OLEH :
KELOMPOK 4
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN S1 ARSITEKTUR
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman yang dimaksudkan
untuk memberi arahan bagi pembangunan perumahan dan permukiman. Adanya
pembangunan ekonomi sudah tentu menimbulkan perubahan sosial kemasyarakatan
dalam mencapai keadilan dan kesejahteraan masyarakat umum.
Andi Hamzah dkk, 2006, Dasar-Dasar Hukum Perumahan, Jakarta: Rineka Cipta, hal 1
Di Indonesia, dikenal dua jenis KPR, yaitu KPR subsidi dan KPR non subsidi. KPR
subsidi adalah KPR yang disediakan dan pe rsyaratannya diatur oleh pemerintah
bersama pihak bank. KPR subsidi umumnya di tujukan untuk Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR), sedangkan KPR non subsidi adalah KPR yang
disediakan dan ketentuannya diatur oleh pihak bank yang
3
Mariam Darus Badrulzaman, 2005, Aneka Hukum Bisnis, Bandung:Alumni , hlm. 183
pihak lain tanpa ada persetujuan secara tertulis dari bank selama jangka waktu kredit
pemilikan rumah belum berakhir atau dilunasi oleh debitur.
Fakta yang terjadi di dalam masyarakat, proses alih debitur (over credit) pada
Kredit Pemilikan Rumah tidak selalu dilakukan sesuai prosedur
Audrey Kotandengan, Nurhayati Abbas & Nurfaidah Said, 2013, Perjanjian Pengalihan
Kredit (Over Credit) atas Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Jurnal Penelitian Hukum,
Universitas Hasanuddin
oleh debitur. Tidak jarang perjanjian alih debitur (over credit) tersebut
dilakukan tanpa sepengetahuan pihak Bank selaku kreditur. Sebagian besar
debitur melakukan pengalihan menggunakan akta Kuasa Notaris dan bahkan ada
yang hanya menggunakan surat pengalihan dibawah tangan. Hal ini dikarenakan
4
minimnya pengetahuan debitur tentang prosedur over credit dan ketidak hati-
hatian terhadap dampak yang dapat timbul dikemudian hari.Selain masalah
dalam pengalihan menggunakan akta bawah tangan, masalah dalam pengalihan
dengan menggunakan akta Surat Kuasa Notaris juga bisa terjadi. Apabila
peralihan dengan akta Surat Kuasa Notaris tidak diberitahukan kepada bank,
kemungkinan terburuknya si penjual atau debitur awal bisa sewaktu-waktu
melunasi sendiri kreditnya kepada Bank dan mengambil sertifikat tanah dan
bangunan yang sudah dialihkan atau mengalihkannya lagi kepada pihak lain.
Masalah lain yang juga sering terjadi pada over creditdengan akta Surat Kuasa
Notaris adalah apabila pembeli selaku penerima kuasa tidak membayar cicilan
dengan suatu alasan tertentu, maka akibatnya bank selaku kreditur tetap
meminta pertanggungjawaban kepada penjual selaku debitur sahnya.
B. Rumusan Masalah
5
Berdasarkan penjelasan latar masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Berapa besar permintaan akan rumah kelurahan lalo dati, Kecamatan
puuwatu kota kendari ?
2. Berapa besar total rencana investasi pembangunan perumahan di kelurahan
lalo dati, Kecamatan puuwatu kota kendari ?
3. Apakah layak perencanaan investasi pembangunan perumahan di kelurahan
lalodati, Kecamatan puuwatu kota kendari ditinjau dari analisa ekonomi ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari tugas akhir ini adalah :
1. Mengetahui besarnya permintaan akan rumah di kelurahan lalodati
kecamatan puuwatu kota kendari
2. Mengetahui besarnya total rencana investasi pembangunan perumahan
dikelurahan lalodati kecamatan puuwatu kota kendari.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah ilmu pengetahuan, memperluas cakrawala berfikir penulis serta
melatih kemampuan dalam melakukan penelitian hukum dan menuangkan dalam
bentuk tulisan.
b. Untuk memperkaya khasanah ilmu hukum, khususnya hukum perdata, serta dapat
menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan dan dapat berlatih dalam
melakukan penelitian yang baik.
6
c. Bermanfaat bagi penulis yaitu dalam rangka menganalisa dan menjawab
keingintahuan penulis terhadap perumusan masalah dalam penelitian. Selain itu,
penelitian ini juga bermanfaat dalam memberikan kontribusi pemikiran dalam
menunjang perkembangan ilmu hukum khususnya dalam dunia perbankan.
2. Manfaat Praktis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Infestasi Proyek
Infestasi proyek adalah menanamkan factor produksi langkah pada proyek
tertentu ( baru atau perulasan ) pada lokasi tertentu, dalam jangkah waktu
menengah atau panjang. Factor produksi langkah itu dapat berbentuk:
b. Dana
c. Kekayaan alam
d. Tenaga ahli dan tenaga trampil
7
e. Teknologi tingkat madya atau tinkat tinggi
B. Analisis Proyek Menurut Kriteria Investasi
Populasi pada 2011 menyebutkan bahwa dalam melakukan infestasi modal
pada suatu proyek perlu diadakan suatu proyek perlu diadakan suatu analisis
yang bertujuan :
a. Mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi
b. Menghindari pemborosan
c. Mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada,
sehingga kita dapat memilih alternative proyek yang paling
menguntungkan
d. Menentukan prioritas investasi Dengan uraian-uraian tersebut
diatas, maka untuk menyusun berbagai peluang investasi telah
dikembangan suatu metode yang dapat digunakan dalam
menganalisis suatu proyek, metode yang dimaksud adalah criteria
investasi (Investment Criteria). Suatu proyek adalah investasi
minimum yan secara ekonomis dan teknik layak dilaksanakan.
8
sekarang, kemudian dihitung angka bersihnya akan diketahui selisih dengan
memakai dasar yang sama yaitu harga pasar saat ini. Ada dua hal yang harus
diperhatikan yaitu nilai waktu dari uang dan selisih besar arus kas masuk dan
keluar.Dalam investasi proyek apakah proyek tersebut layak atau tidak layak,
dinyatakan oleh nilai net present value (NPV).Untuk NPV yang memberikan nilai
positif ata lebih besar nol berarti proyek tersebut layak untuk dilaksanakan,
apabila NPV memberikan nilai negative atau lebih kecil nol berarti proyek
tersebut mengembalikan persis sebesar opportunity cost faktor produksi modal.
Net present value proyek dapat dihitung dengan menggunakan rumus persamaan
matematis berikut (Grant et.al, 1996):
n
cx /(1+ I )
t 1
n
NPV
ct
t 0
1 +I
Dimana :
NPV = Nilai sekarang netto
(C)t = Aliran kas masuk tahun ke-t
(Co) = Aliran kas keluar tahun ke-t
n = Umur unit usaha hasil investasi
i = Arus pengembalian t = Waktu
9
Pada metode NPV analisis ditentukan dengan menentukan terlebih dahulu
besar pengembalian (diskonto) (i), kemudia dihitung nilai sekarang bersih (NPV)
dari arus kas masuk dan keluar. Untuk IRR ditentukan nilai NPV=0, kemudian
dicari berapa tingkat pengembalian (diskonto) (i).
Untuk menghitung nilai IRR diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut (Grant et.al, 1996) :
NPV 1
IRR= + NPV 1NPV 2 - (i1 i2)
Pilih nilai discout rate yang dianggap mendekati nilai IRR yang sebenarnya,
kemudian dihitung nilai NPV dari arus benefit dan cost.
Jika menghasilkan nilai positif, berarti pengambilan nilai coba-coba terlalu
rendah, kita coba lagi dengan nilai yang lebih tinggi.
Jika nilai NPV negatif, berarti pengambilan nilai coba-coba terlalu tinggi.
Pada hasil percobaan pertama untuk discount rate dilambangkan dengan (i1),
sedangkan yang kedua dilambangkan (i2). Untuk NPV yang pertama ditandai
dengan NPV1, yang kedua NPV2 dengan demikian kita memperoleh nilai
NPV=0.
IRR > tingkat pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return
RRR), proyek diterima.
IRR < tingkat pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return IRR),
proyek ditolak.
ditolak.
A. Total Anggaran
10
1. Harga Tanah Kavlingan
Tipe Jumlah
Luas m2 Persen (%)
36 200 320.000 60
1. Kapling Blok = 15 x 10 m
2. RTH = 63.285 m2
3. Sarana Umum = 17.208 m2
4. Prasana Utilitas = 74.4047 m2
5. TPST ` = 160 m2
11
2. Anggaran biaya untuk keseluruahan unit BTN
Anggaran biaya/unit
12
= Rp. 51,600,000
Cash
Biaya/unit = 79,000,000
Harga Cash = 120,000,000
Keuntungan/Unit = 120,000,000 - 79,000,000
= RP. 41,000,000 /Unit
Keuntungan untuk 200 Unit = 41,000,000 x 200
= RP. 8.200.000.000
Berarti jika semua pembeli melakukan cash, maka Anggaran Biaya akan secepatnya
kembali dan mendapatkan keuntungan RP. 8.200.000.000
Kredit
Biaya/unit = 79,000,000/ Unit
Harga Kredit
13
1 3 5 6 7 10
Suku bunga 05.00%
1.187.12
10.000,000 9.625.000 3.366.079 2.117.269 1.805.993 1.584.182 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan Dari hasil penelitian dengan analisis secara ekonomis, diperoleh bahwa
investasi pada proyek perumahan PNS kota kendari (BTN Cabang kendari)
menguntungkan dan baik untuk dilaksakan, dengan jumlah 25 unit, keuntungan yang
didpat melalui cash yaitu Rp. 8.200.000.000; Kredit yaitu Rp. 1,025,000,000 ; modal
dalam jangka waktu 10 tahun akan kembali dan memiliki keuntungan Rp. 1,025,000,000.
14
jika semua pembeli menggunakan kredit 10 tahun. Namun bangunan ini tidak layak
dikatakan proyek, karena nilai BCR <1.
B. Saran
Saran Penyusunan arus dana (cash flow) sangat menentukan untuk itu diharapkan
ketelitian dalam mengestimasi penda- patan dan biaya proyek. Studi kelayakan proyek ini
juga hanya ditinjau dari aspek ekonomi (finansial), maka sebaiknya dilakukan penelitian
yang lebih luas lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat mengenai kelayakan
suatu proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Gray Clive, dkk. 1993. Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Grant
Eugene L, dkk. 1996. Dasar-dasar Ekonomi Teknik. Rineke Cipta. Jakarta. Papulele Wingly,
2011. Analisa Biaya Investasi Proyek Perumahan. Fakultas Teknik. Manado. Sigit, Suhardi.
1978. Analisa Break Even Point. BPEE.Yogyakarta.
15
LAMPIRAN :
16
17
18