Anda di halaman 1dari 6

BAB V

KONDISI YANG DIHARAPKAN

15. Umum
Keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif adalah
kondisi yang diharapkan oleh semua pihak. Keamanan dan ketertiban
yang terjaga dengan baik akan berdampak pada kenyamanan
masyarakat dalam beraktifitas sehari-hari. Pemerintah juga dapat
menjalankan perannya secara maksimal dalam mewujudkan
masyarakat adil dan Makmur melalui pembangunan di segala bidang.
Dengan keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif
perekonomian masyarakat juga akan meningkat secara signifikan.

16. Kondisi yang Diharapkan


a. Sumber Daya Manusia
1) Kuantitas
Terpenuhinya jumlah Bhabinkamtibmas sesuai
kebijakan Kapolri melalui Surat Nomor : B / 3377/ XI/2011/
Baharkam tanggal 29 september 2011 tentang
Penggelaran Bhabinkamtibmas di desa / kelurahan.
Seorang Bhabinkamtibmas agar fokus dalam
melaksanakan pembinaan desanya tidak boleh merangkap
tugas atau jabatan serta hanya memiliki 1 ( Satu ) desa
binaan. Bahkan bhabinkamtibmas diwajibkan memiliki
kantor atau ruang kerja di desa binaannya.

2) Kualitas
Dari segi kualitas personel bhabinkamtibmas,
idealnya Bhabinkamtibmas harus memenuhi kompetensi
dasar yang harus dimiliki, sebagai berikut :
a) Pengetahuan yang perlu dimiliki Bhabinkamtibmas :
(1) Karakteristik wilayah penugasan;
(2) Budaya masyarakat setempat;

34
35

(3) Peraturan perundang-undangan;


(4) Sosiologi masyarakat desa;
(5) Polmas;
(6) Komunikasi sosial;
(7) Bimbingan dan penyuluhan;
(8) Kepemimpinan;
(9) Hak asasi manusia.
b) Keterampilan yang harus dimiliki bhabinkamtibmas
antara lain :
(1) Keterampilan berkomunikasi/berbicara efektif;
(2) Keterampilan memecahkan masalah
(mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi
hambatan dan penyebab masalah dan
mengembangkan respon serta solusi yang
efektif);
(3) Keterampilan untuk menangani konflik dan
perbedaan persepsi;
(4) Keterampilan kepemimpinan (keterampilan
memperkirakan resiko dan tanggung jawab,
keterampilan menentukan tujuan dan
keterampilan manajemen waktu);
(5) Keterampilan membangun tim dan mengelola
dinamika dan motivasi kelompok (keterampilan
mempengaruhi kelompok, keterampilan
identifikasi sumber daya dan keterampilan
membangun kepercayaan);
(6) Keterampilan mediasi dan negosiasi;
(7) Keterampilan memahami keanekaragaman,
kemajemukan dan prinsip non diskriminasi;
(8) Terampil menerapkan strategi Polmas dan
menghormati hak azasi manusia serta
kesetaraan gender;
36

(9) Terampil menangani dan memperlakukan


kelompok rentan;
(10) Inter personal skill (kemampuan berbicara,
mendengarkan, bertanya, mengamati, memberi
menerima umpan balik dan meringkas).
Kompetensi dasar harus senantiasa diasah dan
ditingkatkan, melalui pelatihan-pelatihan yang
diselenggarakan oleh Polda/Polres atau dilakukan secara
mandiri oleh Polsek berpedoman pada kurikulum yang
sesuai atau melalui diskusi pada saat para
Bhabinkamtibmas berkumpul untuk menerima APP setelah
melaksanakan apel pagi.

b. Dukungan Anggaran
Terpenuhinya anggaran untuk mendukung kegiatan
Bhabinkamtibmas. Kegiatan Bhabinkamtibmas Desa Tabalu
yang paling besar adalah kegiatan pelatihan dan keterampilan
bagi eks Napi Teroris guna mendukung program deradikalisasi.
Kegiatan tersebut membutuhkan anggaran untuk mengundang
narasumber dan mentor pelatihan serta anggaran untuk sarana
praktek pelatihannya.

c. Sarana dan Prasarana

1) Kelengkapan perorangan
Standar kelengkapan sarana prasarana perorangan
Bhabinkamtibmas yang ideal untuk mendukung kelancaran
tugas antara lain :
a) Sepeda motor;

b) Megaphone;

c) Jas hujan;

d) Senter;
37

e) Tas kerja;

f) Alat komunikasi;

g) Buku agenda kerja/buku pintar;

h) Rompi Polri;

i) Peta Desa/Kelurahan;

j) Kamera.

