Anda di halaman 1dari 7

MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA

AKADEMI ANGKATAN UDARA

OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI AKADEMI ANGKATAN UDARA


GUNA PENINGKATAN KUALITAS HASIL DIDIK PADA 5 TAHUN MENDATANG

PENDAHULUAN

1. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) merupakan salah satu institusi
nasional yang melaksanakan tugas TNI matra udara dibidang pertahanan, menegakkan
hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yuridiksi nasional dan hukum internasional
yang telah diratifikasi, melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan
kekuatan matra udara, serta melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara. Salah
satu pondasi dari profesionalisme militer adalah terbentuknya organisasi yang diawaki oleh
sumber daya manusia (SDM) yang unggul, profesional dan berkarakter. Salah satu lembaga
pendidikan militer TNI AU pencetak perwira yang merupakan bagian dari SDM utama TNI
Angkatan Udara adalah Akademi Angkatan Udara (AAU).

2. Akademi Angkatan Udara (AAU) adalah Badan Pelaksana Pusat Markas Besar
Angkatan Udara yang bertugas menyelenggarakan pendidikan pertama Perwira Sukarela
TNI Angkatan Udara. Penyelenggaraan pendidikan AAU diarahkan untuk menghasilkan
Perwira TNI AU yang mempunyai ciri Prajurit Pejuang Sapta Marga profesional dengan
kemampuan akademis potensial dasar matra udara, serta memiliki kesegaran jasmani untuk
mendukung tugas TNI AU selaku kekuatan pertahanan khususnya matra udara. Selain
sebagai institusi pendidikan militer pencetak perwira, AAU juga menyandang status sebagai
lembaga pendidikan tinggi dalam sistem pendidikan nasional (Sisdiknas), dimana lulusan
AAU memiliki jenjang Sarjana Terapan (D-IV) dengan gelar Sarjana Terapan Pertahanan
(S.Tr.Han). Kedua status AAU tersebut memiliki konsekuensi bahwa penyelenggaraan
pendidikan AAU selain harus mampu memenuhi kebutuhan internal (organisasi TNI AU)
sekaligus mengakomodasi berbagai ketentuan dan aturan yang berlaku dalam Sisdiknas.
Namun demikian, penyelenggaraan pendidikan di AAU pada saat ini dianggap masih belum
optimal dengan masih belum dapat terpenuhinya kebutuhan personel dosen/instruktur dan
pengasuh baik secara kualitas maupun kuantitas, masih terdapat kondisi sarana dan
prasarana yang kurang memadai serta masih ditemukan ketersediaan serta penggunaan
perangkat lunak pendukung kegiatan pendidikan yang belum optimal. Berbagai
permasalahan tersebut harus diatasi karena dapat membawa konsekuensi terhadap kualitas
hasil didik AAU yang belum dapat tercapai secara optimal.

3. Sebagai tindak lanjut dari permasalahan tersebut, maka diperlukan beberapa upaya
untuk meningkatkan penyelenggaraan pendidikan di AAU guna mendukung peningkatan
kualitas hasil didik sesuai dengan kebutuhan TNI AU serta mendukung pencapaian visi dan
misi AAU. Beberapa upaya dalam bidang personel antara lain adalah pemenuhan DSP,
pengajuan personel Dosen/Instruktur bergelar magister dan doktor yang linier, mengusulkan
dilaksanakan kembali program suspa pengasuh bagi para pengasuh taruna serta kursus
pekerti dan AA bagi dosen/instruktur, serta pemberdayaan kegiatan penelitian dan
pengabdian masyarakat bagi Dosen/Instruktur. Sedangkan upaya yang perlu dilakukan
dalam kaitannya dengan sarana dan prasarana adalah pengajuan pengadaan peralatan dan
perlengkapan praktik/praktikum yang sudah lama/rusak serta sosialisasi dan pelatihan
penggunaan perlengkapan dan peralatan baru bagi dosen/instruktur dan pembantu instruktur
praktik/praktikum.Selanjutnya, upaya untuk mengoptimalkan perangkat lunak di AAU dengan
cara revisi aturan/pedoman/ketentuan yang sudah tidak relevan dengan perkembangan AAU,
pengadaan perangkat lunak berupa software yang aplikatif untuk kegiatan praktek taruna
serta sosialisasi sistem dan perangkat lunak yang baru di AAU seperti Sistem Informasi
Akademik (Siakad) AAU, Character Development Center (CDC), dan E-Library.

4. Maksud dan Tujuan. Maksud dari penulisan naskah ini adalah untuk memberikan
gambaran kepada pimpinan tentang optimalisasi penyelenggaraan pendidikan di AAU guna
peningkatan kualitas hasil didik pada lima tahun mendatang, dengan tujuan agar dapat
menjadi bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

5. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup penulisan naskah ini terbatas pada
optimalisasi penyelenggaraan pendidikan di AAU yang disusun dengan tata urut sebagai
berikut:

a. Pendahuluan.

b. Dasar Pemikiran.
c. Kondisi Pelaksanaan Penyelenggaraan Pendidikan di AAU Saat ini.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi.

e. Kondisi Pelaksanaan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pendidikan di AAU yang


Diharapkan.

f. Upaya-upaya yang Dilaksanakan.

g. Kesimpulan dan Saran.

h. Penutup.

6. Pengertian-pengertian. Untuk memperoleh persamaan persepsi dan pemahaman


dalam naskah ini, maka perlu disampaikan beberapa pengertian sebagai berikut:

a. Dosen. Dosen adalah pendidik profesional yang diangkat berdasarkan


Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara dan diberikan tugas mengajar Taruna AAU
berdasarkan Keputusan Gubernur AAU dalam bidang akademis guna
mentransformasikan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mengembangkannya melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.

b. Kalender Pendidikan (Kaldik). Kalender Pendidikan disusun setiap tahun


pendidikan dengan memperhatikan Kalender Kegiatan Integratif Akademi
Angkatan Tahun Pendidikan AAU dimulai bulan Juli dan berakhir bulan Juni
pada tahun berikutnya. Dalam satu tahun pendidikan dibagi dalam dua
semester yaitu semester ganjil dan genap.

c. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Kerangka Kualifikasi Nasional


Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor.

d. Kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi.
e. Optimalisasi. Optimalisasi adalah seperangkat kegiatan berupa penerapan
fungsi manajemen guna mencapai efektifitas organisasi secara efesien dalam rangka
mencapai tujuan secara maksimal.

f. Satuan Kredit Semester (SKS). SKS adalah takaran penghargaan terhadap


pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal
per minggu.

g. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). SN Dikti adalah satuan


standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional
Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

h. Taruna AAU. Taruna AAU adalah warga negara Republik Indonesia pria dan
wanita yang telah memenuhi syarat dan dinyatakan lulus dalam seleksi secara resmi
dan mengikuti pendidikan di AAU. Dalam Persustar ini Taruna AAU selanjutnya disebut
Taruna.

i. Tenaga Kependidikan. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang


mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan Pendidikan Tinggi.

DASAR PEMIKIRAN

7. Dasar pemikiran yang dipergunakan dalam pembahasan naskah ini adalah sebagai
berikut :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi. Untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi
globalisasi di segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual,
ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis,
berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.

b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang


Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Ini merupakan kerangka penjenjangan
kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

c. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3


Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Standar Nasional
Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan,
ditambah dengan Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat.

d. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5


Tahun 2020 Tentang Akreditasi Program Studi Dan Perguruan Tinggi. Akreditasi
adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan
Tinggi.

e. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik


Indonesia Nomor 26 Tahun 2016 Tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau.
Rekognisi Pembelajaran Lampau adalah pengakuan atas Capaian Pembelajaran
seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal atau nonformal atau informal,
dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal.

f. Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor 8 Tahun 2018 tentang


Statuta Akademi Angkatan Udara. Perkasau tentang statuta Akademi
Angkatan Udara merupakan bentuk pengakuan TNI Angkatan Udara kepada
AAU sebagai pendidikan militer pencetak perwira TNI AU sekaligus sebagai
pendidikan tinggi dibawah Sisdiknas.

g. Keputusan Kasau nomor Kep Kasau Nomor Kep/545/V/2019 tanggal 22 Mei


2019 tentang Doktrin TNI AU Swa Bhuana Paksa. Pembinaan kemampuan TNI
Angkatan Udara ditujukan untuk mencapai tingkat kemampuan yang profesional agar
dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI AU. Pembinaan kemampuan pada doktrin
Swa Bhuana Paksa merupakan pedoman bagi Departemen Aeronautika dalam rangka
optimalisasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di Departemen Aeronautika guna
menuju the word class airforce academy tahun 2024.

h. Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Nomor Kep/740/VII/2018 tanggal


24 Juli 2018 tentang Kurikulum Pendidikan Akademi Angkatan Udara Tahun 2018.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi.

KONDISI PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI AAU SAAT INI

8. Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan di AAU masih dihadapkan pada


berbagai permasalahan sehingga mengakibatkan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan
tersebut dinilai belum optimal dalam mencapai kualitas hasil didik yang diharapkan sesuai
dengan Visi dan Misi AAU. Beberapa kondisi permasalahan tersebut antara lain adalah
sebagai berikut:

a. Personel. Beberapa permasalahan dalam bidang personel antara lain


adalah:

1) Belum dapat terpenuhinya kebutuhan personel di AAU sesuai dengan


DSP dalam organisasi dan tugas AAU. Pada saat ini di AAU masih terdapat
kekurangan pemenuhan personel sesuai DSP AAU dimana baru tercapai
kurang lebih 70 persen. Hal tersebut dikarenakan banyaknya validasi dan
pengembangan organisasi di tubuh TNI AU dan TNI sehingga hampir di semua
satuan masih mengalami kekurangan jumlah personel yang mengawaki.

2) Belum terpenuhinya kebutuhan Dosen/Instruktur dengan jenjang


pendidikan magister (S-2) dan doktor (S-3) linier. Untuk mendukung
akreditasi AAU sebagai perguruan tinggi di bawah Sisdiknas maka pemenuhan
dosen harus memenuhi ketentuan dari Kemendikbudristek untuk mendukung
pencapaian akreditasi unggul. Ketentuan tersebut mensyaratkan untuk dosen
tetap prodi yang ber-NIDN (memiliki Nomor Induk Dosen Nasional) harus
minimal bergelar magister (S-2) linier serta lebih dari 50 persen bergelar doktor
(S-3) linier. Saat ini di AAU terutama pada pemenuhan dosen S-3 masih sangat
minim untuk mendukung pencapaian akreditasi unggul.

3) Belum ada keberlanjutan program kursus Pekerti dan AA bagi


Dosen/Instruktur serta Suspa Pengasuh bagi para pengasuh taruna AAU.
Program kursus Pekerti dan AA bagi Dosen/Instruktur serta Suspa Pengasuh
bagi para pengasuh sangat dibutuhkan untuk membekali personel baru dalam
menjalankan tugasnya sebagai Dosen/Instruktur maupun pengasuh.

4) Kurangnya pemberdayaan kegiatan penelitian dan pengabdian


masyarakat oleh Dosen/Instruktur di AAU.

b. Sarana dan Prasarana. Beberapa permasalahan dalam bidang personel


antara lain adalah:

1)

c. Perangkat Lunak.

Anda mungkin juga menyukai