Published By:
Program Study Teknik Industri
Universitas Hasyim Asy’ari
Tebuireng Jombang.
Email:
invantri.unhasy@gmail.com
Phone :
(0321) 861719
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
Abstrak
Kata Kunci: Metode PDCA, Water Treatment Plant, Analisa Akar Masalah
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
sistem, proses atau individu melaksanakan 4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat
suatu proses yang terencana, dievaluasi, menjadi serendah mungkin.
kemudian mendapatkan umpan balik, Penelitian ini dimulai dengan
melakukan perbaikan dan kembali pada mengumpulkan data yang berasal dari dua
perencanaan yang secara siklus berlangsung sumber. Yang pertama melalui wawancara
terus menerus melakukan perbaikan 3. dengan operator bagian WTP, dan yang kedua
Oleh sebab itu, diharapkan dengan melalui data tersimpan yang ada di kantor Office
adanya penelitian ini dapat memberikan Boiler. Data yang dikumpulkan berasal dari
gambaran saran perbaikan yang bermanfaat periode Januari-Februari 2021. Data-data
bagi manajemen perusahaan, serta dapat tersebut bersifat kualitatif dan juga kuantitatif.
menjadi solusi masalah dalam hal pengendalian Langkah selanjutnya adalah mengolah
kualitas pada bagian WTP dengan data yang sudah didapat menggunakan tool-tool
menggunakan metode PDCA dan 5 Why yang sudah ditentukan yaitu:
Analysis. Berdasarkan uraian diatas maka 1. PDCA
penelitian ini diberikan judul “Penerapan Adalah metode yang dikenal sebagai sistem
Metode PDCA dan 5 Why Analysis pada WTP perbaikan kualitas secara berkelanjutan.
Section di PT. Kebun Tebu Mas”. Langkah pertama ialah fase Plan, pada fase
ini mula-mula peneliti harus menganalisa
METODE data yang ada guna menemukan akar
Pada dasarnya penelitian ini bertujuan permasalahan, selain itu juga pada tahap ini
untuk mengetahui seberapa baik sistem kerja peneliti harus menentukan target perbaikan
yang sudah ada, hal ini berguna untuk yang ingin dicapai. Fase selanjutnya adalah
melakukan pengendalian kualitas agar tercipta Do, pada fase ini implementasi dari
standar kerja yang lebih efektif dan efisien. perbaikan yang telah direncanakan
Pengendalian menurut Carter dan Usry (2004:6) dijalankan. Fase berikutnya adalah Check,
adalah upaya yang sistematik dari sesuatu pada fase ini hal-hal seperti data yang telah
program untuk mendapatkan goal yang didokumentasikan pada fase sebelumnya di
diinginkan. Pengendalian adalah satu faktor evaluasi. Kemudian fase terakhir adalah
kegunaan pengaturan yang pas, karena dengan Action, adalah fase penetapan standar
tidak adanya pengaturan maka seluruh kebijakan setelah mendapat kesimpulan
keputusan yang telah diatur oleh suatu dari hasil upaya perbaikan yang telah
perusahaan yang juga adalah suatu rencana dilakukan sebelumnya.
menjadi tak berguna 4. Menurut Sofyan Assauri 2. 5 Why Analysis
(2004) dalam 5, tujuan pengendalian kualitas Adalah metode yang digunakan untuk
adalah sebagai berikut: menganalisa data yang bersifat kualitatif
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai guna menemukan akar permasalahan. 5 why
standar kualitas yang ditetapkan. analysis dilakukan dengan menanyakan
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat pertanyaan “mengapa” sebanyak lima kali
menjadi sekecil mungkin. akan membantu melihat akar penyebab
3. Mengusahakan agar biaya desain produk masalah, karena hasil jawaban dari
dan proses dengan menggunakan kualitas pertanyaan satu dapat mengarah pada
produksi tertentu dapat menjadi sekecil pertanyaan yang berikutnya hingga tidak
mungkin.
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
dapat dilanjutkan kembali (NHS Institute dengan mengecek kondisi pompa-pompa dan
for Innovation and Improvement, 2010) 3. jalur perpipaan, serta memastikan kelancaran
Selain kedua metode pengolahan data proses Pre Treatment, Reverse Osmosis juga Mix
yang ada di atas peneliti juga menggunakan Bed Polisher.
beberapa tools pada metode Seven Tools untuk Namun pada kenyataannya selama ini
membantu proses analisa data. Diantara tools bagian WTP beberapa kali mengalami
tersebut adalah Diagram Pareto dan Control permasalahan yang cukup mengganggu
Chart. Keduanya digunakan sebagai bentuk kelancaran operasional harian mereka,
pengolahan data-data kuantitatif. permasalahan tersebut diantaranya adalah:
Untuk menjaga agar penelitian tetap 1) Terlalu sering mengganti Cartridge Filter
berfokus pada tujuan, berikut peneliti 2) Cartridge Filter berlumut
menetapkan tahapan dan alur penelititan yang 3) Level Raw Water Tank kurang
dapay dilihat padah Gambar 1 di bawah ini. 4) Operator terlambat masuk kerja
Pengolahan Data
Perencanaan (Plan)
Untuk memudahkan dalam langkah-
langkah perbaikan, yang pertama harus
dilakukan adalah identifikasi dan klasifikasi
tingkat permasalahan berdasarkan frekuensi
kejadian menggunakan Diagram Pareto.
Tabel 2. Data Presentase Permasalahan
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
Dapat dilihat pada Tabel 2, Dapat dilihat dari Tabel 4 di atas bahwa
permasalahan dengan presentase paling besar ditentukan nilai UCL (Upper Control Limit)
yaitu Cleaning Cartridge Filter berlumut yaitu sebesar 75,76 , sedangkan nilai LCL (Lower
sebesar 69%, sedangkan permasalahan dengan Control Limit) sebesar 0. Dapat dilihat juga
presentase terkecil yaitu operator terlamabat bahwa terdapat satu buah permasalahan
masuk kerja yaitu sebesar 1%. dengan nilai melebihi batas ambang atas atau
Tabel 3. Diagram Pareto UCL yaitu permasalahan Cleaning Cartridge
Filter Berlumut.
Analisis 5 Why
Dari analisa menggunakan Diagram
Pareto didapatkan dua permasalahan dengan
Gambar 2. Grafik Pareto prosentase terbanyak yaitu Cleaning Cartridge
Filter Berlumut sebesar 69% dan Ganti Cartridge
Tabel 4. UCL dan LCL Filter sebanyak 28%, sedangkan permasalahan
Level Raw Water Tank kurang dan Operator
terlambat Masuk Kerja hanya memiliki
prosentase sebesar 2% dan 1%. Untuk
mengetahui akar dari permasalahan utama
yaitu frekuensi penggantian Cartridge Filter
yang tinggi dan juga Cartridge Filter yang
mudah berlumut, maka digunakan metode
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
analisa deskriptif kualitatif yakni memakai Tabel 7. Analisis Permasalahan 3
metode 5 Why Analysis.
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
Berdasarkan tabel usulan perbaikan
5W1H diatas, didapatkan beberapa solusi
diantaranya sebagai berikut:
1) Untuk permasalahan Cartridge Filter
berlumut dengan akar permasalahan
karena faktor Mesin/alat yaitu
terjadinya penggumpalan pada tangki
Gambar 5. Unit Sand Carbon Filter dan Totaliser
kaporit, didapatkan solusi yaitu dengan
meter
menginstal Agitator/Pengaduk (sudah)
dan mengganti chemical Kaporit yang
sebelumnya berbentuk bubuk menjadi
bentuk cair (belum). Lebih jelas lihat
Gambar 4.
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
didapatkan solusi yaitu diberikan Masuk Kerja, keduanya mengalami penurunan
teguran maupun konseling oleh sebesar 100%.
Supervisor Boiler.
Tabel 11. Data UCL dan LCL
Evaluasi Aktifitas Perbaikan (Check)
Data evaluasi perbaikan adalah data
jumlah permasalahan yang terjadi pada bulan
berikutnya yaitu bulan Februari 2021, dimana
frekuensi permasalahan mengalami penurunan
yang signifikan, yang artinya aktifitas
perbaikan mengalami keberhasilan.
Tabel 9. Data Permasalahan WTP
Dapat dilihat pada Tabel 9, terjadi Gambar 8. Grafik UCL dan LCL
penurunan frekuensi terjadinya permasalahan Dapat dilihat dari Gambar 8 di atas garis
dalam rentang waktu satu bulan. Dan juga berwarna biru tua menunjukkan batas ambang
dapat dilihat pada Tabel 10, presentase bawah atau LCL, sedangkan garis berwarna
terjadinya permasalahan Cleaning cartridge kuning menunjukkan ambang batas atas atau
Filter berlumut dibanding bulan sebelumnya UCL. Dan dapat dilihat juga bahwa
turun menjadi 14%, mengalami penurunan permasalahan Cleaning Cartridge Filter Belumut
sebesar 85,87%. Sedangkan untuk sudah mengalami penurunan frekuensi
permasalahan Ganti Cartridge Filter turun kejadian, namun masih berada diatas ambang
menjadi 16%, mengalami penurunan sebesar batas yang ditunjukkan oleh titik nomor 1 pada
83,78%. Dan untuk permasalahan Level Raw garis berwarna biru muda.
Water Tank kurang dan Operator Terlambat
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
Standarisasi (Action) 3. Pengendalian kualitas dengan alat bantu
Ditetapkan standarisasi terhadap proses Metode PDCA dan 5 Why Analysis di PT.
perbaikan yang dilakukan sehingga kualitas Kebun Tebu Mas cukup efektif karena
dapat ditingkatkan secara teratur. Berikut membuahkan hasil, namun masih perlu
adalah perbaikan yang ditetapkan menjadi adanya perbaikan yang berkelanjutan.
standar:
1. Pengecekkan tangka chemical dan selang Saran
Inject Chemical Kaporit maupun Chemical Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
lainnya secara berkala (1 jam sekali) disarankan beberapa hal sebagai berikut:
tambahkan ke dalam SOP. 1. Dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
2. Pengecekkan Totalizer meter Unit Sand & hubungan antara permasalahan utama yang
Carbon Filter secara berkala (2 jam sekali), ada dengan kualitas air yang menjadi bahan
tidak hanya di akhir Shift. baku. Hal tersebut mengingat proses
3. Kalibrasi alat seperti Press Gauge, Level pengolahan air yang ada di bagian WTP
Sensor dan Pompa Dozing Inject Chemical sebagian besar hanya mengandalkan proses
secara berkala. Filtrasi saja.
2. Dilakukan pengelolaan data perusahaan
PENUTUP yang lebih terstruktur sehingga mudah
Simpulan diakses untuk kepentingan kedepannya.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
pembahasan, maka dapat ditarik beberapa DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan sebagai berikut : Pratiwi AI, Wibowo YA. PENGENDALIAN
1. Jenis permasalahan yang sering terjadi dari KUALITAS UNTUK MEMINIMASI
hasil analisis menggunakan Diagram REJECT START DI MESIN
Pareto, diketahui urutannya adalah sebagai EXTRUDER MENGGUNAKAN
berikut: METODE PDCA DI PT WAHANA
DUTA JAYA RUCIKA. Ind Xplore.
a) Cleaning Cartridge Filter berlumut (69%)
2018;3(1).
b) Ganti Cartridge Filter (28%) doi:10.36805/teknikindustri.v3i1.367
c) Level Tangki RWT kurang (2%) Adyatama A, Handayani NU. PERBAIKAN
d) Operator terlambat masuk kerja (1%) KUALITAS MENGGUNAKAN
2. Faktor-faktor penyebab terjadinya PRINSIP KAIZEN DAN 5 WHY
permasalahan dari hasil analisis dengan ANALYSIS: STUDI KASUS PADA
menggunakan Metode 5 Why Analysis dan PAINTING SHOP KARAWANG
PLANT 1, PT TOYOTA MOTOR
Diagram 5W1H adalah dikarenakan:
MANUFACTURING INDONESIA.
a) Metode (Standar kerja belum maksimal J@ti Undip J Tek Ind. 2018;13(3).
dan metode pengendalian kualitas doi:10.14710/jati.13.3.169-176
masih kurang) Yunan A, Raya D, Rosihan RI. Analisis Upaya
b) Lingkungan (Lingkungan kerja masih Menurunkan Cacat Produk Crank
belum berdasarkan prinsip-prinsip Case LH pada Proses Die Casting
ergonomi) dengan Metode PDCA dan FMEA di
PT. Suzuki Indo Mobil/Motor. J Ind
c) Man (Perlu adanya Training secara
Eng Syst. 2020;1(1).
berkala) doi:10.31599/jies.v1i1.160
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri
Fatmawati R. PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN BIAYA
PRODUKSI SEBAGAI SUATU
USAHA UNTUK
MENINGKATKAN EFISIENSI
BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT.
Pabrik Gula Krebet, Malang). J Adm
Bisnis S1 Univ Brawijaya.
2014;16(1):84987.
Nastiti H. ANALISIS PENGENDALIAN
KUALITAS PRODUK DENGAN
METODE STATISTICAL
QUALITY CONTROL ( Studi
Kasus : pada PT “ X ” Depok ).
2014;4(1):414-423.
http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/invantri