Anda di halaman 1dari 14

REDESAIN SISTEM PENGENDALIAN PENCEMARAN

UDARA UNTUK EMISI PARTIKULAT DI PABRIK GULA


JATITUJUH, KABUPATEN MAJALENGKA, JAWA BARAT

PERANCANGAN TEKNIK LINGKUNGAN

Karya tulis sebagai salah satu syarat


Untuk memperoleh gelar Sarjana dari
Institut Teknologi Bandung

Oleh:
ALIFAH ZUL HIKMA (15317004)
ANGELA SHINTA W. (15317047)
FALIHA ALYA MAULIDA (15317047)
CHAKILA (15317047)

(Program Studi Teknik Lingkungan)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


JUNI 2021
RINGKASAN EKSKLUSIF

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan perancangan teknik
lingkungan dengan judul “Redesain Sistem Pengendalian Pencemaran Udara
untuk Emisi Partikulat di Pabrik Gula Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa
Barat“.

Laporan perancangan teknik lingkungan ini tidak akan selesai tanpa bimbingan
dan bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga dari masing-masing penulis, yang selalu
mendoakan, mendukung, memberikan bantuan moril dan materil dalam
pelaksanaan tugas akhir ini.
2. Ibu Prof. Ir. Puji Lestari, Ph.D, selaku dosen pembimbing perancangan
teknik lingkungan yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis untuk menyelesaikan laporan.
3. Ibu Dr. mont. Kania Dewi, S.T., M.T., selaku Program Studi Sarjana
Teknik Lingkungan ITB, yang senantiasa memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis untuk menyelesaikan laporan.
4. Bapak Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D., Dr. I Made Wahyu Widyarsana,
S.T., M.T., dan Septian Hadi Susetyo, S.T., M.T, selaku koordinator
perancangan teknik lingkungan ITB dan seluruh dosen di Program Studi
Teknik Lingkungan ITB, atas segala ilmu yang telah diberikan kepada
penulis selama penulis belajar di Institut Teknologi Bandung.
5. Kak Fransisca Eureka V.M, selaku kakak tingkat penulis yang senantiasa
membantu dan memberikan data penunjang untuk penulisan laporan ini.
6. Teman-teman Parthiva Manava, yang selalu mendukung dan memberi
bantuan moril.
7. Tata Usaha Program Studi Teknik Lingkungan yang telah membantu
penulis selama masa perkuliahan.

ii
Demikian laporan perancangan teknik lingkungan in disusun. Penulis menyadari
dalam penulisan laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
memohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai
pembelajaran penulis ke depannya. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca maupun pihak yang membutuhkan.

Bandung, Mei 2021


Penulis

iii
DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

iv
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Perkembangan industri di Indonesia semakin meningkat sejalan dengan
pertambahan jumlah penduduk dan ilmu pengetahuan. Kegiatan industri pada
mulanya dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, terutama
dalam hal pangan. Namun, setiap kegiatan industri selalu menghasilkan limbah
yang apabila tidak diolah dengan benar dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan, salah satunya adalah pencemaran udara. Departemen Pertanian telah
mengambil inisiatif untuk menrancang pembangunan Industri Gula Nasional
(IGN) secara komprehensif, yang mampu mendorong peningkatan produksi gula
nasional secara efisien sehingga dapat mengurangi impor gula.

Dalam industri pengolahan tebu menjadi gula, ampas tebu yang dihasilkan
jumlahnya dapat mencapai 90% dari tebu yang diolah, sedangkan kandungan gula
hanya sebesar 5%. Dalam pemanfaatannya, ampas tebu tersebut dijadikan sebagai
bahan bakar ketel uap atau boiler. Namun, dalam pemanfaatannya pembakaran
menggunakan ampas tebu menghasilkan partikulat yang apabila tidak diolah akan
menimbulkan pencemaran udara. Partikulat yang dihasilkan dari pembakaran
ketel uap atau boiler dikategorikan sebagai PM 10 yang memiliki distribusi ukuran
partikel kurang dari 10 μm. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
nomor 7 tahun 2007 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel
Uap dengan Bahan Bakar Biomassa berupa Ampas dan/atau Daun Tebu kering,
baku mutu untuk parameter partikulat adalah 250 mg/m 3 (Chang dan Lee, 1991).
Sedangkan pada kondisi eksisting, partikulat yang emisikan adalah sebesar 8.000
– 12.000 mg/Nm3. Oleh karena itu, diperlukan alat pengendalian partikulat untuk
memenuhi baku mutu berdsarkan peraturan yang berlaku. Salah satu alat
pengendali pencemaran udara yang mungkin untuk mengendalikan partikulat dari
pembakaran boiler dengan ampas tebu adalah wet scrubber.

