Anda di halaman 1dari 9

Modul Matematika Diskrit Sistem Informasi

Pertemuan 1

Ulumul Umah, M.Pd.


Logika Proposisional
A. Proposisi/Pernyataan
Definisi: Proposisi/pernyataan adalah kalimat deklaratif (yaitu kalimat yang mendeklarasikan
fakta) yang bisa bernilai benar atau salah, tetapi tidak bisa kedua-duanya.

Contoh 1
Semua kalimat deklaratif berikut adalah pernyataan
1. Rupiah adalah nama mata uang negara Indonesia
2. Denpasar adalah ibu kota negara Indonesia
3. 1 + 1 = 2
4. 1 + 3 = 1
Pernyataan 1 dan 3 bernilai benar, sedangkan pernyataan 2 dan 4 bernilai salah.

Contoh 2
Kalimat berikut ini bukan pernyataan
1. Sekarang jam berapa? (bukan pernyataan karena bukan kalimat deklaratif)
2. Tutup pintu itu. (bukan pernyataan karena bukan kalimat deklaratif)
3. (bukan pernyataan karena tidak bernilai benar atau salah)
4. (bukan pernyataan karena tidak bernilai benar atau salah)
Catatan: Kalimat 3 dan 4 dapat menjadi pernyataan jika kita menentukan nilai variabelnya.

B. Negasi
Definisi: Misalkan adalah pernyataan. Negasi dari , dilambangkan dengan atau ,
adalah pernyataan “bukan ”. Nilai kebenaran dari adalah kebalikan dari nilai kebenaran
.

Contoh 3
Negasi dari pernyataan “Komputer Mico menggunakan Linux” adalah “Komputer Mico tidak
menggunakan Linux”

Contoh 4
Negasi dari pernyataan “Smartphone Vandana memiliki memori paling sedikit 32GB” yaitu

“Smartphone Vandana bukan memiliki memori paling sedikit 32GB”


Atau dalam kalimat sederhana
“Smartphone Vandana memiliki memori kurang dari 32GB”

C. Konjungsi
Definisi: Misalkan dan adalah penyataan. Konjungsi dari dan , dilambangkan ,
adalah pernyataan “ dan ”. Konjungsi dari dan bernilai benar hanya ketika masing-
masing dan bernilai benar.

Contoh 5
: peserta ujian membawa KTP
: peserta ujian membawa kartu ujian

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 1
Ketika panitia suatu ujian harus mengecek kelengkapan peserta yaitu peserta ujian
diharuskan membawa KTP dan kartu ujian, akan ada empat kemungkinan yang terjadi yaitu
(1) peserta membawa keduanya, (2) peserta hanya membawa KTP, (3) peserta hanya
membawa kartu ujian, (4) peserta tidak membawa keduanya. Panitia tentu hanya akan
mengizinkan peserta yang memenuhi kondisi (1) untuk dapat mengikuti ujian.
Secara umum, jika kita ingin mengetahui nilai kebenaran dari “ dan ”, maka kita
perlu mengidentifikasi semua kemungkinan nilai kebenaran masing-masing komponen,
yaitu:
 benar, benar (peserta membawa KTP dan kartu ujian) √
 benar, salah (peserta membawa KTP tetapi tidak membawa kartu ujian) X
 salah, benar (peserta tidak membawa KTP tetapi membawa kartu ujian) X
 salah, salah (peserta tidak membawa KTP maupun kartu ujian) X

Jika dinyatakan dalam tabel kebenaran, maka akan tampak seperti pada tabel berikut.
Tabel 1. Tabel kebenaran konjungsi dari dua pernyataan

B B B
B S S
S B S
S S S
Ket: B (Benar), S (Salah)

Catatan: Di dalam logika, selain kata “dan” kata “tetapi” kadang digunakan dalam konjungsi.
Sebagai contoh kalimat “Matahari bersinar terang, tetapi hujan turun” adalah cara lain
mengatakan “Matahari bersinar terang dan hujan turun”.

D. Disjungsi
Definisi: Misalkan dan adalah penyataan. Disjungsi dari dan , dilambangkan ,
adalah pernyataan “ atau ”. Disjungsi dari dan bernilai salah hanya ketika masing-
masing dan bernilai salah.

Contoh 6
: peserta ujian membawa KTP
: peserta ujian membawa SIM

Andaikan ketentuan untuk mengikuti ujian adalah “peserta ujian membawa KTP
atau membawa SIM”, maka empat kemungkinan yang terjadi yaitu (1) peserta membawa
keduanya, (2) peserta hanya membawa KTP, (3) peserta hanya membawa SIM, (4) peserta
tidak membawa keduanya. Peserta dapat mengikuti ujian jika membawa keduanya maupun
membawa salah satu. Peserta tidak dapat mengikuti ujian jika tidak membawa keduanya.
Mari kita meninjau kembali nilai kebenaran dari “ atau ”, dengan mengidentifikasi
semua kemungkinan nilai kebenaran masing-masing komponen, yaitu:
 benar, benar (peserta membawa KTP dan SIM) √

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 2
 benar, salah (peserta membawa KTP tetapi tidak membawa SIM) √

 salah, benar (peserta tidak membawa KTP tetapi membawa SIM) √


 salah, salah (peserta tidak membawa KTP maupun SIM) X

Jika dinyatakan dalam tabel kebenaran, maka akan tampak seperti pada tabel berikut.
Tabel 2. Tabel kebenaran disjungsi dari dua pernyataan

B B B
B S B
S B B
S S S
 Ket: B (Benar), S (Salah)

Kata hubung “atau” dalam disjungsi bersesuaian dengan salah satu dari dua cara
menggunakan kata “atau”, yaitu sebagai disjungsi inklusif. Disjungsi inklusif bernilai benar
jika salah satu dari dua proposisi bernilai benar, seperti pada Contoh 6 di atas. Contoh
lainnya, disjungsi inklusif digunakan dalam kalimat
“Mahasiswa yang telah mengambil matakuliah kalkulus atau ilmu
komputer diperkenankan mengikuti kelas ini”
Artinya mahasiswa yang telah mengambil kedua matakuliah kalkulus dan ilmu komputer bisa
mengikuti kelas ini, demikian juga bagi mahasiswa yang telah mengambil salah satu dari dua
matakuliah tersebut. Sebaliknya, kita menggunakan disjungsi eksklusif ketika mengatakan
“Mahasiswa yang telah mengambil matakuliah kalkulus atau ilmu
komputer, namun tidak keduanya, diperkenankan mengikuti kelas ini”
Dalam hal ini, berarti mahasiswa yang telah mengambil kedua matakuliah kalkulus dan ilmu
komputer tidak bisa mengikuti kelas ini. Hanya mereka yang telah mengambil tepat satu dari
dua matakuliah tersebut yang diperkenankan mengikuti kelas ini.
Sama halnya ketika kita membaca menu di restoran yang menyatakan “paket hemat
sudah termasuk minuman es teh atau es jeruk” hampir selalu berarti bahwa pelanggan
dapat memilih es teh atau es jeruk, tetapi tidak keduanya. Oleh karenanya, ini merupakan
disjungsi eksklusif. Definisi dan nilai kebenaran disjungsi eksklusif akan diuraikan di bagian
selanjutnya.

E. Disjungsi Eksklusif
Definisi: Misalkan dan adalah penyataan. Disjungsi eksklusi dari dan , dilambangkan
, adalah pernyataan yang bernilai benar hanya ketika tepat salah satu dari dan
bernilai benar.

Berikut adalah tabel kebenaran dari disjungsi eksklusif.

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 3
Tabel 3. Tabel kebenaran disjungsi eksklusif dari dua pernyataan

B B S
B S B
S B B
S S S
Ket: B (Benar), S (Salah)

F. Kalimat Kondisional
Definisi: Misalkan dan adalah penyataan. Kalimat kondisional adalah pernyataan
“jika maka ”. Kalimat kondisional bernilai salah hanya ketika benar dan salah.
Di dalam kalimat kondisional , disebut hipotesis (atau premis) dan disebut
kesimpulan (atau konsekuensi). Kalimat kondisional juga disebut dengan implikasi.

Tabel kebenaran kalimat kondisional ditunjukkan pada Tabel berikut.


Tabel 4. Tabel kebenaran kalimat kondisional

B B B
B S S
S B B
S S B

Kalimat kondisional memiliki peran penting dalam penalaran matematika, berbagai istilah
digunakan untuk menyatakan , antara lain:
“jika , maka ”
“ mengakibatkan ”
“jika , ”
“ hanya jika ”
“ adalah syarat cukup untuk ”
“ jika ”
“ ketika ”

Cara yang berguna untuk memahami nilai kebenaran kalimat kondisional adalah
dengan memikirkan suatu kewajiban atau kontrak. Sebagai contoh, janji kampanye yang
dibuat oleh para politikus:
“Jika saya terpilih, maka saya akan menurunkan pajak”
Jika politikus tersebut benar-benar terpilih, pemilih akan mengharapkannya menurunkan
pajak. Jika politikus tersebut tidak terpilih, maka pemilih tidak akan mengharapkan orang
tersebut untuk menurunkan pajak, meskipun orang tersebut mungkin saja memiliki
pengaruh yang cukup untuk menyebabkan penguasa menurunkan pajak. Hanya jika politikus
tersebut terpilih namun pajak tidak turun, pemilih dapat mengatakan bahwa politikus
tersebut mengingkari janji kampanye. Skenario terakhir ini berkorespondensi dengan kasus
dimana benar tetapi salah dalam .
Demikian juga halnya dalam contoh berikut, perhatikan contoh kalimat yang
mungkin dibuat oleh seorang dosen:

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 4
“Jika anda mendapatkan nilai 100 di UAS, maka anda akan
memperoleh nilai A”.
Jika ternyata Anda mendapatkan nilai 100 di UAS, maka Anda dapat menduga akan
memperoleh nilai A. Jika Anda tidak memperoleh nilai 100 di UAS, Anda mungkin
mendapatkan A atau mungkin juga tidak mendapatkan A tergantung dari faktor lain. Namun,
jika Anda mendapatkan niai 100 di UAS tetapi dosen tersebut tidak memberikan nilai A,
maka Anda akan merasa dikhianati.
Ingat bahwa cara kita mendefiniskan kalimat kondisional lebih umum daripada arti
yang melekat pada bahasa sehari-hari. Sebagai contoh, kalimat kondisional pada kalimat
“Jika hari ini cerah, saya akan pergi ke pantai” adalah kalimat yang digunakan dalam bahasa
lumrah dimana terdapat hubungan antara hipotesis dan kesimpulan. Kalimat tersebut benar
kecuali jika hari ini cerah tetapi saya tidak pergi ke pantai.
Lain halnya dengan kalimat “Jika saya mempunyai smartphone, maka 2 + 3 = 5”
bernilai benar berdasarkan definisi kalimat kondisional karena kesimpulannya benar
(kebenaran dari hipotesis tidak menjadi masalah). Kalimat kondisional “Jika saya mempunyai
smartphone, maka 2 + 3 = 6” bernilai benar jika saya tidak memiliki handphone walaupun 2
+ 3 = 6 adalah salah. Kita tidak menggunakan dua kalimat kondisional terakhir ini dalam
bahasa normal, karena tidak ada hubungan antara hipotesis dan kesimpulan. Di dalam
penalaran matematis, kita menganggap bentuk kalimat kondisional yang lebih umum
daripada yang kita gunakan dalam bahasa sehari-hari. Konsep matematis dari kalimat
kondisional bersifat bebas dari hubungan sebab-akibat antara hipotesis dan kesimpulan.
Definisi kita mengenai kalimat kondisional menentukan nilai kebenarannya, hal ini tidak
berdasarkan penggunaan bahasa sehari-hari. Bahasa proposisional adalah bahasa artifisial,
kita hanya menyejajarkan penggunaan bahasa sehari-hari untuk membuatnya mudah
digunakan dan diingat.
Konstruksi jika-maka yang digunakan dalam banyak bahasa pemrograman berbeda
dari yang digunakan dalam logika. Sebagian besar bahasa pemrograman mengandung
kalimat seperti if p then S, dimana p adalah proposisi dan S adalah segmen program. Ketika
eksekusi suati program menemui kalimat seperti itu, S dieksekusi jika p benar, tetapi S tidak
dieksekusi jika p salah.

G. Konvers, Kontrapositif, Invers


Kita dapat membentuk kalimat kondisional baru yang dimulai dengan kalimat .
Terdapat tiga kalimat kondisional terkait yang memiliki nama khusus. Pernyataan
disebut konvers dari . Kontrapositif dari adalah adalah pernyataan .
Pernyataan disebut invers dari . Kita akan melihat bahwa dari tiga kalimat
kondisional yang terbentuk dari tersebut, hanya kontrapositif yang selalu memiliki
nilai kebenaran yang sama dengan .
Ketika dua susunan pernyataan selalu memiliki nilai kebenaran yang sama, kita
menyebutnya ekuivalen, sehingga kalimat kondisional dan kontrapositifnya ekuivalen.
Konvers dan invers dari kalimat kondisional juga ekuivalen, tetapi keduanya tidak ekuivalen
dengan kalimat kondisional asalnya. Catat bahwa salah satu kesalahan yang paling sering
terjadi adalah mengasusmsikan bahwa konvers dan invers adalah ekuivalen dengan kalimat
kondisional asalnya. Kita akan mengilustrasikan ini di Contoh 7.

