TINJAUAN PUSTAKA
A. Tortilla Chips
Tortilla chips berasal dari bahasa spanyol yang berarti jagung.
Tortilla chips merupakan keripik atau chips yang berbentuk bervariasi dan
(2006), bentuk tortilla chips beraneka ragam seperti persegi panjang dan
segitiga.
termasuk makanan ringan adalah semua makanan yang terbuat dari pati
atau tepung dan berasal dari umbi, kentang, dan lain-lain. Makanan ringan
tortilla chips adalah berwarna kuning, renyah, tipis, dan mudah hancur
(Priwit, 2008).
Tortilla chips terbuat dari bahan berpati dan tidak berpati. Proses
4
5
tidak dapat kembali lagi pada kondisi yang semula (Wiriono, 1999).
penelitian oleh Bestari dan Siti (2013) mengenai tortilla chips kacang
merah. Penelitian tortilla chips lainnya adalah tortilla chips berbahan dasar
khusus. Bahan penyusun tortilla chips ini terbagi menjadi bahan utama
dan bahan tambahan. Bahan utama terdiri dari tepung jagung dan tepung
a. Bahan Utama
1. Tepung Jagung
tepung yang berasal dari biji jagung kering pipilan yang melalui
jenis flour. Jagung jenis flour merupakan salah satu jagung yang
Biji jagung putih juga tidak memiliki pigmen warna merah atau
mempunyai biji besar dan seragam, tidak ada yang retak dan
jagung dan bahan baku industri rumah tangga seperti marning dan
terlepas dan campuran pati dan air akan menjadi kental yang
Komponen Jumlah
Kalori 355 kal
Lemak 4,93%
Serat Kasar 3,75%
Abu 1,35%
Protein 10,53%
Pati 79,95%
Sumber: Suarni (2001)
2. Tepung Terigu
Komponen Jumlah
Kalori 332 kal
Protein 9,61 g
Lemak 1,95 g
Karbohidrat 74,48 g
Kalsium 33 mg
Fosfor 323 mg
Besi 3,71 mg
Sumber :USDA,2014
berkurang.
b. Bahan Pendukung
1. Garam
bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur
(Winarno, 2004).
12
2. Bawang Putih
mengandung 80% lemak dan 17% air (Wahyuni dan Made, 1998).
4. Air
tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, tekanan 100 kPa, dan
tortilla chips dalam industri kecil terdiri dari beberapa proses yaitu:
b. Pengukusan
(Elyawati, 1997).
c. Penggilingan
d. Pemotongan
3x3 cm. Pemotongan dapat dilakukan karena sifat adonan yang padat
e. Pengeringan
beberapa manfaat seperti waktu simpan bahan menjadi lebih lama dan
f. Penggorengan
f. Pengemasan
Tepung jagung
Tepung terigu
Pembuatan adonan Tepung tapioka dan bumbu
Larutan garam hangat
Pengukusan
t=40 menit
Penggilingan
Pemotongan
3x 3 cm
Pengeringan
T=55-600C t= 3 jam
Penggorengan
T=1750C t= 20 detik
Pengemasan
Tortilla Chips
Gambar 1. Proses Produksi Tortilla Chips (Sumber: Sri Kumalaningsih, dkk., 2005)
B. Tahu
Tahu merupakan salah satu bahan makanan yang terbuat dari
perlu). Kedelai yang digunakan kandungan gizinya harus utuh dan bersih
17
kalsium sulfat (CaSO4), asam cuka, dan biang tahu, sedangkan zat pewarna
terdapat yang berbahan asam dan garam kalsium. Bahan penggumpal asam
akan menghasilkan tahu dengan kadar air yang lebih tinggi dibandingkan
bahan penggumpal garam kalsium. Kadar air tahu yang tinggi akan
golongan bakteri mudah merusak bahan-bahan yang memiliki kadar air dan
lain-lain.
Macam-macam tahu yaitu tahu putih, tahu kuning, tahu sutra, tahu
cina dan tahu keras. Perbedaan dari berbagai jenis tahu tersebut ialah cara
Saragih, 2004). Komposisi nilai gizi tahu dapat dlihat pada Tabel 4..
18
Menurut Suciati (2003), komposisi nilai gizi pada tahu terdiri dari
protein yang itu. Tahu juga mempunya daya cerna yang tinggi apabila
dimakan. Fungsi protein dan asam amino tahu untuk tubuh manusia antara
cerna yang tinggi karena mengandung serat kasar yang berkisar antara 85%
C. Kadar Air
Kadar air dalam bahan pangan memiliki peran dan fungsi seperti
dan enzimatis, penentu mutu pangan dan umur simpan produk (Hastuti,
2009).
yang ada dalam bahan makanan. Air juga dapat melarutkan berbagai bahan
20
dan senyawa seperti garam, vitamim yang larut air, dan mineral (Winarno,
2002). Menurut Belitz dan Grosh (1999), air dalam pangan merupakan
faktor pendukung dam proses reaksi kimia. Air juga bereaksi dengan
bahan pangan.
Kadar air produk juga mempengaruhi sifat fisik produk, sifat fisiko-kimia,
enzimatis terutama pada makanan yang tidak diolah. Sifat fisik yang
et al., 2008).
D. Kadar Abu
Abu adalah zat organik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik.
apakah pengolahan berjalan baik atau tidak, mengetahui jenis bahan yang
digunakan, dan penentu nilai gizi dalam bahan pangan (Irawati, 2008).
Kadar abu yang tinggi juga akan menghasilkan produk akhir yang
berwarna gelap. Namun terdapat juga produk yang memiliki kadar abu
E. Kadar Protein
Protein merupakan komponen zat gizi pangan yang penting bagi
tubuh. Protein berfungsi sebagai zat pengatur dan pembangun dalam tubuh.
C,H,O, dan N yang tidak dimiliki oleh karbohidrat dan lemak. Molekul
protein juga mengandung fosfor, belerang dan ada jenis protein yang
seperti warna produk. Protein yang terkandung dalam bahan pangan akan
reaksi-reaksi antara gula pereduksi dengan gugus amina primer. Reaksi ini
denaturasi adalah panas, pH, tekanan, aliran listrik, dan adanya bahan kimia
F. Tekstur
Tekstur makanan adalah kesatuan dari komponen mikro dan
diamati secara mekanis dengan alat atau dengan panca indera (deMan, 2013).
(Muctadi dkk, 1988). Menurut Pitrawati (2008), penyerapan air yang tinggi
disebabkan karena semakin banyak air yang terserap maka produk yang
yang rendah maka menunjukan nilai kerenyahannya yang tinggi dan begitu
sebaliknya.
G. Sifat Organoleptik
Sifat organoleptik dilakukan untuk mengetahui penilaian
(Soekarto, 1990).
terhadap produk tersebut. Kesan baik atau buruk ini disebut kesan mutu
hedonik. Kesan mutu hedonik lebih mendalam dari pada sekedar kesan
suka atau tidak suka. Kesan mutu hedonik terdapat rentang nilai mutu yang
mutu yang diinginkan dan sensitivitas antar skala. Skala hedonik untuk uji
mutu hedonik dapat berarah satu atau dua. Data penilaian pada uji mutu
1. Laboratortium pengujian
3. Waktu pengujian
Waktu pengujian dilakukan pada saat panelis tidak merasa lapar atau
kenyang.
4. Lembar pengujian
response.
5. Panelis
6. Penyajian sampel