BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga, rumah juga sebagai kebutuhan
atau keadaan iklim yang kurang sesuai dengan kondisi hidup manusia. Rumah
aman dan tenteram bagi seluruh keluarga sehingga mereka dapat kerasan
kepribadian yang sehat.1 Rumah selain simbol bagi status ekonomi seseorang
kepribadian bangsa.
perencanaan yang seksama dilengkapi kesiapan dan daya yang ada dalam
dalam pemenuhan kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal atau hunian.
2
semua orang mampu membelinya secara tunai. Maka dari itu perbankan
memiliki hunian idaman yaitu dengan adanya produk KPR (Kredit Pemilikan
tersebut.
satunya produk KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang menjadi salah satu
pangsa pasar
di atas lahan sendiri dengan jaminan sertifikat kepemilikan atas tanah (rumah)
untuk perbaikan rumah tidak termasuk dalam golongan KPR alasan utamanya
adalah jaminan yang diberikan bisa jadi bukan rumah yang disepakati tersebu
Produk KPR (Kredit Pemilikan Rumah) tidak hanya pada bank konvensional
yang menawarkan KPR terbaiknya. Bank syariah juga cukup gencar dalam
pembiayaanya.
4 Saat ini fasilitas KPR sudah menjadi primadona untuk memiliki rum Dimana
zaman sekarang sulit untuk mendapatkan tanah yang masih kosong dan tidak
berpenghuni. Jangka waktu yang ditawarkan pada nasabahnya adalah 5 sampai 15
tahun. Hal ini membuat nasabah tidak merasa berat dalam mengangsur kredit
tersebut dan yang ditekankan dalam KPR ini adalah yang berpenghasilan tetap
karena salah satu persyaratannya adalah menunjukkan slip gaji. Dalam
pembayaran cicilan KPR tidak selamanya nasabah membayar cicilannya berjalan
secara lancar. Namun nasabah juga dapat mengalami kendala yang menghambat
dalam pembayaran cicilannya. Seperti kondisi ekonomi yang terus merosot
dimana banyak perusahaan yang tutup terutama di kota batam dimana studi ini di
teliti, banyak nasabah suatu bank sudah tidak punya kemampuan untuk
melanjutkan kredit nya, maka nasabah akan berusaha menjual jaminan nya dengan
harapan mendapat kan sisa hasil penjulan setelah pelunasan ke bank dapat
membatu untuk bertahan hidup atau kembali kekampung halaman nya.
Dengan situasi ekonomi saat ini di kota batam untuk menjual rumah bukan lah
hal yang mudah karena daya beli masyarakat sangat menurun apalagi objek nya
masih menjadi jaminan bank yang kalau di perjual belikan harus di lunasi terlebih
dahulu.untuk rumah menengah kebawah tentu pembeli nya juga golongan pekerja
atau pengusaha kecil dimana mereka juga tidak mempunyai dana tunai dan
membutuhkan jasa bank untuk membeli nya.
Disinalah permasalahan nya mulai timbul bagaiamana kah cara nya untuk
melakukan jual beli jaminan yang melibat kan antar 2 bank dan 2 debitur yang
berbeda.pratek ini lazim nya di sebut “take Over Jual Beli”
4
Take over jual beli adalah pembelian rumah yang di biayai oleh bank yang mana
rumah tersebut masih menjadi jaminan debitur lain di bank yang lain dan menjadi
objek hak tanggungan.
1.bank….
Tahun 1998 Tentang Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka
dananya. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank
Dalam pembiayaan kredit bank tentu nya harus memperhatikan prinsip kehati
hatian dan keamanan bagi bank tentu setelah penanda tanganan kredit dan dana di
keluarkan kan untuk melunasi hutang tentu nya semua proses balik nama dan
pemasangan hak tanggungan terhadap debitur bank sudah bisa dilaksanakan oleh
notaris pada saat dana sudah di cairkan karena sangat beresiko apabila dana sudah
di cairkan di kemudian hari untuk proses balik nama dan pemasangan hak
tanggungan notaries harus meminta debitur untuk tanda tangan
Notaris sebagai cabang dari profesi hukum yang tertua di dunia dimanaJabatan
Dalam sistem Hukum Indonesia, Notaris adalah salah satu organ dan/atau
kepada masyarakat. Dengan kata lain Notaris adalah organ negara yang
kepada masyarakat umum khusus dalam pembuatan akta otentik. Akta otentik
sebagai alat bukti yang sempurna berkenaan dengan perbuatan hukum dibidang
keperdataan saja
memperoleh nasehat yang dapat diandalkan. Segala sesuatu yang ditulis dan
dalam suatu proses hukum. “Alat pembuktian itu dapat membuktikan dengan
sah dan kuat tentang suatu peristiwa hukum sehingga menimbulkan lebih
maupun perjanjian/peng ikatan kredit yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris
(Notariil) atau akta otentik seharusnya dapat berperan agar dapat mewujudkan
perbankan.
6
Dalam proses take over jual beli ini notaries yang seharus nya sebagai orang
ini seharus nya tidak di lakukan oleh seorang noatris dimana pada proses ini
Hak Tanggung (SKMHT) dan menanda tangani nya terhadap debitur bank
yang baru sementara sertifikat yang di bebankan hak tanggung masih menjadi
milik orang lain dan menjadi Hak Tanggung dari Bank Lain.
Ini terjadi karena tidak ada nya instrument hokum yang bisa membabtu
hokum.yang mana sebenar nya proses ini dilakukan berdasarkan kondisi dan
niat yang baik dari para pihak seharus nya lah ada payung hokum yang bisa
BATAM).
B. Perumusan Masalah
1. Secara Teoretis.
Perjanjian Kredit 1.
2. Secara Praktis.
keluar yang akurat terhadap permasalahan yang diteliti dan disamping itu
1. Kerangka Teori
ada hasil penelitian yang terdahulu yang sejenis maka hasil penelitian itu
perlu dipelajari dan dikaji berdasarkan hasil kajian tersebut, peneliti dapat
disertai sanksi. Sanksi ini dikatakan sebagai memberikan rasa malu bagi
setiap kejahatan yang terjadi6. Oleh karena itu, hukum positif harus
Korelasi7 berdasarkan teori ini adalah bahwa Alat bukti tertulis yang
yang berlaku lainnya agar kepastian, keadilan dan ketertiban hukum dapat
tercapai.
peraturan-peraturan yang telah ada tentunya keadilan bagi para pihak yang
sesuai dengan kenyataan yang ada dan sering kali Notaris juga harus ikut
7
Korelasi adalah salah satu analisis dalam statistik yang dipakai untuk mencari hubungan antara dua variabel yang
bersifat kuantitatif
10
publik8.
harus dalam keadaan netral atau dengan kata lain tidak memihak salah satu
umum Notaris harus memberikan kepastian hak dan kewajiban bagi para
Hart bahwa perlu dipisahkan antara hukum dan moralitas. Teori hukum
8
Bernart L.Tanya, dkk, Teori Hukum, Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi, CV. Kita, Surabaya, hal. 239.
11
harus fokus pada hukum sebagaimana adanya dan bukan pada hukum
untuk menaati hukum atau tidak. Maka bagi Hart, posisi positivisme
Sebagai pejabat umum Notaris juga merupakan profesi yang tunduk pada
taat serta patuh terhadap Kode Etik Notaris yang merupakan suatu kaidah
hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan semua
2. Kerangka Konsep
9
ibid
12
yang dipakai11.
a. Pengertian Notaris
10
Buku Pedoman Penyusunan Proposal Dan Tesis, Hal.8
11
Dr. H.Idham, S.H.,M.Kn, Konsolidasi Tanah Perkotaan Dalam Perspektif Otonomi Daerah Guna Meneguhkan
Kedaulatan Rakyat dan Negara Berkesejahteraan, PT. Alumni, Bandung,, 2014, hal. 41
12
G.H.S. Lumban Tobing, Peraturan Jabatan Notaris, Erlangga, Jakarta 1999, hal.31.
13
opmaken dier akten door ene algemene verordening niet ook aan
andere ambtenaren of personen opgedragen of voorbehouden is.
(Notaris adalah pejabat umum yang satu-satunya berwenang untuk
membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan
penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh
yang berkepentingan dikehendaki untuk dinyatakan dalam suatu
akta otentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya
dan memberikan grosse, salinan dan kutipannya, semuanya
sepanjang pembuatan akta itu oleh suatu peraturan umum tidak
juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain).
notaris saja, tapi juga diberikan kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah
Tahun 1998, dan pejabat lelang sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat
338/KMK.01/2000.
setiap pejabat umum adalah Notaris, karena pejabat umum bisa juga
Pejabat Pembuat Akta Tanah atau Pejabat Lelang 13. Pasal 1868 Kitab
ialah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-
undang oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu
13
Herry Susanto, Peranan Notaris Dalam Menciptakan Kepatutan Dalam Kontrak, FH UII Press, Yogyakarta, 2010,
hal.38.
14
perkara perdata merupakan bukti yang utama, karena dalam lalu lintas
bukti yang dapat dipakai apabila terjadi suatu perselisihan, dan bukti
14
Philipus M. Hadjon dan Taatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,
2005, hal.1.
15
H.R. Purwoto S. Gandasubrata, Renungan Hukum, IKAHI Cabang Mahkamah Agung RI, Jakarta, 1998, hal 484.
16
Bachtiar effendie, Masdari Tasmin dan A.Chodari, Surat Gugat dan Hukum Pembuktian dalam Perkara Perdata,
PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991, hal. 49.
17
Darwan Prinst, Strategi Menyusun Dan Menangani Gugatan Perdata, CV.Citra Aditya Bakti, Bandung, 1998, Hal. 157
15
mengingat akta autentik sebagai alat bukti terkuat dan memiliki nilai
profesinya18.
akan tetapi tidak menerima pensiun dari pemerintah. Oleh karena itu,
badan atau pejabat tata usaha negara. Tidak semua pelayanan umum
ke pengadilan tata usaha negara atau jika ada terlebih dapat menempuh
berbentuk akta autentik yang diakui oleh negara sebagai bukti yang
sempurna21.
b. Pengertian Kredit
dengan beberapa alasan dan tujuan. Alasan dan tujuan tersebut akan
21
ibid
18
yang berarti kepercayaan (trust atau faith). Oleh karena itu dasar dari
F. Asumsi
hambatan dan kendala dalam pelaksanaan proses pembuatan proposal tesis ini.
dan harus konsisten dengan Informasi yang ada serta dapat diterima.
22
Indonesia, Undang-Undang Perbankan No, 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.7 tahun
1992, ps.1 angka 11.
19
Perjanjian Kredit.
G. Keaslian Penelitian
Batam. Bahwa penulisan tesis ini berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan
pemaparan asli dari peneliti sendiri, baik untuk naskah laporan maupun
kegiatan praktek lainnya yang tercantum sebagai bagian dari tesis ini.
Alasan yang mendukung peneliti untuk mengambil judul tesis ini adalah
H. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian
Hukum Normatif, bahwa data yang diambil dari penelitian ini dilakukan
dalam penelitian ini lebih banyak dilakukan terhadap data yang bersifat
(empiris), Bahwa data yang diambil dari penelitian ini yaitu data yang
para pihak yang bersangkutan yaitu legal pada Bank Tabungan Negara di
Kota Batam.
a. Lokasi Penelitian
akurat sumbernya.
21
b. Populasi
c. Sampel
data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
ini.
22
b. Wawancara
kepada Legal Bank serta Admin Kredit Bank Tabungan Negara (BTN)
4. Analisa Data
Data yang diperoleh baik dari studi lapangan maupun studi dokumen
dari hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat khusus. Penelitian
I. Sistematika Penelitian
BAB I : Dalam Bab ini memuat bagian Pendahuluan, yang meliputi Latar
23
Buku Pedoman Penyusunan Proposal Dan Tesis, Hal.20
23
Perumusan Masalah.
BAB III : Dalam Bab ini membahas tentang Permasalahan Kedua dalam
Perumusan Masalah.
Perumusan Masalah.
BAB II
24
Notaris adalah salah satu cabang dari profesi hukum yang tertua di dunia 24.
lahirnya Notaris diawali dengan lahirnya profesi scribae pada zaman Romawi
berasal dari kata Notarius untuk tunggal dan Notarii untuk jamak. Notarius
zaman tersebut berbeda dengan fungsi Notaris pada saat ini 26. Notarius lambat
laun mempunyai arti berbeda dengan semula, sehingga kira-kira pada abad ke-
II setelah Masehi yang disebut dengan nama itu ialah mereka yang
Sejarah Notariat tumbuh di Italia dimulai pada abad ke-XI atau ke-XII
yang dikenal dengan nama “Latinjse Notariat” yang merupakan tempat asal
24
http://id.wikipedia.org/wiki/Notaris, diakses tanggal 19 Mei 2016, pukul 14.30 WIB.
25
Anke Dwi Saputro, Jati Diri Notaris Indonesia Dulu, Sekarang, dan di Masa Datang, Gramedia Pustaka, Jakarta,
2008, hal.40.
26
Abdul Ghofur Anshori, Lembaga Kenotariatan Indonesia (Perspektif Hukum dan Etika), UII Press, Yogyakarta,
2009, hal.7.
27
R. Sugondo Notodisoerjo, Hukum Notariat di Indonesia, PT. Raja Grafindo, Jakarta, 1993, hal.13.
25
Notariat ini kemudian meluas ke daerah Perancis dimana Notariat ini sepanjang
mendapat pengakuan dari masyarakat dan negara. Dari Perancis pada frase
berkembang di Indonesia28.
yang lahir dari bumi Indonesia. Lembaga Notaris masuk ke Indonesia pada
(VOC) di Indonesia. Jabatan Notaris pada waktu itu tidak mempunyai sifat
yang merdeka, berbeda halnya dengan sekarang ini, oleh karena para Notaris
pada waktu itu tetap merupakan pegawai dari “ Oost Indische Compaign” yang
Notaris di Indonesia yang pada waktu itu disebut Kepulauan Hindia Belanda
Pada tanggal 16 Juni 1925, dibuat peraturan bahwa seorang Notaris wajib
merahasiakan semua apa yang ia kerjakan maupun informasi yang diterima dari
kliennya, kecuali diminta oleh Raad van Yustitie atau Pengadilan. Peraturan ini
28
http://riz4ldee.wordpress.com/2009/03/04/sejarah-notaris/, diakses tanggal 19 Mei 2016, pukul 15.00 WIB.
26
disebut “Instruksi untuk para Notaris” terdiri dari 10 pasal. Instruksi untuk para
individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata, dan sengketa dalam hukum administrasi negara diproses
disimpulkan bahwa notaris sebagai pejabat publik yang bukan pejabat atau
notariat,menulis dalam kata pendahuluan buku Het Notariaat (1963) dalam Tan
Thong Kie30 : Een niet spectakuler, doch daarom niet mider boeiend juridisch
yang tidak spektakuler (tidak amat menarik perhatian), namun tidak kurang
mengasyikkan”31.
29
Habib Adjie, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik, Refina Aditama,
Bandung, 2008, hal 31-32.
30
Tan Thong Kie, Studi Notariat, Serba-serbi praktek Notaris Buku II, PT.Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2000, hal 172.
31
ibid
27
Istilah atau sebutan dari jabatan Notaris tersebut di Indonesia lebih dikenal
penjajah Hindia Belanda. Pada masa ini Notaris diangkat oleh pemerintah
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1954 telah dicabut, yaitu Pasal 2 ayat (3),
Belanda menjajah Indonesia selama lebih dari tiga abad. Belanda adalah
Negara yang menganut sistem civil law dan hal ini diikuti oleh Indonesia
bertugas melayani masyarakat umum32. Negara yang menganut sistem civil law
32
Ira Koesoemawati dan Yunirman Rijan, Ke Notaris, Mengenal Profesi Notaris, Memahami Praktik Kenotariatan,
Ragam Dokumen Penting yang diurus Notaris, Tips agar tidak tertipu Notaris, CV. Raih Asa Sukses, Jakarta, 2009, hal 27.
28
Juni 2004); dan Undang-Undang 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris yang
2004.
Peraturan Jabatan Notaris ini terdiri dari 66 pasal. Isi Peraturan Jabatan Notaris
Bab III : Tentang akta, bentuknya, minut (minuta), salinan dan reportorium.
atau dipindahkan.
Nomor 30 tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris telah mencabut dan menyatakan
sebagaimana telah diubah terakhir dalam Lembaran Negara 1954 Nomor 101,
menyaksikan berbagai surat perjanjian, surat wasiat, akta dan sebagainya” 33.
Notaris adalah seorang pejabat negara atau pejabat umum yang dapat diangkat
oleh negara untuk melakukan tugas-tugas negara dalam hal pelayanan hukum
Melihat pada stelsel hukum kita, yaitu stelsel hukum kontinental, maka
Hindia Belanda pada masa itu. Para Notaris, dengan diancam akan kehilangan
33
http://kbbi.web.id/notaris, diakses tanggal 19 Mei 2016, pukul 15.15 WIB.
30
jabatan mereka, demikian bunyi Pasal 12 Peraturan Jabatan Notaris 34. Peraturan
Jabatan Notaris dirasa telah tidak sesuai dengan perkembangan zaman serta
Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris yaitu sebagai berikut :
“Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik
hukum. Selain akta otentik yang dibuat oleh atau dihadapan Notaris, bukan saja
dinyatakan dalam Pasal 15 ayat (2) huruf f dan Pasal 15 ayat (2) huruf g
34
Herlien Budiono, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan, Buku Kedua, Cetakan Pertama, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010, hal 286.
31
Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Notaris
jabatannya Notaris bisa secara bersama-sama (lebih dari satu orang) dalam
saat ini hanya ada satu wadah Notaris untuk berorganisasi yaitu Ikatan Notaris
Dalam sistem Hukum Indonesia, Notaris adalah salah satu organ dan/atau
kepada masyarakat. Dengan kata lain Notaris adalah organ negara yang
kepada masyarakat umum khusus dalam pembuatan akta otentik. Akta otentik
sebagai alat bukti yang sempurna berkenaan dengan perbuatan hukum dibidang
keperdataan saja36.
sebagai berikut: “Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat
diangkat sebagai Notaris untuk menggantikan Notaris yang sedang cuti, sakit
36
http://adiemartinstefin.blogspot.com/2012/12/kewajiban-notaris-dalam memberikan_6400.html, diakses tanggal
19 Mei 2016, pukul 15.41 WIB.
33
merupakan pejabat umum yang diberikan sebagian kewenangan oleh negara dan
hukum perdata37. Hal ini dapat dilihat pada pengertian Notaris yang diatur dalam
terdapat pada Pasal 1 Peraturan Jabatan Notaris dan Pasal 1868 Burgerlijk
Wetboek. Menurut kamus hukum, salah satu arti dari ambtenaren adalah
akta otentik yang melayani kepentingan masyarakat dan kualifikasi seperti itu
diberikan kepada Notaris. Istilah atau kata pejabat diartikan sebagai pegawai
memegang suatu jabatan38, dengan kata lain “pejabat lebih menunjuk kepada
Jabatan merupakan suatu bidang pekerjaan atau tugas yang sengaja dibuat
oleh aturan hukum untuk keperluan dan fungsi tertentu serta bersifat
37
Yudha Pandu, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Jabatan Notaris dan PPAT, Indonesia Legal Center
Publishing, Jakarta, 2009, hal 2.
38
Badudu dan Zain, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1994, hal 543.
39
Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Beberapa Pengertian
Dasar Hukum Tata Usaha Negara, Buku I, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1996, hal 28.
34
merupakan suatu subyek hukum yaitu pendukung hak dan kewajiban. Suatu
jabatan dapat berjalan dengan baik apabila jabatan tersebut disandang oleh
subjek hukum lainnya yaitu orang. Orang yang diangkat untuk melaksanakan
jabatan disebut pejabat. Suatu jabatan tanpa pejabatnya, maka jabatan tersebut
pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan
membuat akta otentik namun tidak semua pejabat umum dapat dikatakan
kematian41.
Produk hukum dari seorang Notaris adalah akta otentik berupa akta
Notaris dan tidak semua pejabat umum memiliki kewenangan untuk itu. Notaris
harus memiliki keilmuan dan kemampuan yang baik supaya dapat menuangkan
keinginan dan kebutuhan masyarakat kedalam suatu akta. Untuk dapat diangkat
sebagai berikut : Warga Negara Indonesia; Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa; Berumur paling sedikit 27 (dua puluh tujuh) tahun; Sehat jasmani dan
rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan sehat dari dokter dan psikiater;
Notaris dalam waktu paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan berturut-turut
pada kantor Notaris atas prakarsa sendiri atau atas rekomendasi Organisasi
Notaris setelah lulus strata dua kenotariatan; Tidak berstatus sebagai pegawai
negeri, pejabat negara, advokat, atau tidak sedang memangku jabatan lain yang
Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
a. Sebagai Jabatan.
42
http://lekonslenterakonstitusi.blogspot.com/2011/06/pejabat-publik.html, diakses tanggal 19 Mei 2016, pukul 15.50 WIB.
43
Hasil Wawancara dengan DIAN ARIANTO, Notaris/PPAT di Kota Batam, Pada Hari Jumat, Tanggal 01 Juli 2016,
Pukul 13.00 WIB
36
Jabatan Notaris yang artinya satu-satunya aturan hukum dalam bentuk undang-
undang yang mengatur Jabatan Notaris di Indonesia. Segala hal yang berkaitan
Notaris. Jabatan Notaris merupakan suatu lembaga yang diciptakan oleh negara.
tugas yang sengaja dibuat oleh aturan hukum untuk keperluan dan fungsi
hukum yang Mengaturnya sebagai suatu batasan supaya jabatan tersebut dapat
berjalan dengan baik dan tidak berbenturan dengan wewenang jabatan lainnya.
diluar dari wewenang yang telah ditentukan, maka pejabat tersebut dapat
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Notaris hanya menerima honorarium atas
para kliennya. Adalah suatu credo, suatu keyakinan, bahwa kedua ciri tersebut
melekat pada dan identik dengan perilaku pelaku jabatan ini. Meskipun secara
44
Essential adalah inti, pokok penting atau sesuatu yang mendasar/hakiki.
45
Hasil Wawancara dengan DIAN ARIANTO, Notaris/PPAT di Kota Batam, Pada Hari Jumat, Tanggal 01 Juli 2016,
Pukul 13.05 WIB
38
semuanya itu sepanjang pembuatan Akta itu tidak juga ditugaskan atau
dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh
undang-undang.
Membuat kopi dari asli surat dibawah tangan berupa salinan yang memuat
c. Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
perundang-undangan.
39
asas-asas pelaksanaan tugas jabatan notaris yang baik. Dalam asas-asas umum
sewenang-wenang.
Asas-asas tersebut sangat penting bagi seorang Notaris agar Notaris dapat
masyarakat satu dengan yang lain dalam memberikan pelayanan baik dilihat
dari sosial ekonomi maupun alasan lainnya. Selain itu, berdasarkan asas
oleh masyarakat yang dalam hal ini adalah para pihak yang menghadap
Notaris.
Salah satu bentuk jabatan kepercayaan yaitu dengan melihat Notaris yang
dibuatnya sesuai dengan sumpah atau janji yang telah diucapkan sebelum
46
Philipus M. Hadjon, dkk., Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Introduction to the Indonesia Administrative
Law), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2002, hal 270.
40
Notaris untuk membuka rahasia isi akta dan keterangan ataupun pernyataan
dimaksud47.
Hal ini sesuai dengan isi Pasal 16 ayat (1) huruf f Undang-Undang Jabatan
dan segala keterangan yang diperoleh guna pembuatan Akta sesuai dengan
dalam bidang hukum perdata, yaitu dalam pembuatan alat bukti berupa akta
Notaris;
aturan-aturan hukum yang berkaitan mengenai akta yang dibuatnya. Hal ini
berlaku maka hal ini dapat memberikan suatu kepastian hukum bagi
asas kecermatan maka seorang Notaris diwajibkan untuk meneliti seluruh bukti
dasar dalam pembuatan suatu akta. Hal ini sesuai dengan Pasal 16 ayat (1)
”48.
Memeriksa bukti surat yang berkaitan dengan keinginan atau kehendak para
Notaris.
pemberian alasan. Dalam hal ini Notaris harus memiliki alasan serta fakta yang
mendukung dalam akta yang dibuatnya, selain itu Notaris harus dapat
48
ibid
49
Minuta akta adalah asli akta Notaris, dimana di dalam minuta akta ini terdiri dari (dilekatkan) data-data diri para
penghadap dan dokumen lain yang diperlukan untuk pembuatan akta tersebut.
42
tugas jabatannya dan hal ini sesuai dengan Pasal 15 Undang-Undang Jabatan
Jabatan Notaris.
menyebabkan para pihak menderita kerugian maka para pihak dapat meminta
melihat semua dokumen yang diperlihatkan kepada Notaris, hal ini sesuai
kewajiban para pihak yang menghadap Notaris. Hal ini berdasarkan pada Pasal
bertindak dengan menjaga kepentingan para pihak. Notaris harus mampu dalam
bentuk akta notaris. Selain itu, Notaris wajib memberikan pelayanan sesuai
kecuali apabila ada alasan untuk menolaknya. Hal ini sesuai dengan asas
43
kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum; Membuat Akta dalam
bentuk Minuta Akta dan menyimpannya sebagai bagian dari Protokol Notaris;
Melekatkan surat dan dokumen serta sidik jari penghadap pada Minuta Akta;
undang ini; kecuali ada alasan untuk menolaknya; Merahasiakan segala sesuatu
mengenai Akta yang dibuatnya dan segala keterangan yang diperoleh guna
50
KENOTARIATAN, dulkadir, Diakses pada hari Kamis, tanggal 03 Maret 2016, pukul 22.00 WIB.
44
oleh undang-undang51;
Menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang
memuat tidak lebih dari 50 (lima puluh) Akta, dan jika jumlah Akta tidak dapat
dimuat dalam satu buku, Akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu
buku, dan mencatat jumlah Minuta Akta, bulan, dan tahun pembuatannya pada
sampul setiap buku; Membuat daftar dari Akta protes terhadap tidak dibayar
atau tidak diterimanya surat berharga; Membuat daftar Akta yang berkenaan
nihil yang berkenaan dengan wasiat ke pusat daftar wasiat pada kementrian
akhir bulan; Mempunyai cap atau stempel yang memuat lambang Negara
hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua) orang saksi,
atau 4 (empat) orang saksi khusus untuk pembuatan Akta wasiat dibawah
tangan, dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap, saksi, dan
alasan untuk menolaknya”. Alasan yang dapat diberikan oleh Notaris apabila ia
menolak untuk membuat akta para pihak antara lain yaitu alasan yang
darah atau semenda dengan Notaris itu sendiri maupun dengan istri/suaminya.
Contoh lainnya seperti salah satu pihak tidak mempunyai kemampuan dalam
bertindak untuk melakukan suatu perbuatan hukum ataupun hal lain yang tidak
tidak dapat memberikan jasanya, jadi berhalangan karena fisik; Apabila Notaris
tidak ada karena dalam cuti, jadi karena sebab yang sah; Apabila Notaris
karena kesibukan pekerjaannya tidak dapat melayani orang lain; Apabila surat-
surat yang diperlukan untuk membuat sesuatu akta, tidak diserahkan kepada
yang diwajibkan53.
bahwa Notaris membuat akta dalam bahasa yang tidak dikuasai olehnya, atau
apabila orang-orang yang menghadap berbicara dengan bahasa yang tidak jelas,
Dalam praktik Notaris yang diteliti, akan ditemukan alasan lain mengapa
Notaris tidak mau atau menolak memberikan jasanya, dengan alasan antara
akta yang akan dibuat tidak cocok dengan honorarium yang akan diterima
diterima oleh Notaris didasarkan pada nilai ekonomis dan nilai sosiologis dari
bersumpah atau berjanji untuk merahasiakan isi akta dan keterangan yang ia
keterangan yang ia peroleh guna pembuatan akta”. Selain itu, Pasal 54 Undang-
atau Kutipan Akta, kepada orang yang berkepentingan langsung pada Akta,
ahli waris atau orang yang memperoleh hak, kecuali ditentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan”54.
untuk membuka rahasia tersebut. Hal ini dinamakan sebagai kewajiban ingkar
jabatan Notaris.
Notaris itu sendiri melainkan kepentingan para pihak yang menghadap. Hal ini
tersebut. Notaris dipercaya oleh para pihak untuk mampu menyimpan semua
isi akta yang terdiri dari awal akta, badan akta dan akhir akta, akta-akta yang
diberitahukan oleh klien kepada Notaris baik yang tercantum dalam akta
maupun yang tidak tercantum di dalam akta dalam proses pembuatan akta55.
pula larangan bagi seorang Notaris. Larangan bagi seorang Notaris diatur
dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Jabatan Notaris yaitu sebagai berikut :
55
Eis Fitriyana Mahmud, “Batas-batas Kewajiban Ingkar Notaris dalam Penggunaan Hak Ingkar pada Proses
Peradilan Pidana”, Jurnal, Program Studi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya, Malang, 2013,
hal 18.
48
jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang sah;
milik negara, badan usaha milik daerah atau badan usaha swasta; Merangkap
jabatan sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah dan/atau Pejabat Lelang Kelas II
ayat (1) Undang-Undang Jabatan Notaris tersebut diatas maka Notaris tersebut
hormat.
Tentang Jabatan Notaris, “Notaris dilarang untuk membuat akta dalam suatu
keadaan tertentu seperti membuat akta untuk diri sendiri maupun keluarga
sendiri”. Apabila seorang Notaris melanggar Pasal 52 ayat (1) tersebut diatas
berdasarkan Pasal 52 ayat (3) maka Notaris tersebut dikenakan sanksi perdata
yaitu dengan “membayar biaya, ganti rugi dan bunga kepada para penghadap
dan Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Jabatan Notaris); Selama Notaris cuti
1. Pengertian Kredit
Dewasa ini kegiatan transaksi kredit sukar untuk dihindari oleh para pelaku
bisnis. Para pelaku bisnis melakukan transaksi kredit dengan beberapa alasan
dan tujuan. Adapun pihak yang berkepentingan dalam transaksi kredit yaitu
berfungsi koperatif antara si pemberi kredit dan si penerima kredit atau antara
sejenis memberikan kredit dengan tujuan untuk memperoleh bunga dari pokok
57
O. P. Simorangkir, Seluk Beluk Bank Komersil, (Cetakan Kelima, Jakarta, Aksara Persada, 1986, hal. 91
50
kredit dengan alasan tidak mempunyai kas yang cukup untuk membeli dan
membayar suatu produk atau terpaksa meminjam sejumlah uang untuk modal
Perjanjian adalah “suatu peristiwa di mana dua orang atau dua pihak saling
berjanji untuk melakukan suatu hal atau suatu perstujuan yang dibuat oleh
kedua belah pihak atau lebih, masing-masing bersepakat akan mentaati apa
yang termaktub dalam persetujuan itu58, Kredit berasal dari bahasa Yunani,
yaitu “credere” atau “credo” yang berarti kepercayaan (trust atau faith). Oleh
karena itu dasar dari kegiatan pemberian kredit dari yang memberikan kredit
58
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Prenada Media, Jakarta, 2005, hal. 67
59
Indonesia, Undang-Undang Perbankan No, 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.7 tahun
1992, ps.1 angka 11
51
Kredit adalah suatu penyertaan uang atau tagihan atau dapat juga barang
yang menimbulkan tagihan tersebut pada pihak lain. Atau juga memberi
pinjaman pada orang lain dengan harapan akan memperoleh suatu tambahan
nilai dari pokok pinjaman tersebut yaitu berupa bunga sebagai pendapatan bagi
meminjam ialah perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada
karena pemakaian dengan syarat bahwa pihak yang belakang ini akan
mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama
pula61.
Menurut HMA Savelberg dalam buku yang ditulis oleh Mariam Darus
setiap perikatan dan seseorang berhak menuntut sesuatu dari orang lain;.
sebagai jaminan dan seseorang menyerahkan sesuatu pada orang lain dengan
Kata kredit berasal dari bahasa Latin, yaitu “credere”, yang diterjemahkan
60
Teguh Pudjo Muljono, Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Djambatan, Jakarta, 1989, hal.45
61
R. Subekti, dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Cetakan Ketiga Puluh Enam, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta, 2005, hal 451-452.
62
Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank, Alumni, Bandung, 1989, hal. 21.
52
bahasa Inggris disebut dengan “trust” dan “faith”. Karena tidak akan mungkin
perbankan dikenal istilah adalah sangat tidak sulit bagi bank untuk
sangat sulit bagi bank untuk dapat menarik kembali dana tersebut atau
transaksi kredit timbul sebagai akibat suatu pihak meminjam kepada pihak lain,
baik itu berupa uang, barang dan sebagainya yang dapat menimbulkan tagihan
bagi kreditur. Hal lain yang dapat menimbulkan transaksi kredit yaitu berupa
kredit tersebut diatas akan mendatangkan piutang atau tagihan bagi kreditur
a. Kepercayaan
diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima
kembali dimasa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh Bank,
63
Irham Fahmi, Analisis Kredit Dan Fraud, Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif, PT. Alumni, Bandung,2008, hal 4.
64
Hasil Wawancara dengan AL KAF, Manager Legal Bank Tabungan Negara (BTN) Kota Batam, Pada Hari Jumat,
Tanggal 22 Juli 2016, Pukul 09.00 WIB
65
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cet.kelima, PT.Raja Grafindo, Jakarta, 2006, hal.74.
53
b. Kesepakatan
kedua belah pihak Bank dan nasabah Kesepakatan, bahwa semua persyaratan
adalah hasil kesepakatan dan dituangkan dalam akta perjanjian yang disebut
kontrak kredit66.
c. Jangka Waktu67
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka
waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Hampir
dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu.
d. Resiko
Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian
mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja
yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak tertagih
waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit semakin besar resikonya
66
Abdulkadir Muhammad, dan Rilda Murniati, Segi Hukum Lembaga Keuangan Dan Pembiayaan, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2000, hal. 59
67
ibid
54
tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan Bank,
e. Balas Jasa
atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bagi bank prinsip
konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi serta
bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan
bagi hasil.
3. Fungsi Kredit
Keberadaan uang atau modal yang disimpan oleh para pemilik uang
atau modal pada suatu lembaga keuangan (bank) atau sejenisnya, akan
produktif. Hal ini akan meningkatkan kegunaan uang tersebut, yang tadinya
sebagai simpanan (tabungan dan deposito), kini dapat dijadikan modal untuk
68
Muchdarsyah Sinungan, Uang dan Bank, Cet.3, Jakarta, Rineka Cipta , Jakarta, 1991, hal 5.
55
Melalui kredit, peredaran uang kartal maupun uang giral akan lebih
kualitatif.
Dengan adanya kredit, pihak peminjam atau yang diberi kredit akan
dan sector prioritas yang secara langsung berpengaruh pada hajat hidup
masyarakat.
“persetujuan dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain
dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlah
pada Pasal 1754 KUH Perdata ditafsirkan sebagai persetujuan yang bersifat
“riil”. Hal ini dapat dimaklumi, oleh karena pasal tersebut tidak menyebutkan
pemakaian.70”
pokok, artinya perjanjian kredit merupakan sesuatu yang menentukan batal atau
69
Marhainis Abdul Hay, Hukum Perjanjian Di Indonesia, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1979, hal. 147.
70
Wirjono Prodjodikoro, Pokok-Pokok Hukum Perdata Tentang Persetujuan-Persetujuan Tertentu, Sumur, Bandung,
1981, hal. 137.
71
Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perbankan Di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hal. 273.
57
yang cukup untuk membeli dan membayar suatu produk atau terpaksa
meminjam sejumlah uang untuk modal dan diharapkan dengan modal pinjaman
BAB III
IMPLEMENTASI PERANAN NOTARIS DALAM
PEMBUATAN AKTA PERJANJIAN KREDIT DI BANK
TABUNGAN NEGARA KOTA BATAM
A. Peran Notaris Dalam Menerapkan Asas Keseimbangan Serta prinsip
Kehati-Hatian
Dalam menjalankan suatu tugas, baik yang merupakan tugas jabatan atau
timbul karena beberapa hal antara lain karena tanggung jawab mendapat suatu
untuk menduduki suatu jabatan atau kedudukan Sifat dapat diserahi tanggung
58
jawab seseorang akan terlihat pada cara ia bertindak dalam keadaan darurat
biasa dan Profesi luhur (officium nobile) yang menuntut moralitas tinggi.
dipandang sebagai pelayanan dan oleh karena itu sifat “tanpa pamrih” menjadi
profesi73.
Profesi hukum dituntut untuk memiliki rasa kepekaan atas nilai keadilan
ilmiah bagi tegaknya hukum dan keadilan dan terutama diperuntukan bagi
72
Sofa,”Melatih Tanggung Jawab,”http://id.google.com/”melatih tanggung jawab”, diakses pada hari Selasa, tanggal
26 Juli 2016, pukul 12.00 WIB
73
ibid
59
dalam masyarakat, nilai-nilai sopan santun, dan agama yang berlaku. Tidak
tinggi etika profesi, bahwa melalui profesi hukum ia mau mengabdi kepada
moral profesinya.
Dalam hal ini ia harus membina relasi atas dasar saling menghargai dan
74
Hasil Wawancara dengan DIAN ARIANTO, Notaris/PPAT di Kota Batam, Pada Hari Jumat, Tanggal 01 Juli 2016,
Pukul 13.10 WIB
60
profesi, dan rekan seprofesi. Dengan begitu, akan terbentuk suatu kesadaran
Pada dasarnya tugas seorang Notaris adalah membuat akta otentik dimana
akta tersebut dapat menjadi suatu bukti yang sah bila terjadi sengketa.
Sebelum melakukan pekerjaan yang diminta oleh klien maka seorang Notaris
penyuluhan urung membuat akte atau urung menjadi klien dari Notaris yang
bersangkutan. Dan dalam hal ini memberi syarat juga kepada klien agar tidak
Pengertian tanggung jawab di sini adalah kesadaran yang ada dalam diri
hanya memberi pengaruh positif saja terhadap orang lain maupun diri sendiri
dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain atau diri
jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan
bertanggung jawab atas isi akta yang dibuat dihadapannya, melainkan notaris
75
zaysscremeemo.blogspot.com/2012/06/pengertian-tanggungjawab.html, Zainudin alfarisi, Diakses pada hari Jumat,
tanggal 04 Maret 2016, pukul 13.00 WIB.
76
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni, diterjemahkan oleh Raisul Mutaqien, Nuansa & Nusamedia, Bandung, 2006, hal.140
62
hanya sekedar bertanggung jawab terhadap formalitas dari suatu akta otentik
dan tidak terhadap materi akta otentik tersebut. Hal ini mewajibkan Notaris
untuk bersifat netral dan tidak memihak serta memberikan semacam nasihat
hukum bagi klien yang meminta petunjuk hukum pada Notaris yang
jawabkan atas kebenaran materiil suatu akta bila nasihat hukum yang
atas kebenaran materiil suatu akta yang dibuatnya bila ternyata notaris tersebut
dengan akta yang dibuatnya sehingga salah satu pihak merasa tertipu atas
Lebih lanjut dijelaskan juga bahwa ada hal lain yang juga harus
Notaris itu sendiri, dengan adanya ketidak hati-hatian dan kesungguhan yang
kesalahan yang dilakukan oleh Notaris dapat dibuktikan, maka Notaris dapat
77
ibid
63
undang-undang.
pada kenyataannya para pihak tidak selalu dalam posisi memiliki posisi tawar
yang seimbang78.
Republik Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini dapat ditunjukkan dalam sila
Keadilan Sosial, yang diartikan sebagai keadilan sosial bagi seluruh umat
manusia. Dalam hal ini terdapat hak dan kewajiban, dimana kedua-duanya
78
Ridwan Khairandy, Itikad Baik dalam Kebebasan Berkontrak, FH UI: Pascasarjana, 2003, hal 1-2.
79
Soesanto Darmosoegondo, Falsafah Pancasila, Alumni, Bandung, 1977 hal. 68
64
itu dengan itikad baik dan Dalam hal ini terdapat hak dan kewajiban, maka
seharusnya mengerti bahwa orang lain karena keadaan atau kondisi khusus,
80
Herlien Budiono, Asas Kesimbangan Bagi Hukum Perjanjian Indonesia (hukum Perjanjian Berlandaskan Asas-
Asas Wigati Indonesia), Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006, hal.335-338
65
b. Isi Kontrak, Bahwa kebebasan untuk menentukan isi kontrak dibatasi oleh
adalah :
Kecakapan untuk membuat suatu perikatan. Dalam hal ini, faktor dari
Herlien utarakan di atas adalah seperti yang tertuang dalam Pasal 1320
KUHPerdata; Suatu sebab yang tidak terlarang, yaitu dalam hal ini tidak
81
Ketertiban umum adalah kepatutan dan keadilan. Perjanjian yang disusus oleh para pihak sebaiknya harus sesuai
dengan kepatutan dan keadilan, karena jika kedua unsur tersebut tidak ada dalam perjanjian, maka pengadilan dapat
merubah isi perjanjian tersebut di luar apa yang secara tegas telah diperjanjikan, Khairandy, op.cit, hal. 295
82
Menurut J. Satrio, kesusilaan adalah istilah abstrak, yang isinya bisa berbeda-beda di satu daerah dibanding dengan daerah
lain, dan disamping itu penilaian orang tentang kesusilaan berubah-ubah menurut perkembangan zaman. Kesusilaan dapat bersifat
terbatas yaitu jika ia merupakan penerapan moral umum pada kalangan terbatas atau pada hubungan hukum tertentu. Sedangkan
yang lain mengatakan bahwa, mereka mau menerima kesusilaan dalam kalangan yang terbatas, asal tidak bertentangan dengan
kesusilaan umum. Yang mendukung pandangan yang terakhir mengatakan bahwa lebih sulit bagi kita untuk menuntut hakim agar ia
menerapkan norma moral, yang ia sendiri tidak yakini, karena ia sendiri bukan datang dari kalangan, dalam mana norma moral itu
berlaku dan karenanya tak sesuai dengan kesadaran moralnya. J. Satrio, Hukum perikatan, Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian
Buku II, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1995, hal 109-110. Lihat juga Rosa Agustina, Perbuatan Melawan Hukum, Universitas
Indonesia, Jakarta, 2003, hal.39. Kaedah kesusilaan menurut Rosa Agustina, adalah norma-norma moral, sepanjang dalam
kehidupan manusia diakui sebagai norma hukum. Utrech, sebagaimana dikutip oleh Rosa Agustina, mendefinisikan kesusilaan
sebagai semua norma yang ada di dalam kemasyarakatan, yang tidak merupakan hukum, kebiasaan atau agama. Adapun moral
berbeda dengan susila dalam hal, bahwa susila memandang kelakuan manusia sebagai anggota masyarakat, apakah ia baik
atau tidak, namun tidak mencapai batin manusia, apakah baik atau tidak, karena disitulah moral mengambil peranannya
66
KUHPerdata).
sarjana, antara lain: Sutan Remy Sjahdeini, Mariam Darus Badrulzaman, Sri
Gambir Melati Hatta, serta Ahmadi Miru, secara umum memberi makna asas
83
Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas proporsionalitas dalam Kontrak komersial, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta 2010, hal.79.
67
manakala posisi tawar para pihak dalam menentukan kehendak menjadi tidak
menempatkan posisi para pihak seimbang (equal) dalam menentukan hak dan
“Di sisi lain, kondisi dan fenomena tersebut di atas dapat mengakibatkan
konsumen berada pada posisi yang lemah’. Konsumen menjadi objek aktivitas
melalui kiat promosi, cara penjualan, serta penerapan perjanjian standar yang
merugikan konsumen84”.
a. Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk
dibayarkan atas barang dan /atau jasa yang dibeli oleh konsumen;
sepihak yang berkaitan dengan barang yang dibeli oleh konsumen secara
atau pemanfaatan jasa yang dibeli oleh konsumen; Memberi hak kepada
pembebanan hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan terhadap barang
bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca secara jelas, atau yang
c. Setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku usaha pada dokumen
undang-undang ini.
86
http://www.jurnalhukum.com/pengertian-pelaku-usaha/, Wibowo Tunardi Diakses pada hari Kamis, tanggal 18
Maret 2016, pukul 14.10 WIB
70
“imperative” yang memaksa salah satu pihak (pelaku usaha) untuk tunduk
dengan tujuan akan dicapai keseimbangan hak dan kewajiban para pihak.
Hal ini dapat disimak dari substansi Pasal 62 (1) yang menyatakan:
8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a,
huruf b, huruf c, huruf e, Ayat (2), dan Pasal 18 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak
bahwa dalam kontrak yang bersifat timbal balik, posisi para pihak (hak
kewajibannya. Oleh karena itu, apabila terdapat posisi yang tidak seimbang di
antara para pihak, maka hal ini harus ditolak karena akan berpengaruh
itu.
87
Substansi adalah pengertian yang menunjuk hal yang adanya pada dirinya sendiri, tidak tergantung pada yang lain
diluar dirinya.
71
Kelima, pada dasarnya keseimbangan posisi para pihak hanya dapat dicapai
dituntut berperan aktif guna memeriksa segala aspek hukum guna kepentingan
hukum yang terjadi antara bank dan nasabah dapat terwujud dari suatu
perjanjian, baik perjanjian yang berbentuk akta dibawah tangan maupun dalam
kredit yang akan ditetapkan oleh bank, sehingga Notaris dapat berperan
88
http://notarisgracegiovani.com/index.php/about/2-uncategorised/24-notaris-kedudukan-fungsi-dan-peranannya,
Arif Suhardi ,NOTARIS: Kedudukan, Fungsi dan Peranannya, Diakses pada hari Kamis, tanggal 18 Agustus 2016,
pukul 13.00 WIB
72
Undang No 10 Tahun 1998, bank tanpa alasan apa pun juga wajib menjunjung
Bank dalam memberikan kredit perlu diawasi secara ketat, mengingat hal
penyimpan dana terhadap segala risiko kerugian yang timbul dari suatu
kebijakan dari kegiatan usaha yang dilakukan bank. Karena dana yang
penyimpan uang atau uang negara. Hal tersebut juga mengingat peranan bank
sangat besar dalam menjaga kestabilan ekonomi secara makro, maka bank
oleh para ahli hukum. Tetapi, dalam kenyataannya masih ada kecenderungan
timbul masalah kredit macet, jaminan bermasalah, meski sudah ada pelatihan
89
http://notarisgracegiovani.com/index.php/about/2-uncategorised/24-notaris-kedudukan-fungsi-dan-peranannya ,
Arif Suhardi, NOTARIS: Kedudukan, Fungsi dan Peranannya, Diakses pada hari Kamis, tanggal 18 Agustus 2016, pukul
13.05 WIB
73
risiko, bahkan sanksi jika target tak tercapai. Di sisi lain, ada bonus bagi
pegawai berprestasi.
dipikirkan formula apa yang dapat melindungi bank. Selain bank aman, kredit
tidak salah dalam menentukan antara pencapaian target dan risiko melanggar
aturan.
hati dalam melaksanakan pekerjaan dari pihak bank. Namun, tugas Notaris
harus didukung oleh bank agar tidak ada kecenderungan bank hanya
Notaris90. Hal-hal inilah yang perlu disikapi secara cerdas oleh pejabat bank,
cover note notaris tidak bisa dibenarkan. Dan, seharusnya tidak diperkenankan
notaris. Jangan sampai notaris harus mengeluarkan cover note segera pada hari
yang diserahkan debitur. Bank tidak boleh hanya menuntut pencapaian target,
90
Cover Note (Surat Pernyataan) notaris merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh para notaris yang berisi suatu
pernyataan atau keterangan notaris yang menyebutkan atau menguraikan bahwa tindakan hukum tertentu para
pihak/penghadap untuk akta-akta tertentu telah dilakukan dihadapan notaris.
74
tanpa mendukung notaris untuk teliti. Bank harus menegakkan prinsip kehati-
benar apabila bank dalam menjalankan usahanya lebih menyadari bahwa dana
penilaian kinerja pegawai bank. Pegawai bank yang menangani kredit harus
dibekali juga masalah hukum, sehingga tidak ada penekanan terhadap notaris
91
http://notarisgracegiovani.com/index.php/about/2-uncategorised/24-notaris-kedudukan-fungsi-dan-peranannya, Arif
Suhardi, NOTARIS: Kedudukan, Fungsi dan Peranannya, Diakses pada hari Kamis, tanggal 18 Agustus 2016, pukul 13.05
WIB
75
leave it". Peran Notaris harus patuh pada peraturan jabatan notaris, bekerja
semata-mata.
Namun demikian, perlu ada kesepakatan antara notaris bank agar ada
persyaratan akad kredit, seragam visi dan misi menangani akad kredit,
Perjanjian kredit atau disebut juga “PK” dibuat dan ditandatangani oleh
kreditur yang memberikan fasilitas kredit dan debitur yang menerima fasilitas
menerima surat permohonan dari (calon) debitur yang apabila disetujui oleh
Perjanjian Kredit-nya92.
mengatur hal-hal pokok saja, sedangkan ketentuan lain yang belum diatur
harus dipikirkan sendiri oleh notaris. Tidak jarang terjadi, ketentuan dalam
a. Komparisi
(1) Bila kreditur dan debitur adalah suatu perseroan terbatas, notaris harus
(2) Surat Kuasa dari Direksi Bank yang dibuat dibawah tangan.
Bank minta agar kuasa tersebut tidak dilekatkan pada minuta akta
Yang harus dilakukan oleh notaris adalah meminta agar bank tersebut
komisaris95.
Pada kredit sindikasi dikenal adanya istilah agen fasilitas dan agen
b. Jumlah Fasilitas
Jumlah Fasilitas dapat diberikan dalam mata uang rupiah maupun mata
uang lain. Dalam hal fasilitas kredit diberikan dalam 2 (dua) mata uang
apakah mereka berpatokan pada SBI 1 bulanan atau time deposit 1 bulanan
(sebagai base rate dari bank) + ….%, sehingga apabila baserate tersebut
fasilitas USD ditetapkan fix 6 % per tahun atau bunga adalah Libor/Sibor
+...%. Berarti bunga yang berlaku untuk Libor/Sibor yang berlaku 1 bulan
80
ditambahkan ketentuan hak Bank untuk apabila terjadi penurunan kurs nilai
Salah satu akibat dari tidak dilunasinya kredit oleh debitur kepada bank,
sampai dengan 5 tahun) dan untuk selanjutnya harus dijual kepada pihak
ketiga dan bukan untuk dimiliki. Akta yang dibuat adalah perjanjian
pengikatan jual beli atas asset yang diambil alih dari debitur (karena
pembeli (investor) Pejabat Pembuat Akta Tanah dapat membuat akta jual
bahwa jual beli hanya dimungkinkan terhadap bank dan bukan kepada
e. Club Deal
Club Deal terjadi dalam hal 2 (dua) bank membiayai proyek yang sama
Akta yang harus dibuat adalah Perjanjian kredit dari masing-masing bank,
96
Imas Fatimah, Beberapa Permasalahan Hukum Dalam Praktek Berkenaan Dengan Perjanjian Kredit, Dokumentasi
Notaris/PPAT Herman Adriansyah
97
Surat Kuasa Untuk Memberikan Hak Tanggungan (SKMHT) adalah Surat atau Akta yang berisikan pemberian
kuasa yang diberikan oleh Pemberi Agunan/Pemilik Tanah (Pemberi Kuasa) kepada Pihak Penerima Kuasa untuk mewakili
Pemberi Kuasa guna melakukan pemberian Hak Tanggungan kepada Kreditor atas tanah milik Pemberi Kuasa.
82
(Cross Corateral); Kelalaian adalah antara lain bila debitur lalai melakukan
(Cross Corateral); Kelalaian adalah antara lain bila debitur lalai melakukan
Dalam hal bank A telah memberikan fasilitas kredit kepada debitur lebih
awal dari bank B, dan bank A telah menandatangani perjanjian kredit serta
Perjanjian kredit antara bank B dan debitur yang memuat antara lain
hasil jaminan
Domisili98 hukum ditetapkan oleh para pihak ditempat pada kantor panitera
kredit ini dan segala akibatnya para pihak memilih tempat kedudukan
hukum (domisili) yang tetap dan secara hukum pada kantor pengadilan
g. Negatif Pledge99
perjanjian kredit disepakati oleh bank dan debitur A bahwa kredit yang
98
Domisili atau tempat kediaman itu adalah “tempat di mana seseorang dianggap hadir mengenai hal melakukan hak-
haknya dan memenuhi kewajibannya juga meskipun kenyataannya dia tidak di situ
99
Negatif Peldge adalah (janji pembatasan) dalam hukum perusahaan berarti janji sebuah perusahaan untuk tidak
melakukan penjaminan ulang yang hanya akan menguntungkan kreditor lain.
84
kebendaan siberhutang baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak baik
yang sudah ada maupun yang baru yang ada dikemudian hari, menjadi
Fasilitas kredit ini tidak dijamin dengan agunan berupa benda, pendapatan
atau aktiva lain dari debitur dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh
maupun tidak bergerak baik yang telah ada maupun yang akan ada
dikemudian hari menjadi jaminan atas semua hutang debitur kepada semua
kreditur yang tidak dijamin secara khusus atau tanpa hak preference 100;
hak jaminan dalam bentuk apapun, terhadap seluruh atau sebagian dari asset
milik debitur, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian
hari, kepada kreditur lain untuk menjamin hutang yang telah ada maupun
yang akan ada dikemudian hari, kecuali agunan yang telah ada dan telah
100
hak preferensi adalah hak istimewa bagi penagih (orang yang berpiutang);
85
terhadap kekayaan debitur (equal treatment), dengan tidak ada satupun yang
h. Channeling
Channeling adalah merupakan fasilitas kredit yang biasa diberikan oleh bank
kendaraan bermotor.
suatu jumlah tertentu yang akan digunakan oleh perusahaan finance untuk
penagihan dan eksekusi barang jaminan dengan cara antara lain menjual
Perjanjian kredit antara un-user dapat ditandatangani oleh bank dan unuser
atau oleh perusahaan finance selaku kuasa dari bank dengan un-user. Akta
yang dibuat adalah Perjanjian kerjasama antara bank dan perusahaan finance
dan Perjanjian kredit antara bank atau perusahaan finance yang bertindak
Asset purchase merupakan fisilitas kredit yang diberikan oleh bank kepada
Akta yang dibuat adalah Perjanjian jual beli piutang antara bank dan multi
finance, Akta cessie (pengalihan tagihan) yang akan dilakukan pada saat
antara lain Perusahaan finance ditunjuk oleh bank untuk mengelola dan
pada setiap un-user bila un-user lalai membayar angsuran serta Melakukan
jaminan101.
j. Sindikasi
oleh 2 atau lebih kreditur secara bersama-sama dalam satu perjanjian kredit
101
ahmadvai.blogspot.com/2014/04/pengertian-dan-perbedaan-akta-otentik.html, Ahmadvai, pengertian-dan-
perbedaan-akta-otentik, Diakses pada hari Jumat, tanggal 18 Agustus 2016, pukul 14.15 WIB.
87
BAB IV
KENDALA/HAMBATAN SERTA SOLUSI MENGENAI
PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA
PERJANJIAN KREDIT DI BANK TABUNGAN NEGARA
KOTA BATAM
A. Perjanjian Baku Dalam Perjanjian Kredit Perbankan
dengan perangkat hukum sehingga mengikat para pihak. Dalam kontrak bisnis
pertanyaan mengenai sisi kepastian dan keadilan justru akan tercapai apabila
Dengan demikian, diharapkan akan muncul perjanjian atau kontrak yang adil
dan seimbang pula bagi para pihak. Dalam perjanjian bisnis pertanyaan
mengenai sisi kepastian dan keadilan justru akan tercapai apabila perbedaan
102
Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian : Asas Proposionalitas dalam Kontrak Komersial, Kencana Prenada
Media Group, Jakarta, 2013, hal 1
88
Perjanjian baku adalah suatu perjanjian dengan isi dan susunannya sudah
agar perjanjian dapat dilakukan secara cepat dan praktis 103. Dalam perjanjian
baku dikenal prinsip take it or leave it, artinya apabila konsumen atau debitur
Perjanjian baku yang dimaksud dalam penulisan karya ilmiah ini adalah
tersebut, tanpa disadari oleh debitur hak-haknya sering diabaikan oleh pihak
bank. Pada umumnya debitur hanya dapat menerima saja apa keinginan dari
debitur, tanpa pemberitahuan atau persetujuan dari debitur terlebih dahulu atau
dengan kata lain ada kesepakatan bahwa debitur setuju terhadap segala
keputusan sepihak yang diambil oleh bank untuk merubah suku bunga kredit,
yang telah diterima oleh debitur pada masa/ jangka waktu perjanjian kredit
berlangsung.
kuat tersebut tidak seimbang atau berat sebelah yang memberatkan pihak yang
pihak dalam suatu perjanjian yang menimbulkan tidak bebasnya salah satu
pihak, yaitu pihak yang lemah, untuk mengutarakan kehendaknya dalam suatu
104
Muhammad Arifin, Penyalahgunaan Sebagai Faktor Pembatas Kebebasab Berkontrak, Jurnal Ilmu Hukum, Vol
14, No. 2 September 2011, hal 276
90
adalah bank yang bersangkutan) dan pihak lain (dalam transaksi perbankan
91
adalah nasabah dari bank tersebut) pada dasarnya tidak mempunyai peluang
yang harus dipenuhi oleh para pihak yang menggunakan perjanjian baku dan
digunakan dalam jumlah besar dan untuk transaksi yang ditentukan oleh salah
tersebut harus diterima oleh pihak lain secara keseluruhan tanpa adanya
105
Sutan Remi Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam
Perjanjian Kredit Bank Di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2009, hal 74.
106
ibid
107
Hasil Wawancara dengan DIAN ARIANTO, Notaris/PPAT di Kota Batam, Pada Hari Jumat, Tanggal 01 Juli
2016, Pukul 15.00 WIB
92
perjanjian kredit tersebut, akan tetapi jika debitur menolak maka ia tidak perlu
menjamin pelunasan utang debitur cidera janji, pailit. Jaminan kredit bank
kredit perbankannya109.
bank yang satu dengan lainnya tidak sama, karena disesuaikan dengan
bank dibuat dalam bentuk tertulis baik secara notariil maupun di bawah
keuntungan seorang kreditur tertentu yang telah memintanya, karena bila tidak
ada penyendirian atau penyediaan khusus itu, bagian dari kekayaan tadi,
Suatu perjanjian yang dibuat dengan akta Notaris, jika dibuat oleh notaris
yang telah dibakukan oleh salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain tidak
108
Hasil Wawancara dengan AL KAF, Manager Legal Bank Tabungan Negara (BTN) Kota Batam, Pada Hari Jumat,
Tanggal 22 Juli 2016, Pukul 09.10 WIB
109
Thomas Suyatno, Dasar-Dasar Perkreditan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995, hal. 88
110
Gunawan Widjaja, dan Ahmad Yani, Jaminan Fidusia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hal. 81.
93
klausula-klausula itu, maka perjanjian yang dibuat dengan akta notaris itu
Kontrak baku sangat banyak dipraktekkan dewasa ini, seperti apa yang
diperaktekkan oleh pihak bank rakyat Indonesia.maka tidak ada sama sekali
perjanjian kredit karna kontrak tersebut sudah tercetak dalam bentuk formulir
formulir, dan bilamana terjadi suatu kontrak para pihak hanya mengisi data
data informatif tertentu saja tampa ada perubahan daripada klausul klausulnya.
Dengan demikian oleh hukum diragukan apakah benar ada elemen kata“
sepakat” yang merupakan syarat sahnya suatu kontrak. karena itupula untuk
tersebut adalah kontrak baku sebab kontrak baku an sich adalah netral untuk
sebenarnya tidak terpenuhi karena itu syarat syarat sahnya suatu kontrak mesti
ditinjau sehubungan dengan adanya kontrak baku ini antara lain adalah 111
syarat kuasa yang halal terutama misalnya jika ada unsur penyalahgunaan
keadaan, syarat kuasa yang halal terutama jika ada unsur pengaruh yang tidak
111
Munir Fuadi, Hukum Kontrak dalam sudut pandang bisnis, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hal.76
94
Dalam praktek klausula klausula yang berat sebelah dalam kontrak baku
kecil, Bahasa yang tidak jelas artinya, Tulisan yang kurang jelas dan susah
dibaca, kalimat yang kompleks, istilah yang digunakan oleh pakar hukum
sebagai berikut :
Tanggung jawab untuk akibat akibat hukum karena kurang baik dalam
masalah ganti rugi dalam hal perbuatan ingkar janji,ganti rugi tidak dijalankan
larangan penggunaan kontrak standart dikaitkan dengan dua hal yaitu isi dan
yang memuat klausula klausula yang tidak adil, sedangkan dari segi bentuk
Menurut sutan remy sjahdeni ada tiga ciri yang membedakan perjanjian
bersifat riil, Bahwa kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah debitur
tidak dapat digunakan secara leluasa untuk tujuan yang tidak tertentu oleh
nasabah debitur seperti yang dapat digunakan oleh nasabah peminjam uang
bank hanya dapat digunakan menurut cara tertentu yaitu dengan cara
113
Sutan Remy Sjahdeni, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang bagi para Pihak dalam Perjanjian
Kredir di Bank, Jakarta, 1993, hal 63
96
seketika oleh para pihak. Akan tetapi kontrak baku memiliki kelemahan yaitu
sehingga seringkali kontrak baku menjadi sangat berat sebelah adalah sebagai
berikut :115
Kurang adanya atau bahkan tidak adanya kesempatan bagi salah satu
tersebut, apalagi kontrak yang ditulis dengan huruf yang sangat kecil.
114
Santosa Sembiring, Hukum Perbankan, Mandar Maju, Bandung, 2000, hal 68
115
Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), Buku Kedua, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2002, hal 76.
97
Dalam praktek, klausula yang berat sebelah dalam kontrak baku tersebut
biasanya mempunyai bentuk dicetak dengan huruf kecil, bahasa yang tidak
jelas artinya, tulisan yang kurang jelas dan susah dibaca, kalimat yang
dalam 3 (tiga) jenis yaitu :116 Perjanjian baku sepihak, yaitu perjanjian yang
tersebut. Pihak yang kuat adalah pihak kreditur yang umumnya mempunyai
yaitu perjanjian baku timbal balik. Perjanjian baku timbal balik yaitu
116
Johannes Ibrahim, Mengupas Tuntas Kredit Komersial dan Konsumtif (Perspektif Hukum dan Ekonomi),
CV.Utomo, Bandung, 2003, hal. 37.
98
perjanjian yang isinya ditentukan oleh kedua belah pihak, misalnya perjanjian
baku yang pihaknya terdiri dari pihak majikan dan pihak lainnya buruh. Kedua
kolektif117.
Menurut Sutan Remy Sjahdeni, dalam perjanjian kredit bank tidak hanya
dari sistem moneter. Untuk menentukan klausula itu memberatkan atau tidak,
merupakan ketentuan kontrak yang disiapkan lebih dulu untuk dipakai secara
umum dan penggunaan berulang-ulang oleh satu pihak serta biasanya tanpa
adanya negosiasi dengan pihak lainnya. Perjanjian baku yang diusulkan oleh
satu pihak akan mengikat pihak lain dengan adanya penerimaan. Perjanjian
telah menyediakan standar dan form-form yang sudah baku, tidak bisa ditawar
perlu mempersiapkan diri untuk mengetahui segala aspek dan masalah kredit
agar mengetahui posisi hukum yang sebenarnya yang berguna juga dalam
berhubungan dan menghadapi pihak pemberi kredit dan para tukang tagihnya
proses pengajuan kredit. Pada kontrak baku perjanjian kredit bank, terdapat
Contoh Kasus:
118
http://duniakontraktor.wordpress.com/2011/01/27/perjanjian‐kredit‐dan‐permasalahannya/, Feby Maranta
Sukatendel, Perjanjian Kredit dan Permasalahannya, diakses pada hari Sabtu, tanggal 30 Juli 2016, Pukul 11.30 WIB.
100
posisi yang lebih kuat daripada nasabah debitur, bertentangan dengan itikad
2. Bank berwenang secara sepihak menentukan harga jual dari barang agunan
macet. Semestinya sesuai dengan asas kepatutan dan itikad baik, bank tidak
Contoh kasus:
Negara karena hasil pelelangan barang agunan tersebut jauh dibawah harga
telah melakukan perbuatan melawan hukum dan oleh karena itu lelang yang
119
http://duniakontraktor.wordpress.com/2011/01/27/perjanjian‐kredit‐dan‐permasalahannya/, Feby Maranta
Sukatendel, Perjanjian Kredit dan Permasalahannya, diakses pada hari Sabtu, tanggal 30 Juli 2016, Pukul 11.40 WIB
101
telah dilakukan oleh Kantor Lelang Negara pada tanggal 9 November 1991
peraturan bank yang telah ada dan yang masih akan ditetapkan kemudian
oleh bank. Klausula ini bertentangan dengan aturan dasar yang harus
tersebut adalah tidak sah dan karenanya tidak mengikat bagi nasabah
mengikat120.
4. Kuasa nasabah debitur yang tidak dapat dicabut kembali kepada bank untuk
kreditur. Kreditur harus dengan itikad baik menjalankan kuasa tersebut dan
120
http://duniakontraktor.wordpress.com/2011/01/27/perjanjian‐kredit‐dan‐permasalahannya/, Feby Maranta
Sukatendel, Perjanjian Kredit dan Permasalahannya, diakses pada hari Sabtu, tanggal 30 Juli 2016, Pukul 12.00 WIB
102
harga oleh penerima kuasa (kreditur), tetapi penerima kuasa tidak berhak
pemberi kuasa.
bank dari tuntutan ganti kerugian oleh nasabah debitur atas terjadinya
kerugian yang diderita olehnya sebagai akibat tindakan bank. Klausula ini
tidak dapat serta merta mengikat nasabah debitur sekalipun nasabah debitur
terhadap rekeningnya.
memang sudah sering terjadi kesalahan dalam pembukuan bank dan juga
103
batal demi hukum. Asas Hukum Pembuktian menurut KUH Perdata dan
lain yang menjadi acuan dan referensi dari Perjanjian Kredit, namun sering
Rekening121”.
Bank dan dapat dilihat sewaktu-waktu oleh nasabah Debitur. Debitur perlu
121
Rekening adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan dan biaya.
104
barat. Dengan tindak pemerintah sebagai titik sentral, dibedakan dua macam
122
Minatul Lusfida, Perlindungan Hukum Oleh Bank Kepada Pengguna Kartu Kredit (Credit Card Holder) Yang
Mengalami Kerugian (Studi Di PT Bank Central Asia Tbk Cabang Pasuruan), Skripsi Tidak Diterbitkan, Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya, Malang, 2008, hal 21
123
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya, 1987, hal 117
105
represif.
pihak yang lain pada dasarnya tidak mempunyai peluang untuk merundingkan
atau meminta perubahan124. Perjanjian baku dibuat secara sepihak oleh pelaku
usaha. Perjanjian baku dibuat antara perusahaan besar di satu pihak dan pra
perbankan, dalam hal ini adalah perjanjian kredit perbankan. Menurut Sutan
Remi Sjahdeini, perjanjian kredit adalah perjanjian antar bank dengan nasabah
sebagai nasabah debitur mengenai penyediaan uang atau tagihan yang dapat
124
Sutan Remi Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam
Perjanjian Kredit Bank Di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2009, hal 74
106
secara khusus tentang penggunaan perjanjian baku bagi para bank pelaksana,
(standard contract)125.
Bentuk dan isi model perjanjian kredit dibuat dan ditentukan secara
sepihak oleh bank sebagai kreditur. Nasabah sebagai debitur hanya dapat
isi perjanjian kredit, yang mana hal tersebut salah satu karakteristik dari
perjanjian baku.
Perjanjian kredit yang dibuat oleh pihak bank secara sepihak tersebut
atau asas proposionalitas ialah asas yang menghendaki kedua pihak memenuhi
melaksanakan perjanjian itu dengan itikad baik. Dapat dihat di sini bahwa
seimbang126.
dengan syarat-syarat dan isi-isi dalam perjanjian kredit tersebut. Debitur hanya
memberatkan.
Penyalahgunaan keadaan sejak semula tidak dapat dipandang sebagai hal yang
keadaan yang bertentangan dengan ketertiban umum atau kebiasaan baik. Atas
dasar tersebut, suatu perjanjian dapat dinyatakan tidak berlaku sebagian atau
seluruhnya.
yang mengatur hubungan dan masalah antara berbagai pihak satu sama lain
berkaitan dengan barang dan/ atau jasa konsumen, dan/ atau jasa konsumen,
127
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan
109
dan/ atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan/ atau
Perlindungan Konsumen terdapat dalam Pasal 18 Ayat (1) Huruf g dan huruf
Konsumen terdapat dalam Pasal 18 Ayat (3 dan 4), dan Pasal 62 Ayat (1).
Penyelesaian sengketa yang timbul dalam hal ini dapat diselesaikan melalui
128
Represif adalah Pengendalian sosial yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah terganggu
karena terjadinya suatu pelanggaran dengan cara menjatuhkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
110
Konsumen (BPSK).
perjanjiannya sendiri atau obyek dari perbuatan hukum yang dilakukan itu.
Dalam hal syarat obyektif, kalau syarat itu tidak dipenuhi, perjanjian itu
batal demi hukum. Artinya dari semula tidak pernah dilahirkan suatu
perjanjian dan tidak pernah ada suatu perikatan. Tujuan para pihak yang
adalah gagal. Dalam hal suatu syarat subjektif, jika syarat itu tidak dipenuhi,
perjanjiannya bukan batal demi hukum, tetapi salah satu pihak mempunyai
129
http://www.jurnalhukum.com/syarat-syarat-sahnya-perjanjian, Wibowo Tunardy, Syarat Sah Perjanjian, Diakses
pada hari Jumat, tanggal 19 Agustus 2016, pukul 16.00 WIB.
111
Kebebasan berkontrak menjadi hal yang sangat utama dalam perjanjian karena
perjanjian berlaku ketika dua belah pihak dalam perjanjian saling menyepakati
Karena dalam perjanjian baku, debitur hanya mempunyai dua pilihan, yaitu
perjanjian tersebut130.
perjanjian. Hal ini sangat erat kaitannya dengan asas kebebasan berkontrak.
Dalam praktik perjanjian kredit bank yang berlaku saat ini menunjukkan
130
http://www.jurnalhukum.com/syarat-syarat-sahnya-perjanjian, Wibowo Tunardy, Syarat Sah Perjanjian, Diakses
pada hari Jumat, tanggal 19 Agustus 2016, pukul 16.05 WIB
112
bahwa asas kesepakatan yang menjadi dasar utama dalam perjanjian mulai
ditinggalkan
dalam perjanjian. Kedudukan yang tidak seimbang antara para pihak dalam
para pihak secara bebas dapat menentukan isi perjanjiannya, dan karenanya
kebebasan berkontrak.
dihindari oleh pihak yang lemah dan pihak yang lebih kuat
seketika oleh para pihak. Akan tetapi kontrak baku memiliki kelemahan yaitu
sehingga seringkali kontrak baku menjadi sangat berat sebelah adalah sebagai
berikut :131 Kurang adanya atau bahkan tidak adanya kesempatan bagi salah
satu pihak untuk melakukan tawar menawar, sehingga pihak yang kepadanya
tersebut, apalagi kontrak yang ditulis dengan huruf yang sangat kecil; Pihak
BAB V
131
Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), Buku Kedua, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2002, hal 76.
114
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada hasil akhir dari prestasi yang ditawarkan secara timbal balik.
pinjaman yang besar pada bank, posisi debitur akan berubah menjadi
salah satu asas terpenting yang wajib diterapkan atau dilaksanakan oleh
yang belum diatur harus dipikirkan sendiri oleh notaris. Tidak jarang
Pasal 62 Ayat (1). Penyelesaian sengketa yang timbul dalam hal ini dapat
(BPSK).
B. Saran
116
Bank dalam memberikan kredit perlu diawasi secara ketat, mengingat hal
penyimpan dana terhadap segala risiko kerugian yang timbul dari suatu
kebijakan dari kegiatan usaha yang dilakukan bank. Karena dana yang
dalam bank.
117
seluruhnya.
118
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku-Buku
Kelsen, Hans. Teori Hukum Murni, diterjemahkan oleh Raisul Mutaqien, Nuansa
& Nusamedia, Bandung, 2006
Khairandy, Ridwan. Itikad Baik dalam Kebebasan Berkontrak, FH UI:
Pascasarjana, 2003
120
Kie, Tan Thong. Studi Notariat, Serba-serbi praktek Notaris Buku II, PT.Ichtiar
Baru Van Hoeve, Jakarta, 2000
Koesoemawati Ira dan Yunirman Rijan, Ke Notaris, Mengenal Profesi Notaris,
Memahami Praktik Kenotariatan, Ragam Dokumen Penting yang diurus
Notaris, Tips agar tidak tertipu Notaris, CV. Raih Asa Sukses, Jakarta, 2009
Lubis, Suhrawardi K. 2006, Etika Profesi Hukum, Sinar Grafika, Jakarta
Lubis, M. Solly. Filsafat Ilmu dan Penelitian, CV. Mandar Maju, Bandung, 1994
Lukman Santosa Az, Hak Dan Kewajiban Hukum Nasabah Bank,Cetakan
Pertama, Pustaka Yustisia, Jakarta Selatan, 2011
Lusfida, Minatul. Perlindungan Hukum Oleh Bank Kepada Pengguna Kartu
Kredit (Credit Card Holder) Yang Mengalami Kerugian (Studi Di PT Bank
Central Asia Tbk Cabang Pasuruan), Skripsi Tidak Diterbitkan, Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya, Malang, 2008
Mahmud, Eis Fitriyana. “Batas-batas Kewajiban Ingkar Notaris dalam
Penggunaan Hak Ingkar pada Proses Peradilan Pidana”, Jurnal, Program
Studi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya,
Malang, 2013
Muljono, Teguh Pudjo. Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Djambatan,
Jakarta, 1989
Notodisoerjo, R. Soegondo. Hukum Notariat di Indonesia, PT. Raja Grafindo,
Jakarta, 1993
Notodisoerjo, R. Soegondo. Hukum Notariat di Indonesia, PT. Raja Grapindo
Persada, Jakarta, 1993
Notodisoerjo, R. Soegondo. Hukum Notariat di Indonesia, Suatu Penjelasan,
Rajawali, Jakarta, 1982, hal 97-98 dalam buku Habib Adjie I
O. P. Simorangkir, Seluk Beluk Bank Komersil, (Cetakan Kelima, Jakarta, Aksara
Persada, 1986
Pandu, Yudha. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Jabatan Notaris dan
PPAT, Indonesia Legal Center Publishing, Jakarta, 2009
Prodjodikoro, Wirjono. Pokok-Pokok Hukum Perdata Tentang Persetujuan-
Persetujuan Tertentu, Sumur, Bandung, 1981
Prinst, Darwan. Strategi Menyusun Dan Menangani Gugatan Perdata, CV.Citra
Aditya Bakti, Bandung, 1998
Puryatma, I Made. Tanggung Jawab Notaris Dalam Pembuatan Akta, Ikatan
Notaris Indonesia Wilayah Bali NTT, Denpasar, 2010
121
Rahardjo, Satjipto. llmu Hukum, P.T. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991
Rasjidi, Lili. Dasar-Dasar Filsafat Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,
1996
Rasjidi Lili dan Arief Sidarta, Filsafat Hukum Mazhab dan Refleksinya, CV.
Remadja Karya, Bandung, 1989
Salim H.S, Hukum Kontrak Teory dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar
Grafika, cetakan ke enam, Jakarta, 2006
Salim H.S, Hukum Kontrak-Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika,
Jakarta, 2003
Saputro, Anke Dwi. Jati Diri Notaris Indonesia Dulu, Sekarang, dan di Masa
Datang, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2008
Sembiring, Santosa. Hukum Perbankan, Mandar Maju, Bandung, 2000
Sinungan, Muchdarsyah. Uang dan Bank, Cet.3, Jakarta, Rineka Cipta , Jakarta,
1991
Sjahdeini, Sutan Remy. Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan Yang Seimbang
Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Institiut
Bankir Indonesia, Jakarta, 1993
Sjahdeni, Sutan Remy. Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang
bagi para Pihak dalam Perjanjian Kredir di Bank, Jakarta, 1993
Soedjendro, Kartini. Perjanjian Peralihan Hak Atas Tanah yang Berpotensi
Konflik, Kanisius, Yogyakarta, 2001
Subekti, R dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Cetakan
Ketiga Puluh Enam, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 2005
Supramono, Gatot. Perjanjian Utang-Piutang, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta, 2013
Susanto, Herry. Peranan Notaris Dalam Menciptakan Kepatutan Dalam Kontrak,
FH UII Press, Yogyakarta, 2010
Suyatno, Thomas. Dasar-Dasar Perkreditan, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1995
Tanya, Bernart L. dkk, Teori Hukum, Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan
Generasi, CV. Kita, Surabaya
Tedjosaputro, Liliana. Malpraktek Notaris dan Hukum Pidana, CV.Agung,
Semarang, 1991
Tobing, G.H.S. Lumban. Peraturan Jabatan Notaris, Erlangga, Jakarta 1999
122
2. Peraturan Perundangan
4. Website/Internet
Adie Marthin Stefin, diakses dari:http://adiemartinstefin.blogspot.com/kewajiban-
notaris-dalam memberikan_6400.html, 2012, diakses pada hari Kamis,
tanggal 03 Maret 2016, pukul 21.00 WIB.
Ahmadvai.blogspot.com/2014/04/pengertian-dan-perbedaan-akta-otentik.html,
Ahmadvai, pengertian-dan-perbedaan-akta-otentik, Diakses pada hari Jumat,
tanggal 18 Agustus 2016, pukul 14.15 WIB.
Http//Adln.Lib.unair.ac.id, Lanny Kusumawati, Tanggung Jawab Jabatan Notaris.
Diakses pada hari Kamis, tanggal 03 Maret 2016, pukul 21.15 WIB.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Notaris, diakses tanggal 19 Mei 2016, pukul 14.30
WIB.
Http://riz4ldee.wordpress.com/2009/03/04/sejarah-notaris/, diakses tanggal 19
Mei 2016, pukul 15.00 WIB.
Http://kbbi.web.id/notaris, diakses tanggal 19 Mei 2016, pukul 15.15 WIB.
123
Http://adiemartinstefin.blogspot.com/2012/12/kewajiban-notaris-dalam
memberikan_6400.html, diakses tanggal 19 Mei 2016, pukul 15.41 WIB.
Http://lekonslenterakonstitusi.blogspot.com/2011/06/pejabat-publik.html, diakses
tanggal 19 Mei 2016, pukul 15.50 WIB.
Http://www.jurnalhukum.com/pengertian-pelaku-usaha/, Wibowo Tunardi
Diakses pada hari Kamis, tanggal 18 Maret 2016, pukul 14.00 WIB.
Http://notarisgracegiovani.com/index.php/about/2-uncategorised/24-notaris-
kedudukan-fungsi-dan-peranannya, Arif Suhardi ,NOTARIS: Kedudukan,
Fungsi dan Peranannya, Diakses pada hari Kamis, tanggal 18 Agustus 2016,
pukul 13.00 WIB.
Http://duniakontraktor.wordpress.com/2011/01/27/perjanjian‐kredit‐dan‐
permasalahannya/, Feby Maranta Sukatendel, Perjanjian Kredit dan
Permasalahannya, diakses pada hari Sabtu, tanggal 30 Juli 2016, Pukul
11.30 WIB.
www.anneahira.com/notaris.htm, Anne Ahira, segala hal tentang notaris, Diakses
pada hari Jumat, tanggal 19 Agustus 2016, pukul 13.00 WIB.
zaysscremeemo.blogspot.com/2012/06/pengertian-tanggungjawab.html, Zainudin
alfarisi, Diakses pada hari Jumat, tanggal 04 Maret 2016, pukul 13.00 WIB.