S2-MAGISTER KENOTARIATAN
1. Judul Tesis:
PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PEMBERIAN HAK
DI KOTA PALEMBANG
3. Abstrak:
ABSTRAK
Penelitian Tesis ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji peranan Notaris
dalam pembuatan akta pemberian hak tanggungan (APHT) terhadap kreditur dan
terhadap kreditur dan debitur serta menganalisis dan mengkaji suatu permasalahan
pada Notaris dalam memberi solusi (perlindungan hukum) yang dihadapi Notaris
dalam pembuatan akta pemberian hak tanggungan (APHT) terhadap kreditur dan
Notaris terhadap kreditur dan debitur terletak pada tanggung jawabnya yaitu
tanggung jawab terhadap akta yang dibuatnya serta perlindungan terhadap para
pihak yang terkait di akta tersebut bila dikemudian hari terjadi sengketa diantara
para pihak.
4. Latar Belakang:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat adil, makmur dan mampu mensejajarkan diri dengan bangsa lain di
Negara Republik Indonesia 1945 (UUD NRI 1945) alenia 4 yang meliputi:
kebijakan ekonomi untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang tinggi yaitu dengan
meningkatkan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan dana. Di
dalam masalah pendanaan maka tidak pernah terlepas dari dunia perbankan
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
1
Malayu, S.P. Hasibuan, 2005, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, hlm. 4.
2
Lihat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Pasal 1.
diberikan oleh bank berperan menambah modal usaha nasabah penerima kredit
(debitur). Adanya tambahan modal usaha yang diperoleh dari fasilitas kredit dapat
tersebut.3
Kredit perbankan merupakan salah satu usaha bank konvensional yang telah
banyak dimanfaatkan oleh masyrakat yang memerlukan dana dalam Pasal 1 butir 2
usaha yang menghimpun dana dari masyrakat dalam bentuk simpanan dan
lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, bank juga berfungsi
dengan suatu perjanjian kredit antara pemberi dengan penerima kredit sehingga
terjadi hubungan hukum antara keduanya, perjanjian kredit biasanya dibuat oleh
3
Pitono, Weppy Susetiyo, “Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Bank, Perkreditan
Rakyat Berkah Pakto Kediti, Jawa Timur”, Jurnal Supremasi, Vol. 9, No. 2, September 2019, Jawa
Timur, hlm. 50.
4
M. Yahya Harahap, Beberapa Tinjauan Tentang Permasalahan Hukum Buku Kedua, Bandung :
Citra Aditya Bakti, 1997, hlm. 210
pihak pemberi kredit yaitu bank, sedangkan debitur hanya mempelajarinya dan
memahaminya saja. Namun demikian sudah seharusnya perjanjian kredit ini sudah
sangat perlu mendapatkan perhatian khusus dari kedua belah pihak dikarenakan
pihak yang bisa kita sebut debitur dan kreditur, karena apabila debitur
menandatangani perjanjian kredit yang dianggap mengikat kedua belah pihak dan
Notaris dalam hal ini yaitu pejabat umum yang diberi kewenangan untuk
membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai, hak atas
tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, sedangkan akta PPAT adalah
akta yang dibuat oleh PPAT sebagai bukti telah dilaksanakannya perbuatan hukum
tertentu mengenai hak atas tanah atau atas Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun,
perbuatan hukum. Oleh karena itu apabila perbuatan hukum itu batal atau
dibatalkan, maka akta PPAT yang bersangkutan tidak berfungsi lagi sebagai bukti
perbuatan hukum tersebut. PPAT diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Agraria
5
Sutan Remy Sjahdeini, Hak Tanggungan Asas-Asas Ketentuan-Ketentuan Pokok dan Masalah
Yang Dihadapi Oleh Perbankan(Suatu Kajian Mengenai Undang-Undang Hak Tanggungan),
Bandung : Alumni, 1999, hlm. 26.
6
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta : Prenada Media, 2005, hlm. 20.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk membedah
atau memfokuskan dalam suatu karya tulis dalam bentuk tesis dengan judul
Terhadap Perjanjian Kredit Antara Kreditur Dan Debitur Dengan Jaminan Hak
dirumuskan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
dan debitur;
5. Rumusan Masalah:
Rumusan Masalah:
A. Tujuan Penelitian
B. Manfaat Penelitian
kegunaan yang dapat diambil dari penelitian tersebut. Mengenai manfaat yang
antara lain:
1. Secara Teoritis
bidang hukum dalam hal ini hukum perjanjian dan hukum perbankan.
