DAFTAR ISI
1
I. Pendahuluan
a. Pengertian
i. Maksud GBHO ISMKI ialah sebagai arahan dan pedoman kebijakan bagi
organisasi ISMKI dalam menetapkan pokok-pokok sasaran dan langkah-
langkah pengkaderan serta pengembangan organisasi untuk mencapai
tujuannya dalam periode lima tahunan.
ii. Tujuan GBHO ISMKI adalah sebagai landasan operasional untuk mewujudkan
program kerja yang memuat rangkaian pengembangan program-program yang
2
berkesinambungan untuk mencapai tujuan bersama dalam jangka waktu yang
telah ditentukan.
5. Transparan.
Sebagai organisasi yang bersifat independen dan non politik, ISMKI dikembangkan
berdasarkan AD/ART sebagai landasan untuk mencapai tujuan organisasi. Prinsip-
prinsip dasar yang menjadi acuan penetapan GHBO ISMKI 2021-2025 adalah sebagai
berikut :
3
● Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No.61/DIKTI/Kep/1989
tentang Pengukuhan ISMKI sebagai Satu-Satunya Organisasi Antar Senat
Mahasiswa Kedokteran Indonesia.
● Surat Keputusan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) No. 1772/PB/A.3/03/2006 tentang
Kedudukan ISMKI sebagai satu-satunya Organisasi Kemahasiswaan yang
Mempresentasikan Mahasiswa Kedokteran di Indonesia.
● Anggaran Dasar ISMKI Pasal 8 tentang Asas Kesadaran Hukum ISMKI.
● Anggaran Dasar ISMKI Pasal 10 tentang Usaha Mencapai Tujuan Organisasi
yang Tidak Bertentangan dengan Dasar dan Asas Organisasi.
● Anggaran Rumah Tangga ISMKI Pasal 8 Ayat 4 Poin E tentang Penetapan
GBHO ISMKI.
1.4 Visi
Menjadi ikatan yang mandiri, independen, solid, kredibel, dan progresif yang mampu
menyelesaikan masalah dan tantangan kesehatan pada tingkat nasional maupun
internasional menuju Indonesia sehat dengan menjunjung tinggi kesejawatan.
1.5 Misi
1.6 Tujuan
4
untuk memperjuangkan aspirasi di bidang kebijakan kesehatan dan pendidikan
kedokteran demi terwujudnya masyarakat sehat dan sejahtera.
1.7 Sasaran
Unsur-unsur strategis yang menjadi sasaran dalam Garis Besar Haluan Organisasi ini
adalah :
a. Rakyat Indonesia
i. Penyerapan aspirasi masyarakat dalam harapan advokasi;
1. Kesetaraan akses pelayanan kesehatan yang lege artis
2. Responsivitas pelayanan kesehatan masyarakat
3. Perlindungan risiko keuangan dan sosial pada masalah kesehatan
4. Efisiensi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
ii. Pembangunan solidaritas horizontal masyarakat dan mahasiswa kedokteran
melalui;
1. Kesadaran hidup sehat di masyarakat.
2. Perlindungan sosial di masyarakat pada masalah kesehatan.
b. Mahasiswa Kedokteran
i. ISMKI sebagai pemersatu mahasiswa kedokteran Indonesia, pelaku advokasi.
kebijakan kesehatan dan pendidikan kedokteran, serta berkontribusi dalam
pembangunan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
ii. Kesetaraan hak dan tanggung jawab mahasiswa kedokteran dari seluruh
institusi.
iii. Meningkatkan dukungan dan peran serta mahasiswa secara penuh dan
kontinyu terhadap ISMKI.
iv. Pelaksanaan alur kaderisasi yang efektif dan terencana.
c. Kelembagaan ISMKI
i. Terwujudnya proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pengurus untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang
efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
organisasi, dan ketaatan terhadap konstitusi ISMKI.
ii. Terwujudnya lembaga sebagai wadah aktualisasi dan peningkatan kompetensi
5
mahasiswa.
iii. Terwujudnya lembaga yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
secara umum dan mahasiswa secara khusus.
iv. Terwujudnya peran nyata mahasiswa dalam pengambilan kebijakan mengenai
kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara umum dan mahasiswa secara
khusus.
v. Meningkatkan profesionalisme kerja lembaga.
vi. Kemandirian dalam pendanaan.
II. Isi
i. Pengendalian Tembakau
1. Deskripsi: Jumlah perokok Indonesia ketiga tertinggi di dunia, jumlah
perokok anak naik terus diiringi usia perokok pemula semakin muda.
Ditambah, kerugian ekonomi telah mencapai hampir 4x lipat dari
pendapatan cukainya.
2. Pemimpin Isu: VPPA, HPS, Institusi
ii. Jaminan Kesehatan Nasional
1. Deskripsi: UUD 1945 mengamanatkan bahwa jaminan kesehatan bagi
masyarakat, khususnya yang miskin dan tidak mampu, adalah tanggung
jawab pemerintah pusat dan daerah. Pada UUD 1945 Perubahan, Pasal
34 ayat 2 menyebutkan bahwa negara mengembangkan Sistem Jaminan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Pemimpin Isu: VPPA, HPS, Institusi
6
faktor determinan terbesar berasal dari lifestyle selain itu, pasien PTM
dan penyakit kronis lainnya cenderung mengalami penurunan quality of
life
2. Pemimpin isu: VPPA, HPS, CE, Institusi
ii. Kesehatan Mental
1. Deskripsi: Kesehatan mental didefinisikan sebagai keadaan
kesejahteraan dimana setiap individu menyadari potensi dirinya sendiri,
dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara
produktif dan bermanfaat, dan dapat memberikan kontribusi kepada
komunitasnya.
2. Pemimpin Isu: VPPA, HPS, CE, Institusi
i. UKMPPD:
1. Deskripsi: UKMPPD sejauh ini merupakan parameter dan standarisasi
yang baik untuk menentukan kelayakan dan kualitas lulusan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia (exit exam).
2. Wacana Nasional: UKMPPD dihapuskan dengan RUU dikdok yang saat
ini dalam tahap legislasi, rancangan penggantian UKMPPD CBT
dengan diadakannya ujian tahap pre-klinik.
3. Pemimpin Isu: VPPA, HPS, MEP, Institusi.
ii. Moratorium Fakultas Kedokteran:
1. Deskripsi: Upaya penutupan pembukaan fakultas kedokteran baru dalam
rangka penjagaan mutu pendidikan dengan menilai aspek input, proses,
output pendidikan.
2. Pemimpin Isu: VPPA, HPS, MEP, Institusi.
iii. Internship:
1. Deskripsi: Internship merupakan program Kementerian Kesehatan
dengan tujuan utama pemahiran lulusan dokter umum, pengabdian dan
pemerataan jumlah tenaga dokter di seluruh Indonesia.
2. Pemimpin Isu: VPPA, HPS, MEP, Institusi.
7
iv. Rumah Sakit Pendidikan:
1. Deskripsi: Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 93 tahun 1995,
yang dimaksud dengan Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit
yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan
pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran
dan/atau kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan
kesehatan lainnya secara multiprofesi.
2. Pemimpin Isu: VPPA, HPS, MEP, Institusi
v. Interprofessional Education:
1. Deskripsi: Interprofessional Education (IPE) adalah kegiatan
pembelajaran dengan pendekatan interaktif antar profesi untuk
mengembangkan praktik kolaborasi antara profesi kesehatan berbeda.
2. Pemimpin Isu: VPPA, HPS, MEP, Institusi
d. Internasionalisasi
i. Afiliasi:
1. Deskripsi: ISMKI berlepas diri pada afiliasi IFMSA dan perlu
menindaklanjuti dengan mencari kanal internasionalisasi yang baru,
terutama;
a. Kerjasama luar negeri kemenkes.
b. WHO Indonesia.
c. Kolegium dokter spesialis Indonesia.
2. Pemimpin Isu: Sekjen, VPE, IA
e. Pengendalian Organisasi
i. Sistem pengendalian intern ISMKI
1. Deskripsi: Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan dan seluruh pengurus untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset organisasi,
dan ketaatan terhadap konstitusi (AD/ART, GBHO, Rekom Munas)
ISMKI.
2. Pemimpin Isu: VPAD, MPA
8
f. Pendanaan Organisasi
i. Pemasukan Organisasi:
1. Deskripsi: ISMKI adalah organisasi non-profit, segala macam jenis
pemasukan organisasi didapatkan dengan transparan, akuntabel, dan
dapat dilacak sumbernya. Laporan keuangan organisasi dipaparkan saat
rapat koordinasi nasional dan musyawarah nasional.
2. Pemimpin Isu: FP, Bendahara Umum
ii. Pengeluaran Organisasi:
1. Deskripsi: Segala bentuk pengeluaran keuangan organisasi harus
diverifikasi bendahara dan atas sepengetahuan sekjen. Laporan keuangan
organisasi dipaparkan saat rapat koordinasi nasional dan musyawarah
nasional.
2. Pemimpin Isu: Bendahara Umum
A. Kekuatan
B. Kelemahan
C. Peluang
D. Ancaman
10
d) Hambatan internasionalisasi IMO oleh standar mitra ISMKI dalam
penyelenggaraan IMO.
2.2.2 Internasionalisasi
A. Kekuatan
a) Hubungan dengan Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
b) ISMKI telah memiliki hubungan baik dengan WHO Indonesia
c) Kedekatan ISMKI dengan organisasi profesi yang bersinggungan dengan
kegiatan internasionalisasi.
B. Kelemahan
a) Tidak adanya perpanjangtanganan organisasi Internasional.
b) Kurang meratanya partisipan di kegiatan Internasional.
c) Minimnya kegiatan Internasional yang diciptakan.
d) Belum maksimalnya proses kaderisasi Internasionalisasi di tingkat lokal.
C. Peluang
a) Hubungan antara ISMKI degan organisasi Kolegium.
b) Hubungan baik dengan Biro Kerja Sama Luar Negri Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
c) Banyaknya akses mengikuti berbagai macam kegiatan Internasional yang
bersifat daring.
D. Ancaman
a) Belum adanya platform vertikal kearah Internasional yang baku.
b) Persaingan dalam kompetisi mahasiswa kedokteran yang tidak sehat di
tatanan Internasional.
c) Fokus pemangku kebijakan yang dapat berbeda-beda setiap tahunnya.
A. Kekuatan
11
sesuai kebutuhan.
b) ISMKI memiliki sistem produksi trainer yang relevan, dan berjenjang.
c) ISMKI memiliki sistem dan metode pengakaran yang terstandarisasi
Nasional, dengan modifikasi sesuai kondisi masing-masing Wilayah dan
Lokal.
d) ISMKI Nasional dan Wilayah memiliki sistem dan metode rekrutmen dan
penjagaan sumber daya manusia Pengurus Harian Nasional dan Wilayah
yang terstandarisasi secara Nasional.
e) ISMKI Nasional dan Wilayah memiliki tata baku administrasi organisasi
dan pola transparansi kerja kepengurusan yang terstandarisasi dan
diketahui oleh konstituen anggota ISMKI.
f) ISMKI Nasional dan Wilayah memiliki sistem penelitian dan
pengembangan mengenai kinerja kepengurusan, pelaksanaan project, dan
kepuasaan institusi anggota dan mahasiswa kedokteran Indonesia terhadap
ISMKI, yang terstandarisasi secara Nasional dan diterapkan secara efektif,
efisien, dan berkesinambungan.
B. Kelemahan
a) Penurunan minat organisasi mahasiswa kedokteran.
b) Penurunan minat pergantian pemimpin dalam 4 tahun terakhir.
c) Perilaku indisipliner pengurus organisasi ISMKI.
d) Komunikasi dan koordinasi standar kaderisasi ISMKI kepada institusi yang
tidak dilaksanakan oleh beberapa pihak.
C. Peluang
D. Ancaman
12
a) Persaingan SDM antara organisasi yang menyasar mahasiswa kedokteran.
b) Menurunnya marwah dan trend mahasiswa terhadap dunia organisasi.
c) Terlalu padatnya silabus dan sistem pembelajaran mahasiswa kedokteran.
A. Kekuatan
13
g) Penambahan kolom website yang dapat mengakses referensi pendidikan
kedokteran ataupun kebijakan strategis mengenai kesehatan kesehatan v. TI
Komunikasi, melalui media sosial ISMKI resmi dapat menjadi income
B. Kelemahan
C. Peluang
a) Anggota ISMKI memiliki kompetensi dalam pengelolaan website,
pembuatan karya jurnalistik buku, dan bomber media sosial ISMKI dalam
berbagai bentuk (teks, gambar, video, dan lainnya)
b) Bersama Public Relation ISMKI membangun jaringan yang
menguntungkan dan berkelanjutan dengan media-media atau lembaga lain
baik di kancah nasional maupun internasional dalam upaya mengenalkan
ISMKI seluas luasnya.
c) Pemasukan kas ISMKI dengan menjual kolom-kolom iklan untuk
perusahaan.
d) Nilai tambah sosial media ISMKI sebagai media edukasi kesehatan
D. Ancaman
a) Sikap tidak disiplin anggota terhadap Graphic Standard Manual (GSM)
dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ada.
b) Timbal balik kolaborasi konten ISMKI dan Institusi yang dinamis
A. Kekuatan
14
b) ISMKI memiliki wadah sharing dan apresiasi yang berkesinambungan bagi
institusi-institusi penyelenggara program community development.
c) ISMKI membangun relasi dengan gerakan-gerakan sosial dan non
government organization (NGO) sebagai pintu kolaborasi dan diseminasi
potensi mahasiswa kedokteran Indonesia.
d) ISMKI secara konsisten, efektif, dan efisien menyelenggarakan crisis
centre pada lokasi yang membutuhkan bantuan.
e) Bulan Bakti ISMKI diadakan secara konsisten dengan tema yang
kontekstual dengan permasalahan kesehatan level Nasional, Wilayah,
maupun lokal dengan nilai kemanfaatan, kesinambungan, dan
kebersamaan.
f) Bulan Bakti ISMKI dilaksanakan berbasis kolaborasi dengan pemerintah,
organisasi profesi dokter, IOMS kesehatan maupun non-kesehatan, Ikatan
Mahasiswa Kedokteran negara lain, maupun organisasi-organisasi yang
terkait dalam skala lokal, wilayah, nasional, dan internasional.
g) Bulan Bakti ISMKI menjadi project yang didukung oleh Kementerian
Riset dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian Kesehatan, secara moriil
maupun materil (terdaftar pada pagu anggaran kementerian terkait tiap
tahunnya).
h) Bulan Bakti ISMKI menjadi project yang berbasis penelitian sehingga
intervensi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan aktual masyarakat dan
dapat dipertanggungjawabkan.
i) ISMKI menyelenggarakan kegiatan berbasis kampanye populer isu
kesehatan spesifik dalam skala Nasional yang dapat melibatkan mahasiswa
kedokteran di seluruh Indonesia dan masyarakat awam.
j) ISMKI mengupayakan dengan sistematis lahirnya project-project di lokal
yang sesuai dengan permasalahan kesehatan masyarakat di sekitar lokasi
Fakultas Kedokteran tersebut.
A. Kekuatan
a) ISMKI memiliki pemasukan minimal tiap tahun yang tetap sejumlah iuran
yang harus dibayarkan sebagai anggota IFMSA.
15
b) ISMKI membangun partnership finansial dengan Kementerian Ristekdikti
dan/atau Kementerian Kesehatan sehingga secara berkesinambungan
mendapatkan bantuan finansial resmi yang menjadi bagian dari anggaran
Negara.
c) ISMKI menjalankan sistem keuangan yang profesional dan akuntabel.
ISMKI memiliki regulasi yang tegas dan efisien mengenai kewajiban
pembayaran iuran bagi anggota ISMKI yang tertuang dalam konstitusi
tertinggi.
d) ISMKI melakukan ekspansi partnership yang berkesinambungan dengan
rekanan strategis yang berhubungan dengan suplementasi kegiatan-
kegiatan ISMKI dan dapat bermanfaat langsung bagi mahasiswa
kedokteran Indonesia, yakni perusahaan transportasi, perusahaan buku
kedokteran, dan perusahaan alat kesehatan, perusahaan teknologi kesehatan
dan pendidikan kedokteran dan perusahaan lainnya.
A. Kekuatan
B. Kelemahan
16
publik sebagai bentuk nyata advokasi kebijakan.
b) ISMKI memiliki SDM dalam spesialisasi gerakan yang terbatas jumlahnya.
c) Tidak setiap periode ISMKI memiliki platform isu yang dapat menjelaskan
roadmap pergerakan ISMKI.
d) Pengawalan isu kebijakan kesehatan terbatas hanya pada divisi tertentu
yang belum tentu pengurus lain memiliki tingkat literasi yang sama.
C. Peluang
D. Ancaman
17
Roadmap arahan strategis dibagi dalam tiga fase
19
non-tender ISMKI.
c. Memastikan SOP Kepanitiaan dan affordability tenderisasi ISMKI diterapkan
oleh Institusi.
d. Membuat MoU Tenderisasi dengan Institusi pemegang tender.
e. Memastikan dan membantu proyek ISMKI ataupun Institusi untuk mengikuti
kompetisi skala nasional maupun internasional.
6. General Secretary
a. Bersama dengan Vice President of Internal (VPI) berkoordinasi dengan
20
Pengurus Harian ISMKI Wilayah mengenai pelaksanaan kegiatan, yakni arah
gerakan project, timeline kegiatan, dan sinkronisasi tema kegiatan dengan
arahan, timeline, dan tema kegiatan Pengurus Harian Nasional.
b. Bersama Treasurer menyusun Grand Design, Rancangan Kerja Awal Tahun
(RKAT), Laporan Tengah Tahun, dan Laporan Pertanggungjawaban
kepengurusan ISMKI.
c. Memimpin scheduling dan regulasi agenda internal Executive
7. Treasurer
a. Meningkatkan cakupan pembayaran iuran nasional ISMKI sepanjang
kepengurusan ISMKI.
b. Bersama General Secretary menyusun Grand Design, Rencana Kerja
Anggaran Tahunan (RKAT), Laporan Tengah Tahun, dan Laporan
Pertanggungjawaban kepengurusan ISMKI.
c. Bersama Vice President of External (VPE) mendorong Bidang Dana Usaha
dan Pengembangan Kerjasama melakukan ekspansi pengembangan upaya
finansial ISMKI.
8. Leadership Development
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas peserta LKMM Nasional dan
menjunjung tinggi keberjenjangan.
b. Mendata dan merapikan sistem trainer ISMKI.
c. Memastikan Institusi paham dan menggunakan BPPK ISMKI.
d. Memberdayakan kader dan meningkatkan kapasitas kader secara berkelanjutan
21
f. Merespon isu kesehatan bersama VPPA dalam kurun waktu 3x24 jam
22
a. Meningkatkan informasi dan mengintegrasikan website ISMKI secara
Nasional-Wilayah-Badan Kelengkapan.
b. Mengkoordinasi sistem publikasi dan komunikasi Nasional-Wilayah-Badan
Kelengkapan-Institusi.
c. Meningkatkan branding ISMKI dengan memasifkan publikasi secara up-to-
date.
d. Memanfaatkan corporate identity ISMKI dan Badan Kelengkapan secara baik
dan bijak.
15. International Affairs
a. Membangun relasi dengan GO dan NGO internasional.
b. Meningkatkan kepesertaan dan efektifitas IMMUN
c. Membangun relasi dengan GO dan NGO internasional
b. Tujuan
1) Menjadikan BPPK sebagai acuan utama pelaksanaan kaderisasi
ISMKI.
2) Mengevaluasi pemakaian BPPK di institusi, wilayah maupun nasional.
3) Mengatur proses kaderisasi dengan sistem kaderisasi berjenjang
ISMKI yang telah dilakukan pada periode kepengurusan sebelumnya.
c. Komponen Aktivitas
BPPK sendiri diwujudkan dalam bentuk EBook yang dapat diakses oleh
semua orang dan memuat :
23
5) SOP TFT Nasional
6) Standar Materi TFT
7) Sejarah singkat ISMKI
8) Link berisi AD/ART ISMKI, Grand Design ISMKI, GBHO dan Buku
Putih
9) Komponen lainnya dapat ditambah sesuai dengan hasil evaluasi borang
BPPK
d. Indikator Keberhasilan:
1) Pengerjaan BPPK: pengambilan data evaluasi, pembahasan evaluasi,
dan sosialisasi sesuai target timeline
2) Data penggunaan jumlah institusi yang menggunakan BPPK
2. ISMKI Mengakar
a. Deskripsi
Internalisasi nilai-nilai ISMKI kepada mahasiswa kedokteran
b. Tujuan
Menghadirkan rasa kepedulian dan kepemilikan antara mahasiswa
kedokteran Indonesia sehingga rasa nasionalisme ISMKI dapat tertanam
pada tiap diri mahasiswa kedokteran Indonesia.
c. Komponen Aktivitas
1) Pengakaran tingkat dasar: pengakaran pada tingkat ini akan dilakukan
pada mahasiswa baru yang diberikan langsung oleh PresBem institusi
terkait. Pengakaran ini akan dilakukan pada saat kegiatan OSPEK di
institusi masing-masing. Pengakaran akan dilakukan menggunakan
slide pengakaran yang berisikan materi dasar mengenai organisasi
ISMKI dan hal-hal menarik dari ISMKI. Pengakaran tingkat basic juga
dilakukan pada FK baru yang akan dilakukan oleh PHW/PHN.
2) Pengakaran tingkat madya: pengakaran pada tingkat ini akan dilakukan
pada mahasiswa yang mengikuti LKMM, baik di wilayah maupun
nasional. Pemberian materi akan dilakukan oleh PHW/PHN. Slide
pengakaran akan berisikan materi yang lebih mendalam mengenai
organisasi dan kepengurusan dari ISMKI.
24
3) Pengakaran tingkat lanjutan: pengakaran pada tingkat ini dilakukan
pada mahasiswa yang menjadi pengurus BEM/HM pada institusi
terkait. Pengakaran akan dilakukan oleh PHW/PHN maupun PresBem.
Slide pengakaran akan berisikan materi mengenai bagaimana
koordinasi terkait dengan divisi/bidang pada BEM/HM institusi
kedokteran dengan ISMKI Wilayah maupun Nasional.
d. Indikator Keberhasilan: Hasil survey akhir tahun
b. Tujuan
Apresiasi kegiatan dan usaha sepanjang tahun kepengurusan ISMKI
c. Komponen Aktivitas
Awarding berdasarkan data dan penilaian yang objektif dan transparan
d. Indikator Keberhasilan
Terlaksana pada Rakornas dan IMSS
b. Tujuan
Evidence based programs and decision making
c. Komponen Aktivitas
Pengumpulan data institusi terintegrasi dengan kebutuhan data lintas
sektor
d. Indikator Keberhasilan
Terkumpul data institusi anggota ISMKI
5. Crisis Center
a. Deskripsi
25
Sistem terpadu proses respons bencana
b. Tujuan
Peningkatan kualitas penanganan bencana
c. Komponen Aktivitas
1) Pra-Bencana
a) Sosialisasi kepada institusi
b) Dana non-Insidental
c) Pembentukan Tim Retina dalam jangka kepengurusan tertentu
2) Bencana
a) Assessment
b) Pembentukan satgas komunikasi
c) Funding
3) Pasca-Bencana
a) Realisasi rencana operasi di lapangan
d. Indikator Keberhasilan
1) Respon cepat terhadap bencana, komunikasi dalam 24 jam pertama
2) Keanggotan tim Retina minimal 15 orang
6. BULAN BAKTI
a. Deskripsi
Edukasi SDGs di masyarakat
b. Tujuan
Meningkatkan literasi SDGs di masyarakat
c. Komponen Aktivitas
1) Pemilihan tema oleh ISMKI
2) Kegiatan edukasi masyarakat
d. Indikator Keberhasilan
Partisipasi regio dan institusi
26
b. Tujuan
Mengokohkan kedudukan organisasi
c. Komponen Aktivitas
Menentukan organogram dan kepengurusan
d. Indikator Keberhasilan
Terbentuknya yayasan
b. Tujuan
Aktif dikancah Internasional
c. Komponen Aktivitas
Mencari kanal Internasional
d. Indikator Keberhasilan
Terbentuknya kanal baru ISMKI
III. Penutup
Atas pertimbangan, usulan dan musyawarah yang telah dilaksanakan maka dengan
demikian garis-garis besar haluan organisasi ini kami tetapkan untuk menjadi dasar
arah gerak Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia dalam periode yang telah
disepakati.
27
28