2 Rangkaian Arus Searah 2
2 Rangkaian Arus Searah 2
Kelas XII
F IS IK A
Rangkaian Arus
Searah 2
Tujuan Pembelajaran
Q
I= atau I = Ne
t t
Keterangan:
:
I = kuat arus listrik (A);
Q = muatan listrik (C);
t = waktu (s);
N = jumlah elektron atau proton; dan
e = muatan elektron atau proton = ± 1,6 x 10-¹⁹ C.
Agar muatan listrik dapat mengalir, di kedua ujung konduktor (penghantar) harus
terdapat perbedaan tegangan listrik.
1. Pengukuran Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah energi potensial yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu
muatan listrik. Besaran tegangan listrik mengukur energi potensial dari sebuah medan
listrik. Pengukuran tegangan listrik yang juga merupakan pengukuran energi dapat
dilakukan dengan menggunakan voltmeter. Oleh karena voltmeter mengukur energi
yang dipakai oleh suatu komponen listrik, maka voltmeter harus dipasang secara
paralel. Jika dipasang secara seri sebelum komponen listrik, yang terukur adalah
energi potensial sebelum digunakan oleh komponen. Sementara jika dipasang secara
seri setelah komponen listrik, yang terukur adalah energi potensial setelah digunakan
oleh komponen. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.
Voltmeter yang umumnya digunakan terdiri atas voltmeter analog dan digital. Untuk
voltmeter digital, hasil pengukuran akan langsung terbaca berikut dengan satuannya.
Sementara untuk voltmeter analog, hasil pengukuran harus dikonversi terlebih
dahulu. Voltmeter biasanya tergabung dalam multimeter. Berikut ini adalah langkah-
langkah pengukuran tegangan listrik dengan voltmeter analog yang tergabung dalam
multimeter, serta cara membaca hasil pengukurannya.
a. Arahkan sakelar selektor pada DCV meter. Skala selektor biasanya antara 0,1 sampai
1000.
b. Jika kisaran pengukuran belum diketahui, pilih skala tertinggi terlebih dahulu.
.
Contoh Soal 1
Partikel alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron. Berkas partikel alfa yang melalui
sebuah celah membawa kuat arus listrik sebesar 4 x 10-6 A. Tentukan jumlah partikel
alfa yang melalui celah tersebut per detik.
Pembahasan:
Diketahui:
I = 4 x 10-6 A
e = 2 proton = 2 x 1,6 x 10-19 C = 3,2 x10-19 C
Ditanya: N = ...?
t
Dijawab:
Kuat arus listrik dapat dirumuskan sebagai berikut
Ne
I=
t
N I
⇔ =
t e
N 4 × 10−6
⇔ =
t 3,2 × 10−19
N
⇔ = 1,25 × 1013
t
Jadi, jumlah partikel alfa yang melewati celah tersebut per detik adalah 1,25 x10¹³
partikel.
Pembahasan:
Diketahui:
Angka yang ditunjuk jarum = 30
Skala terbesar pada layar = 100
Skala yang dipilih = 5 A
V = 120 V
Ditanya: R = …?
Dijawab:
Dari gambar terlihat bahwa pengukuran dilakukan secara seri dan tertulis satuan A. Ini
berarti, yang diukur adalah kuat arus listrik. Berdasarkan cara membaca hasil pengukuran
kuat arus listrik, diperoleh:
skala yang dipilih
Kuat arus terukur (I) = skala terbesar pada layar × angka yang ditunjuk jarum
5
= × 30
100
= 1,5 A
Ini berarti, kuat arus listriknya adalah 1,5 A. Dengan demikian, besar hambatan lampu
tersebut dapat ditentukan dengan Hukum Ohm berikut.
V
R=
I
120
⇔R=
1,5
⇔ R = 80 Ω
V
I= atau V = I x R
R
Keterangan:
:
I = kuat arus listrik (A);
V = tegangan listrik (V); dan
R = hambatan listrik (Ω).
Contoh Soal 3
Sebatang aluminium dengan panjang 50 cm memiliki luas penampang 0,5 cm². Diketahui
hambatan jenis aluminium tersebut adalah 2,75 X10ˉ⁸ Ωm. Jika kedua ujung batang
aluminium diberi tegangan sebesar 0,22 volt, tentukan kuat arus listrik yang mengalir
pada batang.
Pembahasan:
Diketahui:
L = 50 cm = 5×10-1 m
A = 0,5 cm2 = 0,5 x 10-4 m2
ρ = 2,75 x 10-8 Ωm
V = 0,22 volt
Ditanya: I =... ?
Dijawab:
Untuk memperoleh nilai kuat arus listrik, dibutuhkan nilai hambatan. Nilai hambatan
dapat ditentukan dengan rumus berikut.
L
R=ρ
A
5 × 10−1
= 2,75 × 10−8 ×
0,5 × 10−4
= 2,75 × 10−4 Ω
Sebuah resistor dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt. Kuat arus yang terukur
adalah 4 mA. Jika resistor yang sama dihubungkan dengan sumber tegangan 15 volt,
kuat arus yang terukur adalah ….
Pembahasan:
Diketahui:
V1 = 12 volt
I1 = 4 mA = 4 x 10-3 A
V2 = 15 volt
Ditanya: I2 =... ?
Dijawab:
Hambatan yang digunakan sama. Ini berarti, R1 = R2.
V
Oleh karena V = IR, maka R = . Dengan menggunakan perbandingan, diperoleh:
I
V1 V2
=
I1 I2
V ×I
⇔ I2 =2 1
V1
15 × 4 × 10−3
⇔ I2 =
12
⇔ I2 =5 × 10−3 A
⇔ I2 =
5 mA
Jadi, kuat arus listrik yang terukur jika tegangannya diganti 15 volt adalah 5 mA.
∑I masuk
= ∑ I keluar
∑ε + ∑I ⋅ R =0
Besaran ε menyatakan gaya gerak listrik untuk sumber tegangan listrik seperti
Hambatan listrik di sini bisa diganti dengan komponen listrik atau bisa juga
digunakan resistor. Pada susunan seri hambatan listrik, berlaku ketentuan berikut.
Rtotal = R1 + R2 + R3
Itotal = I1 = I2 = I3
Vtotal = V1 + V2 + V3
1 1 1 1
= + +
Rtotal R1 R2 R3
Itotal = I1 + I2 + I3
Vtotal= V=
1
V2= V3
Contoh Soal 5
Pembahasan:
Diketahui:
R1 = 1 Ω
R2 = 2 Ω
R3 = 3 Ω
V = 6 volt
Dijawab:
Rangkaian dari tiga buah resistor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Vtotal = V1 = V2 = V3 = 6 V
Dengan demikian, kuat arus listrik yang mengalir pada masing-masing resistor dapat
ditentukan dengan Hukum Ohm berikut.
V1 6
I=
1
= = 6A
R1 1
V2 6
I2= = = 3A
R2 2
V3 6
I3= = = 2A
R3 3
Jadi, kuat arus listrik yang mengalir pada masing-masing resistor secara berturut-turut
adalah 6 A, 3 A, dan 2 A.
Contoh Soal 6
Kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian tertutup berikut ini serta beda potensial
antara titik B dan C adalah …
Pembahasan:
Diketahui:
R1 = 2 Ω
R2 = 4 Ω
ε1 = 3 V
ε2 = 1,5 V
Kita dapat menentukan kuat arus listrik pada rangkaian tersebut dengan menggunakan
Hukum II Kirchhoff. Untuk itu, kita tentukan arah loop nya terlebih dahulu.
Untuk ggl, jika arah loop masuk kutub (+), nilai ggl juga akan positif. Jika arah loop
masuk kutub (-), nilai ggl juga akan negatif.
Untuk resistor, jika arus listrik dan loop nya searah, nilai IR akan positif. Jika arus listrik
dan loop nya berlawanan arah, nilai IR akan negatif.
Oleh karena pada rangkaian hanya ada satu loop, maka semua nilai IR positif. Misalkan
arah loop nya adalah sebagai berikut.
∑ε + ∑ I ⋅ R =
0
⇔ − ε 1 + I ⋅ R1 + ε 2 + I ⋅ R2 =0
⇔ − 3 + 2I + 1,5 + 4I =0
⇔ 6I = 1,5
1,5
⇔I =
6
⇔I = 0,25 A
Dengan demikian, beda potensial antara titik B dan C adalah sebagai berikut.
VBC = I.RBC
= 0,25 x 2
= 0,5 volt
Jadi, kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian tertutup tersebut adalah 0,25 A serta
beda potensial antara titik B dan C adalah 0,5 volt.
V = ε - Ir dengan V = IR
ε
I=
R+r
Keterangan:
Ini berarti:
εs = ε1 + ε2 + ε3
rs = r1 + r2 + r3
Dengan demikian, jika n sumber tegangan identik disusun secara seri, berlaku
rumus berikut.
εs = εtotal = nε
rs = nr
εp – Irp = ε – 1 Ir = ε – 1 Ir = ε – 1 Ir
3 3 3
εp = ε
r
rp =
3
Dengan demikian, jika n sumber tegangan identik disusun secara paralel, berlaku
rumus berikut.
εp = ε
r
rp =
n
Jika susunan sumber tegangan tersebut dihubungkan dengan hambatan luar, kuat
arusnya menjadi seperti berikut.
εs εp
I= atau I =
R + rs R + rp
Contoh Soal 7
Tiga buah baterai yang masing-masing memiliki ggl 1,5 V dan hambatan dalam 0,1 Ω
dirangkai secara seri. Rangkaian tersebut dihubungkan dengan hambatan luar 4,2 Ω.
a. Tentukan kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan luar tersebut.
b. Tentukan tegangan jepit pada rangkaian.
c. Tentukan tegangan jepit pada masing-masing baterai.
Pembahasan:
Diketahui:
ε = 1,5 V
r = 0,1 Ω
R = 4,2 Ω
Ditanya:
a. I = …?
b. Vjepit rangkaian = …?
c. Vjepit baterai = …?
4,5
=
4,2 + 0,3
4,5
=
4,5
= 1A
Jadi, kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan luar adalah 1 A.
b. Tegangan jepit pada rangkaian tersebut dapat ditentukan dengan rumus berikut.
= ε s − Irs
Vjepit rangkaian
= 4,5 − 1 ( 0,3)
= 4,5 − 0,3
= 4,2 V
Selain itu, kita juga dapat menggunakan rumus berikut.
V = IR = 1 x 4,2 = 4,2 V
c. Tegangan jepit pada masing-masing baterai dapat ditentukan dengan rumus berikut.
Vjepit baterai= ε − Ir
= 1,5 − 1 ( 0,1)
= 1,5 − 0,1
= 1,4 V
Jadi, tegangan jepit pada masing-masing baterai adalah 1,4 V.
Contoh Soal 8
Tiga buah baterai yang masing-masing memiliki ggl 1,5 V dan hambatan dalam 0,9 Ω
dirangkai secara paralel. Rangkaian tersebut dihubungkan dengan hambatan luar 4,2 Ω.
a. Tentukan kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan luar tersebut.
b. Tentukan kuat arus listrik yang mengalir pada masing-masing baterai.
c. Tentukan tegangan jepit pada rangkaian.
Diketahui:
ε = 1,5 V
r = 0,9 Ω
R = 4,2 Ω
Ditanya:
a. I = …?
b. I pada tiap sumber = …?
c. Vjepit rangkaian = …?
Dijawab:
1,5
=
4,2 + 0,3
1,5
=
4,5
1
= A
3
Jadi, kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan luar adalah 1 A.
3
b. Oleh karena baterainya identik, maka kuat arus listrik yang mengalir pada masing-
1
masing baterai juga sama, yaitu dari kuat arus total. Ini berarti:
3
1 1 1
Ibaterai = × = A
3 3 9
1
Jadi, kuat arus listrik yang mengalir pada masing-masing baterai adalah A.
9
c. Tegangan jepit pada rangkaian tersebut dapat ditentukan dengan rumus berikut.
1. Senter
Senter terdiri atas lampu LED, baterai, dan kabel penghubung. Setiap rangkaian
harus terhubung dengan baik agar energi listrik dari baterai dapat mengalir untuk
menyalakan LED. Kutub positif pada baterai harus dihubungkan dengan kaki positif
LED, sedangkan kutub negatif pada baterai harus dihubungkan dengan kaki negatif
LED. Jika pemasangan rangkaian terbalik, lampu LED tidak akan menyala. Rangkaian
senter dilengkapi dengan push button atau tombol tekan yang berfungsi untuk
menyambungkan atau memutuskan arus listrik. Jika push button ditekan, rangkaian
akan terhubung dan LED akan menyala. Jika push button dilepaskan, rangkaian tidak
akan terhubung dan LED akan mati. Dari LED yang menyala, terlihat bahwa energi
listrik dapat menghasilkan energi cahaya. Selain energi cahaya, aliran listrik pada senter
juga dapat menghasilkan energi panas. Untuk mencegah pemanasan berlebihan
pada LED, pada rangkaian senter dilengkapi dengan resistor. Hal ini berfungsi untuk
menghambat arus yang mengalir. Sumber tegangan pada senter disusun secara seri.
2. Laptop
Sekilas, laptop terlihat seperti alat elektronik yang menggunakan listrik AC PLN.
Namun ternyata, laptop merupakan alat elektronik yang menggunakan listrik DC atau
listrik searah. Laptop memiliki adaptor yang berfungsi mengubah tegangan AC yang
tinggi menjadi tegangan DC yang relatif rendah dan stabil. Jadi, ketika baterai laptop
diisi ulang dengan listrik AC PLN, adaptor di dalam laptop akan mengubah listrik AC
tersebut menjadi DC.
V2
P= V ⋅ I atau P= I 2 ⋅ R atau P =
R
Sementara itu, energi yang terpakai pada alat listrik dapat ditentukan dengan rumus
berikut.
V2
W= P ⋅ t atau W = V ⋅ I ⋅ t atau W = I 2 ⋅ R ⋅ t atau W
= ⋅t
R
t adalah waktu pemakaian dan W adalah energi listrik yang digunakan. Satuan untuk
energi listrik adalah joule ( J). Akan tetapi, satuan energi listrik yang berhubungan
dengan kepentingan teknis kelistrikan dalam terapan sehari-hari adalah kWh (kilo-
watt-hour).
Contoh Soal 9
Sebuah rumah memakai 5 bohlam yang masing-masing memiliki daya 60 W dan lemari
pendingin yang memiliki daya 70 W. Jika bohlam dan lemari pendingin digunakan
sehari semalam atau 24 jam dengan harga 1 kWh sebesar Rp1.200,00, tentukan biaya
pemakaian listrik rumah tersebut dalam sebulan (30 hari).
Pembahasan:
Diketahui:
P1 = 60 W
P2 = 70 W
t = 24 jam
Dijawab:
Besarnya energi listrik yang dibutuhkan dalam sehari adalah sebagai berikut.
Ini berarti, biaya pemakaian listrik rumah tersebut dalam sehari adalah sebagai berikut.
Biaya pemakaian (1 hari) = 8,88 kWh x Rp1.200,00
= Rp10.656,00
Dengan demikian, biaya pemakaian listrik rumah tersebut dalam sebulan adalah
sebagai berikut.
Biaya pemakaian (1 bulan) = Rp10.656,00 x 30 = Rp319.680,00
Jadi, biaya pemakaian listrik rumah tersebut dalam sebulan adalah Rp319.680,00.
Contoh Soal 10
Sebuah alat listrik rumah tangga mempunyai tegangan kerja 110 V. Apa yang terjadi jika
alat listrik tersebut dihubungkan dengan tegangan 220 V?
Pembahasan:
Sebuah alat listrik dengan tegangan kerja 110 V dihubungkan dengan tegangan 220 V. Hal
yang akan terjadi adalah tegangan naik dan tahanan tetap. Hal ini mengakibatkan arus
listrik di dalam alat tersebut juga ikutan naik. Kenaikan arus di luar batas kemampuan
alat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut. Alat listrik bisa terbakar atau jika
dilindungi dengan sekring, sekring akan putus.
Contoh Soal 11
Pada kotak pengukur daya di rumah-rumah yang menggunakan listrik PLN, terdapat
pemutus arus atau pemutus daya. Alat ini dipakai untuk menghindari pemakaian
daya yang berlebihan. Di samping pemutus daya, terdapat alat lain yang berfungsi
melindungi peralatan listrik agar tidak rusak jika arus besar melaluinya, yaitu sekring.
Jelaskan prinsip kerja kedua alat ini.
Pembahasan:
Sekring terdiri atas pita kawat yang mempunyai titik leleh rendah. Jika arus yang
melaluinya terlalu besar, pita kawat akan meleleh. Akibatnya, rangkaian listrik menjadi
terbuka dan arus listrik menjadi terputus. Tiap sekring mempunyai daya tahan berbeda-
beda.
Ketika alat pemutus daya dialiri arus yang cukup besar, batang bimetal akan melengkung
karena koefisien muai panjangnya yang berbeda. Logam penghubung akan tertekan,
sehingga hubungan di titik kontak terputus. Akibatnya, kontak dengan arus listrik dari
PLN juga terputus.