas hasil

sisa pembakaran umunya panas, maka dari itu salauran gas buang

harus tahan terhapap suhu panas dan dapat melepaskan panas.

Saluran gas buang tidak boleh melewati atau berdekan dengan

material yang mudah terbakar. Meskipun sederhana sistem

pembuangan sangat berpengaruh terhadap performa mesin.

8
Sumber, https://camargus.com
Gambar 2. Konstruksi sistim pembuangan gas buang

d. Komponen sistim pembuangan gas buang

1) Exhaust manifold header

Terdiri dari beberapa saluran yang terhubung pada masing masing

silinder untuk menyalurkan gas buang menuju satu saluran

pembuangan.

Sumber,https://www.holley.com/products/exhaust/
headers_and_exhaust_manifolds/exhaust_manifolds/parts/8501-
3HKR:
Gambar 3. Exhaust manifold head

2) Exhaust down pipe

9
Exhaust down pipe merupakan komponen penghubung antara

Exhaus manifold head menuju katalik konverter.

Sumber,www.stage3motorsports.com
Gambar 4. Exhaust down pipe

3) Sensor O2

O2 sensor merupakan salah satu sensor pendeteksi gas buang di

saluran exhaust atau knalpot pada motor injeksi.Sensor ini berfungsi

mengatur pasokan bahan bakar agar sesuai dengan kebutuhan di

ruang pembakaran.Teknologi ini juga membuat motor menjadi

ramah lingkungan karena pasokan bahan bakar dapat menekan emisi

gas buang.

Sumber, https://www.aliexpress.com

10
Gambar 5. Sensor O2

cara kerjanya, O2 sensor akan membandingkan jumlah O2 sisa

pembakaran dengan O2 dari udara luar.Hasil perbandingan ini yang

nantinya diubah menjadi arus listrik untuk kemudian memberi sinyal

ke ECU (Electronic Control Unit).Sinyal yang didapat akan

membuat ECU menentukan takaran bahan bakar ideal yang

disemprotkan ke ruang pembakaran berdasarkan deteksi gas buang.

4) Catalic Konverter

komponen ini merukapakan komponen wajib pada mobil saat ini.

Fungsi komponen ini adalah mereduse atau menguranggi gas buang

karbon yang mengandung zat berbahaya seperti, Karbon

monoksida(Co),Hidrokarbon(H), Nitrogen oksida(NOx).

cara kerja katalic konverter yaitu pada saat mobil dihidupkan

Pembakaran pada ruang bahan bakar akan menghasilkan 3 zat buang,

(Co),(H),(Nox) semua gas buang akan melalui Katalik

konverter(CC) yang akan mereduksi zat-zat tersebut karena,didalam

CC mengandung Rhodium(Rh),Paladium(Pd) dan Platinum(Pt).

11
Sumber, https://www.lceperformance.com
Gambar 6. Katalik konverter

5) Pipa pembuangan

Komponen ini berfungsi mengalirkan gas buang dari katalik

konverter menuju resonator.

Sumber, https://afepower.com/afe-power-49-03098-atlas-down-pipe-
back-exhaust-system-with-muffler
Gambar 7. pipa pembuangan

6) Resonator

resonator berfungsi sebagai peredam suara dan dapat membuat back

presure (tekanan balik) gas buang, pada umunya resonator di

tempatkan dibawah setelah katalic konverter, masalah kerusakan

yang sering terjadi pada resonator yaitu keropos, penyok dan

kebocoran.

12
Sumber,https://www.cjponyparts.com/resources/mufflers-vs-
resonators
Gambar 8. Resonator
7) Muffler tip

Yaitu pipa saluran yang keluar dari muffler yang sifatnya hanya pipa

gas buang.komponen ini biasanya dimodifikasi untuk mendongkrak

penampilan karna komponen ini berada di luar dan terlihat.

Sumber,https://id.foreverbluegear.com/spartans-muffler-knalpot-
twin-loop-spartans/
Gambar 9. Muffler tip
.

