EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
1.0 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Project Civil, Structure merupakan salah satu proyek yang sangat
diharapkan oleh PT. PIlaren karena kami dapat secara bersamaan
mengimplementasikan bidang gerak kami dalam tiga bidang yakni, Civil,
Structure, and Architecture. PT. PILAREN telah berpengalaman, dalam
langkah-langkah atau scope palksanaan proyek tersebut dalam aspek
kualitas maupun penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung
Lingkungan yang dibuktikan dengan penyelesaian proyek dengan berbagai
kalangan owner tanpa adanya kecelakaan kerja (fatality) dan terjadinya
dmapak lingkungan yang besar. Perkembangan PT. WILMAR NABATI
GRESIK sebagai owner dalam pelaksanaan proyek ini juga meripakan
pertimbangan besar bagi kami karena komitmen dan peraturan dalam
pengembangan pelaksanaan system manajemen kualitas dan system
manajemen keselamatan kesehatan kerja dan lindung lingkungan yang
dinilai sejalan dengan komitmen manajemen PT. PILAREN dalam
pelaksanaan sistem manajemen terintegrasi (ISO
90001:2015, ISO 14001:2007, dan OHSAS 18001:2008). Sehingga
pelaksanaan seluruh rangkaian proyek dan masa retensi dapat mencapai
kualitas mutu yang baik dan tercapainya zero accident serta tidak adanya
dampak lingkungan besar.
1.2 Tujuan
Tujuan dari peyusunan dokumen HSE Plan ini yakni sebagai panduan dalam
pelaksanaan system manajemen keselamatan kesehatan kerja dan lindung
lingkungan serta sebagai sarana penyamaan presepsi dalam implementasi
OHSE dalam proyek Civil and Structure yang dalam hal ini owner adalah PT.
WILMAR NABATI GRESIK.
Sedangkan tujuan pencapaian kinerja OHSE PT. PILAREN yakni :
1. Terciptanya Zero Accident
2. Meningkatnya Kepedulian karyawan dengan parameter
menurunnya temuan K3LL dan pelanggaran K3LL
3. Terbentuknya Tim tanggap darurat yang handal
4. Terciptanya lingkungan kerja yang Bersih, Efeisien, Sehat, Aman, dan
Rapi (BESAR).
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
Adalah alat pelindung untuk keselamatan dan kesehatan bagi pekerja yang
harus digunakan pada saat melakukan pekerjaan atau sedang berada di
area kerja yang wajib menggunakan alat pelindung diri.
9. Insiden
Adalah kasus yang terjadi atau mungkin dapat terjadi yang terkait dengan
pekerjaan yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, kerusakan harta benda, pencemaran lingkungan atau kerugian
terhadap proses kerja.
10. Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain.
a. Material B3 antara lain namun tidak terbatas pada:
b. BBM (solar, bensin)
c. Oli
d. Material pengecatan (cat, thinner)
e. Kawat las
11. Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet/MSDS)
Adalah suatu berkas data yang mengandung informasi mengenai sifat-
sifat suatu bahan. Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety
Data Sheet) antara lain berisi :
a. pengenalan umum,
b. sifat-sifat bahan,
c. cara penanganan,
d. cara penyimpanan,
e. cara pemindahan,
f. cara pengelolaan limbah buangan bahan kimia
tersebut.
12. Limbah Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung
Bahan
Berbahaya & Beracun (B3).
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
5. Tanggung jawab lain harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada hal-hal
berikut: .
a. Melakukan induksi HSE yang diperlukan,
b. Melakukan pemeriksaan keselamatan / HSE ke lokasi kerja setiap hari,
c. Pastikan semua personel yang bekerja di dalam lokasi konstruksi
mengenakan APD yang diperlukan, seperti topi keras, sepatu
keselamatan, kacamata keselamatan dan sarung tangan,
d. Menegakkan Kebijakan dan Regulasi HSE di seluruh proyek,
e. Membantu dan mendukung Pengawas Konstruksi untuk melakukan
Rapat Toolbox harian,
f. Berpartisipasi dalam inspeksi keselamatan lokasi dan rapat
keselamatan konstruksi
g. Pengumpulan / Administrasi Statistik Keselamatan, mis. Pelaporan
Kecelakaan / Insiden
h. Memastikan prosedur HSE terbaru tersedia di tempat kerja
i. Membantu Pengawas Fabrikasi / Craft / Pemimpin Grup dalam
mengimplementasikan prosedur HSE
j. Pastikan semua informasi keselamatan, tanda-tanda keselamatan
ada di dalam lokasi konstruksi,
k. Menjaga kebersihan rumah, memastikan tempat kerja bersih, rapi
dan teratur melalui komunikasi dengan Pengawas Konstruksi
l. Memberikan panduan keselamatan untuk semua karyawan kontraktor /
subkontraktor
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
pekerjaan, seperti toolbox meeting untuk bagian sipil dan toolbox meeting
untuk pekerjaan survei. Toolbox meeting harus menangkap dan menyoroti
pekerjaan terkait yang akan dilakukan, izin bekerja, dan bahaya keselamatan
selama konstruksi dan bagaimana mencegahnya, mengingatkan peserta
dengan kesadaran keselamatan dan cara bekerja dengan aman.
*SCHEDULE DAN TEMA TOOLBOX MEETING DAN PELATIHAN (lampiran 2)
7.3 Papan Informasi Project
Papan buletin akan ditempatkan di area yang mudah dibaca oleh semua
karyawan, dan sesuai prosedur team project WINA GRESIK papan akan
ditempatkan informasi HSE sebagai berikut:
1. Judul Pekerjaan
2. Penanggung jawab Pekerjaan
3. Prosedur Tanggap Darurat
4. Ijin Kerja
5. JSA dan SOP
6. Peta area kerja
* PAPAN INFORMASI PROJECT (LAMPIRAN 3)
7.4 Rambu HSE (Termasuk rambu lalu lintas)
Rambu HSE akan ditempatkan dan terlihat oleh semua pekerjaan di dalam
lokasi konstruksi yang relevan dengan jenis pekerjaan dan mengingatkan
potensi bahaya yang mungkin terjadi.
*Rambu HSE (LAMPIRAN 4)
8.0 HIRADC (Hazard Indentification Risk Assesment and Dterminan
Control) dan JSA (Job Safety Analysis)
Kontraktor harus memulai dan menyediakan HIRADC dan JSA untuk
memastikan bahwa tindakan efektif diambil segera setelah kondisi identifikasi
(atau berpotensi berbahaya) di area lokasi. Ini dicapai dengan mengacu pada
prosedur Penilaian Bahaya & Penilaian Risiko dan JSA. Sesi curah pendapat
oleh (manajemen proyek dan tim lapangan) dilakukan sebelum dimulainya
operasi dan tim konstruksi yang bertanggung jawab untuk melakukan
HIRADC dan JSA. Setiap item penting tugas dibahas dan bahaya terkait akan
didokumentasikan. HIRADC atau identifikasi bahaya dan analisis risiko, harus
dilakukan pada setiap pekerjaan yang dilakukan sebagai syarat izin untuk
bekerja.
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
7. Diakui dengan cara tanda tangan dari semua personel yang terlibat
dalam aktivitas kerja.
JSEA PROJECT (LAMPIRAN 5)
8.2 Identifikasi Bahaya Tugas Pribadi dan Alat Analisis Risiko
Personel proyek yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan yang belum
menjadi subjek JSA atau analisis risiko lainnya harus memiliki kesempatan
untuk mengidentifikasi bahaya yang terkait dengan kegiatan tersebut dan
menghilangkannya jika mungkin atau mengurangi risiko.
9.0 PELAPORAN HSE
Laporan dan Catatan HSE yang relevan dengan proyek harus tersedia di kantor
lokasi (hardcopy dan softcopy)
Minimal catatan-catatan ini meliputi :
1. Statistik Keselamatan Harian (Jam Kerja, Insiden, Near miss, Kerusakan
Properti, HIRADC / JSA, PTW, dll),
2. Statistik Keselamatan Mingguan (Jam Kerja, Insiden, Near miss,
Kerusakan Properti, HIRADC / JSA, Pelatihan, Peralatan, Safety Meeting,
dll),
3. Laporan HSE harian, mingguan.
4. Risalah HSE Meeting
5. Inspeksi Keselamatan Mingguan
6. Agenda toolbox meeting dan tanda tangan
peserta
7. Laporan Audit HSE
8. Rekam medis
9. Pelatihan & catatan safety induction
10. Laporan insiden & kecelakaan kerja
Laporan Kinerja HSE bulanan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
di presentasikan dalam Rapat Proyek dengan Perusahaan. Dimana did
dalamnya terdapat laporan kinerja harian, mingguan, dan laporan bulanan
HSE kontraktor.
10.0 RENCANA TANGGAP DARURAT
Rencana tanggap darurat ini mengatur antar muka dari Tim Proyek Kontraktor
ke perwakilan tim proyek Perusahaan, dan sumber daya eksternal untuk
pembangunan Pabrik WINA GRESIK di mana operasi dikendalikan oleh
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
7. Ukuran panjang dan lebar bingkai kaca aman (safety glass) tersebut
harus disesuaikan dengan besarya alat pemadam api ringan yang ada
dalam lemari atau peti (box) sehingga mudah dikeluarkan.
8. Pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa
sehingga bagian paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian
1,2 m dari permukaan lantai kecuali jenis CO2 dan tepung kimia
kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat,
jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dan
permukaan lantai.
9. Alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau
tempat dimana suhu melebihi 49°C atau turun sampai minus 44°C kecuali
apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu
diluar batas tersebut diatas.
10. Alat pemadam api ringan yang ditempatkan di alam terbuka harus
dilindungi dengan tutup pengaman agar mudah dalam langkah langkah
menanggulangi bahaya kebakaran.
11. Alat pemadam api ringan juga harus selalu di cek dalam kondisi aman
tidak low pressure ataupun over pressure dan harus diinspeksikan setiap
bulan
11.5 Pekerjaan Listrik (Electrical Work)
1. Pekerjaan listrik hanya boleh dilakukan oleh orang yang memiliki
kompetensi keahlian dan ketrampilan yang sesuai.
2. Peralatan listrik yang memiliki rambu peringatan “DO NOT REMOVE
COVERS”, hanya boleh dilakukan perbaikan oleh tenaga ahli listrik.
3. Tidak dibenarkan merubah bentuk fisik atau fungsi dari peralatan listrik.
Kecuali dilakukan oleh tenaga ahli listrik, setelah mendapat persetujuan
dari PT. PILAREN.
4. Periksa terlebih dahulu, sebelum menggunakan peralatan kerja listrik.
5. Tidak dibenarkan menggunakan peralatan kerja listrik yang rusak, kabel
terkelupas atau kerusakan lainnya.
6. Peralatan kerja listrik yang rusak, harus diberi label “OUT OF SERVICE”
dan diberi TAGGING.
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
7. Semua peralatan kerja listrik, kabel dan sambungan listrik yang digunakan
pada tempat kerja terbuka, harus memiliki spesifikasi tahan terhadap
cuaca dan panas.
8. Tidak dibenarkan menumpuk konektor listrik berlebihan pada sambungan
listrik.
9. Untuk pekerjaan listrik pada tegangan 660 Volt atau lebih, harus
mendapat Surat Ijin Kerja.
10. Gunakan alat pelindung diri yang berbahan non konduktif, tangga non
logam dan peralatan kerja listrik yang anti-statis.
11. Tandai kabel listrik yang ditanam ke dalam tanah dan juga ke dalam
dinding tembok.
12. APD yang digunakan adalah sepatu safety,helm safety,masker,sarung
tangan.
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
17. JANGAN bekerja di atas perancah pada saat hujan atau angin kencang.
18. JANGAN menaiki atau menuruni perancah melalui “braces” atau rangka
penguat/penopangnya.
19. JANGAN menggunakan perancah yang tidak memiliki Label atau
terpasang Tag Merah yang sudah ditanda tangani oleh Pengawas
Pemasangan dan Personil HSE, perancah yang boleh digunakan adalah
perancah yang telah memenuhi persyaratan HSE dan dipasang Tag Hijau.
20. Untuk pekerjaan bersiko tinggi seperti pekerjaan Demolisi harus
diberikan pengaman ekstra seperti penutupan area kerja untuk pekerja
yang lain.
21. Ciri-ciri Perancah yang aman adalah :
a. Memiliki Handrail.
b. Memiliki Midrail.
c. Memiliki vertical lifeline
d. Tidak ada rongga terbuka pada lantai perancah.
e. Memiliki tangga naik/turun yang aman.
f. Memiliki Base Plate pada kaki perancah.
11.8 Tangga
1. Jangan memanjat tangga dengan membelakangi tangga atau
memanjat dengan satu tangan.
2. Sebelum memanjat, satu orang harus memegang tangga atau
ikat ujungnya agar tangga tidak tergelincir
3. Barang atau peralatan dibawa ke atas dengan menggunakan tali
pengerek.
4. Lindungi keselamatan orang yang bekerja dibawah dengan memberi
tanda pembatas (barricade) dan tidak melemparkan barang atau
peralatan dari atas.
5. Gunakan tangga yang sesuai dengan pekerjaan dan periksa
sebelum digunakan.
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
1. Penanganan bahaya cidera tulang belakang akibat manual handling yang salah,
dapat disiasati dengan :
2. Menyimpan benda ke dalam ukuran kotak yang lebih kecil.
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
1. Hanya orang yang memiliki SIM yang sesuai dan masih berlaku yang
diperbolehkan mengendarai mobil di seluruh areal proyek.
2. Kendaraan harus dilengkapi dengan Sabuk Pengaman untuk supir
dan seluruh penumpangnya serta Kotak P3K.
3. Sabuk pengaman harus selalu digunakan oleh supir dan
penumpangnya selama berkendaraan, baik untuk jarak jauh atau jarak
dekat sekali pun.
4. Dilarang membawa penumpang pada tempat duduk yang tidak
dilengkapi sabuk pengaman atau bukan untuk peruntukkannya.
5. Tidak menggunakan handphone saat berkendaraan.
6. Batas kecepatan maksimum di seluruh areal proyek adalah 15 KM per
jam/MENGIKUTI RAMBU KECEPATAN.
7. Parkir kendaraan pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan
rambu yang terpasang. Parkir kendaraan ringan harus terpisah dari
kendaraan berat.
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
EHS PLAN
PT. WINA GRESIK PT.PILAREN
pelaksanaan pekerjaan.
6. Tekanan Udara yang keluar dari Compressor udara harus konstan
dan tidak mengandung butiran air.
7. Ditempat pengecatan atau penempatan bahan Cat harus
tersedia tabung pemadam kebakaran (APAR), dan disediakan drum kecil
berisi pasir untuk membersihkan tumpahan
cat/thinner. Kaleng atau drum bekas tempat Cat & Thinner yang
telah kosong harus dibiarkan tetap terbuka. Selang Udara setelah
pemakaian harus dijaga agar tidak dalam keadaan tertekuk.
Apabila digunakan tabung Cat bertekanan (Airless Spray), harus
diyakinkan bahwa pengaman tabung tersebut terpasang dengan baik
dan terkunci kuat. Ruang tempat pengecatan harus memiliki system
Sirkulasi Udara yang cukup dan bebas dari Gas atau bahan yang mudah
terbakar.
8. APD yang harus digunakan adalah helm safety,sepatu
safety,masker,sarung tangan dan face shield
2 ANDI REZA QC
3 JAMIL SCAFOLDER
4 MUHAMMAD SCAFOLDER
TAUFIQ
5 DEDIK SCAFOLDER
WARSITO
6 DAMIN SCAFOLDER
7 M.ZAMROZI SCAFOLDER
8 SAROSO SCAFOLDER
LAMPIRAN 2
I. TUJUAN
III. PROSEDUR
1. Waktu Pelaksanaan
b. Safety meeting juga dapat dilaksanakan dengan berbagai tema yang berbeda
beda setiap hari
2. Peserta Rapat
a. PIC PROJECT
b. SITE MANAGER
c. PEKERJA
IV. LAMPIRAN
b. Daftar Hadir
Tommy Manurung
Lampiran 1 :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
No TANGGAL/HARI TEMA
1 HARI KE-1 Perkenalan area kerja,prosedur kerja di area
bioref,penjelasan JSA dan Safety work permit
2 HARI KE-2 PELATIHAN KESELAMATAN KERJA ATAU BASIC
SAFETY
3 HARI KE-3 Manual handling,penggunaan APD,Safety
work permit
4 HARI KE-4 PELATIHAN APD
5 HARI KE-5 Standart scafolding di WINA, Safety work
permit
6 HARI KE-6 Penjelasan Rambu-rambu hse yang ada di
area, Safety work permit
7 HARI KE-7 PELATIHAN APAR
8 HARI KE-8 Kebutuhan air minum untuk bekerja, Safety
work permit
9 HARI KE-9 Penggunaan APD Khusus ketika bekerja,
Safety work permit
10 HARI KE-10 Penjelasan tentang rencana tanggap darurat
PT.PILAREN
11 HARI KE-11 PELATIHAN P3K
12 HARI KE-12 Pentingnya mental health untuk seluruh
pekerja, safety work permit
13 HARI KE-13 Penjelasan JSA terbaru, Safety work permit
14 HARI KE-14 PELATIHAN BEKERJA DI KETINGGIAN
15 HARI KE-15 Pentingnya 3 point contact ketika menaiki dan
menuruni anak tangga, Safety work permit
16 HARI KE-16 Pentingnya housekeeping sebelum dan
sesudah pekerjaan dilakukan,penggolongan
sampah sesuai dengan jenisnya, Safety work
permit
17 HARI KE-17 Perbedaan antara insiden dan accident, Safety
work permit
18 HARI KE-18 PELATIHAN BEKERJA PANAS
19 HARI KE-19 Pentingnya hydrant standby,fire watcher dan
apar di area kerja bioref, Safety work permit
20 HARI KE-20 Pentingnya komunikasi dan koordinasi yang
baik, Safety work permit
RENCANA SIMULASI/PELATIHAN DI AREA KERJA BIOREF
TOMMY MANURUNG
LAMPIRAN 3
PAPAN INFORMASI PROJECT
LAMPIRAN 4
RAMBU-RAMBU YANG AKAN DIGUNAKAN
AREA KERJA BIOREFENERY
PT.PILAREN
PT.PILAREN
GENERAL CONTRACTOR,PILING WORK, MECHANICAL,
DREDGING &RENTAL HEAVY EQUIPMENT
SAFETY METHOD
PEKERJAAN STRUCTURE OLEFIN FRACTINATION PILOT PLANT
AREA :BIOREFENERY
1. ALAT KERJA :
A. Mesin gerinda 4” : 4 unit
B. Safety full body harness : 8 unit
C. Travo Las : 2 unit
D. Gas detector : 1 unit
E. Genzet 60 Kva : 1 unit
2. Step pekerjaan :
1) Sebelum& saat memulai pekerjaan safety officer,site manager dan PIC project harus
selalu standby dilokasi.
2) Izin kerja aman harus dipastikan sudah diberikan sebelum melakukan pekerjaan
3) Seluruh material di fabrikasi diluar area biorefenery(workshop PT.PILAREN) untuk
memperkecil pekerjaan panas pada area tersebut.
4) Seluruh material yang sudah difabrikasi akan dinaikkan pada posisi yang seharusnya
dengan cara manual handling,material terbesar dan terberat adalah WF250 panjang 150cm
dengan berat +-45Kg (diangkat dengan 2 orang).
*.Metode pengangkatan material akan dipertimbangkan untuk menggunakan katrol yang
dipasang pada elv tertinggi.
5) Grating pada titikinstall akan dilepasketika material structure sudah diatas dengan
cara melepas baut pada sambungan sambungan grating menggunakan kunci pas ring,ketika
melepas grating harus dilakukan penutupan area dengan menggunakan pagar pengaman
Head Office : Jl. Asrama No. 26 PondokKelapa Medan, Telp (061) 8461909 Fax. (061) 8444132
Website : http // www.pilaren.comEmail : info@pilaren.com
Branch Office : 1. Jl. KomplexPergudangan KIG (Kawasan Industri Gresik) No. H4 Jawa Timur, Gresik
Telp. (031) 81766066 Fax. (031) 3985962
2. Jl. Soekarno Hatta Km. 5,5 PerumahanBumiNirwana Blok D No. 20 Balikpapan
Telp/Fax. (0542) 7208371
3. Jl. Ahmad Yani Km. 23,3 No. 88 LandasanUlin Banjar Baru - Banjarmasin
PT.PILAREN
GENERAL CONTRACTOR,PILING WORK, MECHANICAL,
DREDGING &RENTAL HEAVY EQUIPMENT
dari pipa scafolding (guardaill) dan diberi tanda bahwa grating dilepas, pembongkaran
Grating dilakukan pada titik terjauh dari akses naik turun (anak tangga).
6) Untuk mempermudah pemasangan/fitup pada posisi yang tepat dipasangkan
scafolding gantung,scafolding tersebut harus memenuhi standart dengan ada tangga untuk
akses naik dan turun,ada handrail, guardraill dan ada asiba/catwalk, scafolding tersebut
digunakan untuk akses pekerja yang akan menginstall structure dan dibuat untuk
mengcover percikan api dengan menggunakan fire blangket dan dicover dengan seng.
7) Sebelum melakukan pekerjaan panas harus pastikan bahan bahaya yang mudah
terbakar disingkirkan dan harus selalu melakukan pengecekan gas atmosfier menggunakan
gas detector yang harus standby pada area tersebut pada titik pekerjaan panas dan pada
area-area terdekat ketika melakukan pekerjaan panas,jika hasil pengetesan gas atmosfier
menunjukkan hasil yang bagus (O2= >29,5, LEL = 0, CO = 0, dan H2S = 0),standby apar
yang masih layak dengan presure aman (hijau) dan sudah di inspeksikan,hose hydrant
harus standby maka pekerjaan panas bisa dilakukan, jika dari hasil pengecekan gas
atmosfir jelek/dibawah standart maka pekerjaan tidak bisa dilakukan / dilanjutkan
8) Pengecekan gas atmosfir juga harus dilakukan berkala, dan jika masih menemukan
bau yang menyengat pada area tersebut lakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak
user dan lakukan pengecekan gas atmosfie pada titik bau yang menyengat.
9) Proses fit up dan welding structure baru ke exesting menggunakan las argon, agar
mengurangi percikan api pada proses install dan harus tetap dicover dengan fire blangket di
posisi titik jatuhnya api dan pada pipa exesting, tabung argon diposisikan pada luar
bundwall dan harus ditaruh pada tempat penyimpanan tabung dan diikat dengan
menggunakan rantai,tabung argon juga harus diberi flasback arrester dan regulator argon.
10) Proses install structure akan dilakukan di posisi terjauh dari akses naik dan turun
(anak tangga)
Head Office : Jl. Asrama No. 26 PondokKelapa Medan, Telp (061) 8461909 Fax. (061) 8444132
Website : http // www.pilaren.comEmail : info@pilaren.com
Branch Office : 1. Jl. KomplexPergudangan KIG (Kawasan Industri Gresik) No. H4 Jawa Timur, Gresik
Telp. (031) 81766066 Fax. (031) 3985962
2. Jl. Soekarno Hatta Km. 5,5 PerumahanBumiNirwana Blok D No. 20 Balikpapan
Telp/Fax. (0542) 7208371
3. Jl. Ahmad Yani Km. 23,3 No. 88 LandasanUlin Banjar Baru - Banjarmasin
PT.PILAREN
GENERAL CONTRACTOR,PILING WORK, MECHANICAL,
DREDGING &RENTAL HEAVY EQUIPMENT
11) Setelah proses install structure baru sudah selesai, dan scafolding gantung sudah
dilepas baru grating yang dilepas dikembalikan pada posisi yang seharusnya dan
dikencangkan kembali.
12) Setelah melakukan pekerjaan pastikan seluruh perlengkapan dan peralatan ditaruh
kembali pada posisi yang aman.
13) Sampah hasil pekerjaan setiap pagi harus ditempatkan pada bak sampah sementara
berupa tong sampah/karung yang ditempatkan pada posisi yang jauh dari percikan api.
Mengetahui
PT.WINA GRESIK
................................
(HEAD PLANT)
Head Office : Jl. Asrama No. 26 PondokKelapa Medan, Telp (061) 8461909 Fax. (061) 8444132
Website : http // www.pilaren.comEmail : info@pilaren.com
Branch Office : 1. Jl. KomplexPergudangan KIG (Kawasan Industri Gresik) No. H4 Jawa Timur, Gresik
Telp. (031) 81766066 Fax. (031) 3985962
2. Jl. Soekarno Hatta Km. 5,5 PerumahanBumiNirwana Blok D No. 20 Balikpapan
Telp/Fax. (0542) 7208371
3. Jl. Ahmad Yani Km. 23,3 No. 88 LandasanUlin Banjar Baru - Banjarmasin
LAMPIRAN 5 PT. PILAREN - INSTALL STRUCTURE
Referensi Penilaian Risiko (Standard Wilmar) Note: JSEA adalah persyaratan proses ijin kerja (work permit)
MATRIKS RISIKO WILMAR HIRARKI PENGENDALIAN AS LOW AS REASONABLY PRACTICAL (ALARP)
ALARP
(As Low As
Level Risiko Tindakan yang Diperlukan Wewenang
Reasonably
Practical)
Risiko Baru : Hentikan semua aktivitas, lakukan
tindakan cepat untuk mengurangi risiko hingga ke
tingkat sedang.
Kondisi Operasional : Terapkan tindakan HAZOP dan
pengendalian sesegera mungkin untuk mengurangi ditandatangani
Tidak dapat
15-25 Tinggi risiko & lakukan identifikasi untuk rencana jangka oleh Site Manager
Ditoleransi
panjang. Manajer Departmen terkait, EHS meninjau / General
penilaian risiko. Manager
Lakukan pengendalian sesegera munngkin dan
lakukan pengendalian permanen dalam rentang 3-6
bulan.
Mengendalikan risiko terhadap ALARP, tindakan
pengendalian risiko interim/ sementara, seperti
pengendalian administratif atau APD, dapat
dilaksanakan selama tindakan jangka panjang
JSEA dan
ALARP (Dapat sedang dibuat. Departmen terkait dan EHS meninjau
4-14 Sedang ditandatangani
Ditoleransi) ulang penilaian risiko.
oleh Supervisor
Komunikasikan bahaya/ aspek ke personil yang
terkena dampak.
Pengendalian langsung di tempat dan pengendalian
permanen dalam 6-18 bulan.
Tingkat risiko yang dapat diterima; Tidak diperlukan
Ditoleransi secara pengarahan, pengendalian lebih lanjut dapat Ditandatangani
1-3 Rendah
luas diterapkan. oleh individu
Komunikasikan bahaya/ aspek kepada pekerja.
