A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang -udang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
b. Kepmenkes RI No. 1479 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan system
surveilans epidemologi penyakit tidak menular Terpadu
c. Kepmenkes RI No. 1116 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemologi kesehatan.
2. Gambaran Umum
Sebagian besar masyarakat Indonesia cenderung lebih senang berkelompok, dan
saling bersilahturahmi dibandingkan hidup menyendiri mereka umumnya mempunyai
kebiasaan berkumpul atau menyenangi kegiatan yang dilakukan Bersama – sama. Sebagai
contoh, Kumpulan Rt, Arisan, majelis Taklim, Posyandu Kia atau Lanjut Usia, Klub senam
jantung sehat, dll.
Perkumpulan tersebut bisa ditempat tinggal atau pekerjaan, kegiatan pada
perkumpulan yang sudah aktif tersebut biasanya dkembangkan untuk menyelenggarakan
kegiatan Posbindu PTM.
Posbindu PTM Merupakan pos pembinaan terpadu Faktor resiko PTM utama (obesitas,
hiperkolestrol, hipertensi, hiperglikemi, diet tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan merokok).
Berupa bentuk peran serta kelompok masyarakat yang aktif dalam upaya promotive dan
prefentif untuk mendektesi secara dini keberadaan factor resiko PTM utama sekaligus
peningkatan pengetahuan untuk mencegah dan mengedalikan factor resiko tersebut pada
masyarakat, khususnya usia 15 tahun ke atas.
B. Penerima Manfaat
Dengan output Laporan ini akan meningkatnya Kader yang melaksanakan
Deteksi/penemuan dini/skrining factor resiko dan penyakit tidak menular prioritas di
masyarakat, Pengetahuan kader posbindu PTM di 10 Desa dalam 1 kecamatan, kab, dan
kota mendeteksi dini factor resiko dimasyarakat sehingga PTM dapat dikendalikan.
Sarodin, SKM
NIP. 19680703 199103 1 004