2. Perawatan

Menurut Martin T.Sieran (2003),konsep perawatan mobil sudah dikenal

sejak abad 20.kata pemeliharaan berasal dari kata “Maintenance” dalam

bahasa ingris yang berati memperbaiki.

tujuan perawatan adalah upaya menangulangi kerusakan secara dini

agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah.

3. Perbaikan

Perbaikan adalah proses pengembalian komponen kendaraan agar

berfungsi sesuai dengan fungsinya.

13
a. Pelepasan

1) Siapkan tool set kunci

a) Melepas konverter katalis tidak sama seperti mengganti ban

Anda harus mengangkat keseluruhan mobil anda dari tanah,

bukan hanya salah satu. Sangat penting untuk mencari tempat

yang datar,jika tidak, mobil bisa jatuh dan bisa mencederai

anda atau bahkan menimbulkan kematian.Jika anda memiliki

akses ke lift hidrolik, anda juga bisa menggunakannya. Ini juga

cara yang baik untuk mengangkat mobil saat mengganti

konverter katalis.

b) Biarkan knalpot mobil anda menjadi dingin. Jika mobil anda

baru saja berhenti, knalpot bisa jadi masih sangat panas, anda

bisa melepuh jika memegangnya. Untuk menghindari resiko

ini, biarkan mobil menjadi dingin dulu. Tergantung sistem

pembuangan mesin mobil anda, biasanya ini hanya

membutuhkan beberapa menit.

c) Cari posisi konverter katalis. Masuklah ke bawah mobil anda

dan cari lokasi pipa knalpot, yang memanjang menuju ke arah

lubang pembuangan di belakang. Konverter harusnya tidak

sulit ditemukan biasanya ini berbentuk kotak panjang atau

sedikit lonjong di tengah-tengah saluran pembuangan mobil

14
anda. Pada beberapa mobil, mungkin bentuknya seperti

silinder.Periksa apakah konverter dibaut atau dilas pada

keseluruhan saluran pembuangan, pada sambungannya. Anda

mungkin perlu membawanya ke bengkel untuk membukanya

jika konverter dilas, bukan dibaut. Anda masih bisa mengganti

sendiri konverter yang dilas jijka anda memiliki gergaji dan

alat las dan anda bisa menggunakannya dengan aman.

d) Lepaskan sensor O2 (oksigen) dari konverter. Konverter

katalis modern dilengkapi dengan satu atau lebih sensor

oksigen untuk memonitor efisiensi pembuangan gas pada

mobil anda. Jika konverter Anda memiliki sensor oksigen,

lepaskan dulu sebelum Anda melanjutkan pekerjaan.Setelah

seleasai, lepaskan sensor sehingga tidak mengganggu proses

kerja anda.

e) lepaskan baut pada bagian belakang lebih dulu, baru baut yang

depan. Gunakan kunci pas yang sesuai untuk

mengendurkannya dulu sebelum anda mencopotnya. Setelah

semua baut kendur (namun masih terpasang), lepaskan baut

"belakang" (bagian yang lebih dekat dengan saluran

pembuangan), sebelum anda melepaskan yang "depan".

Lepaskan konverter setelah anda selesai membuka bautnya

f) Untuk alternatif, pada konverter yang dilas, potong saja

konverternya. Jika konverter anda dilas pada saluran

15
pembuangan dan bukan dibaut, satu-satunya cara melepas

adalah dengan memotongnya hingga lepas dari keseluruhan

pipa. Gunakan gergji besi untuk hal ini. Potong di dekat bekas

lasnya, lalu lepaskan konverter setelah itu.Jika anda selesai dan

konverter masih tergantung, Anda bisa menggunakan palu

untuk mengetuknya denan ringan, jangan sampai merusaknya,

karena bisa menimbulkan kebocoran knalpot.

b. Pemasangan

1) Masukkan gasket yang terdapat pada konverter katalis

baru. Beberapa konverter, terutama yang dibaut, akan dilengkapi

dengan gasket lingkaran kecil yang akan duduk di antara pipa

pembuangan dengan konverter, untuk memastikan pemasangan

yang rapat. Jika konverter pengganti dilengkapi dengan gasket

ini, pasang sesuai dengan petunjuknya sebelum melanjutkan

pekerjaan.

2) Pasang konverter katalis baru pada tempatnya. Kemudian,

pegang konverter katalis pada posisi pemasangannya. Periksa

kembali bahwa arahnya telah benar (biasanya ada tanda panah),

dan sisi yang benar menghadap ke bawah. Karena agak susah

untuk memegang konverter dengan satu tangan, untuk beberapa

langkah berikutnya, lebih baik jika Anda minta bantuan orang

lain untuk memegang konverter itu saat anda bekerja

16
3) Kencangkan baut dengan tangan. Jika mobil anda dilengkapi

konverter yang dibaut dan lubang pada konverter baru sama

dengan posisi baut semula, maka mudah saja pemasangannya.

Untuk memulainya, masukkan baut dengan tangan dan putar

dulu dengan tangan, untuk memudahkan pemasangan. Jangan

terlalu kencang, karena celah yang ada akan memudahkan anda

untuk mencari posisi akhir yang benar.

4) Kencangkan semua baut. Mulai dari bagian "depan" (bagian

yang dekat dengan masin), kencangkan buat dengan kunci yang

sesuai. Lanjutkan ke bagian belakang setelah anda

mengencangkan bagian depannya. Anda harus

mengencangkannya sekencang mungkin, kalau tidak, kebocoran

gas bisa terjadi. Jadi Anda tidak akan pusing-pusing di

kemudian hari karena menghirup gas buang

5) Pasang sensor oksigen pada tempatnya kembali. Jika Anda tadi

melepaskannya, pasng kembali sekarang. Saat Anda

melakukannya, periksa bahwa kabel telah terpasang dengan

benar dan tidak ada kerusakan. Ini bisa menyebabkan kesalahan

pembacaan pada sensor tersebut, dan bisa menyebabkan lampu

"check engine" anda menyala.

6) Periksa kembali hasil pekerjaan anda. Saat ini, jika semua

pekerjaan telah benar, artinya pekerjaan Anda telah selesai.

Gunakan kesempatan ini untuk memeriksa sekali lagi bahwa

17
konverter telah terpasang denan benar dan semua baut telah

kencang. Jika dilas, pastikan tidak ada kebocoran.

4. Rangkuman Jurnal Pembanding

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sudaryono S.Pd yang berjudul

“Perancangan Katalik Dengan Bahan Tembaga Berbentuk Sarang Lebah

Untuk Mengurangi Emisi Gas Buang”. Konstribusi emisi gas buang pada

kendaraan sangat besar hal ini diakibatkan oleh pertumbuhan laju

kendaraan yang sangat meningkat.sebagian besar kendaraan tersebut

menghasilkan gas buang yang berbahaya,akibat perawatan yang kurang

atau pengunaan kualitas bahan bakar yang kurang baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh emisi gas

buang dengan mengunakan katalik konverter berbahan tembaga dan tanpa

mengunakan katalik konverter.

1. Penggunaan plat tembaga bermodel sarang lebah mempunyai hasil

yang lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan katalis. Ditinjau dari

emisi berikut :

a. Emisi gas HC mengalami penurunan yang cukup

baik denganmenunjukan prosentase penurunan sebesar 23.449

%, di bandingkan tanpa adanya katalis.

b. Emisi gas CO mengalami penurunan yang sangat

baik denganmenunjukan prosentase penurunan sebesar 32.284

%,dibandingkan tanpa adanya katalis.

18
2. Setelah melakukan penelitian dengan penggunaan Catalytic Converter

(plat tembaga bermodel sarang lebah) dengan perbedaan tingkatan pada

saluran gas buang, hasil yang didapat mampu menetralisir emsi gas

buang HC dan CO dengan prosentase penurunan yang cukup baik.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Masruri wardana yang

berjudul “Pengaruh Panjang Pipa Katalis Annulus Terhadap Konsentris

Pada HCS (Hidrocarbon Craking System) Terhadap Unjuk Kerja Motor 4

Langkah” Untuk meningkatkan unjuk kerja dari sebuah kendaraan

dilakukan berbagai cara, salah satunya dengan sistem HCS (Hydrocarbon

Cracking System). HCS (Hydrocarbon Cracking System) merupakan

sebuah inovasi untuk meningkatkan performa dan unjuk kerja kendaraan

bermotor, dengan memanfaatkan kandungan hidrokarbon dalam bahan

bakar (pertalite). Cara kerja HCS adalah dengan memanfaatkan bahan

bakar masuk ke dalam ruang bakar akan dipanaskan dengan media pipa

katalis tembaga sehingga terjadi proses cracking didalamnya, dengan

proses cracking akan terjadi penguraian atau pemecahan molekul –

molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul - molekul

senyawa yang lebih kecil. Dari hasil Cracking bahan bakar itu membuat

campuran bahan bakar dan udara menjadi lebih ideal dan proses

pembakaran pada motor bakar akan mendekati ideal

Penulis mengunakan metode penelitian yang di lakukan di

Universitas Jember.

19
Tujuan penulisan untuk mengetahui pengaruh panjang pipa

katalis dengan bentuk Annulus konsentris pada HCS (Hydrocarbon Crack

System) terhadap emisi gas buang terhadap pada 4- langkah.

Kesimpulan hasil analisa pengaruh panjang pipa katalis annulus

konsentris pada HCS (hydrocarbon cracking system) terhadap unjuk kerja

motor 4-langkah, denga variasi panjang katalis :

1. Semakin panjang pipa katalis annulus konsentris pada HCS

(hydrocarbon cracking system) maka torsi maksimum yang dihasilkan

akan meningkat.

2. Bertambahnya panjang pipa katalis pada HCS (hydrocarbon cracking

system) dapat meningkatkan proses pembakaran menjadi lebih baik

sehingga dapat mengurangi kadar emisi gas HC, CO pada kendaaraan.

3. Dengan panjang pipa katalis 200 mm mampu meningkatkan efisiensi

konsumsi bakar spesifik 5%-10%

J. Waktu Pelaksanaan

Agar pelaksanaan penulisan laporan tugas akhir dapat berjalan sesuai dengan

yang diharapkan, maka penulis membuat rencana pelaksanaan penyusunan

laporan tugas akhir sebagai berikut:

20
Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Tugas Akhir

Juni Juli Agustus


No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Survey Lapangan 

2. Pengumpulan Data 

3. Penyusunan Proposal 

Penyusunan Instrumen  
4.
penelitian

5. Uji Coba Instrumen  

6. Pelaksanaan Kegiatan    

7. Pengolahan Data    

8. Penulisan Laporan    

9. Ujian Tugas Akhir   

10. Revisi Laporan Tugas Akhir  

11. Penggandaan Laporan 

21
DAFTAR PUSTAKA
Politeknik Indonusa Surakarta, Buku Pedoman Akademik Politeknik Indonusa
Surakarta, Politeknik Indonusa Surakarta, 2018

Ari, K, Knalpot Menentukan Kondisi Mesin, (Online),


(http://www.untukku.com/berita-untukku/berita-otomotif/deteksi-kondisi-
mesin-lewat-ujung-knalpot-untukku.html),diakses Jumat 23 Oktober 2015

Daryanto, Teknik Reparasi dan Perawatan Sepeda Motor, Sinar


Grafika .Offset Jakarta, 2001

Hariri, P. 2012. Modul Pembelajaran Sistem Gas Buang Sepeda Motor.


(Online), (hariripriyanto.blogspot.co.id/2012/06/modul-pembelajaran-
sistem-gas buang.html), diakses Rabu 16 September 2015

Qita, O. 2015. Fungsi PCV Valve dan Cara Kerja Katup PCV Pada Mesin.
(Online), (http://otomotifmobil.com/2015/07/fungsi-pcv-valve-dan-cara-
kerja-katup-pcv-pada-mesin.html), diakses Jumat 25 September 2015

Sepang, B. A.W., 2013, Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion
Manado, Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.4, Maret 2013 (282-288) ISSN:
2337-6732, Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Mike, Mavrigian.Exhaus System,SA277

Anda mungkin juga menyukai