Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN LEMBATA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WULANDONI
Jln. Trans Wulandoni No :- Telp.082236483554

INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN


TAHUN 2023
Judul Identifikasi Pasien Dengan Benar
Dasar Pemikiran  Permenkes no.30 tahun 2022 tentang indikator nasional mutu
 Permenkes RI no. 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan untuk melakukan identifikasi pasien dalam
melakukan tindakan pelayanan.
Definisi Operasional  Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga kesehatan.
 Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi yang dilakukan
pemberi pelayanan dengan menggunakan minimal dua penanda identitas seperti:
nama lengkap,tanggal lahir,NIK,nomor rekam medik sesuai dengan yang
ditetapkan di puskesmas.
 Identifikasi dilakukan dengan cara visual (melihat) dan atau verbal (lisan)
 Pemberi pelayanan melakukan identifikasi pasien secara benar pada setiap
keadaan terkait tindakan intervensi pasien seperti:
o Pemberian pengobatan: pemberian obat, pemberian cairan intravena.
o Prosedur tindakan: pencabutan gigi,imunisasi,pemasangan alat
kontrasepsi,persalinan,dan tindakan kegawatdaruratan.
o Prosedur diagnostik:pengambilan sampel.
 Identifikasi pasien dianggap benar jjika pemberi pelayanan melakukan identifikasi
seluruh tindakan intervensi yang dilakukan dengan benar.

Tipe indikator Proses


Satuan Pengukuran Persen
Numerator (pembilang) Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien secara benar dalam
periode observasi.
Denominator (Penyebut) Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode observasi.
Target pencapaian 100 %
Kriteria Inklusi: semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan kesehatan.
Eksklusi:tidak ada
Formula Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien secara benar dalam
periode observasi x 100 % / Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam
periode observasi
Metode pengumpulan data Observasi
Sumber data Hasil observasi
Instrumen pengambilan data Formulir observasi kepatuhan Identifikasi Pasien
Besar sampel Total sampel
Cara pengambilan sampel Non probability sampling
Periode penggumpulan data Bulanan
Penyajian data Tabel
Run chart
Periode analisis dan pelaporan data Bulanan,triwulan,tahunan
Penanggung jawab Penanggung jawab mutu
PEMERINTAH KABUPATEN LEMBATA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WULANDONI
Jln. Trans Wulandoni No :- Telp.082236483554

Judul Komunikasi yang efektif


Dasar Pemikiran  Permenkes RI no. 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan untuk melakukan komunikasi efektif,yang tepat
waktu,akurat,lengkap,jelas, dan yang dipahami oleh resipien/penerima sehingga
mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien.
Definisi Operasional  Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga kesehatan.
 Komunikasi efektif,yang tepat waktu,akurat,lengkap,jelas, dan yang dipahami
oleh resipien/penerima akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien.
 Komunikasi dapat secara elektronik,lisan,atau tertulis
 Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah perintah yang
diberikan secara lisan, juga laporan hasil pemeriksaan kritis.
 Fasilitas pelayanan kesehatan secara kolaboratif mengembangkan suatu
kebijakan dan/atau prosedur untuk prosedur lisan dan melalui telepon termasuk
menuliskan perintah atau hasil pemeriksaan oleh penerima informasi secara
lengkap;penerima membacakan kembali perintah atau hasil pemeriksaan dan
mengkonfirmasi apa yang sudah dituliskan dibacakan ulang dan dibacakan ulang
dengan akurat.
 Untuk obat-obat yang termasuk obat NORUM/LASA dilakukan eja ulang

Tipe indikator Proses


Satuan Pengukuran Persen
Numerator (pembilang) Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan komunikasi efektif dalam periode
observasi.
Denominator (Penyebut) Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode observasi.
Target pencapaian 100 %
Kriteria Inklusi: semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan kesehatan.
Eksklusi:tidak ada
Formula Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan komunikasi efektif dalam periode
observasi x 100 % / Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode
observasi
Metode pengumpulan data Observasi
Sumber data Hasil observasi
Instrumen pengambilan data Formulir observasi komunikasi yang efektif
Besar sampel Total sampel
Cara pengambilan sampel Non probability sampling
Periode penggumpulan data Bulanan
Penyajian data Tabel
Run chart
Periode analisis dan pelaporan data Bulanan,triwulan,tahunan
Penanggung jawab Penanggung jawab mutu
PEMERINTAH KABUPATEN LEMBATA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WULANDONI
Jln. Trans Wulandoni No :- Telp.082236483554

Judul Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai


Dasar Pemikiran  Permenkes RI no. 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan untuk meningkatkan keamanan obat-obatan
yang harus diwaspadai.
Definisi Operasional  Obat-obatan yang perlu diwaspadai adalah obat yang presentasinya tinggi
dalam menyebabkan terjadinya kesalahan dan/atau kejadian sentinel,obat
yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan demikian pula
obat-obatan yang tampak mirip/ucapan mirip(LASA)
 Kesalahan ini bisa terjadi bila staf tidak mendapatkan orientasi yang baik di unit
asuhan pasien,bila staf tidak diorientasi sebagaimana mestinya dalam
memberikan asuhan pasien,atau dalam situasi emergensi.
 Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi kejadian
tersebut adalah dengan mengembangkan prosedur untuk menyusun daftar
obat-obat yang perlu diwaspadai juga mengidentifikasi area yang
membutuhkan elektrolit konsentrat secara klinis sebagaimana ditetapkan oleh
petunjuk dan praktek profesional, seperti di UGD,VK serta menetapkan cara
pemberian label yang jelas,bagaimana penyimpanannya,sehingga membatasi
akses untuk mencegah terjadinya pemberian yang tidak disengaja/kurang hati-
hati.
Tipe indikator Proses
Satuan Pengukuran Persen
Numerator (pembilang) Jumlah unit layanan di puskesmas yang melakukan peningkatan keamanan obat-
obatan dalam periode observasi.
Denominator (Penyebut) Jumlah unit layanan di puskesmas yang diobservasi dalam periode observasi.
Target pencapaian 100 %
Kriteria Inklusi: unit layanan yang menyimpan obat-obatan dan elektrolit konsentrat
Eksklusi:tidak ada
Formula Jumlah unit layanan di puskesmas yang melakukan peningkatan keamanan obat-
obatan dalam periode observasi x 100 % / Jumlah unit layanan di puskesmas yang
diobservasi dalam periode observasi
Metode pengumpulan data Observasi
Sumber data Hasil observasi
Instrumen pengambilan data Formulir
Besar sampel Total sampel
Cara pengambilan sampel Non probability sampling
Periode penggumpulan data Bulanan
Penyajian data Tabel
Run chart
Periode analisis dan pelaporan data Bulanan,triwulan,tahunan
Penanggung jawab Penanggung jawab farmasi
PEMERINTAH KABUPATEN LEMBATA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WULANDONI
Jln. Trans Wulandoni No :- Telp.082236483554

Judul Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar
Dasar Pemikiran  Pedoman Teknis Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di FKTP Tahun 2020
 Permenkes RI no. 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan memastikan tepat lokasi,tepat prosedur,dan
tepat pasien operasi sebelum melakukan operasi
Definisi Operasional  Salah lokasi,salah prosedur,salah pasien operasi adalah kejadian yang
mengkhawatirkan dan biasa terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan.
 Kesalahan ini akibat dari komunikasi yang tidak efektif atau tidak adekuat
antara anggota tim bedah,kurang/tidak melibatkan pasien di dalam penandaan
lokasi, dan tidak ada prosedur untuk memverifikasi lokasi operasi. Disamping
itu juga assesmen pasien yang tidak adekuat,penelaahan ulang catatan medis
tidak adekuat, budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka antar
anggota tim bedah, permasalahan yang berhubungan dengan resep yang tidak
terbaca dan pemakaian singkatan adalah merupakan faktor-faktor kontribusi
yang sering terjadi.
 Penandaan lokasi operasi melibatkan pasien dan dilakukan dengan tanda yang
segera dapat dikenali.Proses verifikasi praoperatif adalah untuk:
 Memverifikasi lokasi,prosedur,dan pasien yang benar
 Memastikan bahwa semua dokumen,foto, dan hasil pemeriksaan yang
relevan tersedia,diberi label dengan baik,dan dipampang
 Memverifikasi keberadaan peralatan khusus yang dibutuhkan
 Fasilitas kesehatan menggunakan checklist/proses lain untuk memverifikasi
saat preoperasi tepat lokasi,tepat prosedur,dan tepat pasien, dan semua
dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia,tepat,dan fungsional
Tipe indikator Proses
Satuan Pengukuran Persen
Numerator (pembilang) Jumlah unit layanan di puskesmas yang memastikan tepat lokasi,tepat prosedur,dan
tepat pasien operasi dalam periode observasi.
Denominator (Penyebut) Jumlah unit layanan di puskesmas yang diobservasi dalam periode observasi.
Target pencapaian 100 %
Kriteria Inklusi: unit layanan yang melakukan operasi
Eksklusi:tidak ada
Formula Jumlah unit layanan di puskesmas yang memastikan tepat lokasi,tepat prosedur,dan
tepat pasien operasi dalam periode observasi x 100 % / Jumlah unit layanan di
puskesmas yang diobservasi dalam periode observasi
Metode pengumpulan data Observasi
Sumber data Hasil observasi
Instrumen pengambilan data Formulir
Besar sampel Total sampel
Cara pengambilan sampel Non probability sampling
Periode penggumpulan data Bulanan
Penyajian data Tabel
Run chart
Periode analisis dan pelaporan data Bulanan,triwulan,tahunan
Penanggung jawab Penanggung jawab UGD dan VK
PEMERINTAH KABUPATEN LEMBATA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WULANDONI
Jln. Trans Wulandoni No :- Telp.082236483554

Judul Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan


Dasar Pemikiran  Pedoman Teknis Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di FKTP Tahun 2020
 Permenkes RI no. 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan untuk mengurangi risiko infeksi akibat
perawatan kesehatan
Definisi Operasional  Infeksi umumnya dijumpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan
termasuk infeksi saluran kemih-terkait kateter,,infeksi aliran darah,dan
pneumonia
 Pokok dari eliminasi infeksi ini maupun infeksi lain adalah cuci tangan yang
tepat.
Tipe indikator Proses
Satuan Pengukuran Persen
Numerator (pembilang) Jumlah unit layanan di puskesmas yang melakukan cuci tangan yang benar dalam
periode observasi.
Denominator (Penyebut) Jumlah unit layanan di puskesmas yang diobservasi dalam periode observasi.
Target pencapaian 100 %
Kriteria Inklusi: unit rawat jalan,rawat inap,UGD,VK
Eksklusi:tidak ada
Formula Jumlah unit layanan di puskesmas yang melakukan cuci tangan yang benar dalam
periode observasi x 100 % / Jumlah unit layanan di puskesmas yang diobservasi
dalam periode observasi
Metode pengumpulan data Observasi
Sumber data Hasil observasi
Instrumen pengambilan data Formulir
Besar sampel Total sampel
Cara pengambilan sampel Non probability sampling
Periode penggumpulan data Bulanan
Penyajian data Tabel
Run chart
Periode analisis dan pelaporan data Bulanan,triwulan,tahunan
Penanggung jawab Penanggung jawab rawat jalan,rawat inap,UGD,VK
PEMERINTAH KABUPATEN LEMBATA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WULANDONI
Jln. Trans Wulandoni No :- Telp.082236483554

Judul Mengurangi risiko cedera akibat pasien terjatuh


Dasar Pemikiran  Pedoman Teknis Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di FKTP Tahun 2020
 Permenkes RI no. 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan untuk mengurangi risiko pasien dari cedera
karena jatuh
Definisi Operasional  Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera pasien
rawat inap.
 Fasilitas pelayanan kesehatan perlu mengevaluasi resiko pasien jatuh dan
mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh.
 Evaluasi bisa meliputi riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap obat dan
konsumsi alkohol,penelitian terhadap cara jalan dan keseimbangan, serta alat
bantu berjalan yang digunakan pasien.
 Fasilitas pelayanan kesehatan menerapkan proses asesmen awal risiko pasien
jatuh dan melakukan asesmen ulang terhadap pasien bila diindikasikan terjadi
perubahan kondisi atau pengobatan
Tipe indikator Proses
Satuan Pengukuran Persen
Numerator (pembilang) Jumlah unit layanan di puskesmas yang melakukan proses asesmen awal pasien
resiko jatuh dalam periode observasi.
Denominator (Penyebut) Jumlah unit layanan di puskesmas yang diobservasi dalam periode observasi.
Target pencapaian 100 %
Kriteria Inklusi: unit rawat jalan,rawat inap,UGD,VK
Eksklusi:tidak ada
Formula Jumlah unit layanan di puskesmas yang melakukan proses asesmen awal pasien
resiko jatuh dalam periode observasi x 100 % / Jumlah unit layanan di puskesmas
yang diobservasi dalam periode observasi
Metode pengumpulan data Observasi
Sumber data Hasil observasi
Instrumen pengambilan data Formulir
Besar sampel Total sampel
Cara pengambilan sampel Non probability sampling
Periode penggumpulan data Bulanan
Penyajian data Tabel
Run chart
Periode analisis dan pelaporan data Bulanan,triwulan,tahunan
Penanggung jawab Penanggung jawab rawat jalan,rawat inap,UGD,VK

Anda mungkin juga menyukai