Anda di halaman 1dari 3

ETIKA DALAM PERUSAHAAN GLOBAL DAN PASAR BEBAS

1. KODE ETIK DALAM PERUSAHAAN GLOBAL


Kita sekarang hidup dalam era globalisasi ekonomi, dimana kegiatan ekonomi
telah mencakup ke setiap bagian di dunia, sehingga hampir semua Negara
tercantum dalam “pasar” sebagaimana dimengerti sekarang dan merasakan akibat
pasang surutnya pasar ekonomis. Hal ini menimbulkan konsekuensi jika
dipandang dari sudut moral, baik menimbulkan akibat positif maupun negative. Di
satu pihak, globalisasi dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan kesetiakawanan
antara bangsa-bangsa dan dengan demikian melanjutkan tradisi perdagangan sejak
dulu. Namun, segi negatifnya adalah globalisasi bisa saja berakhir dalam suasana
konfrontasi dan permusuhan, karena mengakibatkan pertentangan ekonomi dan
perang dagang, melihat kepentingan-kepentingan raksasa yang dipertaruhkan
disitu.
2. PRINSIP ETIKA DALAM PASAR BEBAS
Pasar Bebas adalah suatu pasar dimana harga barang-barang dan jasa disusun
secara lengkap oleh ketidak saling memaksa yang disetujui oleh para penjual dan
pembeli, ditetapkan pada umumnya oleh hukum penawaran dan permintaan
dengan tanpa campur tangan pemerintah dalam regulasi harga, penawaran dan
permintaan.
Keuntungan moral pasar bebas :
1.      Sistem ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan
perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi.
2.      Ada aturan yang jelas dan fair, dan k arena itu etis. Aturan ini
diberlakukan juga secara fair,transparan,konsekuen, dan objektif. Maka, semua
pihak secara objektif tunduk dan dapat merujuknya secara terbuka.
3.      Pasar member peluanyang optimal, kendati belum sempurna, bagi
persingan bebas yang sehat dan fair.
4.      Dari segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar jauh
lebih mampu menjamin pertumbuhan ekonomi.
5.      Pasar juga memberi peluang yang optimal bagi terwujudnya kebebasan
manusia.
3. GLOBALISASI DAN PASAR BEBAS
Globalisasi atau pasar bebas merupakan suatu fakta yang harus dihadapi oleh
seluruh negara di dunia. Dengan adanya pasar bebas, berbagai hambatan terhadap
kegiatan2 bisnis dihapuskan/dikurangi, baik itu hambatan tarif maupun non tarif.
Hambatan tarif yang dimaksud seperti pajak bea cukai, pajak barang mewah,
pajak ekspor impor, dll. Sedangkan hambatan non tarif seperti syarat2 yg
dibutuhkan dalam espor impor, serta kebijakan yg dimilliki suatu negara.
Menghadapi kondisi ini, banyak negara yang berbenah diri utk melakukan
persiapan, agar dengan adanya pasar bebas ini bukanya menurunkan
perekonomian dana kemajuan negara, melainkan meningkatkan.
Tidak hanya membawa dampak yg baik, globalisasi dan psar bebas jg merupakan
ancaman bagi negara berkembang. Dengan adanya perdagangan bebas, mereka
dituntut harus siap mental dan perekonomian.
4. PERAN PEMERINTAH DALAM PASAR BEBAS

Peran Pemerintah
 Mengawasi agar akibat ekstern kegiatan ekonomi yang merugikan dapat
dihindari
 Menyediakan barang public yang cukup hingga masyarakat dapat membelinya
dengan mudah dan murah
 Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan yang besar
yang dapat mempengaruhi pasar
 Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan
ketidaksetaraan dalam masyarakat
 Memastikan pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan secara efisien
 Campur tangan pemerintah dalam ekonomi dapat dilakukan dalam tiga bentuk
yaitu:
 Membuat undang-undang. Undang-undang diperlukan untuk
mempertinggi efisiensi mekanisme pasar, menciptakan dasaran social
ekonomi dan menciptakan pertandingan bebas sehingga tidak ada
kekuatan monopoli.
 Secara langsung melakukan kegiatan ekonomi (mendirikan
perusahaan) dengan produksi barang publik
 Melakukan kebijakkan fiskal dan moneter. Kebijakkan fiscal
diperlukan masyarakat bahwa pemerintah dapat menetapkan anggran
belanja dan penerimaan Negara secara seimbang. Kebijakkan moneter
diperlukan untuk mengendalikan tingkat harga-harga agar tetap stabil.
Akan tetapi pada akhirnya kebijakkan moneter adalah peranan uang
dalam kegiatan ekonomi.
5. PERPAJAKAN PADA PERUSAHAAN GLOBAL
Hubungan perdagangan internasional yang semakin luas saat ini,
menyebabkan semakin diperlukannya suatu ketentuan peraturan
perundangundangan perpajkan yg mengatur masalah transaksi internasional.
Bersamaan dengan peningkatan beberapa tarif pajak di beberapa negara, terdapat
pula peningkatan beberapa cara2 penghindaran pajak internasional yg antara lain
terdapatnya beberapa daerah di dunia yg di sebut sebagai surga persinggahan
pajak yg menanpung Dana yang bergerak secara internasional.
Selain itu karena perusahaan multinasional memiliki posisi yg menentukan
dlm hal prinsip apa yg akan digunakannya yg tentunya menguntungkan
perusahaan , maka dapat saja perusahaan multinasional tsb menggunakan harga yg
menyimpang dari harga yg berlaku umum
Perusahaan multinasional dpt saja menggunakan transfer pricing yg lebih
rendah dari arms lenght price, utk tujuan mengefesienkan beban pajaknya atau
menggunakan harga yg lebih tinggi dari arms lenght price utk tujuan2 tertentu.
6. Contoh kassus
Kasus Mobil Nasional Timor dengan Jepang dan Uni Eropa.

Pada Juli 1996, pemerintah resmi meluncurkan proyek mobil nasional bernama
Timor melalui kerja sama dengan Kia Motors, produsen mobil asa Korea
Selatan. Karena berlabel mobil nasional, bea masuk dan pajak barang mewah
pada penjualan mobil ini dipangkas sehingga harganya menjadi separuh harga
rata-rata mobil saat itu.

Kebijakan Indonesia ini diprotes negara produsen mobil seperti Jepang dan Uni
Eropa. Mereka menyeret Indonesia ke badan penyelesaian sengketa WTO.
Indonesia kalah dan WTO memutuskan agar Indonesia mencabut kebijakan
diskriminatif tersebut. Selanjutnya, nasib mobil nasional Timor bagai hilang
ditelan bumi.

Anda mungkin juga menyukai