Diah Sarithi
IAIN BENGKULU
(diahsarithii30@gmail.com)
Hal inilah yang menjadi alasan saya untuk membuat artikel ini,
sekaligus saya ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa ilmu
tasawuf ini ada dan wajib hukumnya bagi umat muslim untuk mempelajari
dan mengamalkan demi menjaga keseimbangan antara syari’at dan tasawuf
untuk mencapai tujuan islam yang hakiki. Dalam hal ini Imam Ali Addaqqaq
mengambil kesimpulan sebagaimana yang tertulis di dalam kitab Risalah al-
Qusyairiah:
ٌْث أَنَّ َها َو َجبَتْ بِأ َ ْم ِر ِه َوا ْل َح ِق ْيقَةُ أَ ْيضًاش َِر ْيعَة ُ َوا ْعلَ ْم أَ َّن الش َِّر ْيعَةَ َح ِق ْيقَةٌ ِم ْن َحي
.س ْب َحانَهُ أَ ْيضًا َو َجبَتْ ِبأ َ ْم ِر ِه
ُ ف ِب ِه َ ْث أَ َّن ا ْل َمعَ ِار
ُ ِم ْن َحي
diolah Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan nasional Edisi III, Cet. 4, (Jakarta : Balai Pustaka,
2011), h.1216.
1
Menurut Abu Hamid Muhammad ibnu Muhammad ibnu Ahmad (Al-
Ghazali)2, perjalanan tasawuf itu pada hakikatnya adalah pembersihan diri
dan pembeningan hati terus-menerus hingga mampu menggapai musyadah
(pengetahuan puncak sufi yang didapat tidak lagi melalui logika atau indera,
namun ia didapat melalui mata hati yang disebut bashirah. Sedang
pengetahuan para sufi adalah pengetahuan ilham dari Allah).
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa Tasawuf adalah ajaran tentang
perjalanan dalam meningkatkan kerohanian, membersihkan diri, dan
membeningkan hati dengan cara memahami dan mengamalkan Syari’at
Islam, kemudian memahami dan menghayati hakikat yang terkandung di
dalamnya untuk bisa mengenal dan mendekatkan diri kepada Tuhan tujuan
untuk kembali kepadaNya.
Sebagai umat Islam, wajib hukumnya untuk mengamalkan ajaran
tasawuf dengan mengikuti tarekat. Berikut ini ada sumber hukum mengenai
wajibnya setiap umat Islam untuk mengamalkan ajaran tasawuf:
1. Tarekat Qadiriyah
2. Tarekat Naqsyabandiyah
3. Tarekat Syadziliyah
2
Laily Mansur, Ajaran dan teladan para sufi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996),
h. 163.
2
Berikut ini cara seseorang untuk belajar bertasawuf (saya mengambil
contoh dari tarekat Naqsyabandiyah) yaitu:
Menurut Syekh Muda Ahmad Arifin salah satu syarat suatu Tarekat
dianggap benar dan dapat diikuti yaitu Sebuah tarekat harus memiliki
silsilah. Silsilah tarekat adalah “nisbah”, hubungan guru terdahulu sambung-
menyambung antara satu sama lain sampai kepada Nabi. 3 Sebagai contoh,
saya mengambil silsilah dari Tarekat Naqsyabandiyah yang dapat dilihat di
bawah ini.
3
Ismail Nawawi, Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah, (Surabaya: Karya Agung,
2008), h. 15.
3
Pengamalan dalam bertasawuf melalui tarekat, biasanya mereka
melakukan majelis setiap malam minggu di desa Riak Siabun secara bergilir
di rumah mereka dengan mengundang mursyid sebagai guru tarekat dan
para pengikut tarekat. Majelis ini biasanya dilakukan mulai pukul 18.30 WIB.
(masuknya waktu shalat magrib) dan selesai sekitar 22.00 WIB. Adapun
rangkaian kegiatan dalam majelis ini adalah sebagai berikut:
4
Kurangnya pengamalan ilmu tasawuf, mengakibatkan
ketidakseimbangan antara ilmu syari’at dan ilmu tasawuf. Salah satu
penyebabnya adalah kurangnya sosialisasi oleh para pengikut tarekat
terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, hendaknya para pengikut tarekat bisa
melakukan sosialisasi yang baik terhadap masyarakat.
5
BLIBIOGRAFI
Mansur, Laily, 1996, Ajaran dan teladan para sufi, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.