2. Secara Praktis
masukan yang berguna bagi semua pihak terutama bagi pihak bank yang ada
Notaris.
7. Kerangka Teori:
Kerangka Teori
(APHT) Terhadap Perjanjian Kredit Antara Kreditur Dan Debitur Dengan Jaminan
1. Teori Kewenangan
dan kewajiban, yang sah jika ditinjau dari mana kewenangan tersebut diperoleh.
Maka ada tiga kategori kewenangan, yaitu atributif, mandat dan delegasi. 7
a. Pengaruh
b. Dasar Hukum
c. Konformitas Hukum
tertentu).
kewenangan yang sah. Kewenangan itu diperoleh melalui tiga sumber, yaitu:
1. Atribusi
Adalah wewenang yang diberikan atau ditetapkan oleh pembuat undang-undang
2. Delegasi
3. Mandat
Wewenang yang bersumber dari proses atau prosedur pelimpahan dari pejabat
atau badan yang lebih tinggi kepada pejabat yang lebih rendah
(atasanbawahan).
Dalam kaitan dengan konsep atribusi, delegasi maupun mandat, J.G. Brouwer
creates independent and previously non existent powers and assigns them to
an authority.
b. Delegation is a transfer of an acquired atribution of power from one
administrative authority to another, so that the delegate (the body that the
c. With mandate, there isnot transfer, but the mandate giver (mandans) assigns
name.10
norma adalah produk dan aksi manusia yang deliberatif. Undang-undang yang
perbuatan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, dan kedua, berupa
adanya aturan yang bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang
dikemukakan bahwa “summum ius summa injuria, summa lex summa crux”
yang artinya adalah hukum yang keras dapat melukai, kecuali keadilan yang
tujuan hukum satu-satunya akan tetapi tujuan hukum yang substantif adalah
menelaah keadilan.14
12
Peter Muhammad Marzuki, 2008, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta : Kencana, hlm. 158.
13
Riduan Syahrani, 2011. Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti,
hlm. 23.
14
Dominikus Rato, 2010, Filsafat Hukum Mencari (Memahami dan Memahami Hukum),
Yogyakarta : Laksbang Pressindo, hlm. 59.
Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi
manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada
masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh
protecting.16
Perlindungan:
15
Soerjono Soekanto, 2006, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Perss, Jakarta , Hlm.133
16
Bryan A. Garner, 2009, Black’s Law Dictionary, ninth edition, St. paul: West, Hlm.1343.
3. Kata Pelindung memberikan makna bahwa ada seseorang yang melakukan
4. Terlindung merupakan kata sifat yang berarti tertutup oleh sesuatu hingga
tidak kelihatan;
Ada beberapa pengertian tentang perlindungan hukum menurut para ahli yaitu :17
oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman, baik secara
pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari pihak
manapun;
akan dapat melindungi suatu hal dari hal lainnya. Berkaitan dengan
tersebut;
17
Fitri Hidayat, Perlindungan Hukum , Unsur Esensial dalam Negara Hukum, http://fitrihidayat-
ub.blogspot.com/2013/07/perlindungan-hukum-unsur-esensial-dalam.html di akses pada tanggal 26
September 2020.
3. Perlindungan Hukum adalah penyempitan arti dari perlindungan, dalam hal
ini hanya perlindungan oleh hukum saja. Perlindungan yang diberikan oleh
hukum, terkait pula dengan adanya hak dan kewajiban, dalam hal ini yang
pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan
karena menurut sejarah dari barat, lahirnya konsep-konsep tentang pengakuan dan
mendapat tempat utama dan dapat dikaitkan dengan tujuan dari negara hukum.
8. Metode Penelitian:
Metode Penelitian
Dalam bahasa inggris istilah penelitian disebut (research), berasal dari kata
(re) artinya kembali dan (to search) artinya menemukan atau mencari. Sehingga
(research) dapat diartikan menemukan atau mencari kembali. 18 Penelitian pada
benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang didapat dari penelitian meliputi:
fakta, konsep, membentuk suatu kesimpulan yang umum, dan teori yang bisa
suatu pandangan yang digunakan dalam penelitian serta penilaian, dan suatu teknis
yang umum/luas bagi ilmu pengetahuan serta suatu tahapan untuk menyelesaikan
suatu aktivitas.20
sangat penting dalam penelitian untuk memperoleh data yang tepat, berguna, dan
1. Tipe Penelitian
18
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Tera, Yogyakarta, 2011, hlm. 1.
19
Ibid, hlm. 2.
20
Asrof Syaf’i, Diktat Metodologi Penelitian, STAIN-Tulungagung, Tulungagung, 2002, hlm. 1.
Kredit Antara Kreditur Dan Debitur Dengan Jaminan Hak Tanggungan Di Kota
2. Sifat Penelitian
3. Pendekatan Penelitian
21
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986, hlm.10.
22
Ibid, hlm. 10.
pada informasi dan data-data yang dinyatakan oleh responden atau narasumber
secara lisan atau tertulis, dan juga perilaku nyata, diteliti, dipelajari sebagai
suatu yang utuh. Data yang digunakan adalah data yang sesuai dengan
kenyataan yang ada di tempat penelitian. Selain itu diperoleh juga data tertulis,
dalam hal ini dari Pihak Bank di Kota Palembang dan Seorang Notaris yang
4. Sumber Data
dan informasi yang berkaitan dengan arah penelitian ini. Sumber data yang
dari lapangan yang meliputi keterangan atau data yang diberikan oleh Pihak
akta tersebut.
data sekunder ini adalah sumber data yang secara tidak langsung
memberikan keterangan yang bersifat mendukung sumber data primer,
Jabatan Notaris;
dengan bahan hukum primer yang dapat membantu analisis data dan
yang diperlukan.
menuntut cara atau teknik pengumpulan data yang sesuai, guna mendapatkan
1. Teknik Wawancara
wawancara didapati dua pihak yang memiliki posisi yang berbeda, yaitu
23
H.B. Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif, UNS Press, Surakarta, 2002, hlm. 58.
pengejar informasi yang biasa disebut informan atau responden.24
obyek dan subyek penelitian, yaitu dengan ikut serta mengamati bagaimana
3. Penelitian Kepustakaan
arsip dan bahan lainya yang berbentuk tertulis yang berhubungan dengan
4. Dokumentasi
6. Lokasi Penelitian
BRI Palembang yang beralamat di Jl. Kapten A. Rivai No. 15, Sungai
Populasi adalah obyek, seluruh individu, gejala atau seluruh kejadian yang
akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Pihak Bank dan Pejabat
Notaris yang berwenang. Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan
merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga
25
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 64.
26
Maria S.W. Soemardjono, Pedoman Pembuatan Usul Penelitian Sebuah Panduan Dasar, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997, hlm. 31.
Metode pengolahan data dalam penelitian ini meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
menginteprestasikan data.
kualitatif yang terdiri dari tiga komponen analisis yang dilakukan dengan cara
interaksi, baik antar komponennya, atau dengan cara interaksi, baik antar
Dalam teknik analisis ini, penulis tetap bergerak diantara tiga komponen
1. Reduksi Data
penyederhanaan dan abstraksi data dari field not. Proses ini berlangsung
sejak awal penelitian dan pada saat pengumpulan data. Reduksi data ini
kasar yang muncul dari catatan tulis dilapangan. Reduksi data langsung
2. Penyajian Data
27
H.B. Soetopo, Metode Penelitian Kualitatif, UNS Press, Surakarta, 1992, hlm. 12.
pengambilan tindakan. Penyajian-penyajian yang lebih merupakan suatu
3. Penarikan Kesimpulan
diperoleh dari lapangan sebagai hal yang khusus dikaitkan dengan pendapat
9. Kesimpulan
Kesimpulan:
Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris terhadap kreditur dan
28
Efrianza, “ Kebijakan Penanggulangan Tindak Pidana Oleh Polda Sumsel Melalui Aplikasi
Berbasis IT (Teknologi Informasi) “Polisi Wong Kito” ”, Skripsi, Universitas Sriwijaya , Palembang,
2020,hlm. 28..
29
Ibid, hlm. 28.
30
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Empiris, suatu tindakan singkat, Cet.
Ketiga, Radjawali Pers, Jakarta,1990, hlm. 52.
debitur terletak pada tanggungjawabnya. Yaitu tanggungjawab terhadap akta
yang dibuatnya serta perlindungan terhadap para pihak yang terkait di akta
tersebut bila dikemudian hari terjadi sengketa di antara para pihak, maka yang
menjadi acuan pejabat hukum yang berwenang cukuplah akta tersebut tanpa
adanya akta yang telah dibuat oleh Notaris tersebut. Artinya, akta yang dibuat
oleh Notaris tersebut haruslah dibuat secara benar agar menciptakan rasa aman
terhadap para pihak sehingga semua dapat berjalan lancar dan tidak ada pihak
yang dirugikan. Hal ini sesuai teori keadilan tindak menjadi monopoli
pemikiran satu orang ahli saja dan teori kemanfaatan hukum dimana tujuan
a. Sertifikat yang akan dijadikan Hak Tanggungan belum balik nama Sehingga,
tersebut balik nama atas pemilik yang sekarang. PPAT dapat juga
waktu 7 hari kerja sudah harus ditindak lanjuti dengan pendaftaran di kantor
BPN.” Namun sering sekali kendala terjadi kalau kebetulan aktanya banyak
lainnya, misalnya harus dilampirkannya surat kuasa dari bank yang pada saat
dilampiri belum jelas maka harus dicari atau bahkan diganti dengan yang
lebih jelas. Kemudian ada bank yang mengirimkan kuasanya melalui fax dan
nantinya harus menunggu kuasa aslinya bukan dalam bentuk fax. Hal-hal
Hak Tanggungan.
c. Sehubungan dengan terlalu luasnya wilayah Kota Palembang ini pun dapat
oleh kantor BPN Kota Palembang ini. Hal ini yang membuat molornya
waktu proses pengecekan dan pendaftaran Hak Tanggungan. Selain itu juga
d. Tanah yang dapat diberikan Hak Guna Bangunan (HGB) dimohonkan kredit,
investasi modal yang layak dan teknik perusahaan yang baik sesuai dengan
perkembangan zaman.
3. Mengatasi kendala-kendala yang dihadapi Notaris dalam pembuatan APHT
penghambat dari pihak kreditur (Bank). Maka dari itu solusi yang digunakan
kepada pihak bank agar tidak hanya memikirkan target penjualan kredit
dibutuhkan. Dengan kata lain mereka juga harus memiliki dukungan dan
kesadaran untuk bekerjasama yang kuat serta harus bisa bekerja secara lebih
professional.
terhadap kreditur dan debitur dari kantor BPN terkait waktu pengerjaan yang
d. Dalam hal pembebanan hak tanggungan terhadap obyek jaminan yang masih
dalam proses konversi ke hak milik hak tanggungan belum atau tidak ada,
DAFTAR PUSTAKA
1. BUKU
Bryan A. Garner, 2009. Black’s Law Dictionary, ninth edition, St. paul: West
J.G. Brouwer dan Schilder, 1998, A Survey of Dutch Administrative Law, Nijmegen:
Ars Aeguilibri.
Malayu, S.P. Hasibuan, 2005. Dasar-Dasar Perbankan, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Philipus M. Hadjon, 1997. Tentang Wewenang, Jurnal Yuridika, No.5&6 Tahun XII,
September- Desember.
Riduan Syahrani, 2011. Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Fitri Hidayat, Perlindungan Hukum , Unsur Esensial dalam Negara Hukum, Tersedia
pada http://fitrihidayat-ub.blogspot.com/2013/07/perlindungan-hukum-unsur-
3. JURNAL/SKRIPSI
Efrianza, 2020. “ Kebijakan Penanggulangan Tindak Pidana Oleh Polda Sumsel Melalui
Sriwijaya , Palembang.
Pitono, Weppy Susetiyo, 2019. “Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Bank,
Perkreditan Rakyat Berkah Pakto Kediti, Jawa Timur”, Jurnal Supremasi, Vol. 9, No.
4. UNDANG-UNDANG
Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta