Anda di halaman 1dari 16

Resume Agama Islam

Muhammad Daffa Dzaki Zahran


Prodi Arsitektur
NPM 20231210004
SIFAT – SIFAT ALLAH SWT.
 -Allah tidak memperkenalkan diri dengan zat nya,melainkan dengan sifat – sifatnya yang
sempurna,yang disebut dengan Asmaul Husna.
 -Dinyatakan oleh Al – Quran dan diperinci oleh Al – Hadist.
 -Karena sifat kasih saying Allah, Dia tidak memaksakan manusia untuk melakukan sesuatu
yang mustahil, yaitu menjangkau wujud Allah dengan imajinasi. Apalagi persepsi pancaindra.
Hal ini dijelaskan dalam Q.S. Al-An’am ayat 103

‫۝‬١٠٣ ‫اَل ُتْد ِر ُك ُه اَاْلْبَص اُر َو ُهَو ُيْد ِر ُك اَاْلْبَص اَۚر َو ُهَو الَّلِط ْيُف اْلَخ ِبْيُر‬
lâ tudrikuhul-abshâru wa huwa yudrikul-abshâr, wa huwal-lathîful-khabîr
(Dia tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat menjangkau segala
penglihatan itu)

AL – ASMA’ULHUSNA.

• ARRAHMAN
Yang Maha Pemurah
• ARRAHIM
Yang Maha Pengasih,
• ALMALIK
Raja Maha Berkuasa
• ALQUDDUS
Yang Maha Suci
• AS SALAM
Yang Maha Sejahtera
• AL MU’MINU
Yang Mengaruniakan Keamanan
• AL MUHAIMINU
Yang Maha Memelihara
• AL’AZIZ
Yang Maha Perkasa
• AL JABBAR
Yang Maha Kuasa
• AL MUTAKKABBIR
Yang Memiliki Segala Keagungan
• AL KHALIQ
Yang Maha Pencipta
• AL BAARIU
Yang Mengadakan
• AL MUSHAUWWIRU
Yang Membentuk Rupa. Allah yang membuat bentuk manusia.
• AL GHAFFAR
Yang Maha Pengampun
• AL WAHHAAB
Yang Maha Pemberi Karunia
• AR RAZZAQ
Yang Maha Pemberi Rezeki
AL FATTAH
Yang Maha Pemberi Keputusan
• AL’ALIM
Yang Maha Mengetahui
• AL QAABIDH
Yang menyempitkan Rezeki
• AL BAASITH
Yang melapangkan Rezeki
• AL KHAAFIDL
Yang Merendahkan
• AR RAAFI’U
Yang Meninggikan
• AL MU’IZZU
Yang Memuliakan
• AL MUDZILLU
Yang Menghinakan
• AS SAMI’U
Yang Maha Mendengar
• AL BASHIRU
Yang Maha Melihat
• AL HAKAMU
Yang Menetapkan Hukum (Yang Maha Hakim)
• AL-ADLU
Yang Mempunyai Keadilan
• AL LATHIFU
Yang Maha Halus
• AL KHABIIRU
Yang Maha Mengetahui
• AL HALIIMU
Yang Maha Penyantun
• AL’ADHIMU
Yang Maha Besar
• AL GHAFUUR
Yang Maha Pengampun
• ASY SYAKUUR
Yang Maha Pembalas Jasa
• AL’ALIYU
Yang Maha Tinggi
• AL KABIIRU
Yang Maha Besar
• AL HAFIIZHU
Yang Maha Penjaga
• AL-MUQIIT
Yang Maha Kuasa
• AL HASIIBU
Yang Maha Pembuat Perhitungan
• AL JALIILU
Yang Maha Besar
• AL KARIIMU
Yang Maha Mulia
• AR RAQIIB
Yang Maha Mengawasi
• AL MUJIIB
Yang Maha Memperkenankan Hamba-Nya
• AL WAASI’U
Yang Maha Luas (Rahmat-Nya)
• AL HAKIIMU
Yang Maha Bijaksana
• AL WADUUD
Yang Maha Pengasih
• AL MAJID
Yang Maha Pemurah
• AL BAA’IST
Yang Maha Membangkitkan (Memutus)
• ASY SYAHIID
Yang Maha Menyaksikan
• AL HAKIIMU
Yang Maha Bijaksana
• AL WADUUD
Yang Maha Pengasih
• AL MAJID
Yang Maha Pemurah
• AL BAA’IST
Yang Maha Membangkitkan (Memutus)
• ASY SYAHIID
Yang Maha Menyaksikan
• AL HAMIID
Yang Maha Terpuji
• AL-MUHSHII
Yang Maha Penghitung
• AL MUBDIU
Yang Maha Memulai
• AL MU’IIDU
Yang Maha Mengulangi
• AL MUHYH
Yang Menghidupkan
• AL MUMIITU
Yang Mematikan
• AL HAYYU
Yang Maha Hidup (Hidup Kekal)
• AL QAYYUUM
Yang Maha Berdiri Sendiri
• AL-WAAJID
Yang Maha Kaya
• AL-MAAJID
Yang Maha Mulia
• AL MUMIITU
Yang Mematikan
• AL HAYYU
Yang Maha Hidup (Hidup Kekal)
• AL QAYYUUM
Yang Maha Berdiri Sendiri
• AL-WAAJID
Yang Maha Kaya
• AL-MAAJID
Yang Maha Mulia
• AL-WAAHID
Yang Maha Esa
• AL AHADU
Yang Maha Tunggal
• ASH SHAMADU
Yang Maha Dibutuhkan
• AL QAADIRU
Yang Maha Kuasa
• AL MUQTADIRU
Yang Maha Memutuskan
• AL MUQADDIMU
Yang Maha Mendahulukan
• AL MUAKHKHIRU
Yang Maha Mengakhirkan
• AL AWWALU
Yang Maha Pertama
• AL AKHIRU
Yang Maha Penghabisan
• ADH DHAAHIRU
Yang Maha Nyata
• AL BAATHINU
Yang Maha Tersembunyi
• AL WAALI
Yang Maha Menguasai
• AL MUTA’ALI
Yang Maha Tinggi
• AL BAARRU
Yang Maha Dermawan
• AT TAWWAABU
Yang Maha Penerima Taubat
• AL MUNTAQIMU
Yang Maha Penyiksa
• AL ‘AFWU
Yang Maha Pemaaf
• AR RAUUF
Yang Maha Pengasih
• MAALIKUL MULKI
Yang Maha Menguasai segala Kerajaan
• DZUL JALAALI WAL IKRAAMI
Yang Maha Memiliki Kebesaran dan Maha Memiliki Kemuliaan
• AL MUQSITH
Yang Maha Mengadili
• AL JAAMI’U
Yang Maha Mengumpulkan
• AL GHANIYYU
Yang Maha Kaya
• AL MUGHNI
Yang Maha Memberi Kekayaan
• AL MAANI’U
Yang Maha Menolak
• ADH DHAARRU
Yang Maha Pemberi Bahaya
• AN NAAFI’U
Yang Maha Pemberi Kemanfaatan
• AN NUUR
Yang Maha Bercahaya
• AL HAADII
Yang Maha Pemberi Petunjuk
• AL BADII’U
Yang Maha Pencipta yang Baru
• AL BAAQI
Yang Maha Kekal
• AL WAARITSU
Yang Maha Pewaris
• AR RASYIID
Yang Maha Cendekiawan
• ASH SHABUURU
Yang Maha Shabar

KE ESAAN ALLAH SWT.

• Allah itu Esa dalam Dzat, Esa dalam sifat, dan Esa dalam perbuatan-Nya. Oleh karena
itu, Islam adalah tauhid
• Konsep Tauhid atau Ke Esaan Tuhan menurut ajaran agama Islam adalah

SIKAP DAN PERILAKU MUSLIM.

 Harus mampu menyembah dan tidak menyembah yang lain selain Allah (Q.S. Al-
Fatihah, 1 : 5)
 Mampu memohon pertolonga atau berdo’a hanya kepada Allah (Q.S. Al-Fatihah, 1 :
5)
 Menjadikan hukum Allah sebagai pedoman hidup (Q.S. Al-An’am, 6 : 57)
 Tidak ada yang ditakuti selain Allah (Q.S. At-Taubah, 9 : 19)
 Tidak mencintai sesuatu atau seseorang melebihi cintanya kepada Allah dan berjuang
di jalan Allah (Q.S. At-Taubah, 9 : 29)
SYRIK
Lawan dari pada tauhid adalah diistilahan dengan syirik, yaitu mempersekutukan atau
mempersamakan Allah. Mempersekutukan atau mempersamakan Allah itu di antara lain
dapat:

 Percaya kepada Allah tetapi tidak mempunyai sikap dan pola perilaku seperti disebut
dalam sembilan pokok tauhid (Q.S. Luqman, 31 : 25-26)
 Percaya kepada Allah melakukan dan memiliki sikap tauhid, akan tetapi ditunjukkan
tidak hanya kepada Allah, baik secara terselubung maupun terbuka (Q.S. Al-Israa’,
17 : 111)

KEKUASAAN ALLAH SWT


• Alam semesta ini berjalan dengan kokoh, rapi, dan harmonis diakibatkan oleh
ketaatan menusia terhadap hukum-hukum alam. Seetelah kita beriman kepada Allah,
maka menjadi mudah bagi kita untuk menerima, bahwa hukum-hukum itu adalah
Sunatullah atau aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah bagi makhluk-Nya tidak
berubah. Q.S. Faathir, 35 : 43

• Ketaatan kepada hukum-hukum alam itu pada hakikatnya merupakan ketaatan kepada
Allah. Jadi, alam semesta ini mempunyai sifat umum berupa ketaatan kepada Allah.

Q.S. Fushilat, 41 : 11

• Manusia dan alam ialah makhluk Allah yang semestinya memiliki sifat ketaatan
kepada Allah. Jika tidak, berarti pelanggaran yang berupa dosa dalam istilah agama.
Dosa hanya bisa dihapuskan dengan jalan ‘kembali mentaati Allah’. Itulah yang
dinamakan taubat kepada Allah.

Q.S. Al-Anbiyaa, 21 : 16

Hubungan Matematik dalam Ciptaan-Nya


1. Tegaknya langit, keseimbangannya benda-benda langit, sesuai dengan ciptaan dan
pengaturan dari penciptanya

2. Adanya sumber rezeki untuk ummat manusia, seperti : udara untuk bernafas, air
hujan, dan sinar matahari.
3. Allah menegaskan bahwa seluruh isi jagat raya ini boleh dan dapat dimanfaatkan oleh
manusia, memang dimudahkan untuk kepentingan ummat manusia.

4. Jika manusia mau benar-benar bertaqwa kepada Allah, maka Allah menjanjikan
kemakmuran yang diturunkan dari langit dan juga dari bumi yang dipijaknya.

ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM DALAM DUNIA ISLAM


 Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas soal-soal keimanan, yang sering disebut juga
ilmu Tauhid, Aqaid, atau Ushuluddin. Disebut sebagai ilmu kalam karena di dalamnya
banyak dibicarakan kalamullah.

 Dua aspek ajaran agama Islam, yaitu:

1. Aqidah

Aqidah adalah ajaran tentang keimanan, yang menyangkut iman kepada Allah, kepada
malaikat, kitabulah, Rasul, hari akhir, qadla dan qadar dan apa-apa yang telah disebutkan
dalam Al-Qur’an dan Sunnah

1. Syari’ah

Syari’ah adalah ajaran tentang pengaturan (hukum) yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah dan manusia dengan manusia, yang menyangkut’ ibadah dalam arti khusus
seperti, syahadat, shalat, zakat, shiam, dan naik haji serta ibadah dalam arti umum seperti
muamalah, munakahat, jinayat, dan siasat.

Kategori ilmu kalam

1. Golongan Jabariah

2. Golongan Qadariyah

3. Golongan Mu’tazilah

4. Golongan Asy’ariah

PERBUATAN ALLAH
- Perbuatan Allah adalah hal-hal yang meliputi ciptaan, pengembangan, dan
pemeliharaan, yang dilakukan-Nya untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya.

- Allah SWT dalam proses penciptaan-Nya diikuti oleh proses penyempurnaan antara
lain seperti memberikan kadar/hukum, baik hukum untuk mempertahankan eksistensi,
perkembangan, maupun interaksi di antara makhluk lainnya dalam pengertian ruang
dan waktu sebagai komponen sub-system dalam suatu system.

 PROSES PENCIPTAAN

Adapun proses penciptaan sesuatu oleh Allah itu dapat terjadi dengan:

1. Proses yang menurut pandangan manusia itu terjadi sangat cepat seperti mu’jizat
yang terjadi pada Rasul Allah

2. Prosesnya bertahap dalam periode tertentu umumnya seperti penciptaan alam,


termasuk penciptaan manusia dan makhluk lainnya.

 SIFAT – SIFAT CIPTAAN ALLAH

a. Baik dan indah


b. Bermanfaat
c. Dapat dipelajari
d. Tunduk dan patuh
e. Tua, rusak, dan beralhir

PEMAHAMAN AQIDAH ATAU IMAN SECARA SEMPURNA DAN


PEMELIHARAANNYA

 Aqidah adalah ajaran tentang keimanan terhadap ke-Esaan Allah SWT (Aqidah
jama’nya aqaid)

 Iman secara luas ialah keyakinan penuh yang dibenarkan oleh hati, diucapkan oleh
lidah, dan diwujudkan oleh amal perbuatan

 Iman secara khusus ialah sebagai mana terdapat dalam rukun iman

KOMPETENSI IMAN

1. Segala perilaku merasa disaksikan oleh pencipta-Nya


2. Memelihara shalat dan amanat serta memenuhi janji

3. Berusaha menghindari perbuatan ma’siat

4. Mentaati segala perintah dan menjauhi apa yang diarang Allah SWT

5. Apabila memperoleh kebahagiaan, dia bersyukur

6. Apabila dapat musibah (penderitaan), dia bersabar

7. Rela atas segala ketentuan Allah yang dilimpahkan kepadanya

8. Apabila mempunyai rencana, maka bertawakkal kepada Allah

TINGKATAN IMAN

1. Komitmennya terhadap islam

2. Kualitas sikap

3. Motivasi perilaku

4. Kemampuan melaksanakan amal

FAKTOR-FAKTOR PEMBINAAN IMAN

1. Faktor Ilmu

2. Faktor Amal Shaleh

3. Faktor Jihad

4. Faktor Penyerahan Diri dengan Mutlak dan Menyeluruh

5. Faktor Keridhaan Allah

6. Faktor Memakmurkan Masjid

7. Faktor Kesediaan Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an

8. Faktor Dzikir dan Pikir

SYAHADATAIN DAN SHALAT


• Syahadatain berasal dari kata syahadah yang berarti persaksian atau pengakuan.
Kadang-kadang berarti konkrit atau nyata.

• Syahadatain artinya dua persaksian atau pengakuan, yaitu syahadah Ilahiyah dan
syahadah kerasulan.

• Dua kalimah syahadah (syahadatain) ialah:

• Dua kalimah syahadat mengandung pengertian bahwa Allah itu nyata ada-Nya dan
Nabi Muhammad adalah rasul atau utusan Allah yang membawa risalah yaitu agama
sebagai pesan Allah yang abadi.

• Syahadatain merupakan syarat minimal untuk menjadi seorang muslim dan


merupakan rukun Islam yang pertama yang selalu dibaca dalam adzan, iqamah, shalat,
dan ibadah-ibadah lainnya.

PENGERTIAN SHALAT

Shalat dalam ajaran Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, terlihat dari
pernyataan-pernyataan yang terdapat pada Qur’an dan Sunnah.

KESEMPURNAAN SHALAT

• Shalat merupakan rukun Islam yang kedua. Shalat dapat dinilai apabila memenuhi
semua syarat dan rukun-rukunnya.

• Seseorang yang telah dapat dipandang sebagai subjek hukum atau mukallaf
(kewajiban untuk melaksanakan peraturan-peraturan Allah) yaitu apabila:

1. Ajaran Islam sudah sampai kepadanya

2. Berakal

3. Baligh

• Syarat shalat yang mesti dipenuho oleh seseorang yang akan melakukannya, ialah:

1. Waktunya sudah tiba

2. Menghadap kiblat
3. Menutup aurat

4. Dalam keadaan suci atau bersih diri

TATA CARA PELAKSANAAN SHALAT

1. Takbiratul-ikhram
2. Membaca Al – Fatihah
3. Membaca surat pendek
4. Ruku
5. I’tidal
6. Sujud
7. Duduk diantara dua sujud
8. Duduk tasyahud
9. Salam

SHALAT BERJAMAAH

• Shalat berjamaah ialah apabila dua orang atau lebih melakukan shalat bersama-sama
dengan salah seorang di antara mereka tampil di depan untuk menjadi imam.

• Ketentuan yang perlu dipedomani oleh orang yang menjadi imam adalah:

1. Yang menjadi Imam hendaklah seorang yang lebih dari makmumnya dari segi:

a. Keahlian qiraat atau bacaan shalat

b. Keahlian dalam pengetahuan agama

c. Penghayatan, kepribadian, dan pengalaman agama

2. Imam hendaklah meringkaskan bacaan shalat, kecuali apabila diketahui


makmum menghendaki lain

3. Kesempurnaan shalat hendaklah menjadi perhatian Imam yaitu ikhlas dan


khusyu’ dalam mengerjakan ibadah
SHALAT JUM’AT

• Shalat Jum’at adalah shalat wajib yang dilakukan pada hari Jum’at sebanyak dua
rakaat dan dilakukan berjamaah serta didahului oleh khutbah Jum’at

• Beberapa ketentuam yang perlu dipedo,ani oleh seorang khotib adalah:

1. Khutbah dimulai ketika sudah tergelincir matahari

2. Khatib sewaktu berkhutbah hendaklah berdiri jika kuasa

3. Khatib hendaklah duduk di antara dua khutbah dan di dalam menyampaikan


khutbahnya hendaklah dengan suara yang jelas, dapat didengar atau diikuti
oleh para jamaah

4. Isi khutbah hendaklah mengucapkan pujian-pujian kepada Allah,


mengucapkan syahadatain, mengucapkan shalawat atas Rasulullah, berwasiat
dengan mengajak taqwa kepada Allah, mengajarkan hal-hal yang perlu.,
membacakan ayat Al-Qur’an, dan mendo’akan untuk mukminin dan
mukminat pada khutbah kedua

5. Khatib hendaklah melakukan tata cara khutbah itu dengan berturut-turut

6. Khatib hendaklah suci dari hadats dan najis serta berpakaian rapi dan tertutup
aurat

SHALAT SUNNAH

• Shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap ,uslim
untuk memperkaya dan memperdalam amal dan rasa keimanan seseorang.

• Macam-macam shalat sunnah, yaitu:

1. Rawatib

2. Shalatullail
3. Istikhara
4. Istisqa’
5. ‘Idain
6. Gerhana
7. Tahiyyatul Masjid
8. Syukrul Wudhu

Anda mungkin juga menyukai