Disusun Oleh :
NIM : 21319043
Nomor KKP :
2023
PERSETUJUAN
Disahkan Oleh:
Pembimbing
Lapangan CV. Ananda Pembimbing KKP
Pratama
Fakultas Teknik
Penguji :
Disahkan Oleh :
UNTUK BELAJAR
SAHABAT,
YANG MENCIPTAKAN KETULUSAN,
KEJUJURAN, KEBERANIAN, KEPERCAYAAN,
DAN KESETIAAN
TEMAN,
TANPA INSPIRASI, DORONGAN, DAN DUKUNGAN YANG TELAH
KALIAN BERIKAN KEPADA SAYA, SAYA MUNGKIN BUKAN APA-APA
SAAT INI.
ABSTRAKSI
vi
KATA PENGANTAR
2. Ayah dan Mamah tercinta yang selalu ikhlas dan penuh dengan
kesabaran membesarkan dan mendidik penulis selama ini. Ayah dan
Mamah semoga kasih selalu menyertaimu.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAKSI vi
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN
ix
DAFTAR TABEL
2.1 Pelelangan 8
2.6.3 Daktilitas 39
x
DAFTAR TABEL
3.2.1 Metode 69
xi
DAFTAR TABEL
BAB IV PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
5.1 Analisa Gaya geser dasar dan Gaya horizontal ekivalen statik…
114
BAB VI PEMBAHASAN
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
HAL
Gambar 3.20 Sambungan pembesian kolom, balok dan plat lantai. ...... 79
xvi
HAL
Tabel 2.1 Rekapitulasi Harga Pekerjaan Proyek Pembangunan
Medik...........................................................................................................22
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB V
TUGAS KHUSUS
2) Data Dimensi
Ketika membuat perencanaan dalam bentuk laporan tiap lantai harus di
tampilkan, semua tipe balok termasuk dimensinya, dimensi adalah lebar dan
tinggi balok tersebut, b = lebar, h = tinggi.
Untuk tulisan ini saya hanya menampilkan satu lantai. Berikut adalah tabel
balok tersebut. Tabel Balok Lantai Satu
Dimensi
Type Balok Satuan
B h
B1 300 700 mm
B2 300 650 mm
B3 250 650 mm
B4 250 600 mm
B5 250 550 mm
B6 250 500 mm
B7 200 450 mm
B8 200 400 mm
B9 200 350 mm
B10 150 300 mm
B-BR 120 200 mm
3) Data Pembebanan
Saat merencanakan struktur gedung terutama salah satu elemen dari struktur
gedung tersebut harus diperhitungkan pembebanan yang terjadi tiap lantai,
mulai dari lantai paling tinggi sampai lantai dasar.
Saudara juga harus mempunyai Pedoman Perencanaan Pembebanan
untuk Rumah dan Gedung untuk melihat beberapa intesitas beban mati dan
beban hidup untuk bangunan gedung.
Beban hidup
Beban hidup pada lantai atap = 100 kg/m2
Berat air hujan (2 cm) : (0,02 x 1000) kg/m2 = 20 kg/m2 +
Total = 130 kg/m2
Beban hidup terpusat pada kolom K4B1 = 7,33 m2 x 130 kg/m2 = 952,9 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K3B1 = 9,355 m2 x 130 kg/m2 = 1216,15 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K3B2 = 7,33 m2 x 130 kg/m2 = 952,9 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K2B1 = 2,27 m2 x 130 kg/m2 = 295,1 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K2B2 = 2,27 m2 x 130 kg/m2 = 295,1 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K2B3 = 9,355 m2 x 130 kg/m2 = 1216,15 kg
Beban Mati
Pada lantai atap
Berat pasangan kanopi = 150 kg/m2
Berat langit – langit dan penggantung: (11 + 7) kg/m2 = 27 kg/m2
Total = 177 kg/m2
Lantai Dua
Untuk lantai dua juga sama seperti lantai yang lainya, pembebanan yang ada
pada lantai dua dikalikan intesitas dan di totalkan.
Beban hidup
Beban hidup untuk restoran = 250 kg/m2
Beban Mati Tambahan Pada lantai
Berat penutup lantai = 24 kg/m2
Berat adukan spesi (2 cm) : (2 x 21) kg/m2 = 42 kg/m2
Berat langit – langit dan penggantung: (11 + 7) kg/m2 = 27 kg/m2
Total = 93 kg/m2
Pada balok
Berat kaca (3 mm) : (3 x 10) = 30 kg/m
Lantai Satu
Beban hidup
Beban hidup untuk restoran = 250 kg/m2
Pada balok
Berat kaca (3 mm) : (30 x 10) = 30 kg/m
Tabel dibawah menunjukan berat stuktur yang dianalisi, berat tiap lantai
dikalikan tinggi antar lantai (Wi) adlah berat dan (hi) tinggi antar lantai/tinggi
tiap elevasi, berat tiap lantai diperoleh dari sap2000 dengan cara di ungroup
karena pengerjaan menggunakan software tersebut lebih cepat.
Tabel perhitungan beban gempa ekivalen mengacu pada SNI – 1726 – 2002
2) Data Dimensi
Yang dimaksud data dimensi adalah dimensi balok yang digunakan tiap lantai,
penyajian laporanya dibuatkan tabel tiap lantai yang berisi tipe balok dan
dimensinya.
3) Data Pembebanan
Data pembebanan berupa beban yang terjadi pada bangunan gedung tersebut,
mulai dari lantai paling atas sampai lantai dasar, beban mati, beban hidup
dimasukan untuk dijumlahkan.
Dihitung untuk balok yang akan ditinjau, seperti balok terpanjang dan memiliki
dimensi paling besar/balok induk, untuk menentukan kebutuhan tulangan
adalah sebagai berikut:
Diketahui:
Penampang balok 200 x 400
Selimut beton (d’) = 50 mm
Momen (+) lapangan = 3012,758 kgm = 30127580 Nmm
Momen (-) tumpuan = 6025,515 kgm = 60255150 Nmm
fy = 390 Mpa
fc’ = 25 Mpa
BAB VI
PEMBAHASAN
berjalan dengan lancar. Akan tetapi ada hal-hal yang menjadi penghambat
yang timbul harus segera mungkin diatasi agar pelaksanaan proyek dapat
1. Permasalahan Cuaca.
sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, kondisi alam yang tidak dapat
memasang tenda/terpal.
berjalannya proyek.
proyek.
rencana.
127
atau metode yang ada pasti ada kesalahan. Terkadang ada hal-hal
pelaksanaan :
1. Pekerjaan Kolom
secara manual dengan cara membawa ready mix per ember menggunakan
cukup lambat.
128
2. Pekerjaan Balok
survei di daerah yang menyewakan alat tersebut dan hal yang harus
kontruksi yang baik pula. Dalam setiap proyek kontruksi pasti ada
maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak kontraktor mencari tambahan
agar keterlambatan pekerjaan dapat dikejar, tetapi semua itu harus atas
7.1 Kesimpulan
15 kali kunjungan proyek ), cukup banyak pengalaman yang didapat pada Proyek
Kesehatan Banten yang digarap oleh kontraktor CV. Ananda Pratama dengan
Gedung ini memiliki luas lahan proyek sebesar ± 1.728 m2 dan luas
129
132
b. Ruang kerja yang cukup sempit sehingga menyulitkan alat berat beroperasi.
kontruksi untuk dapat mengendalikan mutu, waktu dan biaya agar dapat
5. Pengawas selalu berada di lokasi proyek setiap harinya sehingga hal ini dapat
7.2 Saran-saran
(dua belas kali kunjungan proyek), cukup banyak pengalaman yang didapat pada
berikut :
hambatan mengenai data proyek. Selain itu pihak owner tidak banyak
data, jika tidak mendapatkan data sekalipun sebaiknya diberi jalan keluar yang
dengan maksimal.
133
3. Sebaiknya pihak pengawas dan pihak pelaksana lebih komunikatif dalam hal
pekerjaan agar tiap pekerjaan dapat terlaksana sesuai harapan dan rencana.
Husen, Abrar. 2011. Manajemen Konstruksi Edisi Kedua Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
http://e-journal.uajy.ac.id/3185/3/2TS10563.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/7063/4/BAB%20III.pdf
http://repository.untag-sby.ac.id/673/3/BAB%202.pdf
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/e99f9_Manajemen_Pengendalian_Pelaksanaan
_Proyek.pdf
https://www.pengadaan.web.id/2020/02/pondasi-bored-pile.
https://www.situstekniksipil.com/2017/11/definisi-pelelangan-atau-tender.html
Soewartojo, J., 1995, Korupsi, Pola Kegiatan dan penindakannya serta Peran
Pengawasan dalam Penganggulangan, Restu Agung, Jakarta.
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN 8