PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar bebas merujuk pada sistem ekonomi di mana perdagangan dan investasi bebas dari
hambatan pemerintah seperti tarif, kuota, atau regulasi berlebihan. Tujuan pasar bebas adalah
mendorong pertumbuhan ekonomi, efisiensi, dan akses pasar global bagi produsen.
Pendukungnya berpendapat bahwa pasar bebas dapat meningkatkan persaingan, inovasi, dan
kesejahteraan masyarakat. Namun, kritik terhadapnya mencakup kekhawatiran akan
ketidaksetaraan, eksploitasi pekerja, dan kerentanan terhadap krisis ekonomi global. Konsep
ini telah menjadi dasar bagi berbagai kesepakatan perdagangan internasional, seperti GATT
dan WTO. Pasar bebas telah menjadi pokok pemikiran dalam perkembangan ekonomi global
sejak akhir Perang Dunia II. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dibentuk pada tahun
1995 untuk memfasilitasi perundingan perdagangan internasional dan mempromosikan
prinsip pasar bebas. Beberapa kesepakatan perdagangan, seperti NAFTA (North American
Free Trade Agreement) antara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, serta UE (Uni Eropa),
mencerminkan komitmen terhadap prinsip pasar bebas. Meskipun pasar bebas dapat
memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, kontroversi muncul terutama terkait dampak
sosial dan lingkungan. Beberapa mengkritiknya karena dianggap memperkuat perusahaan
multinasional, mengabaikan hak pekerja, dan menciptakan ketidaksetaraan. Perdebatan
tentang perlu atau tidaknya intervensi pemerintah untuk melindungi kepentingan nasional dan
sosial masih terus berlanjut dalam konteks globalisasi ekonomi.
Pasar bebas juga menciptakan tantangan terkait ketidakpastian ekonomi dan
keberlanjutan lingkungan. Kritikusnya menyoroti bahwa persaingan bebas dapat
menyebabkan penurunan standar lingkungan karena perusahaan cenderung mengejar
keuntungan tanpa mempertimbangkan dampak ekologis. Di samping itu, aspek keadilan
global seringkali menjadi perhatian, dengan negara-negara berkembang khawatir akan
kehilangan kedaulatan ekonomi mereka dalam sistem perdagangan global. Seiring waktu,
pasar bebas juga berevolusi melalui perubahan dinamika ekonomi, teknologi, dan politik.
Perdagangan digital dan perkembangan teknologi informasi memainkan peran penting dalam
membentuk pola perdagangan global. Selain itu, situasi geopolitik, seperti ketegangan
perdagangan antara negara-negara besar, dapat mempengaruhi arah dan stabilitas pasar bebas.
Secara keseluruhan, konsep pasar bebas terus menjadi subjek perdebatan yang kompleks,
memerlukan keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk
mencapai perkembangan yang berkelanjutan dan inklusif di era globalisasi. Urgensi pasar
bebas dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Pertama, pasar bebas memiliki potensi
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan memberikan akses yang lebih luas ke
pasar global. Ini dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas bisnis mereka
dan menciptakan lapangan kerja baru. Kedua, pasar bebas dapat merangsang persaingan,
mendorong inovasi, dan meningkatkan efisiensi dalam produksi. Hal ini dapat menghasilkan
produk dan layanan yang lebih baik, serta mengarah pada peningkatan kesejahteraan
konsumen melalui pilihan yang lebih banyak dan harga yang lebih kompetitif. Selain itu,
pasar bebas juga memiliki potensi untuk mempromosikan stabilitas ekonomi dan perdamaian
internasional. Dengan membuka saluran perdagangan antar negara, kerja sama ekonomi dapat
meminimalkan potensi konflik dan menciptakan ketergantungan yang dapat meredakan
ketegangan geopolitik. Dengan demikian, sementara pasar bebas memiliki urgensi dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kerja sama internasional, perlu dikelola dengan
bijak untuk mencapai keseimbangan yang mendukung perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan dan inklusif. Meskipun demikian, penting untuk mempertimbangkan dampak
sosial dan lingkungan dari pasar bebas. Urgensi pasar bebas harus diimbangi dengan langkah-
langkah kebijakan yang melindungi hak pekerja, mengurangi kesenjangan sosial, dan
memastikan keberlanjutan lingkungan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari tujuan penulisan laporan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pasar Bebas
2. Unutk mengetahui bentuk kerja sama Pasar Bebas yang diikuti oleh Indonesia
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis makalahini berdasarkan sumber-sumber secara tertulis yang
menyangkut pada pemahaman mengenai Pasar Bebas
2. Manfaat Praktis
Dengan makalah ini pembaca dapat memahami tentang Pasar Bebas
BAB II
ISI
2.2 Bentuk Kerja sama Pasar Bebas yang diikuti oleh Indonesia
A. MEA
Masyarakat ekonomi ASEAN adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN, artinya
semua negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) menerapkan
sistem perdagangan bebas. Adapun anggota MEA adalah 10 negara yang terletak di
kawasan ASEAN.
• MEA akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang
merata, dengan memprioritaskan Usaha Kecil Menengah (UKM).
• MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang
tinggi.
• MEA sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional.
• MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global.
B. AFTA
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan negara-
negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan perdagangan bebas.
C. MEE
Pembentukan Uni Eropa (MEE) dilatar belakangi oleh kondisi ekonomi dan
politik negara-negara Eropa pasca Perang Dunia Il yang mengalami perpecahan dan
kekacauan. Selain itu, beberapa negara Eropa menginginkan kerja sama ekonomi dan
politik untuk meningkatkan kesejahteraan dan perdamaian masyarakat Eropa.
Gagasan pembentukan Uni Eropa berawal ketika Perancis dan Jerman Barat
memiliki keinginan untuk melakukan kerja sama dalam sektor industri baja dan batu
bara.
Tujuan utama Uni Eropa antara lain;
• Integrasi Eropa dengan cara menjalin kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup,
dan memperluas lapangan kerja.
• Memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas serta
keseimbangan perdagangan antarnegara anggota.
• Menghapuskan semua rintangan yang menghambat lajunya perdagangan
internasional.
• Meluaskan hubungan dengan negara-negara selain anggota Uni Eropa.
D. APEC
APEC adalah forum kerja sama antara 21 negara di lingkar Samudera Pasifik yang
berdiri tahun 1989. Berdirinya organisasi APEC dilatar belakangi akibat runtuhnya
Uni Soviet dengan sistem ekonomi komunis dan Eropa Timur yang berubah menjadi
sistem ekonomi liberal dan bebas.
E. WTO
World Trade Organization (WTO) sebagai organisasi perdagangan dunia
merupakan satu-satunya badan internasional yang mengatur masalah perdagangan
antarnegara.
3.2 Saran
Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan atau dasar yang harus dipahami
oleh para pembaca yang lainnya, terkhusus untuk insan yang memiliki kepentingan dalam
menambah khazanah keilmuan dalam ilmu hukum. Makalahini masih jauh dari kata
sempurna maka dari itu diharapkan untuk pembaca lebih menggali kembali sumber- sumber
relevan lainnya agar melengkapi kekurangan dari paper ini.