Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan
Penulisan hukum ini, secara keseluruhan terbagi dalam empat bab. Setiap bab terbagi
dalam sub bab yang lebih kecil. Ada pun perinciannya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini pada dasarnya berisi telaah kepustakaan yang berkaitan dengan
penahanan. Pada bab ini dibagi dalam sub bab sebagai berikut: Konsep
Wewenang Diskresi.
Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang dianggap sebagai
jantung dari penulisan hukum, karena pada bab ini akan dibahas
Bab ini merupakan hasil akhir yang memuat Kesimpulan dan Saran penulis.
Diskresi
Undang-Undang ini juga mengatur masalah Diskresi atau Keputusan dan/atau Tindakan yang
ditetapkan dan/atau dilakukan oleh Pejabat Pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret
yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam hal peraturan perundang-undangan
yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau adanya
stagnasi pemerintahan.
Menurut UU ini, Diskresi hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Pemerintahan yang berwenang,
dengan tujuan untuk: a. Melancarkan penyelenggaraan pemerintahan; b. Mengisi kekosongan
hukum; dan c. Mengatasi stagnasi pemerintahan dalam keadaan tertentu guna kemanfaatan dan
kepentingan umum.
“Pejabat Pemerintahan yang menggunakan Diskresi harus memenuhi syarat sesuai dengan tjuan
Diskresi, tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sesuai dengan
AUPB, berdasarkan alasan-alasan yang objektif, tidak menimbulkan Konflik Kepentingan, dan
dilakukan dengan itikad baik,” bunyi Pasal 24 UU ini.
Adapun penggunaan Diskresi yang berpotensi mengubah alokasi anggaran wajib memperoleh
persetujuan dari Atasan Pejabat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Persetujuan dimaksud dilakukan apabila penggunaan Diskresi menimbulkan akibat hukum yang
berpotensi membebani keuangan negara. (Pusdatin/ES)