1
Pabrik Gula Jatitujuh saat ini telah memiliki alat pengendalian partikulat berupa
wet scrubber untuk boiler FCB1. Namun, wet scrubber yang digunakan sudah
berumur sangat lama sekitar 40 tahun sehingga terdapat kendala dalam proses
pengoperasiannya. Salah satunya adalah penyemprot air pada alat tersebut sering
mengalami kemacetan sehingga proses penyemprotan air sering dilakukan secara
manual oleh operator. Apabila proses penyemprotan terus dilakukan secara
manual, diperkirakan kondisi sistem yang ada saat ini tidak mampu untuk
menyisihkan partikulat dengan efisiensi tinggi di masa depan. Selain itu, tuntutan
untuk memenuhi baku mutu partikulat dari emisi boiler di masa depan bisa jadi
lebih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan perancangan ulang dari wet scrubber
yang ada pada boiler FCB1 untuk dapat menyisihkan partikulat dengan optimal
sehingga bisa mencapai efisiensi tinggi dan memenuhi tuntutan di masa depan.

I.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam laporan perancangan ini adalah:
1. Apa permasalahan sistem pengendalian emisi partikulat yang sudah ada di
Pabrik Gula Jatitujuh, Majalengka, yang menyebabkan efisiensi pengendalian
masih rendah?
2. Bagaimana menentukan target efisiensi pengendalian emisi partikulat di Pabrik
Gula Jatitujuh, Majalengka, agar dapat memenuhi tantangan di masa depan?
3. Bagaimana menentukan alternatif teknologi untuk pengendalian emisi
partikulat di Pabrik Gula Jatitujuh, Majalengka, yang sesuai dengan target
efisiensi yang diharapkan?
4. Bagaimana perancangan desain alternatif terpilih untuk pengendalian partikulat
di Pabrik Gula Jatitujuh, Majalengka?
5. Bagaimana menentukan biaya untuk perancangan sistem pengendalian
partikulat di Pabrik Gula Jatitujuh, Majalengka?

I.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari perancangan ini adalah untuk menentukan perancangan teknis dari
unit pengendalian pencemaran udara di Pabrik Gula Jatitujuh, Majalengka,
khususnya untuk parameter pencemar berupa partikulat.

2
Adapun tujuan dari perancangan ini adalah:
1. Menentukan permasalahan pengendalian emisi partikulat di Pabrik Gula
Jatitujuh, Majalengka, dan tingkat efisiensi yang ingin dicapai untuk sistem
pengendalian tersebut.
2. Menentukan alternatif pilihan teknologi pengendalian partikulat sesuai target
efisiensi yang ingin dicapai beserta komponen yang akan digunakan;
3. Menentukan detail perancangan dari sistem pengendalian pencemaran udara
untuk partikulat; dan
4. Menentukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari perancangan sistem
pengendalian pencemaran udara untuk partikulat.

I.4 Nilai Manfaat


Adapun nilai manfaat dilakukannya proyek perancangan teknik lingkungan ini
adalah:
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan
membuka pola pikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang telah
diberikan selama di bangku perkuliahan.
b. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dan ilmu yang telah dipelajari di
bangku perkuliahan pada lingkungan kerja yang sebenarnya.
c. Mahasiswa dapat memberikan kontribusi dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada dalam perusahaan.

2. Bagi Lembaga Pendidikan (Institut Teknologi Bandung)


a. Menjadi nilai tambah bagi Institut Teknologi Bandung untuk menjalin relasi
yang baik dengan Pabrik Gula Jatitujuh
b. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Pabrik Gula Jatitujuh
c. Menambah referensi lapangan pekerjaan bagi lulusan Institut Teknologi
Bandung.

3
3. Bagi Instansi
a. Mendapatkan evaluasi dan saran dari mahasiswa peneliti dalam pemecahan
masalah yang dihadapi sesuai dengan bidang Teknik Lingkungan dan sesuai
dengan kemampuan mahasiswa.
b. Menjalin hubungan baik dan kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung
dan mahasiswa peneliti.

I.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup perancangan teknik lingkungan ini adalah sebagai berikut:

I.6 Sistematika Penulisan


Laporan perancangan ini akan disusun dengan sistematika penulisan laporan
sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi uraian mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan,
ruang lingkup penelitian, landasan hukum dilakukannya penelitian, rumusan
masalah, dan sistematika penyusunan laporan

BAB II Kondisi Eksisting


Bab ini berisi gambaran umum dan khusus wilayah studi, aspek teknis dan non
teknis, serta permasalahan pada sistem eksisting serta dampaknya.