2) Sarana Pendukung Kerja


Selain standar kelengkapan sarana prasarana
perorangan, Bhabinkamtibmas juga perlu didukung dengan
prasarana berupa ruang kerja yang berada pada
desa/kelurahan binaannya atau setidak-tidaknya dapat
menempati ruang kerja staf desa/kelurahan namun
memiliki prasarana berupa meja kerja sendiri.

3) Sarana Pendukung Kegiatan Pelatihan


Kegiatan pelatihan eks Napi Teroris antara lain :
a) Pelatihan Ternak Ayam Petelur
Kegiatan pelatihan ini membutuhkan
kelengkapan sebagai berikut :
(1) Lahan dan kandang kapasitas 50 ekor untuk
praktek
(2) Perlengkapan ternak ayam petelur
(3) Narasumber dan mentor pelatihan
b) Pelatihan Servis Hand Phone
Pelatihan ini membutuhkan kelengkapan sebagai
berikut :
(1) Sanggar pelatihan
(2) Peralatan servis HP
(3) Narasumber dan mentor pelatihan
38

d. Metode
Metode yang ideal dalam pelaksanaan tugas
Bhabinkamtibmas adalah :
1) Pembinaan ketertiban masyarakat
a) Membimbing dan memberikan penyuluhan kepada
masyarakat di Desa, agar masyarakat tidak
terpengaruh oleh orang / kelompok tidak dikenal yang
menyebarkan intoleransi dan radikalisme berkedok
agama.

b) Menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas kepada


masyarakat yang kondusif melalui peran aktif
segenap potensi yang ada dalam masyarakat.
c) Memberikan pelatihan keterampilan kepada eks Napi
terorisme sebagai program deradikalisasi.

2) Pembinaan Keamanan Swakarsa


a) Melakukan tatap muka, kunjungan/sambang,
penyuluhan langsung, latihan-latihan, dalam rangka
membimbing masyarakat melaksanakan sistem
keamanan lingkungan.

b) Membimbing dan memberikan arahan tentang


keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan keamanan
swakarsa.

c) Membangun dan memberdayakan siskamling yang


ada di desa/kelurahan.

3) Pembinaan Perpolisian Masyarakat


a) Mendorong terbentuknya forum-forum kemitraan di
lingkup desanya masing-masing.

b) Memberikan asistensi/pendampingan terhadap


operasional FKPM.
39

c) Memfasilitasi pemecahan masalah yang terjadi di


masyarakat.

d) Menghadiri atau memfasilitasi forum


diskusi/pertemuan yang diselenggarakan oleh
kelompok masyarakat dan memanfaatkannya untuk
membangun kemitraan antara Polri dengan
masyarakat dalam rangka mencegah dan
menaggulangi penyebaran paham radikalisme.

4) Pembinaan Potensi Masyarakat


a) Mendata Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh
Adat, Tokoh Pemuda serta kelompok-kelompok
masyarakat baik formal/informal yang ada
diwilayahnya.

b) Mengadakan tatap muka dengan tokoh-tokoh


masyarakat baik individu maupun pimpinan
kelompok/organisasi secara periodik maupun secara
situasional dalam rangka menjalin komunikasi yang
baik, memecahkan masalah-masalah sosial di
lingkungan masyarakat.

c) Mengadakan pendekatan secara individu baik kepada


Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh
Pemuda maupun kepada kelompok/ komunitas yang
ada diwilayah kerjanya.

d) Membangun dan mewujudkan kemitraan dengan


semua potensi masyarakat yang ada diwilayah
kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai