Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ORGANISASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL DALAM KESEHATAN


MASYARAKAT

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dosen Pengampu: Endang Triyanti, SKM,MM.Kes

Disusun oleh:

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA

TASIKMALAYA

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,
karena berkat limpahanrahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul Organisasi Nasional dan Internasional dalam
Kesehatan Masyarakat dengan baik dan tidak kurang dari pada waktunya.

Adapun sumber-sumber yang membantu penulis dalam menyelesaikan


makalahini antara lain dari berbagai referensi buku-buku, jurnal penelitian dan
pengambilan data dari internet yang berkaitan yang menyangkut dengan judul
makalah ini. Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan dimana kami sadar
bahwasanya kami hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sanantiasa
dinantikan dalam upaya evaluasi diri.

Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak


sempurnaan penyusunan makalah ini akan ditemukan sesuatu yang dapat
memberikan manfaat ataubahkan hikmah bagi kami dan pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Organisasi Kesehatan Masyarakat.............................................................................6
2.2 Fungsi Organisasi Kesehatan Masyarakat....................................................................................7
2.3 Struktur Organisasi Kesehatan Masyarakat.................................................................................7
2.4 Pembagian Organisasi Kesehatan Masyarakat............................................................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
Kesimpulan........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi kesehatan masyarakat adalah organisasi yang bergerak di bidang kesehatan
masyarakat, yaitu ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan melalui upaya bersama masyarakat. Organisasi kesehatan
masyarakat memiliki tujuan untuk melindungi dan mempromosikan kesehatan
masyarakat, mencegah dan mengendalikan penyakit, serta meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
Organisasi kesehatan masyarakat dapat bersifat formal atau informal, publik atau
swasta, lokal atau nasional, serta mandiri atau tergabung dalam jaringan atau federasi.
Organisasi kesehatan masyarakat dapat berbentuk asosiasi, yayasan, lembaga, badan,
komisi, komite, atau forum. Organisasi kesehatan masyarakat dapat memiliki anggota
yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti profesional kesehatan, akademisi,
peneliti, praktisi, penggiat, relawan, atau masyarakat umum.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional yang didirikan
pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama internasional. Badan ini
merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa, lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
dibentuk untuk dapat menangani permasalahan hukum internasional, pengamanan
internasional, perlindungan sosial bangsa-bangsa di seluruh dunia, dan juga lembaga
ekonomi. PBB mendirikan Word Health Organization (WHO) pada tanggal 7 April 1948,
WHO sendiri merupakan badan asli milik Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)1.
World Health Organization (WHO) ialah organisasi internasional dibawah naungan
United Nations yang bergerak di bidang kesehatan yang bermisi menjamin kesehatan
dunia serta memberikan laporan secara rutin mengenai angka kesehatan dari suatu negara

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa saja contoh organisasi internasional kesehatan masyarakat?
2) Bagaimana fungsi umum yang dapat dilakukan oleh organisasi kesehatan masyarakat?
3) Mengapa Struktur organisasi kesehatan masyarakat dapat berbeda-beda tergantung
pada jenis, tujuan, dan lingkup kerjanya?

1.3 Tujuan
1) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, Médecins Sans Frontières (MSF), dan
The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (GFATM)
2) Yaitu dengan melakukan:
 Advokasi, edukasi, sosialisasi, dan komunikasi tentang isu-isu kesehatan
masyarakat yang penting dan relevan.
 Penelitian, pengembangan, dan inovasi dalam bidang kesehatan masyarakat,
serta menyebarkan hasil-hasilnya kepada masyarakat dan pemangku
kepentingan.
 Pelayanan, bantuan, konsultasi, dan fasilitasi kepada masyarakat dan pihak-
pihak yang membutuhkan dalam bidang kesehatan masyarakat.
 Kerjasama, koordinasi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik di dalam
maupun di luar negeri, yang terkait dengan kesehatan masyarakat.
 Pengawasan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas terhadap kinerja dan
dampak organisasi kesehatan masyarakat, serta memberikan umpan balik dan
rekomendasi untuk perbaikan.
3) Karena perbedaan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja setiap anggota pada
organisasi tersebut agar pembagian kerja dalam organisasinya lebih terstruktur. Terdiri
dari beberapa komponen yaitu:
 Pemimpin, Staf, Mitra dan Sumber Daya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi Kesehatan Masyarakat


Organisasi kesehatan masyarakat adalah organisasi yang bergerak di bidang kesehatan
masyarakat, yaitu ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha terorganisir dari masyarakat.

Organisasi kesehatan masyarakat dapat bersifat nasional atau internasional, tergantung


pada cakupan dan tujuan kegiatannya. Organisasi kesehatan masyarakat nasional biasanya
berada di bawah naungan pemerintah atau lembaga swasta di suatu negara, sedangkan
organisasi kesehatan masyarakat internasional biasanya berada di bawah naungan
organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau organisasi non-
pemerintah (NGO).
Beberapa contoh organisasi nasional kesehatan masyarakat di Indonesia adalah:
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), yang bertanggung
jawab untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan,
termasuk menetapkan kebijakan, standar, norma, pedoman, dan kriteria
kesehatan.
 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), yang merupakan
unit kerja di bawah Kemenkes RI yang bertugas melakukan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta menyediakan
informasi dan pelayanan kesehatan.
 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), yang merupakan organisasi profesi dokter yang
berfungsi sebagai wadah komunikasi, koordinasi, konsultasi, advokasi, dan
pembinaan dokter dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab profesi.
 Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), yang merupakan
organisasi yang mewadahi seluruh rumah sakit di Indonesia, baik pemerintah
maupun swasta, untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,
mengembangkan kerjasama, dan membela kepentingan anggota.
Beberapa contoh organisasi internasional kesehatan masyarakat adalah:
 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang merupakan badan khusus PBB yang
bertujuan untuk mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang mungkin bagi semua
orang, melalui kerjasama global, koordinasi kebijakan, bantuan teknis, dan
pemantauan kesehatan.
 UNICEF, yang merupakan badan khusus PBB yang bertujuan untuk melindungi
dan mempromosikan hak-hak anak, termasuk hak atas kesehatan, gizi,
pendidikan, perlindungan, dan partisipasi.
 Médecins Sans Frontières (MSF), yang merupakan organisasi kemanusiaan
internasional yang menyediakan bantuan medis darurat kepada orang-orang yang
terkena dampak konflik, bencana, epidemi, atau terabaikan.
 The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (GFATM), yang
merupakan kemitraan antara pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, dan
orang-orang yang terkena dampak penyakit, yang bertujuan untuk menggalang
dan menginvestasikan dana untuk mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, dan
malaria.

2.2 Fungsi Organisasi Kesehatan Masyarakat


Organisasi kesehatan masyarakat memiliki fungsi yang beragam, sesuai dengan visi,
misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan yang dijalankan oleh organisasi-organisasi tersebut.
Beberapa fungsi umum yang dapat dilakukan oleh organisasi kesehatan masyarakat
adalah:
 Melakukan advokasi, edukasi, sosialisasi, dan komunikasi tentang isu-isu
kesehatan masyarakat yang penting dan relevan.
 Melakukan penelitian, pengembangan, dan inovasi dalam bidang kesehatan
masyarakat, serta menyebarkan hasil-hasilnya kepada masyarakat dan
pemangku kepentingan.
 Memberikan pelayanan, bantuan, konsultasi, dan fasilitasi kepada masyarakat
dan pihak-pihak yang membutuhkan dalam bidang kesehatan masyarakat.
 Melakukan kerjasama, koordinasi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik
di dalam maupun di luar negeri, yang terkait dengan kesehatan masyarakat.
 Melakukan pengawasan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas terhadap
kinerja dan dampak organisasi kesehatan masyarakat, serta memberikan
umpan balik dan rekomendasi untuk perbaikan.

2.3 Struktur Organisasi Kesehatan Masyarakat


Struktur organisasi kesehatan masyarakat dapat berbeda-beda tergantung pada jenis,
tujuan, dan lingkup kerjanya. Namun, secara umum, struktur organisasi kesehatan
masyarakat terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

 Pimpinan, yaitu orang atau kelompok yang bertanggung jawab atas


pengambilan keputusan, pengawasan, dan penilaian kinerja organisasi
kesehatan masyarakat. Pimpinan dapat berupa menteri, direktur, kepala, atau
ketua, tergantung pada jenis dan tingkat organisasi.
 Staf, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas dan fungsi organisasi
kesehatan masyarakat sesuai dengan bidang keahlian, peran, dan tanggung
jawabnya. Staf dapat berupa dokter, perawat, apoteker, ahli gizi, epidemiolog,
promotor kesehatan, atau tenaga administrasi, tergantung pada jenis dan
tingkat organisasi.
 Mitra, yaitu pihak-pihak yang bekerja sama dengan organisasi kesehatan
masyarakat dalam rangka mencapai tujuan bersama, baik di dalam maupun di
luar organisasi. Mitra dapat berupa pemerintah, swasta, masyarakat, media,
akademisi, atau organisasi internasional, tergantung pada jenis dan tingkat
organisasi.
 Sumber daya, yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan oleh organisasi kesehatan
masyarakat untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, baik berupa sumber
daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya material, sumber daya
informasi, atau sumber daya teknologi, tergantung pada jenis dan tingkat
organisasi.

2.4 Pembagian Organisasi Kesehatan Masyarakat


Organisasi kesehatan masyarakat adalah suatu bentuk kerjasama antara berbagai pihak
yang terlibat dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, baik di tingkat lokal,
nasional, maupun internasional. Organisasi kesehatan masyarakat dapat dibagi menjadi
beberapa jenis, antara lain:

 Organisasi kesehatan masyarakat pemerintah, yaitu organisasi yang dibentuk


oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan dan program kesehatan
masyarakat sesuai dengan kewenangannya. Contoh organisasi kesehatan
masyarakat pemerintah adalah Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan,
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD).
 Organisasi kesehatan masyarakat swasta, yaitu organisasi yang dibentuk oleh
pihak swasta, baik perorangan maupun kelompok, untuk memberikan
pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan prinsip kemandirian,
profesionalisme, dan kemitraan. Contoh organisasi kesehatan masyarakat
swasta adalah Rumah Sakit Swasta, Klinik Swasta, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), dan Yayasan Kesehatan.
 Organisasi kesehatan masyarakat internasional, yaitu organisasi yang
dibentuk oleh negara-negara anggota atau organisasi internasional lainnya
untuk menangani masalah kesehatan masyarakat yang bersifat lintas batas,
lintas sektor, dan lintas disiplin. Contoh organisasi kesehatan masyarakat
internasional adalah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF,
UNAIDS, dan World Bank.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai