Gede Agus Susila Dharma - 022205428 - AJE - Skripsi Terbaru Editing Word 2003
Gede Agus Susila Dharma - 022205428 - AJE - Skripsi Terbaru Editing Word 2003
Oleh :
HALAMAN JUDUL
Oleh :
i
Judul Karya Tulis : Hubungan Body Mass Index (BMI) Dengan CTDIvol
NIM : 022205428
ii
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Judul Karya Tulis : Hubungan Body Mass Index (BMI) Dengan CTDIvol
NIM : 022205428
DEWAN PENGUJI:
Mengetahui,
Akademi Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi Bali Direktur
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
NIM : 022205428
dikemudian hari terbukti bahwa Skripsi ini tidak asli, maka penulis
iv
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar
1. Dr. Ir. I Wayan Adnyana, S.H. M.Kn. Ketua Yayasan Pendidikan Usadha
3. I Kadek Yuda Astina, S.ST, M.Kes, (TID) selaku dosen pembimbing I dalam
v
6. Seluruh Dosen Pengajar dan staf Akademi Teknik Radiodiagnostik dan
7. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah mendukung dan memberikan
skripsi ini,
10. Serta semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulisan
Skripsi ini sehingga dapat terselesaikan, terima kasih atas doa, dukungan
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini Masih jauh dari kata sempurna,
jadi penulis selalu terbuka akan kritik, saran, dan Masukan yang membangun
Skripsi ini.
vi
(Gede Agus Susila Dharma)
NIM : 022205428
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR iv
KATA PENGANTAR v
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR BAGAN xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 7
C. Tujuan Penelitian 8
1. Tujuan Umum 8
2. Tujuan Khusus 8
D. Ruang Lingkup Penelitian 8
E. Manfaat Penulisan 9
F. Keaslian Penelitian 10
x
3. Variabel Kontrol 31
C. KERANGKA KONSEP 31
D. DEFINISI OPERASIONAL 32
E. HIPOTESIS 33
F. POPULASI DAN SAMPEL 34
1. Populasi Penelitian 34
2. Sampel Penelitian 34
G. INSTRUMEN PENELITIAN 34
H. PROSEDUR PENELITIAN 35
I. PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA 36
J. METODE ANALISIS DATA 38
K. ETIKA PENELITIAN 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
insinyur dari EMI London dengan James Ambrosse seorang teknisi dari
efek deterministik yang lain, seperti luka di kulit, rambut rontok, serta
dampak yang timbul akibat pemanfaatan radiasi [5]. Dosis yang melebihi
penyakit kanker karena paparan dosis yang berlebih. Oleh sebab itu,
Level (DRL) dimana nilai DRL pada CT-Scan dinyatakan dalam Computed
(DLP)[6]
Arus keluaran dosis radiasi CT-Scan akan mengikuti hasil citra pasien
yang ditampilkan dalam laporan dosis CT dose index (CTDIvol) dan dose
tingkat praktis teknik ini bisa memakan waktu. Sebagai alternatif metrik
diameter efektif pasien (DE) maka digunakanlah body Mass index (BMI)
[7].
didasarkan pada body Mass index ( BMI ). Dihitung sebagai berat dalam
tubuh[8].
(BMI) lebih dari 25 kg m−2 meningkat antara tahun 1980 dan 2013 dari
4
28,8 menjadi 36,9% pada pria, dan dari 29,8 menjadi 38,0% pada wanita
[9]. Dalam beberapa faktor BMI memiliki pengaruh pada kepala seperti
jenis kelamin, usia, faktor genetik serta kondisi medis. Pada jenis kelamin
hubungan antara BMI dan ukuran kepala dapat berbeda antara laki-laki
BMI dan ukuran kepala yang lebih besar daripada perempuan dengan
BMI yang sama [10]. Dalam usia hubungan antara BMI dan ukuran kepala
hubungan antara BMI dan ukuran kepala lebih kuat pada anak-anak dan
remaja daripada pada orang dewasa [11]. Faktor genetik juga dapat
BMI merupakan ukuran komposit yang berasal dari berat dan tinggi
koreksi berdasarkan diameter efektif (DE) pasien yang diukur dari citra
nilai CTDIvol dan nilai faktor konversi (fsize) yang nilainya bergantung
mudah, dan seringkali secara rutin, diperoleh dalam praktik klinis [7].
virtual dose dijelaskan bahwa Faktor berat jaringan, voltase tabung dan
dan CTDI sebagai parameter untuk dosis pasien dijelaskan bahwa CTDI
dapat dicapai dengan DLP atau CTDI dapat dicapai dengan BMI yang
6
rumah sakit seperti RSU Puri Raharja, RSU Premagana, RSAD Udayana
Denpasar salah satunya adalah MSCT Kepala. Dimana data jumlah pasien
keseluruhan selama tiga bulan dari bulan januari hingga maret untuk
pasien sedangkan CT thorax tidak ada pasien yang diperiksa, pada bulan
pasien sedangkan CT thorax tidak ada pasien yang diperiksa, dan pada
pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan kepala yang lebih dekat
dengan gantry atau head first kemudian sinar vertical tegak lurus dengan
MSP pasien, sinar hosizontal berada di MAE dan posisi kepala difleksikan
batas atas 2,5 inchi diatas vertex. Setelah selesai pemosisian pasien
dengan penggunaan kv 120 dan mas diatur otomatis langsung oleh alat ct
adalah organ vital dari tubuh manusia sehingga diperlukan evaluasi dosis
berjudul “Hubungan Body Mass Index (BMI) Dengan CTDIvol Dan DLP
Denpasar”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Emas Denpasar
Denpasar.
ruang lingkup penelitian ini. Adapun yang menjadi ruang lingkup adalah
sebagai berikut:
efmass, slice thickness dan range yang akan berpengaruh pada nilai
b. Pengaruh dari Body Mass Index (BMI) yaitu dihitung sebagai berat
range.
E. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teori
Body Mass Index (BMI) dengan CTDIvol dan DLP pada pemeriksaan
CT-Scan kepala.
2. Manfaat Praktis
F. Keaslian Penelitian
Penulis Metode
No Judul Hasil Penelitian
/ Tahun Penelitian
diperhatikan. Agar
bermanfaat dan
efektif,.
Penelitian ini
menunjukkan
bahwa BMI pasien
dapat digunakan
untuk secara akurat
memperkirakan
diameter efektif,
meniadakan
kebutuhan untuk
mengukur diameter
anteroposterior dan
lateral untuk
menghitung SSDE
pada saat CT
3. Evaluasi Ni Kuantitatif IMT dapat
Indeks Massa Larasati Deskriptif digunakan sebagai
Tubuh untuk Kartika alternatif ukuran
Penentuan Sari / pasien untuk
Size-Specific 2022 menggantikan DE
Dose Estimate dalam menentukan
CT-Scan SSDE CT-Scan
Abdomen Abdomen.
IMT terbukti
berkaitan dengan
dosis pasien CT-
Scan abdomen, dan
dalam hal ini dapat
dijadikan sebagai
metrik untuk
mementukan SSDE.
4. Dose Length H. CTDI dapat dicapai
Product and Osman / dengan DLP atau
Computed 2020 CTDI dapat dicapai
Tomography dengan BMI yang
Dose Index as diketahui
Parameters for menggunakan
Patients Doses persamaan yang
ditunjukkan dalam
hasil untuk protokol
yang sama. Dosis
12
Penulis Metode
No Judul Hasil Penelitian
/ Tahun Penelitian
efektif pada protocol
CT abdomen untuk
saat ini dianggap
aman.
Studi ini
merekomendasikan
pendirian tingkat
referensi diagnostik
lokal terkait dengan
tingkat referensi
diagnostik
internasional
tersedia,
menggunakan lebih
banyak studi ilmiah
tentang dosis dan
pengukuran CT.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
13
14
a) Komputer
c) Tabung sinar-X
lebih tinggi.
1.4 Parameter CT
a) Slice Thickness
b) Range
c) Faktor Eksposi
tegangan tabung (kv), arus tabung (mA) dan waktu (s). Jumlah
pemeriksaan[19].
yang lebih banyak. Namun, jika ukuran FoV kecil, sulit untuk
e) Gantry Tilt
antara -30° hingga + 30°. Tujuan dari gantry ini adalah untuk
f) Rekonstruksi Matriks
dihasilkan[2].
h) Window Width
i) Window Level
a) Spasial Resolusi
sama.
b) Kontras Resolusi
Hal ini dipengaruhi oleh faktor eksposi, slice thickness, FOV, dsn
rekonstruksi algoritma.
c) Noise
d) Artefak
dan Efective Dose (DE). Dari ketiga dosis tersebut dua diantaranya
Scanner[2].
CT-Scan.
diukur pada arak lebih dari 100 mm dan pusat sinar-X pada z=0.
Dimana:
n : Jumlah Irisan
22
T : Ketebalan Irisan
rata pada sumbu x-y pasien dari pada sumbu z. Hal ini dapat dicapai
Dimana:
spiral/heliks pencitraan[2].
yang digunakan. Pitch adalah jarak meja bergerak (mm) selama rotasi
penuh gantry (3600) dibagi dengan luas sinar-X (mm). Kebanyakan CT-
disimpan dan diukur dengan Mas dan pitch yang digunakan dalam
pemeriksaan.
23
dosis yang diserap yang dihasilkan dari seluruh proses scan. Nilai DLP
DLP = CTDIvol x L
Keterangan:
ED = k × DLP
diameter efektif (DE) pasien yang diukur dari citra CT-Scan pasien pada
potongan aksial. SSDE dihitung dengan mengalikan nilai CTDI vol dan
faktor konversi.
mematuhi asas[23]:
a) Justifikasi
b) OptiMasi
c) Limitasi
Masyarakat umum tidak boleh melebihi nilai batas dosis (NBD) yang
Radiasi.
25
a) Jarak
b) Waktu
D = D˙ t
t = waktu penyinaran
c) Shielding
diantaran sumber radiasi dengan pekerja radiasi. Dengan cara ini, maka
pekerja radiasi dapat bekerja pada jarak yang tidak terlalu jauh dari
sumber radiasi dengan dosis yang tidak melebihi batas yang ditetapkan.
26
brain atrofi.
a. Teknik Pemeriksaan
b) Posisi objek : Kepala pasien diletakkan pada head holder dan diatur
c) Scan Parameter
No Parameter MOD
DE
Spiral 1 (skull
Spiral 2 (cerebrum)
base)
1 Collimator 4x1 mm 4x2.5 mm
2 Pitch factor 0.65-0.75 0.65-0.75
3 Reconstruction 4 mm 5-8 mm
4 Rotation time 0.75 s 0.75 s
5 Scan orientation Caudo-cranial Caudo-cranial
6 kV 120 120
7 eff.Mas 300 300
8 Kernel(alogartithm) Soft(brain) Soft(brain)
9 Window Width 120 80
10 Window center 45 35
Body Mass Index (BMI) adalah hasil dari berat badan (kg) dibagi
praktik klinis[7].
[15]. Besaran lain yang juga mempengaruhi dosis pasien adalah BMI
[16]. BMI dapat mewakili indikator ukuran pasien yang sesuai untuk
SSDE.
dicapai dengan DLP atau CTDI dapat dicapai dengan BMI yang
B. Kerangka Teori
CT-Scan
CT-Scan Kepala
Proteksi Radiasi
CTDI DLP
BMI
METODE PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
1. Jenis penelitian
mencari hubungan antara BMI terhadap CTDI dan BMI terhadap DLP
2. Desain Penelitian
Keterangan :
S : Subjek penelitian
R 1-30 : Terapi radiasi pasien 1-30
BMI : Nilai rentang kelompok pasien BMI.
CTDI : Standar perkiraan dosis pasien pada pemeriksaan CT-
Scan
DLP : Dosis yang diserap yang dihasilkan dari seluruh proses scan
31
32
B. VARIABEL PENELITIAN
pemeriksaan CT kepala.
Variabel dependent pada penelitian ini adalah CTDI dan DLP pada
pemeriksaan CT Kepala.
3. Variabel Kontrol
C. KERANGKA KONSEP
Variabel Kontrol
T
o
s
h
i
b
a
A
l
e
x
D. DEFINISI OPERASIONAL i
o
Definisi Operasional pada skripsi ditunjukkan pada tabelnberikut:
T
h
i
c
k
34
E. HIPOTESIS
H0 : Tidak ada hubungan antara BMI terhadap CTDI dan DLP pada
Emas Denpasar
35
Emas Denpasar.
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
G. INSTRUMEN PENELITIAN
f) kV Maksimum : 135 kV
prosedur pemeriksaan.
4. Kamera Digital
H. PROSEDUR PENELITIAN
dari nama pasien umur pasien dan no rekam medis apakah sudah
selama pemeriksaan.
a. Potongan : Axial
b. kv : 120
c. EffMas : 112
d. FOV : 23 cm
e. Slice Thickness : 2 mm
f. Pitch : 0.65-0.75
6. Pada control panel terlihat nilai CTDI Dan DLP, lakukan pencatatan
7. Setelah data didapatkan pada tabel kemudian data dihitung dan diolah
1. Jenis Data
Jenis data penelitian ini adalah data primer dimana penulis melakukan
pengukuran langsung nilai BMI yang dihasilkan dari hasil CTDI dan DLP
a. Data Umum : Profil Unit Radiologi Klinik Utama Bunga Emas, Umur,
b. Data Khusus : kv, effmas, Pitch, FOV, Slice Thickness, dan Scan Time.
2. Sumber Data
a. Eksperimen
Scan kepala.
b. Pengukuran
Scan kepala
kelamin, berat badan, tinggi, hasil CTDI dan DLP pada pemeriksaan
CT-Scan kepala.
39
c. Koding, yaitu memberi tanda atau simbol berupa angka pada hasil
komputer
pengolahan data serta akan diuji oleh program komputer yaitu SPSS 21
apabila ρ value < 0,05, yang berarti ada hubungan antara BMI terhadap
K. ETIKA PENELITIAN
bidang radiologi akan berhadapan langsung dengan pasien, maka dari itu
1. Informed Consent
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
saja.
Kemanusiaan)
A. Hasil
1. Hasil Observasi
2018. Klinik Utama Bunga Emas juga merupakan klinik rujukan dari
yaitu 2 mm.
43
44
edukasi mengenai hal-hal yang harus dilakukan pasien dan yang tidak
penulis buat untuk mendapatkan hasil dari CTDi dan DLP agar
SPSS.
Nilai dosis radiasi CTDI dan DLP beseta BMI dapat ditentukan
a. Deskriptif Sampel
dan tinggi badan, serta dilihat nilai CTDI dan DLPnya untuk
Scan kepala di dapat dari data yang ada pada komputer worksheet
Tabel 4.1.
Total 30 100%
yaitu untuk tinggi badan minimal yaitu 165 cm dan tinggi badan
b. Deskriptif Variabel
dan kriteria ekslusi. Data BMI dan dosis radiasi pasien yang telah
berikut :
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai hasil uji statistik dari
minimal 14.70 dan nilai maksimal 36.00 dengan rata- rata 25.00
dan standar deviasi 4.82. Untuk nilai CTDI didapatkan nilai 37.70
Data dosis radiasi CTDI dan DLP beserta BMI pada CT Scan Kepala
Tabel 4.3 Uji Normalitas Dosis CTDI dan DLP beserta BMI
CTDI dan DLP memiliki nilai signifikansi < 0.05 yang berarti
berdistribusi data tidak normal. Dikarenakan data dari CTDI dan DLP
CTDI terhadap BMI dan DLP terhadap BMI. Selanjutnya data diolah
menunjukkan hasil p value sebesar 0.120 (p value > 0.05) yang artinya
50
yang signifikan antara CTDI terhadap BMI pada pasien CT Scan kepala
menunjukkan hasil p value sebesar 0.320 (p value > 0.05) yang artinya
B. Pembahasan
Denpasar
aplikasi SPSS 25. Hasil uji SPSS univariat untuk karakteristik sampel
umur yaitu minimal umur yaitu 19 tahun dan maksimal umur yaitu 79
tahun dengan rata-rata yaitu 52.30%. Untuk berat badan, berat badan
tinggi badan dengan rentang yaitu untuk tinggi badan minimal yaitu
hasil bahwa BMI memiliki nilai minimal sebesar 14.70 dan nilai
maksimal 36.00 dengan rata- rata 25.00 dan standar deviasi 4.82.
Untuk nilai CTDI didapatkan nilai 37.70 mGy untuk nilai minimalnya,
untuk nilai maksimalnya berkisar 50.20 mGy untuk nilai rata-rata dan
untuk nilai DLP didapatkan nilai minimalnya berkisar 877.70 mGy dan
menunjukkan hasil bahwa Nilai BMI memiliki nilai signifikansi > 0,05
memiliki nilai signifikansi < 0.05 yang berarti berdistribusi data tidak
termasuk ukuran fisik pasien, yang mana termasuk tinggi, berat, dan
Spearman adalah 0.120, yang mana lebih besar dari 0.05, sehingga
penelitian oleh Kidoh et al. (2015) [29] dan Osei et al. (2018) [30]
antara BMI dan dosis radiasi pada pemeriksaan CT-Scan kepala. Hal
atau perut.
bahwa, meski terdapat hubungan antara BMI dan dosis radiasi pada
et al. (2017) [36], Liu et al. (2016) [37], Faggioni et al. (2017) [38],
Higashigaito et al. (2016) [39], dan Nakayama et al. (2020) [40], meski
tidak ada hubungan yang signifikan antara BMI dan CTDIvol pada
CTDI dan DLP memiliki nilai signifikansi < 0.05 yang berarti
DLP.
55
antara DLP terhadap BMI pada pasien CT Scan kepala di Klinik Utama
radiasi total yang diterima pasien. Studi lain oleh Fowler et al. (2021)
perut.
dan BMI pada pemeriksaan CT scan kepala (Altun et al., 2018) [45].
Hasil ini konsisten dengan studi sebelumnya oleh Ko et al. (2017) [46]
dan Katsura et al. (2018) [47]. Namun, meskipun tidak ada hubungan
(2015) [48], Liu et al. (2019) [49], dan Yamashiro et al. (2020) [50],
A. Kesimpulan
dengan p value > 0.05 yaitu 0.120 yang artinya tidak adanya hubungan
0.05 yaitu 0.320 yang artinya tidak adanya hubungan antara BMI dan
BMI mengatur tentang indeks massa tubuh atau besaran tubuh pasien.
B. Saran
hubungan antara BMI terhadap CTDI dsn DLP maka dari itu sebaiknya
57
58
perbedaan dan sangat berpengaruh terhadap organ at risk dari obek yang
diperiksa.
antara CTDI dan DLP pada CT Scan Kepala untuk anak-anak dan dewasa
[1] “ESTIMASI NILAI CTDI DAN DOSIS EFEKTIF PASIEN BAGIAN HEAD,
THORAX DAN ABDOMEN HASIL PEMERIKSAAN CT-SCAN MEREK
PHILIPS BRILIANCE 6”.
[6] D. I. B. Negara, “_Ega Duandini 2021,” vol. 24, no. 3, pp. 100–108, 2021.
[12] P. Claes, “‘The genetics of human head size and shape,’” “The Genet.
Hum. head size shape”.
[16] B. Liang, Y. Gao, Z. Chen, and X. G. Xu, “Evaluation of effective dose from
ct scans for overweight and obese adult patients using the virtualdose
software,” Radiat. Prot. Dosimetry, vol. 174, no. 2, pp. 216–225, 2017,
doi: 10.1093/rpd/ncw119.
[27] K. Volders, D., Bols, A., Haspeslagh, M., Coenegrachts, “Patient Specific
Organ Dose Assessment in Computed Tomography: Concept and Initial
Results,” Patient Specif. Organ Dose Assess. Comput. Tomogr. Concept
Initial Results, 2018.
[28] A. Perez-Gomez, F., Prieto, C., Torres, H., Zapata, D., Ruiz, C., Romero,
“Body Mass Index: A Predictive Factor of Radiation Dose in Pediatric
Abdominal CT,” Body Mass Index A Predict. Factor Radiat. Dose Pediatr.
Abdom. CT, 2020.
[29] K. Kidoh, M., Nakaura, T., Awai, “Body Size Indices to Determine Age-
and Gender-Specific Dose from Pediatric Head CT,” Body Size Indices to
Determ. Age- Gender-Specific Dose from Pediatr. Head CT, 2015.
[33] A. Carrascosa, P., Capuñ ay, C., Deviggiano, “Patient Radiation Dose
Reduction Using an Anatomy- Specific Anthropomorphic Phantom and
a Z-DOM Protocol for an MDCT Scanner.,” Patient Radiat. Dose Reduct.
Using an Anatomy- Specif. Anthr. Phantom a Z-DOM Protoc. an MDCT
Scanner., 2016.
[35] J. G. Toledano, S.R., Newhouse, J.H., Ravenel, “Patient Size and Tube
Current Modulation on Modern CT Scanners: How One Parameter
Affects the Other,” Patient Size Tube Curr. Modul. Mod. CT Scanners How
One Param. Affect. Other, 2015.
[36] W. . Deak, P.D., Smal, Y., Kalender, “Multisection CT Protocols: Sex- and
Age-specific Conversion Factors Used to Determine Effective Dose from
Dose-Length Product,” Multisection CT Protoc. Sex- Age-specific Convers.
Factors Used to Determ. Eff. Dose from Dose-Length Prod., 2017.
[37] H. Liu, Y., Liu, S., Wang, “CT Dose and Image Quality Optimization Based
on Taguchi Method.,” CT Dose Image Qual. Optim. Based Taguchi
Method., 2016.
[38] D. Faggioni, L., Neri, E., Sbragia, P., Pascale, R., Iaia, A., Berzaczy, “80-kV
pulmonary CT angiography with 40 mL of iodinated contrast material
in lean patients: comparison of vascular enhancement with iodixanol
(320 mg I/mL)and iomeprol (400 mg I/mL),” 80-kV Pulm. CT Angiogr.
with 40 mL iodinated contrast Mater. lean patients Comp. Vasc. Enhanc.
with iodixanol (320 mg I/mL)and iomeprol (400 mg I/mL), 2017.
[39] H. Higashigaito, K., Husarik, D.B., Fornaro, J., Leschka, S., Wildermuth,
S., Alkadhi, “High-pitch, low-voltage and low-iodine-concentration CT
angiography of supraaortic arteries: assessment of image quality and
radiation dose with iterative reconstruction.,” High-pitch, low-voltage
low-iodine-concentration CT Angiogr. supraaortic Arter. Assess. image
Qual. Radiat. dose with iterative Reconstr., 2016.
[40] Z. Nakayama, Y., Awai, K., Funama, Y., Liu, D., Nakaura, T., Tamura,
“Lower Tube Voltage Reduces Contrast Material and Radiation Doses
on 16-MDCT aortography,” Low. Tube Volt. Reduces Contrast Mater.
Radiat. Doses 16-MDCT aortography, 2020.
[41] D. Saltybaeva, N., Petrov, A., Ivanov, “Correlation between Body Mass
Index and Total Radiation Dose in Head CT Scans: An Analysis of Large-
Scale Patient Data.,” Correl. between Body Mass Index Total Radiat. Dose
Head CT Scans An Anal. Large-Scale Patient Data., 2016.
[43] L. Bechara, M., Garcia, J., Rodriguez, “Impact of Increased BMI on Total
Radiation Dose in CT Scans: A Comprehensive Analysis of Patient Data.
Radiology and Health Sciences,” Impact Increased BMI Total Radiat.
Dose CT Scans A Compr. Anal. Patient Data. Radiol. Heal. Sci., 2019.
[45] E. Altun, A., Yilmaz, S., Cetin, “Lack of Correlation between BMI and DLP
in Head CT Scans: A Study Based on Spearman Correlation Analysis.
Radiology Research Journal,” Lack Correl. between BMI DLP Head CT
Scans A Study Based Spearman Correl. Anal. Radiol. Res. J., 2018.
[46] C. W. Ko, J. H., Lee, S. M., Park, “Consistency of Scanned Area in Head CT
Scans Across Different BMI Categories: A Study of Patient Data.
Radiological Imaging Analysis,” Consistency Scanned Area Head CT
Scans Across Differ. BMI Categ. A Study Patient Data. Radiol. Imaging
Anal., 2017.
[47] S. Katsura, M., Yamada, K., Suzuki, “Lack of Correlation between BMI
and DLP in Head CT Scans: A Study based on Large-Scale Patient Data.
Radiological Imaging Research,” Lack Correl. between BMI DLP Head CT
Scans A Study based Large-Scale Patient Data. Radiol. Imaging Res., vol.
52, no. 6, pp. 890–898, 2018.
[50] M. Yamashiro, T., Nakamura, K., Tanaka, “Impact of BMI on DLP in Head
CT Scans: Analysis of Variations in Cranial Thickness. Radiological
Variation Journal,” Impact BMI DLP Head CT Scans Anal. Var. Cranial
Thick. Radiol. Var. J., 2020.
Lampiran 1. Lembar Kerja Data Pemeriksaan CT Scan Kepala
Berat Tinggi
Jenis CTDIVOL DLP
NO Pasien Umur Badan Badan
Kelamin (mGy) (mGy*cm)
(Kg) (Cm)
1 P1 72 Perempuan 98 165 37.70 915.40
2 P2 79 Laki laki 75 168 37.70 915.40
3 P3 54 Perempuan 88 167 37.70 972.00
4 P4 56 Laki laki 68 170 37.70 972.00
5 P5 21 Perempuan 65 165 37.70 953.10
6 P6 41 Perempuan 41 167 37.70 953.10
7 P7 27 Perempuan 50 166 37.70 972.00
8 P8 50 Laki laki 88 170 37.70 915.40
9 P9 19 Laki laki 67 173 37.70. 915.40
10 P10 19 Perempuan 42 168 37.70 934.20
11 P11 23 Laki laki 56 169 37.70 972.00
12 P12 66 Perempuan 82 166 37.70 877.70
13 P13 55 Laki Laki 85 169 37.70 953.10
14 P14 57 Laki Laki 70 173 37.70 915.40
15 P15 70 Perempuan 63 165 37.70 915.40
16 P16 60 Laki Laki 85 168 37.70 896.60
17 P17 49 Laki Laki 78 173 37.70 953.10
18 P18 44 Laki Laki 70 169 37.70 915.40
19 P19 41 Perempuan 65 167 37.70 934.20
20 P20 65 Laki Laki 65 168 37.70 972.00
21 P21 49 Laki Laki 58 169 37.70 915.40
22 P22 42 Laki Laki 89 167 50.20 1068.60
23 P23 71 Laki Laki 70 167 37.70 934.20
24 P24 72 Laki Laki 69 168 37.70 915.40
25 P25 60 Laki Laki 78 170 37.70 972.00
26 P26 49 Laki Laki 60 168 37.70 934.20
27 P27 65 Perempuan 68 166 37.70 915.40
28 P28 63 Laki Laki 79 172 37.70 934.20
29 P29 60 Perempuan 75 167 37.70 877.70
30 P30 70 Laki Laki 78 170 37.70 915.40
Lampiran 2. Hasil Uji SPSS Variabel Deskriptive Sample
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 19 63.3 63.3 63.3
Perempuan 11 36.7 36.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Lampiran 3. Hasil Uji SPSS Deskriptive Variabel
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
BMI 30 14.70 36.00 25.0020 4.82495
CTDI 30 37.70 50.20 38.1167 2.28218
DLP 30 877.70 1068.60 936.8467 36.92546
Valid N (listwise) 30
Lampiran 4. Hasil Uji SPSS Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
BMI .108 30 .200 .978 30 .767
CTDI .539 30 .000 .180 30 .000
DLP .186 30 .010 .854 30 .001
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 5. Hasil Uji SPSS Spearman BMI terhadap CTDIvol
Correlations
BMI CTDI
Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 .290
Sig. (2-tailed) . .120
N 30 30
CTDI Correlation Coefficient .290 1.000
Sig. (2-tailed) .120 .
N 30 30
Lampiran 6. Hasil Uji SPSS Spearman BMI terhadap DLP
Correlations
BMI DLP
Spearman's rho BMI Correlation Coefficient 1.000 -.188
Sig. (2-tailed) . .320
N 30 30
DLP Correlation Coefficient -.188 1.000
Sig. (2-tailed) .320 .
N 30 30
Lampiran 7. Ijin Penelitian