BAB III Identifikasi Awal Pengembangan Sistem


Bab ini menjelaskan tahapan pengerjaan, metodologi, data sekunder yang
diperoleh, rekomendasi awal alternatif yang diajukan, parameter yang digunakan
dalam perancangan, serta analisis berdasarkan ekonomi dan manfaat.

BAB IV Pemilihan dan Desain Sistem


Bab ini menjelaskan konsep dasar sistem, alternatif dan kriterianya, analisis
berdasarkan risiko, ketidakpastian dan keberlanjutan serta daur hidup,
menjelaskan sistem terpilih, konfigurasi dan desain secara teknis, perancangan

4
dari segi RAB dan perkiraan satuan biaya, aspek finansial, institusional, kebijakan
dan partisipasi masyarakat.

BAB V Kesimpulan dan Saran


Bab ini berisi kesimpulan dari hasil perancangan beserta saran untuk penelitian
selanjutnya.

5
BAB II KONDISI EKSISTING

II.1 Gambaran Umum Lokasi


II.1.1 Geografis dan Topografi
II.1.2 Klimatologi

II.2 Gambaran Khusus Lokasi


Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai gambaran lokasi dari Pabrik Gula
Jatitujuh.

II.2.1 Tentang Perusahaan (enak gak ya judul subbabnya ini)

II.2.2 Aspek Institusional/Manajemen


Pabrik Gula Jatitujuh menganut sistem spesialisasi untuk struktur organisasinya.
Sistem ini dipilih karena memudahkan dalam pengawasan dan dapat
meningkatkan keterampilan pelaksaan kerja. General manager merupakan
pemimpin tertinggi di Pabrik Gula Jatitujuh dengan membawahi lima bagian
divisi dan bertanggung jawab secara langsusng kepada direksi PT PG Rajawali II.
struktur organisasi Pabrik Gula Jatitujuh dapat dilihat pada gambar berikut ini.

6
Gambar II.1 Struktur organisasi Pabrik Gula Jatitujuh
(Astuti, 2008 dalam Eureka V.M., 2019

Setiap bagian divisi struktur organisasi Pabrik Gula Jatitujuh memiliki tugas
masing-masing. Adapun tugas dari bagian organisasi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Bagian TUK, bertugas untuk mengurusi masalah keuangan perusahaan,
pergudangan, pengadaan barang, dan pendataan asset usaha;
2. Bagian SDM dan Umum, memiliki tanggung jawab yang berhubungan dengan
pengaturan personil dan urusan umum perusahaan seperti hubungan eksternal;
3. Bagian Instalasi, bertugas untuk mengurus pengelolaan sarana pabrik seperti
ketel uap, power house, peralatan giling, dan instrumentasi pabrik;
4. Bagian Pabrikasi, bertugas untuk melakukan proses prngolahan, mulai dari
pemurnian nira hingga pengkristalan;
5. Bagian Tanaman, memiliki tanggung jawab untuk mengurus kegiatan budidaya
tebu di lahan dan melakukan penelitian untuk mengembangkan tanaman tebu
yang lebih baik;

7
Bagian Instalasi bekerja sama dengan Bagian Kualitas dalam pengoperasian dan
pemeliharaan ketep uap beserta sistem pengendalian pencemaran udara untuk
mengawasi kualitas udara yang keluar dari cerobong sistem pengendalian
pencemaran udara milik Pabrik Gula Jatitujuh ini.

II.2.3 Lingkup Pelayanan

II.3 Kondisi Eksisting Sistem Pengendalian Pencemaran Udara

II.3.1 Detail Sistem

II.3.2 Denah Eksisting Pengendali Pencemaran Udara

II.3.3 Sistem Pengendalian Pencemaran Udara di Pabrik Gula Jatitujuh

II.3.4 Permasalahan Sistem

II.3.5 Dampak Permasalahan Sistem

II.3.6 Permasalahan Lain

Rangkuman

8
BAB III IDENTIFIKASI AWAL PENGEMBANGAN
SISTEM

BAB IV PEMILIHAN DAN DESAIN SISTEM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA
Chang, CJ dan Lee, JT. 1991. A Practical Report on An Effective Exhaust
Scrubbing System for Bagasse Boiler. Taiwan Sugar Sept-Oct 1991:9-16
C. David Cooper dan Alley, F.C. 1986. Air Pollution Control: A Design
Approach. Illinois: Waveland Press, Inc.

Anda mungkin juga menyukai