Anda di halaman 1dari 5

RISK LIBRARY DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL SDA

No. Tahapan Kegiatan Kategori Risiko Pernyataan Risiko Penyebab Dampak

1 2 3 4 5 6
(diisi (diisi dengan Tahapan Kegiatan dalam (diisi dengan Kategori Risiko) (diisi dengan uraian peristiwa risiko yang telah diidentifikasi) (diisi dengan Penyebab Risiko) (diisi dengan dampak yang didapat)
nomor proses bisnis) Kategori Risiko: Catatan:
urut) Tahapan Kegiatan: 1. Keuangan Risiko bersifat:
1. Pemilihan PBJ 2. Reputasi - Belum Terjadi
2. SID (Perencanaan Umum; Dokumen 3. Fraud/Kecurangan - Akibat Keputusan Saat Ini
Desain dan Dokumen Lingkungan; dan 4. Hukum ( Risiko ≠ Masalah )
Kesiapan Program) 5. Kecelakaan Kerja
3. LA 6. Layanan
4. C 7. Kinerja
5. OM ( dipilih salah satu )
( dipilih salah satu )
A. SID (KESIAPAN PROGRAM)
1 SID (Kesiapan Program) Kinerja Dokumen Desain belum tersedia/kadaluarsa Sinkronisasi waktu antara program desain dan program pelaksanaan konstruksi belum optimal Pelaksanaan konstruksi terlambat
2 SID (Kesiapan Program) Layanan Program tuntas konstruksi dan tuntas fungsional Belum melaksanakan konsep pemrograman bersifat tuntas, terstruktur, masif, dan cepat manfaat Program yang dijalankan tidak menciptakan kemanfaatan umum
masih belum jelas baik secara konstruksi maupun fungsional
3 SID (Kesiapan Program) Kinerja Lahan belum bebas Belum ada LARAP/dokumen LARAP tidak sesuai, atau pemilik lahan tidak setuju harga KJPP, dana Pekerjaan tidak berjalan
terbatas, Pemda tidak komitmen
4 SID (Kesiapan Program) Kinerja Program tidak sesuai dengan Kebijakan dan atau Usulan Program tidak mendukung RPJM, RPJP, Renstra, Renja, Direktif Presiden, dan Menteri Program yang dijalankan tidak akan menciptakan kemanfaatan umum
Prioritas Nasional
5 SID (Kesiapan Program) Kinerja Rencana Perkiraan Biaya (RPB) belum final Rencana Perkiraan Biaya (RPB) belum mendapat persetujuan dari Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Pelaksanaan konstruksi terlambat
6 SID (Perencanaan Program) Kinerja Beberapa proyek yang diprogramkan pada Rencana Adanya perubahan kebijakan terkait prioritas program dan alokasi anggaran Tidak semua program yang sudah direncanakan pada jangka menengah
Kerja (Renja) tidak dianggarkan pada DIPA (Renstra) dapat terlaksana
7 SID (Perencanaan Program) Keuangan Terdapat perbedaan nilai yang cukup besar antara Waktu penyusunan AWP tidak sesuai dengan pembahasan rencana kerja tahunan Rencana penarikan (disbursement plan) yang disusun tiap tahun tidak dapat
AWP dengan DIPA yang diterbitkan diimplementasikan secara optimal
8 SID (Perencanaan Program) Kinerja Beberapa proyek pada DIPA mengalami perubahan Adanya perubahan kebijakan, metodologi pelaksanaan, adanya target/sasaran baru, perubahan Jumlah revisi anggaran cenderung meningkat dari tahun ke tahun
alokasi atau volume atau keduanya lokasi kegiatan
9 SID (Perencanaan Program) Kinerja Kualitas dokumen pola dan rencana pengelolaan Belum detailnya pedoman yang ada dalam memberikan panduan penyusunan pola dan rencana Target jumlah pola dan rencana pengelolaan SDA yang disusun per tahun
SDA WS Kewenangan Pusat belum sesuai dengan pengelolaan SDA tidak terpenuhi
kritreria pada pedoman penyusunan, timeline
penyusunan pola dan rencana pengelolaan SDA
mundur
10 SID (Evaluasi Program) Kinerja Implementasi penyelenggaraan SAKIP (yang Pelaksanaan atas indikator penilaian SAKIP belum optimal, belum dipahami seluruh pihak terkait, Tunjangan kinerja belum merepresentasikan kinerja organisasi dan pegawai
representasikan melalui perolehan Nilai SAKIP) sulit dan belum terdokumentasi dengan baik
mengalami peningkatan.
B. SID (PENYIAPAN DOKUMEN DESAIN DAN DOKUMEN LINGKUNGAN)
1 SID (Survei dan Investigasi) Kinerja Sulit melakukan Pengendalian Penyusunan Desain 1. Desain tidak aplikatif karena disusun di pusat dan tidak melibatkan pihak balai (untuk kegiatan Penurunan Kinerja
Kontruksi dengan dana loan) 1. Keterlambatan usulan tender paket ke BP2JK
2. Keterlambatan proses tender penyusunan desain karena proses desain dan konstruksi dilakukan 2. Pelaksanaan konstruksi terlambat
bersamaan (karena tingginya target) 3. Kegagalan Kontruksi saat pelaksanaan
2 SID (Survei dan Investigasi) Kinerja Dokumen Survei investigasi belum tersedia/lengkap 1. Belum dilakukan hal-hal berikut Penurunan Kinerja
a. survai topografi, 1. Keterlambatan usulan tender paket ke BP2JK
b. investigasi geologi (kondisi permukaan dan bawah pemukaan) dan geoteknik (kuat desak, kuat 2. Pelaksanaan konstruksi terlambat
geser), 3. Kegagalan Kontruksi saat pelaksanaan
c. investigasi material timbunan (kualitas, ketersediaan, kondisi penggalian),
d. meteorologi
e. hidrologi (debit sungai, kualitas air, sedimentasi, curah hujan, kelembaban udara dan penguapan,
suhu/temperatur, kecepatan angin)
2. Belum dilakukan survei investigasi tambahan (supplement) sebagai berikut
a. antisipasi permasalahan yang baru muncul
b. survei investigasi keperluan khusus misal untuk ganti rugi (studi sosial ekonomi), studi lingkungan,
penyusunan rencana tindak darurat
3. Belum tersedianya anggaran Survei investigasi
4. Anggaran SID mengalami penghematan/refocusing
3 SID (Desain) Kinerja Dokumen Desain Pembangunan Bendungan belum 1. Desain masih dalam pembahasan (dipengaruhi oleh Jenis bendungan, metode pelaksanaan dan Penurunan Kinerja
tersedia/lengkap Instrumentasi) 1. Keterlambatan usulan tender paket ke BP2JK
2. Terbatasnya ahli bendungan yang berpengalaman 2. Pelaksanaan konstruksi terlambat
3. Belum tersedianya anggaran desain 3. Kegagalan Kontruksi saat pelaksanaan

4 SID (Desain) Keuangan Hasil studi SID, FS, LARAP, AMDAL Pembangunan Kurangnya pendampingan dari Dit Pembina terhadap pelaksanaan studi perencanaan teknis yang Penurunan Kinerja
Bendungan tidak sesuai dengan kondisi lapangan dilaksanakan di Balai 1. Keterlambatan usulan tender paket ke BP2JK
2. Pelaksanaan konstruksi terlambat
3. Kegagalan Kontruksi saat pelaksanaan
4. Perlu alokasi tambahan anggaran karena SID harus direviu ulang

C. LA (PEMBEBASAN LAHAN)
1 LA Hukum Lahan belum bebas atau belum siap bangun Banyak gugatan keberatan harga (masyarakat menginginkan harga lebih tinggi) Tuntutan Hukum yang dapat menyebabkan pelaksanaan pembangunan
menjadi terhambat atau bahkan mangkrak

2 LA Hukum Lahan belum bebas atau belum siap bangun Masyarakat tidak setuju dengan nilai yang ditawarkan oleh Pemerintah atau Jasa Penilai Publik Tuntutan Hukum yang dapat menyebabkan pelaksanaan pembangunan
(Pemilik lahan tidak setuju dengan hasil appraisal untuk pembebasan tanah untuk kepentingan umum menjadi terhambat atau bahkan mangkrak
KJPP)
3 LA Kinerja Lahan belum bebas atau belum siap bangun Penetapan lokasi tidak sesuai atau berubah dari perencanaan Pelaksanaan pembangunan menjadi terhambat
4 LA Kinerja Lahan belum bebas atau belum siap bangun Faktor sosial (warga setempat yang tidak mendukung kegiatan yang dilakukan) Pelaksanaan pembangunan menjadi terhambat

5 LA Kinerja Lahan belum bebas atau belum siap bangun Komitmen yang dilanggar oleh salah satu atau beberapa pihak yang terkait pembebasan Pelaksanaan pembangunan menjadi terhambat
lahan

6 LA Kinerja Pembebasan lahan belum siap pada saat kegiatan SIDLACOM tidak berjalan sesuai dengan tahapan Pekerjaan tidak berjalan
konstruksi
7 LA Kinerja Pembebasan lahan memakan waktu lama, Penlok dari PEMDA lama ditetapkan, proses yang panjang dalam pelaksanaan pembebasan lahan Menghambat pelaksanaan pekerjaan
terutama jika sampai tingkat Mahkamah Agung
8 LA Kinerja Kinerja Tim pembebasan lahan tidak optimal SDM kurang profesional, terlalu banyak mekanisme dan prosedur Menghambat pelaksanaan pekerjaan
D. PEMILIHAN PBJ
1 Pemilihan PBJ Kinerja Keterlambatan Usulan PBJ Penyusunan program pekerjaan/kegiatan belum maksimal data pendukungnya Pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan target waktu yang direncanakan
2 Pemilihan PBJ Fraud/Kecurangan Gagal tender Satker/PPK terlibat KKN Pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan target waktu yang direncanakan

3 Pemilihan PBJ Fraud/Kecurangan HPS/OE dimark up akibat Bill of Quantity (BoQ) Bill of Quantity (BoQ) tidak sesuai dengan lapangan / kebutuhan Memicu permasalahan hukum dalam pelaksanaan pekerjaan
tidak sesuai dengan lapangan / kebutuhan

4 Pemilihan PBJ Fraud/Kecurangan HPS/OE dimark up akibat HPS tidak disusun secara HPS tidak disusun secara professional (Tanpa survey, HSD, AHSP, Metode Pelaksanaan, Spesifikasi Tek Memicu permasalahan hukum dalam pelaksanaan pekerjaan
professional (Tanpa survey, HSD, AHSP, Metode
Pelaksanaan, Spesifikasi Teknis)

5 Pemilihan PBJ Kinerja Proses penyusunan OE dan persetujuan MYC relatif Prosedur pengurusan (SOP) di internal kurang sederhana / efisien Menghambat pelaksanaan pekerjaan
lama
6 Pemilihan PBJ Kinerja Dokumen PBJ tidak memenuhi persyaratan Dokumen lelang tidak lengkap dan atau kriteria evaluasi kurang valid Menghambat pelaksanaan pekerjaan

7 Pemilihan PBJ Fraud/Kecurangan Dokumen PBJ / Spesifikasi / KAK diarahkan kepada Dokumen PBJ / Spesifikasi / KAK disesuaikan dengan kondisi penyedia tertentu Memicu permasalahan hukum dalam pelaksanaan pekerjaan
penyedia tertentu

8 Pemilihan PBJ Kinerja Proses PBJ rentan sanggahan Proses PBJ tidak dilakukan secara professional (Dokumen, Proses Pemilihan, Tim Pokja) Menghambat pelaksanaan pekerjaan

9 Pemilihan PBJ Layanan Gangguan server saat pelaksanaan PBJ Keterbatasan kualitas server pusat yang masih sering mengalami kerusakan/gangguan Menghambat pelaksanaan pekerjaan

E. C (KONSTRUKSI)
1 Construction Kinerja Penyelesaian pelaksanaan konstruksi terlambat - Proses pengadaan lahan bersamaan dengan pelaksanaan kostruksi belum selesai 100% Kualitas pencapaian kinerja organisasi menurun dan menghambat
- Metode dan jadwal pelaksanaan tidak mantap ketercapaian pelayanan publik yang handal
- MC.0 terlambat atau penyelesaian MC.0 tertunda
- Sering terjadi perubahan desain untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan dan atau desain
tidak mantap
- Kualitas dan kuantitas SDM Satker, PPK & Konsultan supervisi tidak memadai dan kinerja rendah
-Kinerja kontraktor tidak memadai & pengendalian Satker dan PPK tidak optimal
- Terhambat perizinan K/L lain
- Bencana Alam
- Kondisi cuaca dan lingkungan
- Permasalahan sosial dan budaya
2 Construction Keuangan Pembayaran melebihi progres fisik / fiktif / tidak - Pihak terkait tidak mentaati peraturan yang berlaku dan berorientasi pada progres keuangan Kualitas pekerjaan menurun dan berpotensi menjadi sumber temuan BPK
prosedural - Perbedaan/Gap progress fisik dan keuangan yang jauh

3 Construction Kinerja Kualitas pekerjaan rendah (tidak sesuai dengan - Perbedaan antara dokumen kontrak, metode pelaksanaan dan fakta lapangan Kualitas pencapaian kinerja organisasi menurun dan menghambat
4 Construction Keuangan Penambahan biaya kontrak akibat penambahan - Desain tidak mantap, Perubahan lokasi kerja akibat masalah pembebasan lahan/ sosial Menghambat pelaksanaan pekerjaan
5 Construction Kinerja Metode pelaksanaan konstruksi tidak sesuai - Penyusunan dokumen kontrak kurang teliti Memicu permasalahan hukum dalam pelaksanaan pekerjaan
6 Construction Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja dalam pelaksanaan konstruksi - Perlengkapan keselamatan kerja yang kadang tidak tersedia atau tidak layak pakai Menghambat pelaksanaan pekerjaan
7 Construction Kinerja Administrasi dalam pelaksanaan proyek tidak sesuai - Kompetensi pemahaman NSPK pelaksanaan kontruksi Satker dan PPK rendah Berpengaruh terhadap Kualitas laporan keuangan akan rendah dan
F. OM (FASE PEMANFAATAN)

1 Operasi dan Pemeliharaan Kinerja AKNOP yang sudah disusun berbeda dengan kondisi kejadian bencana seperti banjir, gempa, longsor, dll berkurangnya umur layanan prasarana SDA
2 Operasi dan Pemeliharaan Kecelakaan Kerja Terjadinya kecelakaan kerja pada saat pelaksanaan
Kurang efektifnya pengawasan Keselamatan Kerja cidera sampai dengan kematian bagi petugas lapangan
3 Operasi dan Pemeliharaan Kinerja Terhambatnya pelaksanaan kegiatan ISA kerjasama Belum tersedianya juklak untuk beberapa paket kegiatan Tidak tercapainya target output outcome pekerjaan/kegiatan
4 Operasi dan Pemanfaatan Kinerja Terkendalanya Pendampingan pada Kegiatan Kualifikasi SDM Pelaksana (Konsultan/TPM Tingkat BBWS) kegiatan yang belum sesuai bidangnya Terkendalanya pendampingan kegiatan Pelaksanaan Fisik jika SDM yang
5 Operasi dan Pemeliharaan Kinerja Keterlambatan penyelesaian paket konsultansi Perubahan waktu pelaksanaan lelang yang menyebabkan mundurnya penandatanganan kontrak Penyelesaian paket konsultansi AKNOP
6 Operasi dan Pemeliharaan Kinerja Prasarana yang terbangun tidak bekerja secara Kinerja pengawasan PPK dan Konsultan Supervisi rendah saat pelaksanaan konstruksi Program yang dijalankan tidak akan menciptakan kemanfaatan umum
7 Operasi dan Pemeliharaan Keuangan Kerusakan infrastruktur SDA - Kerusakan akibat ancaman bencana (curah hujan tinggi, banjir, tsunami, gempa bumi, sea level rise, Program yang dijalankan tidak akan menciptakan kemanfaatan umum dan
abrasi pantai, dll) menimbulkan kebutuhan biaya tambahan (APBN)
- Kerusakan akibat ketidaksesuaian perencanaan dan pelaksanaan
- Kerusakan akibat kualitas yang kurang sesuai
- Kurangnya kepedulian dan kesadaran masyarakat setempat dalam menjaga kebersihan sekitar
bangunan setelah pelaksanaan pembangunan
8 Operasi dan Pemeliharaan Kinerja Tumpang tindih kepemilikan infrastruktur SDA Perbedaan kepemilikan antara lahan yang digunakan dan infrastruktur yang dibangun (Lahan Status kepemilikkan aset menjadi tidak jelas setelah dibangun
9 Operasi dan Pemeliharaan Kinerja Kurangnya tindakan Operasional dan Pemeliharaan Refocusing Anggaran OP Kondisi Infrastruktur menurun

10 Operasi dan Pemeliharaan Kinerja Ketidakjelasan pertanggungjawaban aset, hukum, - Pendataan dan pencatatan aset belum optimal Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Infrastruktur menjadi terlambat

Anda mungkin juga menyukai