Laporan Maz Alan 1
Laporan Maz Alan 1
Disusun Oleh:
Alan budi maulana
NIS:
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Laporan dengan judul “PEMELIHARAAN JARINGAN TENGAGAN MENENGGAH”
yang disusun oleh ALAN BUDI MAULANA ini telah diperiksa oleh pembimbing lapangan dan
telah diperiksa oleh PT.HALEYORA POWER
Pada tanggal :
Di : semarang
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Laporan dengan judul “PEMELIHARAAN JARINGAN TENGAGAN MENEGGAH” y
ang disusun oleh ALAN BUDI MAULANA ini diperiksa oleh pembimbing kompetensi keahlian ten
aga listrik
Pada tanggal:
Di : Semarang
Mengetahui
Kepala SMK NURUL BARQI Semarang
PAGE \* MERGEFORMAT 2
MOTTO
Penulis memiliki motivasi tersendiri agar mendapatkan ilmu dan pengalaman yang dapat
bermanfaat serta mendapatkan keselamatan ketika melakukan pekerjaan diantaranya :
PERSEMBAHAN
Laporan ini saya persembahkan untuk:
1. Kepala SMK Nurul Barqi Semarang
2. Orang tua serta keluarga penulis
3. Staff dan karyawan PT. Haleyora Power
4. Guru-guru serta staff karyawan SMK Nurul Barqi
5. Teman-teman angkatan 1 serta angkatan 11 SMK Nurul Barqi
6. Terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi memberi dukungan hingga
laporan ini selesai
ABSTRAKSI
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah salah satu program sekolah yang dilaksanakan
untuk menempuh ujian praktek kejuruan (UKK) dan sebagai syarat kelulusan. Kegiatan prakerin
dilaksanakan di PT. Haleyora Power (ULP BOJA) selama enam bulan. Kegiatan yang dipilih
sebagai laporan adalah“PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN MENENGAH”.
Tujuan penulis laporan dengan judul tersebut adalah Sewaktu melaksanakan prakerin di
PT HALEYORA POWER (ULP BOJA) , penulis ikut membantu dalam proses pemeliharaan
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH dan saat itulah penulis menemukan sesuatu hal yang
menarik sehingga penulis menjadi judul laporan. Sehingga penulis memilih untuk menjadi judul
laporan “PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN MENENGAH”.
KATA PENGANTAR
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Puji syukur penulis panjatkan atas karunia Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini sesuai harapan
penulis susun guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian akhir SMK Nurul
Barqi Semarang Kompentensi Keahlian Teknik Tenaga Listrik Tahun Ajaran 2024/2025.
Laporan Praktik Kerja Industri ini mengangkat judul “PEMELIHARAAN JARINGAN
TEGANGAN MENENGAH”.
Penulis mendapatkan berbagai kendala dan kesulitan dalam menulis laporan ini.
Namun, berkat dukungan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, kendala dan kesulitan
yang ada dapat penulis atasi. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyatakan
terimakasih kepada:
DAFTAR ISI
PAGE \* MERGEFORMAT 2
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI…………………………………………………….…...…
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH……………………………………………………...…...
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………………...…...….
ABSTRAKSI…………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..…………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….…
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….…
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………
1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri……………………………………………………………….
1.3 Tujuan Pemilahan Judul………………………………………………………
1.4 Alasan Pemilihan Judul……………………………………………………….
1.5 Metode Pengumpulan Data…………………………………………………..
1.5.1 Metode Pengamatan……………………………………………….…
1.5.2 Metode Wawancara………………………………………………….
1.5.3 Metode Browsing…………………………………………………….
1.6 Sistematik Penyusunan Laporan
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN…………………………………………
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dan Perkambangannya……………………..
2.2 Visi dan Misi Perusahaan……………………………………………………
2.3 Struktur Organisasi………………………………………………………….
2.4 Peraturan Perusahaan……………………………………………………….
2.5 Bidang Usaha…………………………………………………………………
2.6 Lokasi Industri……………………………………………………………….
2.7 Kesehatan dan Kesalamatan Kerja…………………………………………….
BAB III
LANDASAN TEORI…………………………………………………………………………
3.1 Landasan Teori………………………………………………………………………
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB IV
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….
4.1 Pemeliharan …………………………………………………………………………
4.2 Komponen-komponen JTM…………………………………………………………
4.2.1 Tiang Beton…………………………………………………………………...
4.2.2 Isolator………………………………………………………………………..
4.2.3 Travers (Cross Arm)………………………………………………………….
4.2.4 Penghantar……………………………………………………………………
4.2.5 Fuse Cut Out (FCO)………………………………………………………….
4.2.6 Lightning Arrester (LA)………………………………………………………
4.2.7 Transformator………………………………………………………………...
4.2.8 Sistem Grounding (Pentanahan)……………………………………………...
4.2.9 Joint Sleeve…………………………………………………………………...
4.2.10 Connector Press Type……………………………………………………….
4.2.11 Guy Wire Insulator………………………………………………………….
4.2.12 Ground Anchor set…………………………………………………………..
4.3 Penyebab Terjadinya Gangguan……………………………………………
4.3.1 Faktor Alam……………………………………………………………
4.3.2 Renggang Waktu………………………………………………………
4.3.3 Beban Lebih (overload) ……………………………………………….
4.3.4 Hubung Singkat (Short Circuit)………………………………………
4.3.5 Tegangan Turunan (Voltage Drop)…………………………………..
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan……………………………………………………………………
5.2 Saran………………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Gambar 4.2 Isolator……………...……………………………………………………………
Gambar 4.3 Travers (Cross Arm)…………………………………………………………….
Gambar 4.4 Penghantar ………………………………………………………
Gambar 4.5 Fuse Cut Out (FCO)…………………………………………………………..
Gambar 4.6 Lightning Arrester (LA)………………………………………………………..
Gambar 4,7 Transformator …………………………………………………………
Gambar 4.8 Sistem Grounding (Pentanahan)……………………………………………….
Gambar 4.9 Joint Sleeve ………………………………………………………………
Gambar 4.10 Connector Press Type ……………………………………………….
Gambar 4.11 Guy Wire Insulator …………………………………………………………
Gambar 4.12 Ground Anchor Set …………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian dari pendidikan yang merupaka
n inovasi pada program SMK dimana peserta didik melakukan praktik kerja industry
atau magang di perusahaan atau industri yang merupakan bagian dari proses pendidikan
dan pelatihan di SMK. Maka sekolah menengah kejuruan sebagai sarana Pendidikan da
n alat transformasi ilmu pengetahuan diharapkan untuk menghasilkan tenaga kerja
dengan keahlian profesional. Diharapkan juga, siswa-siswi SMK yang melaksanakan
program PKL dapat menjadi tenaga profesional yang berpengetahuan.
Dalam dunia kerja baik di dunia usaha atau di dunia industri sebagai wujud dari pel
aksanaan sistem pendidikan di SMK, yaitu Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Program P
RAKERIN disusun bersama antara sekolah dan dunia kerja untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik dan sebagai kontribusi dunia kerja terhadap pengembangan program pendi
dikan SMK.
Praktek Kerja Industri dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan yang menempatkan
siswa di sekolah kejuruan untuk terlibat langsung dalam dunia kerja. Selain bertujuan a
gar siswa mendapatkan pengalaman langsung mengenai dunia kerja. Harapan utama dar
i pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini adalah disamping keahlian siswa meningkat ses
uai bidang keahlian yang dikuasai, siswa diharapkan akan mempunyai semangat kerja y
ang tinggi dan rajinan dalam bekerja. Melalui laporan ini diharapkan siswa mampu men
guasai ilmu yang diperoleh selama melakukan prakerin di industri.
Untuk itu SMK Nurul Barqi Semarang melakukan prakerin yang diwajibkan kepada
siswa-siswanya. Lama prakerin yang dilaksanakan siswa yaitu 6 (enam) bulan. Sehingg
a prakerin sudah menjadi agenda tahunan bagi siswa-siswa SMK Nurul Barqi Semaran
g yang telah menginjak tingkat kelas 13
Melalui Praktek Kerja ini siswa akan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipero
leh di tempat prakerin kedalam lingkungan kerja yang sebenarnya serta mendapat kese
mpatan untuk mengembangkan cara berfikir, menambah ide-ide yang berguna dan dapa
t menambah pengetahuan siswa terhadap apa yang ditugaskan
1
1.2 TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Tujuan praktek kerja industry adalah untuk memberikan pengalaman praktis dan terlibat langs
ung dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya dalam bidak tertentu. Tujuan ini dapat diperoleh
dengan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.Mendapatkan pengalaman terkait kemampuan khusus, cara penggunaan alat, dan operasi dala
m bidang tertentu.
2.Mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dipelajari dalam lingkungan kerja.
4.Membangun kemampuan dan ketrampilan yang dapat bermanfaat untuk karir dimasa depan.
1.Sebagai bukti bahwa siswa telah memperoleh ilmu, wawasan, dan pengalaman selama menjala
ni magang di PT PLN (Persero) ULP Boja.
2.Sebagai bukti bahwa siswa telah melaksanakan magang di PT PLN (Persero) ULP Semarang S
elatan.
3.Melatih siswa untuk menuangkan ide-ide serta ilmu- ilmu yang telah diterima selama pelaksan
aan magang di PT PLN (Persero) ULP Semarang Selatan.
4.Mengetahui apa saja gangguan-gangguan yang sering terjadi pada SUTM serta mengetahui apa
saja dampak yang ditimbulkan dari gangguan-gangguan tersebut.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
1.5 Metode Pengumpulan Data
Penulis memiliki beberapa metode untuk memperoleh berbagai data-data yang
diperlukan untuk menyusun laporan dan memahami cara untuk memelihara jaringan
tegangan rendah diantaranya:
Metode ini merupakan metode yang pertama kali dilakukan ketika akan melakukan
perbaikan dan perawatan Jaringan Tegangan Rendah. Yaitu mengamati dengan seksama
kendala yang terjadi terhadap Jaringan Tegangan Rendah sebelum melakukan pekerjaan
selanjutnya.
Metode ini cukup efektif untuk mendapatkan informasi atau data-data yang
dibutuhkan dengan mewawancari berbagai narasumber yang berkompeten dibidangnya.
Metode ini merupakan metode yang paling mudah untuk mendapatkan berbagai
informasi dari internet guna melengkapi data-data yang sudah ada.
Uraian hasil praktik kerja lapangan digunakan untuk penyusunan laporan sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang praktik kerja industri, tujuan praktik kerja
industri, tujuan pemilihan laporan, alasan pemilihan judul, metode
pengumpulan data, dan sistematik laporan.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini penulis memaparkan tentang sejarah berdirinya perusahaan visi dan
misi perusahaan, lokasi dan tata letak dan organisasi perusahaan.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang pengenalan komponen yang ada pada Jaringan
Tegangan Rendah, pemeliharaan, penyebab terjadinya gangguan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang simpulan yang didapat dari hasil analisa berdasarkan
praktik kerja industri yang telah dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
PT. Haleyora Power Unit Boja yang berasal dari pos jaga milik Haleyora power
yang berkerja sama dengan PT. PLN PERSERO. Melalui berbagai proses perkembangan
zaman dan bertambah konsumen listrik di area boja maka diperbesarkan kantor guna
PAGE \* MERGEFORMAT 2
mempermudah para konsumen didaerah boja. Maka dari pihak PT.PLN Persero
mengembangkannya menjadi ULP (Unit Layanan Penganduan).
1. Customer Focused
2. InnovAtive
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Mendorong pertumbuhan berkelanjutan melalui model bisnis inovatif
berbasis teknologi dan environmental friendly
3. Reliable
Menjadi trend setter O&M Transmisi & Distribusi yang andal & kompetitif
1. Jam masuk 07.30 sebelum melakukan pekerjaan dilakukannya COC atau Apel
pagi pada jam 08.00
2. Mengikuti arahan yang diberikan kepada pengawas lapangan
3. Melaksanakan K2 & K3
4. Prakerin dilarang melakukan kegiatan yang bersangkutan dengan tegangan 20kv
5. Prakerin hanya di perbolehkan membantu membawakan alat tanpa melakukan
pekerjaan yang sebenarnya.
PT. Haleyora Power merupakan anak perusahaan dari PT.PLN Persero yang bergerak
dibidang Operation & Maintenance Pada Jaringan Transmisi dan Distribusi Kelistrikan
PAGE \* MERGEFORMAT 2
2.7 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
BAB III
LANDASAN TEORI
PAGE \* MERGEFORMAT 2
20 KV dan semua Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt hingga ke meter-
meter pelanggan. Pendistribusian daya listrik dilakukan dengan menarik kawat – kawat
distribusi melalui penghantar udara. Penghantar bawah tanah dari mulai gardu induk
hingga ke pusat – pusat beban. pada sistem di ranting Galang ada terpasang jaringan
bawah tanah karena keadaan kota atau daerahnya belum memungkinkan untuk dibangun
jaringan tersebut. jadi untuk daerah ini tetap disuplai melalui hantaran udara 3 phasa 3
kawat. (Adri Muhaimin afif . 2011) Setiap elemen jaringan distribusi pada lokasi
tertentu dipasang trafo-trafo distribusi, diman listrik dilayani dengan menarik kabel-
kabel tegangan rendah menjelajah ke s a tegangan distribusi 20 KV diturunkan ke level
tegangan yang lebih rendah menjadi 380/220 Volt. Dari trafo-trafo ini kemudian para
pelanggan epanjang pusat-pusat pemukiman, baik itu komersial maupun beberapa
industri yang ada disini. Tenaga listrik yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-
hari untuk mengoperasikan peralatan-peralatan tersebut adalah listrik dengan tegangan
yang rendah (380/220 Volt). Sedangkan tenaga listrik yang bertegangan menengah
(sistem 20 KV) dan tegangan tinggi (sistem 150 KV) hanya dipergunakan sebagai
sistem penyaluran (distribusi dan transmisi) untuk jarak yang jauh. Hal ini bertujuan
untuk kehandalan 7 sistem karena dapat memperkecil rugi-rugi daya dan memliki
tingkat kehandalan penyaluran yang tinggi, disalurkan melalui saluran transmisi ke
berbagai wilayah menuju pusat-pusat pelanggan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pemeliharaan
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Proses Pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Tiang beton merupakan tiang yang terbuat dari bahan dasar semen, pasir dan
batu split yang kemudian di-cor dengan kerangka besi baja. Tiang beton kini
menjadi pilihan utama bagi perusahaan yang mengelola kelistrikan seperti PLN.
4.2.2 Isolator
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Gambar 4.2 Isolaror
4.2.4 Penghantar
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Gambar 4.4
Fuset Cut Out atau FCO merupakan komponen jaringan distribusi tegangan
menengah yang berfungsi sebagai pengaman lebur terhadap arus hubung singkat
(short circuit). Selain itu komponen ini digunakan untuk memutus tegangan ke
transformator ketika dilakukan pemeliharaan.
Di dalam FCO terdapat fuse link yang akan melebur ketika dilewati arus
yang melebihi batas nominalnya. Arus nominal fuse link disesuaikan dengan arus
nominal transformator distribusi yang diproteksinya.
Gambar 4.5
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Lonjakan petir yang diterima lightning arrester diteruskan ke tanah melalui
sistem grounding (pentanahan).
4.2.7 Transformator
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Sistem pentanahan terdiri dari kawat penghantar berupa kawat BC (Bare
Conductor) dan elektroda pentanahan yang terbuat dari bahan tembaga atau besi
yang digalvanisasi. Elektroda pentanahan dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan
bentuknya, yaitu elektroda batang, elektroda pelat dan elektroda pita.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Gambar 4.9 Joint slevee
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Gambar 4.11 Guy Wire Insulato
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Terjadinya Gangguan pada Jaringan Tegangan Rendah yang terjadi melalui
faktor Alam ialah hujan lebat berserta angin dapat merobohkan pohon, bila pohon
tersebut mengenai kabel SUTR dapat menyebabkan short yang menyebabkan
terputusnya fuse link pada FCO (FUSE CUT OUT) mengakibatkan listrik padam,
bisa juga pohon yang menimpa SUTR terbakar antara dahan pohon itu atau kabel
SUTR tergantung kuat ketahanan mana yang kuat.
Gangguan beban lebih atau dikenal dengan sebutan overload pada jaringan
distribusi adalah kondisi sistem yang melayani beban (pelanggan) melebihi
kapasitasnya. Misalnya, Transformator distribusi dengan kapasitas 75 Kva, namun
melayani beban pelanggan lebih dari kapasitasnya tersebut akan membuatnya
bekerja dalam keadaan tidak normal.
Apabila panas berlebihan tersebut melebihi batas panas yang dapat diterima
sistem kelistrikan maka akan membuat umur peralatan menjadi berkurang, terjadi
penuaan dan pada akhirnya mengalami kerusakan.
Beberapa diantara material sistem distribusi yang terkena dampak dari beban
lebih adalah tarnsfromator dan penghantar.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Hubung singkat (short circuit) adalah suatu gangguan pada sistem
kelistrikan yang terjadi ketika phasa satu terhubung dengan phasa yang lain, phasa
terhubung dengan netral, phasa terhubung ke tanah.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
Gangguan jatuh tegangan atau drop voltage pada jaringan ditsribusi tegangan
rendah adalah nilai tegangan yang turun melewati batas toleransi tegangan
minimal yang diizinkan. Dalam peraturan SPLN No.1:1978 dijelaskan bahwa
toleransi tegangan minimal sebesar 10%.
Sehingga besarnya tegangan minimal yang masih diizinkan sebesar 220 Volt
– 10% = 198 Volt. Sehingga apabila tegangan pada sistem distribusi di bawah nilai
198 Volt sudah dipastikan sistem mengalami drop tegangan dan perlu dilakukan
perbaikan.
BAB V
PAGE \* MERGEFORMAT 2
PENUTUP
Laporan praktik kerja industri ini penulis susun sebagai pertanggung jawaban
mengikuti prakerin kurang lebih selama 6 (enam) bulan di PT.Haleyora Power
Rayon Boja. Selama mengikuti praktek kerja industri ini penulis mendapatkan
pengetahuan, dan pengalaman. Hal ini tentunya membuat penulis semakin menjadi
seseorang yang berguna untuk orang lain dan dapat dipercaya.
1.1 Simpulan
1.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
PAGE \* MERGEFORMAT 2
PAGE \* MERGEFORMAT 2