Oleh:
Muhammad Lukman Sudirman
219411015
Diusulkan oleh
219411015
Proposal Ini Telah Dikonsultasikan Dengan Calon Dosen Pembimbing Dan Siap
Untuk Dipresentasikan.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
I.1 Latar Belakang ............................................................................................. I-1
I.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ I-2
I.3 Batasan Masalah .......................................................................................... I-2
I.4 Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... I-3
I.5 Sistematika Penulisan .................................................................................. I-3
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... II-1
II.1 Rekayasa Material ..................................................................................... II-1
II.2 Pelapisan Material ..................................................................................... II-2
II.3 Evaporator ................................................................................................. II-2
II.3.1 Prinsip Kerja ..................................................................................... II-3
II.3.2 Aplikasi ............................................................................................ II-3
II.4 Lapisan Film Tipis .................................................................................... II-3
II.5 Physical Vapor Deposition ....................................................................... II-4
II.6 Vakum ....................................................................................................... II-5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .....................................................III-1
III.1 Metode Penelitian ................................................................................... III-1
III.2 Tempat Penelitian ................................................................................... III-2
III.3 Instrumen Penelitian ............................................................................... III-2
III.4 Sumber Data Penelitian .......................................................................... III-2
III.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................... III-3
BAB IV JADWAL KEGIATAN DAN BIAYA ............................................ IV-1
IV.1 Jadwal Penelitian .................................................................................... IV-1
IV.2 Rancangan Anggaran Biaya ................................................................... IV-1
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... IV-2
ii
DAFTAR TABEL
Tabel II. 1 Macam-macam proses coating atau pelapisan material .................... II-2
Tabel II. 2 Macam-macam tingkat kevakuman menurut Alexander Roth .......... II-5
Tabel II. 3 Rentang tingkat kevakuman menurut John F. O'Hanlon ................... II-6
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Metal thermal evaporator adalah alat yang berfungsi untuk membuat lapisan film
tipis menggunakan metode PVD (Physical Vapour Deposition) dengan cara
thermal evaporation. Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian
ataupun keseluruhan material pelarut dan hanya menyisakan larutan yang pekat
serta memiliki konsentrasi yang tinggi. Proses pelapisan menggunakan metode
thermal evaporation ini dilakukan melaui metode penguapan vakum (vacuum
evaporation) dimana vakum yang digunakan adalah vakum medium yang berkisar
1 − 10−3 torr atau vakum tinggi yang berkisar 10−4 − 10−7 torr [1]. Setelah ruang
evaporasi dalam kondisi vakum, maka material pelapis dipanaskan dengan
mengalirkan arus listrik hingga mencapai temperatur tinggi, kemudian uap yang
dihasilkan dari evaporasi akan melapisi material substrat.
Menurut data Kementrian Penindustrian, saat ini ada tiga produsen evaporator di
Indonesia dengan total kapasitas produksi 6.993 unit pada tahun 2018. Namun
utilitasnya hanya menyentuh angka 14,93% dengan produksi 1.044 unit. Sedangkan
untuk impor mencapai 3.465 unit. Untuk mengurangi impor dan meningkatkan
kapasitas produksi evaporator lokal, Pemerintah Indonesia membuat kebijakan
1
yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 1/PMK.010/2020 tentang
BMTP terhadap Impor Produk Evaporator Tipe Roll Bond dan Tipe Fin pada tahun
2020. Maka dari itu, Insitut Teknologi Bandung (ITB) bersama Polman Bandung
berencana membuat dan mengembangkan prototype alat metal thermal evaporator
berskala laboratorium dalam upaya meningkatkan produksi metal evaporator lokal.
2
1. Penelitian dilakukan pada alat metal thermal evaporator yang akan dibuat dan
akan dibandingkan dengan metal thermal evaporator yang terdapat di
Laboratorium Fisika ITB.
2. Penelitian hanya membahas tentang konfigurasi alat metal thermal evaporator
yang paling optimal secara kualitatif.
3. Parameter pengujian alat metal thermal evaporator dengan variasi tekanan
vakum, jarak antar pemanas dengan material substrat, wujud material yang akan
di evaporasi.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
1
II.2 Pelapisan Material
Pelapisan material atau coating merupakan proses pelapisan suatu material pada
bagian permukaannya. Pelapisan material digunakan untuk melindungi benda atau
material dari pengaruh eksternal sehingga material dapat tahan lama walaupun
dengan menggunakan material yang lebih murah, material tersebut masih bisa
memiliki struktur mekanis permukaan seperti yang diharapkan. Segala macam
teknik pelapisan material yang digunakan, selalu dibutuhkan proses awal atau
pretreatment dan pembersihan permukaan material yang sesuai, agar
memaksimalkan kinerja dari hasil coating. [7]. Proses coating dapat ditunjukan
pada Tabel 2.1.
2
II.3.1 Prinsip Kerja
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk memberikan panas pada
material pelarut dan untuk memisahkan uap yang terbentuk akibat penguapan dari
cairan pelarut. Evaporator umumnya terdiri dari empat bagian, yaitu bagian
evaporasi, kondensor, injeksi uap, perangkap uap. Hasil dari evaporator biasanya
dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi.
II.3.2 Aplikasi
Pengaplikasian evaporator di industri sudah sangat beragam, seperti: pada pabrik
gula, pabrik garam, industri bahan kimia, industri makanan dan minuman, industri
elektronik, dan kilang minyak. Kemajuan teknologi saat ini sudah sangat
berkembang terutama adanya teknologi vakum. Teknologi vakum digunakan pada
alat evaporator dalam proses pembuatan lapisan tipis dengan cara penguapan di
ruang dengan yang memiliki kepadatan gas sangat rendah.
Proses coating atau pelapisan pada material atom per atom termasuk proses
pengendapan lapisan tipis secara atomik [5]. Hasil pengendapan Film tipis hingga
tebal dan dapat berupa single crystal hingga amorphous(atom-atom yang tidak
teratur susunannya). Tapi umumnya film tipis adalah lapisan yang tebalan. Lapisan
3
film tipis tumbuh karena dimaksudkan untuk mencari sifat dan ketebalan yang
berbeda dari substrat, oleh karena itu sifat serta ketebalan lapisan film tipis
dipengaruhi oleh substrat dan dapat memberikan ketebalan yang bervariasi.
Teknologi pelapisan film tipis dapat melalui beberapa tahapan. Bahan yang
digunakan untuk lapisan film tipis dapat berupa padatan, cairan, uap, ataupun gas.
Bahan dalam bentuk padat harus dievaporasi agar dapat mengendapkannya pada
substrat. Deposisian film dilakukan dengan pemanasan, tembakan electron, foton,
ataupun ion positif (sputtering). Metode ini disebut dengan Physical Vapor
Deposition (PVD).
Metode Physical Vapour Deposition (PVD) merupakan salah satu metode yang
digunakan untuk menumbuhkan lapisan film tipis. Prinsip kerja PVD yaitu dengan
memevaporasikan material padat atau cair atau atom atau molekul. Uap hasil
evaporasi diendapkan pada substrat dalam ruang hampa atau vakum [2]. Metode
PVD dapat menghasilkan lapisan dengan ketebalan yang sangat tipis, berkisar 10−6
hingga 10−9 meter [10], hingga berukuran beberapa Angstrom (Satuan panjang
Gelombang Cahaya) [2]. Selain itu, PVD juga biasa digunakan untuk melapisi
coating multilayer.
4
Tekanan vakum dan kualitas film memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam
proses pelapisan film tipis menggunakan metode PVD. Homogenitas dan
kemurnian material target adalah penentu utama kualitas lapisan film tipis [8].
Ketebalan lapisan film bergantung pada suhu pembakaran [9].
II.6 Vakum
Vakum berasal dari bahasa Latin “vacuo” yang berarti ruang tanpa udara, dan
terminologinya menggambarkan ruang dengan kepadatan gas yang sangat rendah.
Untuk menggambarkan keadaan vakum, tekanan digunakan dalam satuan yang
disebut torr, mbar, atau pascal (Pa). Tingkat vakum suatu system dikelompokkan
menurut tinggi dan rendahnya tekanan dan hubungan antara tekanan dengan
densitas gas. Ukuran ruangan vakum akan berkaitan dengan jumlah gas yang perlu
dipompa, dan beban gas yang dipompa ditambah dengan gas yang masuk ke
dinding setelah kondisi vakum tercapai. [11].
Vakum adalah keadaan ruangan yang mana sebagian udara dan gas lainnya telah
dihilangkan sehingga tekanan di dalam ruangan kurang dari tekanan atmosfer [12].
Dengan kata lain, vakum berarti ruangan yang mana kerapatan gas (partikel, atom
molekul) atau tekanan gas lebih rendah daripada kondisi atmosfer. Kondisi vakum
dapat dinyatakan dalam tekanan absolut atau tekanan berbasis vakum. Tekanan
absolut adalah tekanan yang diukur dari nol absolut, biasanya diukur dalam Torr,
mbar (milibar) atau 𝑁/𝑚2 atau pascal. Pengukuran ruang hampa (vacuum)
didasarkan pada tekanan 1 atmosfer mutlak atau nol (zero measurement).
Tingkat kevakuman dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu: Vakum rendah dan sedang,
vakum tinggi, dan vakum sangat tinggi [13].
5
Vakum juga dapat dibagi 6 yaitu: vakum rendah, vakum sedang, vakum tinggi,
vakum sangat tinggi, vakum ultra tinggi, vakum ekstrim ultra tinggi [14].
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1
Gambar III. 1 Diagram Aliran Penelitian
Data penelitian ini bersumber dari hasil pengujian dan percobaan pada alat metal
thermal evaporator yang akan dibuat dan pada alat metal thermal evaporator yang
ada di Laboratorium Fisika ITB
2
III.5 Metode Pengumpulan Data
3
BAB IV
JADWAL KEGIATAN DAN BIAYA
Pada penelitian ini diperlukan suatu jadwal yang terstruktur sehingga dapat
dijadikan sebuah pedoman dalam mengerjakan tugas akhir dengan tepat waktu.
Berikut ini adalah jadwal waktu kegiatan yang digunakan dalam pengerjaan
pengujian dan Analisa:
Proposal
Perencanaan dan
Pembuatan Bill of Material
Pembuatan Mesin
Pengujian dan Pengambilan
Alat Evaporator
Analisa Data
Seminar
Wisuda
Adapun rancangan anggaran biaya yang dibuat untuk melaksanakan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1
DAFTAR PUSTAKA
[4] A. A. Traction, Coating Technology Handbook, New York: Taylor & Francis Group,
2006.
[5] D. M. Mattox, The Foundations of Vacuum Coating Technology, New york: Noyes
Publication, 2003.
[6] D. L. Smith, Thin-Film Deposition: Principles and Practice, New York: McGraw Hill,
1995.
[8] S. C. Lofgran, Thin Film Desposition & Vacuum Technology, Idaho: Brigham Young
University-Idaho, 2013.
[11] Darsono, Suprapto and R. Saptaaji, "Analisa dan Pengujian Komponen Tabung Sistem
Vakum Mesin Bekas Elektron 350 ke V/10 mA," pp. 1411-1349, 2003.
[12] Suprapto and S. Widodo, Pengenalan Teknologi Vakum., Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2017.
IV-2