Apakah risiko sudah rendah dan dapat diterima untuk dilanjutkan / As Low As Reasonably
6 Practical (ALARP)
Dibuat oleh: Eris E Direview oleh:
7 Identifikasi APD. Alat kerja dan sumberdaya tambahan yang dibutuhkan
/ / Tanggal / /
Review dan tandatangani, komunikasikan risiko dan pengendalian dengan semua pekerja Disetujui oleh:
8 yang terlibat
APD ☐ ☐ ☐ ☐ ☐ ☐ ☐ ☐ ☐ ☐ ☐ ☐ ☐
Document Title Form JSEA (Job Safety& Environment Analysis) No. Form F/WPI/MJK/EHS-008
Created 25/02/2020 Revised No. Revisi R 00 Page 1 of 9
Jenis Bahaya (Beri tandapada bahaya-bahaya di bawah ini yang terkait pekerjaan dan detailkan pada langkah-langkah pekerjaan yang relevan)
Kategori A. Alat kerja / Peralatan Kategori D. Kelistrikan Kategori G. Dokumentasi / Training
☐Cocok dan digunakan sesuai tujuan ☐Suplai listrik ☐Pengendalian modifikasi / manajemen perubahan
☐Kompetensi operasi ☐Listrik statis / Energi tersimpan ☐Prosedur ditetapkan dan dikomunikasikan
☐Pelindung - Capit, jebakan, jebakan, ejeksi. Kontak dengan benda bergerak. ☐Peralatan listrik – Kondisi aman ☐Personil ditraining dan kompeten
☐Perbaikan & Perawatan ☐Hand tools / alat kerja diberi tanda & diuji ☐Induction
☐Tersedia alat peringatan (warning devices) /teridentifikasi / operasional ☐Controls-Start/ stop/ emergency stop/ reset. ☐Pelaporan Insiden
☐Energi Kinetik / Potensial ☐RCD (Residual - Current Devisce)tersedia / diuji ☐Pengelolaan arsip / record
☐Kalibrasi / Inspeksi Kategori E. Lingkungan Kategori H. Peraturan Perundangan
Kategori B. Kendaraan / Peralatan Bergerak / Mobile Elevated Work Platforms ☐Pengunaan air / kontaminasi ☐Kepatuhan
☐Dicek sebelum digunakan ☐Debu ☐Lisensi / Izin / Pendaftaran
☐Cocok untuk pekerjaan yang dimaksud ☐Sampah produk dipisahkan & dibuang ☐Kompetensi Nasional
☐Driver memiliki kompetensi (SIM) ☐Pengelolaan tumpahan (penampungan&pembersihan) ☐Pelaporan misal. Disnaker, DLH, PLN
☐Parkir memadai ☐Kontaminasi Kategori I. Bahan Berbahaya
☐Jarak antar kendaraan ☐Flora / Fauna ☐Mudah terbakar / meledak / Menyebabkan sesak nafas / Asbestos
☐Pergerakan bebas dari halangan Kategory F. Tanggap Darurat / Isolasi ☐Ventilasi
Kategori C. Lingkungan Kerja ☐Isolasi dari sumber energi ☐Penyimpanan benar. Dilabeli jelas / ID
☐Suhu Lingkungan. (PanasatauDingin) / Cuaca ☐Sertifikat izin didapatkan ☐Penuangan – Pelabelan dengan benar
☐Akses / jalan keluar sulit ☐Titik kumpul darurat / Rambu ☐Digunakan dengan selang dan koneksi yang disetujui
☐Pencahayaan ☐Prosedur tanggap darurat update &tersedia ☐Gas / liquid tekanan tinggi
☐Permukaan tidak rata / basah / berlubang ☐Personil mengetahui prosedur tanggap darurat ☐Diangkut dengan kendaraan ‘bertanda’
☐Kebisingan / Getaran ☐Sarana komunikasi tersedia ☐Terlindungi dari lingkungan
☐Akses jalan terhalang, licin, potensi tersandung dan terjatuh ☐Akses yang jelas untuk kendaraan darurat ☐APD - Mata, muka, tangan, peralatan pernapasan yang dibutuhkan
☐Ergonomi / Manual Handling –Desain area kerja / Load penanganan / Postur / ☐Jatuh dari ketinggian (tangga, platform, ladder). Rencana
☐Material Safety Data Sheets (MSDS)
Tipe gerakan penyelamatan telah dibuat
☐APD - mata, muka, tangan & lengan, saluran pernafasan, kaki, telinga, kepala,
☐Rencana/pemetaantersediauntuk layanan darurat ☐Bisakah alternatif yang aman digunakan
kulit
☐Confined space (Lubang, tangki, saluran atau vessel). Diperlukan
☐Interaksi kendaraan – Peralatan bergerak ☐Spill containment (tampungan tumpahan)
rencana penyelamatan
☐Kelelahan ☐Tersedia P3K ☐Fire Protection (Perlindungan dari kebakaran)
☐Confined Space / Ruang Terbatas – Bahaya-bahaya diketahui ☐Petugas P3K ☐Eye wash / Safety Shower
☐Working at Height / Bekerja di Ketinggian – Pencegah jatuh ☐Pencahayaan ☐Pengaman
☐Terpukul oleh benda bergerak/jatuh ☐Daftar kontak darurat / emergency ☐Pembuangan
☐Penyimpanan peralatan ☐Tersedia APAR / Hydrant
Document Title Form JSEA (Job Safety& Environment Analysis) No. Form F/WPI/MJK/EHS-008
Created 25/02/2020 Revised No. Revisi R 00 Page 2 of 9
Pengelolaan Risiko dari Langkah-Langkah Pekerjaan / Aktivitas
Langkah-Langkah Pekerjaan / Residual
Deskripsi Bahaya dan Risiko Pengendalian Saat Ini Pengendalian Baru
AKtivitas Risk
Terhadap setiap bahaya yang dapat
Buatlah daftar tugas yang diperlukan Buat daftar langkah-langkah pengendalian yang diperlukan untuk
menyebabkan cedera / dampak lingkungan saat Siapa /
untuk melakukan aktivitas sesuai urutan tugas dilakukan
menghilangkan atau mengurangi risiko cedera / dampak lingkungan C L CxL
Kapan
pelaksanaannya dari bahaya yang diidentifikasi
1. Persiapan Kerja Beserta Alat- 1.1 Pada saat mengangkat alat kerja dan 1.1.1 Safety talk/ briffing
Alat Kerja dan material material : sebelum pekerjaan
Safety
1. Tangan terjepit, disposisi / salah berlangsung. Memakai
Kontrakto
pengangkatan, dampaknya dapat berisiko sarung tangan kain dan
r, 9
LBP (Low Back Pain) ketika pengangkatan 3 3
Foreman, (M)
benda didekatkan
Superviso
sedekat mungkin
r
dengan tubuh.
Document Title Form JSEA (Job Safety& Environment Analysis) No. Form F/WPI/MJK/EHS-008
Created 25/02/2020 Revised No. Revisi R 00 Page 3 of 9
2. Install dan bongkar Scaffolding
2.1.1a memastikan
scafolding dalam
2.1 Jatuh dari ketinggian pada saat proses kondisi aman
penginstalan dan pembongkaran :
1. terluka, memar, nyeri otot, hingga patah 2.1.1b Gunakan SFBH yang Safety
tulang sesuai dan hook kontraktor 12
4 3
dikaitkan di lifeline , foreman, (M)
ataupun perancah supervisor
3. Pekerjaan Di Ketinggian 4.1 Pada saat erection maupun 4.1.1 Safety talk/ briffing
mengangkat alat kerja : sebelum pekerjaan di
1. Tangan terjepit, disposisi/ salah ketinggian berlangsung.
pengangkatan, dampaknya dapat berisiko Gunakanlah sarung
LBP (Low Back Pain) atau cidera pada tangan kombinasi, body
Kontraktor
tulang belakang. harness, dan pada saat
,
melakukan 12
Foreman, 4 3
pengangkatan, benda (M)
Superviso
didekatkan sedekat
r
mungkin dengan tubuh
dan menggunakan tali
sling, atau tali tampar
yang aman yang tidak
terkelupas (sobek).
4.2 Pekerja jatuh dari ketinggian : 4.2.1 Pasang lifeline atau
Kontraktor
1. cidera, kecacatan pada anggota tubuh guardline dan pekerja
,
hingga mengakibatkan meninggal dunia menggunakan safety full 12
Foreman, 4 3
body harness double (M)
Superviso
hook yang dikaitkan di
r
life line
Document Title Form JSEA (Job Safety& Environment Analysis) No. Form F/WPI/MJK/EHS-008
Created 25/02/2020 Revised No. Revisi R 00 Page 4 of 9
4.3 Jatuhnya alat kerja ataupun material 4.3.1 Police line area, Kontraktor
dari atas : pastikan tidak ada ,
12
1. Dapat menimpa pekerja yang berada orang dibawah Foreman, 4 3
(M)
dibawah. Superviso
r
4. Fit up dan pengelasan structure 4.1 Kebocoran gas Argon : 4.1.1a memastikan kondisi
Menggunakan argon 1. terjadinya potensi kebakaran dan tabung Argon
Safety
ledakan yang ditimbulkan dari gas Argon 4.1.1b posisi tabung elpigi
Kontraktor
yang bocor ataupun tabung oxygen
, 12
dalam kondisi berdiri 4 3
Foreman, (M)
serta ditempatkan
Superviso
didalam troli dan terikat
r
kuat agar tidak jatuh
Document Title Form JSEA (Job Safety& Environment Analysis) No. Form F/WPI/MJK/EHS-008
Created 25/02/2020 Revised No. Revisi R 00 Page 5 of 9
4.4 Asap yang ditimbulkan dari proses 4.4.1 Menggunakan APD Safety
pengelasan : yang sesuai seperti Kontraktor
1. Dapat menyebabkan gangguan masker dan ,
3 3 9 (M)
kesehatan paru-paru. menyesuaikan arah Foreman,
angin. Superviso
r
4.5 Penempatan material dan sisa material 4.5.1 Menggunakan APD Safety
las di lokasi kerja : sarung tangan. Kontraktor
1. Apabila pekerja tidak menggunakan APD , 12
4 3
sarung tangan, berisiko terluka dan lecet Foreman, (M)
pada tangan. Superviso
r
2. Kontaminasi pada tanah. 4.5.2a Proteksi area kerja
dari orang/ pekerja yang
lain. Safety
4.5.2b Penampungan Kontraktor
sementara pada karung ,
3 3 9 (M)
yang tidak terpakai, Foreman,
yang kemudian nanti Superviso
dibuang ke tempat r
pembuangan sampah
(TPS).
5. Proses Brushing structure 6.1 Posisi saat melakukan brushing tidak 6.1.1 Mengatur posisi kerja . Safety
ergonomic : senyaman mungkin, Kontraktor
1. Mengakibatkan dapat berisiko terkilir bergantian saat ,
3 3 9 (M)
atau tertariknya otot pekerja. melakukan pemotongan Foreman,
Superviso
r
6.2 Potensi substandart pada mesin 6.2.1 Pastikan batu gerinda
gerinda (tidak ada covernya) : terpasang dengan tepat, Safety
1. pemasangan batu gerinda tidak tepat, kuat, dan aman. Kontraktor
dapat berisiko lepas. Akibatnya bisa luka gunakan APD yang ,
3 3 9 (M)
gores pada bagian tubuh. sesuai seperti Foreman,
kacamata safety, Superviso
faceshield, dan sarung r
tangan kombinasi.
Document Title Form JSEA (Job Safety& Environment Analysis) No. Form F/WPI/MJK/EHS-008
Created 25/02/2020 Revised No. Revisi R 00 Page 6 of 9
6.3 Putaran batu gerinda dan ketika 6.3.1 Pastikan pekerja
Safety
melakukan penggerindaan terhadap memakai APD yang
Kontraktor
material yang lain : sesuai seperti kacamata
,
1. Pekeja terkena percikan bunga api dan safety, faceshield, 3 3 9 (M)
Foreman,
lentikan (gram) yang dihasilkan dari proses sarung tangan
Superviso
penggerindaan dapat berisiko masuk ke kombinasi.
r
mata
6.4 Percikan bunga api ketika kontak 6.4.1 berhati-hati ketika
langsung dengan bahan yang mudah bekerja, lakukan
terbakar atau meledak : pengecekan gas
1. Kebakaran ataupun ledakan. Risiko atmosfir terlebih dahulu
Safety
kecelakaan ini dapat dialami oleh pekerja, dan lakukan
Kontraktor
dampaknya yaitu luka bakar atau bahkan pengecekan secara
, 12
fatality (kematian). berkala, bersihkan area 4 3
Foreman, (M)
dari bahan yang mudah
Superviso
terbakar, cover percikan
r
api dengan seng, fire
blangket dan standby
apar, hose hydrant dan
fire watcher.
6.4 Asap yang ditimbulkan dari proses 6.4.1 Menggunakan APD Safety
penggerindaan : yang sesuai seperti Kontraktor
1. Dapat menyebabkan gangguan masker dan ,
3 3 9 (M)
kesehatan paru-paru. menyesuaikan arah Foreman,
angin. Superviso
r
6.5 Penempatan material dan sisa material 6.5.1 Menggunakan APD Safety
las di lokasi kerja : sarung tangan. Kontraktor
1. Apabila pekerja tidak menggunakan APD , 12
4 3
sarung tangan, berisiko terluka dan lecet Foreman, (M)
pada tangan. Superviso
r
Document Title Form JSEA (Job Safety& Environment Analysis) No. Form F/WPI/MJK/EHS-008
Created 25/02/2020 Revised No. Revisi R 00 Page 7 of 9
2. Kontaminasi pada tanah. 6.5.2a Proteksi area kerja
dari orang/ pekerja yang
lain. Safety
6.5.2b Penampungan Kontraktor
sementara pada karung ,
3 3 9 (M)
yang tidak terpakai, Foreman,
yang kemudian nanti Superviso
dibuang ke tempat r
pembuangan sampah
(TPS).
6. Painting structure 7.1 Terkena percikan cat 7.1.1 Menggunakan kaca Safety
1. jika mengenai mata bisa menyebabkan mata dan face shield kontraktor 12
4 3
iritasi hingga gangguan pada mata ,foreman, (M)
supervisor
7.2 menghirup bau cat 7.2.1 menggunakan double Safety
1. terjadi gangguan pernafasan jika masker Kontraktor
menghirup bau cat jika terus menerus , 12
4 3
Foreman, (M)
Superviso
r
7.3 tinner jika terkena percikan api dari 7.3.1 jauhkan tinner dari Safety
penggerindaan atau pengelasan, bisa sumber nyala api, Kontraktor
menyebabkan nyala api (kebakaran ringan) standby apar dan fire , 12
4 3
watcher Foreman, (M)
Superviso
r
7. Pekerjaan Selesai (Cleaning 8.1. Material berserakan : 8.1.1 Safety talk/ briffing
Area) 1. Tergores, dampaknya lecet pada sebelum pekerjaan
anggota tubuh (tangan dan kaki). berlangsung.
Safety
Gunakanlah sarung 3 3 9 (M)
Kontraktor
tangan kain, safety
shoes dan safety
glasses
8.2. Area atau lingkungan kerja kotor dan 8.2.1 Safety talk/ briffing
licin : sebelum pekerjaan
1. Terpeleset, tersandung, dan dampaknya berlangsung.
Safety
pekerja terjatuh yang dapat mengakibatkan Gunakanlah sarung 3 3 9 (M)
Kontraktor
nyeri atau keseleo. tangan kain, safety
shoes dan safety
glasses
Document Title Form JSEA (Job Safety& Environment Analysis) No. Form F/WPI/MJK/EHS-008
Created 25/02/2020 Revised No. Revisi R 00 Page 8 of 9
Insiden yang pernah terjadi dengan pekerjaan serupa
Di mana Apa yang terjadi Referensi Kapan
Dokumen Referensi
Briefing
Saya mengakui bahwa langkah-langkah pekerjaan, bahaya, risiko dan pengendalian untuk pekerjaan yang akan Saya lakukan telah dikomunikasikan
dengan Saya, Saya setuju untuk mengikuti semua pengendalian, mengikuti semua instruksi yang aman dan dapat diterima, dan memberi tahu Supervisor
Saya ketika situasinya berubah atau Saya percaya masih ada risiko yang belum ada pengendaliannya.
Nama Tandatangan Tanggal Nama Tandatangan Tanggal
Document Title Form JSEA (Job Safety& Environment Analysis) No. Form F/WPI/MJK/EHS-008
Created 25/02/2020 Revised No. Revisi R 00 Page 9 of 9