Anda di halaman 1dari 1

Tarumanagara atau Kerajaan Taruma (Sunda: ᮒᮛᮥᮙᮔᮌᮛ) adalah kerajaan tertua kedua di

Nusantara setelah Kerajaan Kutai, yang meninggalkan bukti arkeologi. Kerajaan ini
pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-5 sampai abad ke-7 Masehi.
Bukti tertua peninggalan arkeologi dari kerajaan ini adalah prasasti Ciaruteun,
berupa batu peringatan dari abad ke-5 Masehi yang ditandai dengan bentuk tapak kaki
raja Purnawarman.[1]

Tarumanagara
ᮒᮛᮥᮙᮔᮌᮛ
Abad ke-5–Abad ke-7
Terdapat tujuh bukti prasasti yang berhubungan dengan kerajaan Tarumanagara
ditemukan di daerah Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Prasasti tersebut di antaranya
adalah prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi I, Jambu, Pasir Awi, dan Muara Cianten di
dekat Bogor; prasasti Tugu di Jakarta Utara; dan prasasti Cidanghiang di
Pandeglang, Banten.
Kerajaan Tarumanegara pernah menduduki wilayah Jawa Barat, tepatnya di dekat Sungai
Citarum.

Berbagai bukti sejarah menyebut keberadaan Kerajaan Tarumanegara dan perannya


sebagai kerajaan Hindu tertua setelah Kutai.
Berdirinya Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke-4, atau lebih tepatnya pada 358 M.
Pendiri Kerajaan Tarumanegara bukan berasal dari nusantara namun Maharesi
Jayasingawarman yang berasal dari India.
Raja Jayasingawarman memberi nama kerajaannya Tarumanegara dari nama pohon tarum
yang banyak tumbuh di daerah tersebut.
Jayasingawarman memerintah dari tahun 358 M sampai 328 M, dan setelahnya memutuskan
untuk menjadi petapa.
Kepemimpinan Kerajaan Tarumanegara lalu dilanjutkan oleh Raja Dharmayawarman.Masa
Kejayaan Kerajaan Tarumanegara
Tak banyak sumber sejarah yang menyebut masa kepemimpinan Raja Dharmayawarman (382-
395 M).

Catatan sejarah justru banyak menyebut kepemimpinan raja ketiga yaitu Purnawarman
sebagai raja yang berhasil membawa Kerajaan Tarumanegara mencapai kejayaan.

Pada masa kepemimpinannya di tahun 397 masehi, Purnawarman membangun ibu kota
kerajaan bernama Sundapura di kawasan pantai yang jadi asal-usul "Sunda" sekarang.

Selain itu seperti yang disebut dalam Prasasti Tugu, raja juga memerintahkan
penggalian

Sungai Gomati sepanjang 12 km yang berfungsi sebagai jalur perdagangan,


mengendalikan banjir, dan menghindari kekeringan yang pada musim kemarau.

Di bawah kekuasaannya Kekuasaan Tarumanegara meliputi hampir seluruh wilayah Jawa


Barat, mulai dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon.

Tak hanya di dalam negeri, Kerajaan Tarumanegara bahkan menjalin hubungan


diplomatik dengan Cina.

Salah satu bukti kejayaan Raja Purnawarman adalah dilakukannya persembahan 1.000
ekor sapi kepada para Brahmana yang juga tercantum pada Prasasti Tugu.

Anda mungkin juga menyukai