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 5
Contoh 7
Tentukan kontrapositif, konvers, dan invers dari kalimat kondisional
“Jika hari itu hujan, tim tuan rumah akan menang”
Solusi:
Kontrapositif: “Jika tim tuan rumah tidak menang, maka hari itu tidak hujan”
Konvers: “Jika tim tuan rumah menang, maka hari itu hujan”
Invers: “Jika hari itu tidak hujan, maka tim tuan rumah tidak menang”
Hanya kontrapositif yang ekuivalen dengan kalimat kondisional awal.

H. Bikondisional
Definisi: Misalkan dan adalah penyataan. Kalimat bikondisional adalah
pernyataan “ jika dan hanya jika ”. Kalimat bikondisional bernilai benar ketika
dan memiliki nilai kebenaran yang sama. Kalimat bikondisional juga disebut dengan bi-
implikasi

Nilai kebenaran sama persis dengan nilai kebenaran .

Tabel 5. Tabel kebenaran kalimat bikondisional

B B B
B S S
S B S
S S B

Contoh 8:

Misalkan p adalah kalimat “kamu dapat mengikuti penerbangan” dan q adalah kalimat
“kamu membeli tiket”. Maka adalah kalimat “kamu dapat mengikuti penerbangan
jika dan hanya jika kamu membeli tiket”

Kalimat ini benar jika p dan q keduanya benar atau p dan q keduanya salah, yaitu jika kamu
membeli tiket dan dapat mengikuti penerbangan atau jika kamu tidak membeli tiket dan
kamu tidak dapat mengikuti penerbangan. Kalimat tersebut salah ketika mempunyai nilai
kebenaran yang berlawanan, yaitu ketika kamu tidak membeli tiket tetapi kamu dapat
mengikuti penerbangan (seperti ketika mendapat hadiah perjalanan gratis) dan ketika kamu
membeli tiket tetapi kamu tidak dapat mengikuti penerbangan (seperti ketika ada halangan).

I. Tabel Kebenaran dari Proposisi/Pernyataan Campuran


Nilai kebenaran dari pernyataan campuran untuk setiap kombinasi nilani kebenaran
variabel-variabel dalam proposisi di dalamnya dapat ditemukan pada kolom terakhir tabel.
Contoh 9:
Buatlah tabel kebenaran dari proposisi campuran

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 6
Tabel 6. Tabel Kebenaran

B B S B B B
B S B B S S
S B S S S B
S S B B S S

J. Urutan Operator Logika


Urutan ini membantu kita menentukan operator mana yang dikerjakan terlebih dahulu
untuk membangun pernyataan campuran.
Tabel 7. Urutan Operator Logika
Operator Urutan
1
2
3
4
5

K. Logika dan Operasi Bit


Komputer menyatakan informasi menggunakan bits. Suatu bit adalah satu simbol
dengan dua kemungkinan nilai, yaitu 0 dan 1. Bit berasal dari kata binary digit. Suatu bit
dapat digunakan untuk merepresentasikan nilai kebenaran karena ada dua nilai kenenaran
yaitu benar dan salah. 1 merepresentasikan benar (B), 0 merepresentasikan salah (S). Suatu
variabel disebut variable Boolean jika nilainya benar atau salah. Oleh karena itu, variabel
Boolean dapat direpresentasikan menggunkan bit.
Operasi bit komputer berkorespondensi dengan kata hubung dalam logika. Dengan
mengganti benar dengan 1 dan salah dengan 0 di tabel kebenaran, akan diperoleh hasil pada
Tabel 8. Kita juga menggunakan notasi OR, AND, dan XOR untuk operator dan
sebagaimana dilakukan dalam berbagai jenis bahasa pemrograman

Tabel 8. Tabel operasi bit OR, AND, dan XOR

0 0 0 0 0
0 1 1 0 1
1 0 1 0 1
1 1 1 1 0

Bit String
Definisi: Bit string adalah barisan nol atau lebih bits. Panjang dari string ini adalah
banyaknya bit di dalam string

Contoh 10: 101010011 adalah suatu bit string dengan panjang sembilan.

Kita dapat memperluas operasi bit ke operasi bit string. Kita dapat mendefinisikan bitwise
OR, Bitwise AND, dan bitwise XOR dari dua string yang memiliki panjang sama.

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 7
Contoh 11: Tentukan bitwise OR, Bitwise AND, dan bitwise XOR dari bit string 01 1011 0110
dan 11 0001 1101.
Solusi:
01 1011 0110
11 0001 1101
11 1011 1111 bitwise OR
01 0001 0100 bitwise AND
10 1010 1011 bitwise XOR

Modul Matematika Diskrit untuk Sistem Informasi - Ulumul Umah, M.Pd. Page 8

Anda mungkin juga menyukai