Anda di halaman 1dari 1

PENGERTIAN TUJUAN

Supervision Pemberian bimbingan atau pengarahan, Swansburg (1999) menyatakan bahwa tujuan supervisi
evaluasi, dan tindak lanjut oleh delegator untuk keperawatan antara lain:
penyelesaian tugas yang didelegasikan lain; mengawasi
1. Memperhatikan anggota unit organisasi di
kegiatan atau tugas tertentu yang sedang dilakukan
samping itu area kerja dan pekerjaan itu sendiri.
olehorang lain dan memastikan bahwa itu dilakukan
dengan benar. Pengawasan meliputi pengarahan awal 2. Memperhatikan rencana, kegiatan dan evaluasi
dan berkelanjutan, panduan prosedural,observasi, dan dari pekerjaannya.
evaluasi. (weberg, et all. 2019)
3. Meningkatkan kemampuan pekerjaan melalui
Supervisi didefinisikan sebagai pemberian bimbingan orientasi, latihan dan bimbingan individu sesuai
atau pengawasandari tugas keperawatan yang kebutuhannya serta mengarahkan kepada
didelegasikan. Ketersediaan dari perawat pengawas kemampuan keterampilan keperawatan
terjadi melalui berbagai cara komunikasi tertulis dan lisan
(Huber,2010)

SUPERVISI
PRINSIP-PRINSIP
LANGKAH-LANGKAH
Prinsip Supervisi (Suyanto, 2009)
Metode dalam melaksanakan pengawasan adalah
bertahap dengan langkah-langkah sebagai berikut. Agar supervisi dapat dijalankan dengan baik maka
seorang suprvisor harus memahami prinsip- prinsip
Langkah I : Mengadakan Persiapan Pengawasan
supervisi dalam keperawatan sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan.
 Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur
2. Menentukan metode pengawasan yang tepat.
organisasi
3. Menentukan standar/kriteria pengukuran.
 Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan
Langkah II : Menjalankan PengawasanTerdiri atas tiga
pribadi.
tahap, yaitu sebagai berikut.
 Kegiatan direncanakan secara matang.
1. Membuat dan menentukan rencana
pengawasan, di mana rencana pengawasan  Bersifat edukatif, supporting dan informal.
harus memuat sistem pengawasan, standar yang
dipakai, dan cara pelaksanaan.  Memberikan perasaan aman pada staf dan
pelaksana keperawatan
2. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan
dengan berbagai sistem.  Membentuk hubungan kerjasama yang
demokratis antara supervisor dan staf.
3. Penilaian dari pelaksanaan pengawasan.
 Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat
Langkah III : Memperbaiki Penyimpangan mengembangkan kelebihan masing-masing
perawat yang disupervisi.
1. Mengumpulkan informasi
 Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan
2. Mengidentifikasi masalah
diri disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Menganalisis masalah
 Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam
4. Mencari dan menetapkan alternatif pemecahan upaya meningkatkan kualitas asuhan
masalah keperawatan.
5. Melaksanakan upaya pemecahan masalah  Suprvisi dilakukan secara teratur dan berkala.
(Nursalam, 2014)  Supervisi dilaksanakan secara fleksibel dan selalu
disesuaikan dengan perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai