Disusun Oleh :
NIM : 21319043
Nomor KKP :
2023
PERSETUJUAN
Disahkan Oleh:
Fakultas Teknik
Penguji :
Disahkan Oleh :
UNTUK BELAJAR
SAHABAT,
YANG MENCIPTAKAN KETULUSAN, KEJUJURAN,
KEBERANIAN, KEPERCAYAAN, DAN KESETIAAN
TEMAN,
TANPA INSPIRASI, DORONGAN, DAN DUKUNGAN YANG TELAH
KALIAN BERIKAN KEPADA SAYA, SAYA MUNGKIN BUKAN APA-APA
SAAT INI.
ABSTRAKSI
2. Ayah dan Mamah tercinta yang selalu ikhlas dan penuh dengan
kesabaran membesarkan dan mendidik penulis selama ini. Ayah dan
Mamah semoga kasih selalu menyertaimu.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAKSI vi
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN
ix
BAB II PRA PELAKSANA
2.1 Pelelangan 8
2.6.3 Daktilitas 39
3.2.1 Metode 69
5.1 Analisa Gaya geser dasar dan Gaya horizontal ekivalen statik…114
BAB VI PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
HAL
Gambar 3.20 Sambungan pembesian kolom, balok dan plat lantai. ...... 79
xvi
DAFTAR TABEL
HAL
Tabel 2.1 Rekapitulasi Harga Pekerjaan Proyek Pembangunan
Laboratorium Med....................................................................................... 22
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
19
BAB I
PENDAHULUAN
teknik sipil dan melihat gambaran umum saja tanpa melihat aplikasinya di
lapangan.
memahami etos kerja yang baik. Hal ini tentunya membantu mahasiwa
untuk mendapatkan gambaran mengenai cara kerja yang baik dan disiplin,
studi akhir yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester VII Program
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Serang Raya, kegiatan ini
dilapangan.
4. Sebagai bekal mahasiswa untuk masuk dalam dunia kerja dan membuka
dunia konstruksi.
1. Pekerjaan Kolom
2. Pekerjaan Balok
pendukung yang saling berkaitan satu sama lain. Unsur – unsur yang
peran, fungsi, dan tanggung jawab yang jelas. Tujuan yang hendak dicapai
pada dasarnya adalah efisiensi yang optimum dari tenaga, waktu, dan
berikut :
PRA PELAKSANAAN
2.1 Pelelangan
dengan penawaran harga secara tertulis dan/ atau lisan yang semakin
terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan
yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi yang
8
9
syarat.
dan diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau
penyedia jasa konstruksi yang dilakukan oleh panitia lelang meliputi 3 (tiga)
a. Segi administrasi
dihentikan dan atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
surat setoran pajak, dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir penuh
alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos, dan khusus 11
b. Segi teknis
c. Segi harga
kuantitas dan harga satuan setiap jenis atau item pekerjaan, dan analisis
1. Pendekatan teknis.
2. Kemampuan manajemen.
3. Kemampuan finansial.
4. Pengalaman terdahulu.
6. Metode pelaksanaan.
sebagai berikut:
harga.
tercantum:
3. Pengumuman Lelang
publik seperti misalnya lewat surat kabar, majalah teknis profesi dan
dalam bahasa inggris dan juga melalui bantuan kedutaan asing yang ada.
Penjelasan Pekerjaan.
b. Izin usaha
c. Pengalaman-pengalaman
atau ukuran-ukuran gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam
(aanwijzing) dan ditanda tangani oleh dua wakil dari calon peserta
tuntas, maka dapat diadakan pertemuan yang kedua. Biasanya hal itu
satu sampul.
17
pada sampul ditulis Data Administrasi dan Teknis. Sampul Kedua berisi
perhitungan harga penawaran dan, dan pada sampul ditulis Data Harga
1) Tahap I
2) Tahap II
dengan:
b. Sistem dua sampul Panitia membuka kotak dan sampul penutup yang
mendetail.
c. Sistem dua tahap Panitia membuka kotak dan sampul I dan dibaca di
terendah.
pemenangnya.
telah selesai.
a. Efisien
oleh pihak terkait. (Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman
b. Efektif
biaya yang harus atau sudah dikeluarkan sesuai dengan sasaran yang ditelah
c. Terbuka
terbuka dan diketahui oleh semua masyarakat dan bagi pihakpihak yang
Barang/Jasa Pemerintah)..
e. Adil/Tidak Diskriminatif
pihak yang tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun. (Peraturan LKPP
Pemerintah).
f. Akuntabel
NO.1 TAHUN 2022) , analisa harga satuan pekerjaan adalah pedoman baku alat
harga satuan pekerjaan adalah harga satuan setiap pekerjaan dalam pekerjaan
konstruksi.
bangunan air, jalan, jembatan, galangan kapal, bandara, bangunan konstruksi baja,
Harga Satuan Pekerjaan akan berbeda antara daerah satu dengan daerah
yang lain, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan harga pasaran bahan dan
harga/upah tenaga kerja yang berlaku di setiap daerah. Jadi dalam menghitung dan
menyusun Anggaran Biaya suatu proyek, harus berpedoman pada harga satuan
bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan di lokasi pekerjaan yang akan dibuat.
NO URAIAN
TOTAL
REKAPITULASI
Dalam suatu proyek pasti memerlukan sistem koordinasi yang efektif dan
pelaksanaan suatu proyek. Struktur suatu organisasi juga merupakan bagian dari
manajemen atau pengelolaan suatu proyek, dimana manajemen itu sendiri adalah
POLITEKNIK
KESEHATAN
BANTEN
Laboratorium Medik Tahap 1 ini adalah CV. Ananda Pratama dan CV Nura
Karya Konsultan.
Menurut Dimyati dan Nurjaman (2014). “ Pemilik proyek disebut juga sebagai
pemberi tugas, owner atau bowheer adalah suatu badan usaha atau perorangan, baik
Dalam hal ini mengangkat kontraktor pelaksana, pengawas proyek yang telah
kontraktor.
2. Konsultan Perencana
yang ditunjuk oleh pemberi tugas atau klien untuk melaksanakan pekerjaan
proyek /klien.
kegagalan konstruksi.
3. Kontraktor Pelaksana
baik pemerintah maupun swasta yan telah ditetapkan dari pemilik proyek
pelaksana ini bekerja dengan mengacu pada gambar kerja (bestek), rencan
kerja, dan syarat-syarat (RKS) yang telah disusun sebelumnya” Kegiatan dari
1. Melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam kontrak kerja, baik dari
27
sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar yang telah ditentukan dengan
memperhatikan :
Biaya pelaksanaan.
Waktu pelaksanaan.
Kulaitas pekerjaan.
Kuantitas pekerjaan.
Keamanan kerja.
direksi.
pelaksanaan pekerjaan.
dari pemberi tugas dengan kesepakatan yang tercantum dari kontrak kerja.
untuk bekerja dengan maksimal dan tidak terjadi overlapping tanggung jawab, untuk
yang ditunjuk oleh kontraktor pelaksana yang berupa perseorangan maupun badan
hukum.
4. Konsultan Pengawas
organsasi atau perorangan yang bersifat multidisiplin yang bekerja untuk dan
atas nama pemilik proyek (owner). Pengawas harus mampu bekerja sama
telah dikerjakan.
pekerjaan selanjutnya.
butuhkan.
7. Surveyor
dan pencegahannya.
1. Project manager
Yosi Ananda, ST. Project manager mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagaiberikut:
dokumen kontrak.
pengendaliannya.
bawahannya.
mandor.
33
biaya proyek.
pelaporannya.
yang dipimpinnya.
proyek.
34
2. Site Manager
berikut:
3. Surveyor
4. Drafter
menjadi suatu bentuk fisik berupa gambar yang digambar dengan software
(shopdrawing).
drawing).
5. Technical
pengadaan material.
subkontraktor terkait.
6. Chief Worker
pekerjaan agar dilaksankan dalam kondisi yang aman dan sesuai standar
7. Mechanic
8. Struktur Supervisor
9. Arsitektur Supervisor
10. Logistik
baik beban vertikal (beban mati dan beban hidup) maupun beban horisontal
(beban gempa dan beban angin), tanpa mengalami perubahan bentuk yang
berarti.
tahapan, mulai dari perencanaan pekerjaan struktur atas, yaitu dari atap, balok,
beban mati, beban hidup, beban angin, beban gempa, dan kombinasi dari beban–
beban tersebut.
berikut:
Beban Mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang
Beban Hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau
serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
struktur dan dapat diganti selama masa hidup gedung itu, sehingga
3. Beban Angin
Beban angin adalah beban yang bekerja pada bangunan atau bagiannya
tekanan negatif (isapan angin), yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang
Beban Gempa adalah semua beban statik ekivalen yang bekerja pada
gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah
akibat gempa tersebut. Dalam hal pengaruh gempa pada struktur gedung
gempa disini adalah gaya–gaya didalam struktur tersebut yang terjadi oleh
dengan peraturan yang ada yaitu SNI 03-1726-2003. Ada beberapa hal yang harus
kegempaan menengah.
gedung umum.
2.6.3 Daktilitas
pascaelastik yang besar secara berulang kali dan bolak-balik akibat beban
elastik penuh sebesar 1,5 dan untuk struktur gedung yang daktail
yang tugas utamanya adalah menyangga beban aksial tekan vertikal dengan
bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral kecil.
ditunjukkan oleh gambar 2.5 dan gambar 2.6 Gambar 2.5 menjelaskan mengenai
Pada gambar 2.6 menunjukkan gambar denah kolom. Spesifikasi kolom yang
2. Pembesian : BJTD – 40
Kolom – kolom yang tidak dibebani gaya – gaya lintang dan momen lentur
Kolom – kolom yang tidak dibebani gaya – gaya lintang dan momen lentur
� �� ��
�� + �� ≤�
� �� − 1 ��
� � ��
� ≤� . + ≤�
�� � ��
Kolom – kolom yang tidak dibebani gaya – gaya lintang dan momen lentur
�� � + �� �� [����2 + ���] ≤ �
� � −1 �
� �
� [��2 +
���] ≤�
+
� ��
48
menyalurkan beban – beban dan plat lantai ke kolom penyangga vertikal. Balok
adalah batang struktural yang menahan gaya–gaya yang bekerja dalam arah
1. Penampang balanced.
Tulangan tarik mulai leleh tepat pada saat beton mencapai regangan
batasnya dan akan hancur karena tekan. Pada awal terjadinya keruntuhan,
regangan tekan yang diijinkan pada saat serat tepi yang tertekan adalah
fy/Es.
2. Penampang over-reinforced.
regangan lelehnya εy. Dengan demikian tegangan baja fs juga lebih kecil
keadaan balanced.
49
3. Penampang under-reinforced.
εy. Kondisi penampang yang demikian dapat terjadi apabila tulangan tarik
yang dipakai pada balok bertulang kurang dari yang diperlukan dibawah
oleh Gambar 2.7 yang merupakan detail Balok dengan spesifikasi yang
2. Pembesian : BJTD – 40
struktur yang mengalami momen lentur dan gaya aksial harus direncanakan
�� 8 ��� ���
Untuk < 0,2 maka ��
+ ( + ) ≤ 1,0
∅�� 2∅�� 9 ∅���� ∅����
bertulang yang mungkin bertulangan dua atau satu arah saja, tergantung sistem
strukturnya. Apabila nilai perbandingan antara panjang dan lebar plat tidak lebih
Plat lantai atau slab merupakan suatu konstruksi yang menumpang pada
balok atau menumpu langsung pada core wall. Plat lantai direncanakan mampu
menahan beban mati dan beban hidup pada waktu pelaksanaan konstruksi
untuk menjaga kestabilan konstruksi, atau dapat disimpulkan fungsi dari plat
2847-2002 pasal 15.3.6, rasio kekakuan lentur balok terhadap plat lantai
��� ��
��1 =
�����
�����
��� =
�����
tumpuan pada semua sisinya tidak boleh kurang dari hmin, dimana tebal
PELAKSANAAN
dengan berbagai pihak terkait terutama konsultan pengawas agar proyek yang
dikerjakan sesuai dengan keinginan pemilik (owner) dan sesuai dengan waktu yang
Berikut adalah hal yang harus diperhatikan dalam menentukan spesifikasi bahan
diantaranya adalah:
50
51
B. Penyimpanan Material
diberi atap dinding. Cara penyusunan material harus diatur sedemikian rupa
material tersebut.
pemakaiannya karena lebih praktis dan tidak membutuhkan tenaga kerja, cepat
ready mix yang akan digunakan. Setelah itu pihak konsultan yang memeriksa
kualitas dan mutu perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
52
Dibawah ini adalah trial send mix Proyek Pembangunan Hotel Grand G7:
Penggunaan pembesian pile cap di gunakan untuk pondasi agar lebih kuat
dalam menahan beban dari atas. Besi tulangan, semua pekerjaan tulangan harus
dari mutu BJTD-40 (Ø16, Ø19, Ø22). Menurut SNI 1729:2015 yaitu baja lunak
3. Pasir
dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umunya dibentuk dari
batu kapur.
54
1. Pasir urug: digunakan untuk memasang level lantai, sebagai landasan kerja,
3. Pasir putih Bangka: digunakan untuk campuran beton kekuatan tinggi, juga
4. Semen
adalah menggunakan semen gresik dan weber perekat beton ringan. Penggunaan
semen gresik dan weber ini juga sudah masuk spesifikasi tertentu, atau sesuai
petunjuk pengawas.
55
5. Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau
garam serta zat-zat yang merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini
6. Kawat bendrat
antara satu tulangan dengan tulangan yang lainnya baik untuk tulangan kolom,
Selain itu, kawat bendrat juga dapat digunakan untuk hal-hal lain, seperti
pengikat besi beton decking pada tulangan serta mengikat material-material lain.
7. Papan partikel
Kegunaan kayu pada proyek ini adalah untuk bekisting plat lantai dan balok.
Papan partikel terbuat dari campuran keping kayu (wood chips) yang di campur
dengan lem resin sintesis dan di pres atau ditekan menjadi lembaran-lembaran
8. Perancah (scaffolding)
mencapai 2 meter dan tidak dapat dijangkau oleh pekerja. Perancah suatu
dalam konstruksi gedung dan bangunan besar lainnya. Perancah yang digunakan
yang ditulangi dengan dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada
jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah leteral. Tulangan
ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh di
tempatnya.
58
Beton decking atau tahu beton adalah beton atau spesi yang dibentuk sesuai
atau silinder. Dalam pembuatannya, diisikan kawat bendrat pada bagian tengah
Beton decking berfungsi untuk menjaga tulangan agar sesuai dengan posisi
yang diinginkan. Bisa dibilang berfungsi untuk membuat selimut beton sehingga
besi tulangan akan selalu diselimuti beton yang cukup, sehingga didapatkan
kekuatan maksimal dari bangunan yang dibuat. Selain itu, selimut beton juga
lantai atas dan lantai bawah agar jarak antar tulangan tetap. Untuk mendapatkan
hasil pekerjaan plat yang maksimal, kebersihan tulangan cakar ayam harus
diperhatikan.
cakar ayam diperoleh dari hasil fabrikasi oleh tukang besi. Jarak antar cakar
ayam yang dipasang yaitu 70 cm. Cakar ayam yang digunakan memisahkan
berbagai ukuran yaitu (diameter 10 mm, 13 mm, 16 mm, 19 mm, 22 mm). Besi
tulangan ini digunakan untuk penulangan balok, plat, kolom, tangga, dinding
parapet, dinding core wall baik untuk tulangan utama maupun sengkang.
karena itu apabila ada kekurangan material maka pihak pelaksana dapat
dilakukan di tempat terbuka, di dekat bar cutter dan bar bender untuk
diatas tanah dan juga dilindungi dengan tenda atau terpal dengan tujuan atau
terpal dengan tujuan untuk menghindari korosi pada tulangan karena reaksi
dengan air tanah. Besi-besi tulangan ini memiliki mutu (Fy) 400 Mpa, yang
sebelum masuk proyek sudah menjalani tes uji besi di Pusat Penelitian Informasi
1. Excavator
Excavator adalah alat berat yang terdiri dari beberapa bagian yang masing-
masing memiliki fungsi tersendiri. Alat berat yang biasanya di dominasi warna
kuning tersebut terdiri dari bahu (boom), lengan (arm), keranjang atau alat
pengeruk (bucket), kabin dan tracker. Kabin berada di atas tracker yang hadir di
2. Genset
suplai pasokan daya listrik dari industri pembangkit listrik padam/off, atau
keadaan dimana tidak ada pasokan jaringan listrik di daerah tersebut atau juga
3. Truck Mixer
Truck mixer atau biasa juga disebut dengan truk molen memiliki beragam
jenis dengan fungsi sama, yaitu mengangkut beton dari pabrik semen ke lokasi
konstruksi sambil menjaga konsistensi beton agar tetap cair dan tidak mengeras
dalam perjalanan. Truk jenis ini adalah alat transportasi khusus untuk beton cor
curah siap pakai (ready mix concrete) yang dirancang untuk mengangkut
campuran beton curah siap pakai dari batching plant (pabrik olahan beton) ke
lokasi pengecoran.
Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokan baja tulangan
dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan. Cara kerja alat ini
adalah baja yang akan dibengkokan dimasukkan di antara poros tekan dan poros
64
Bar cutter yaitu alat pemotong baja tulanan sesuai ukuran yang di inginkan.
Pada proyek ini di gunakan bar cutter listrik. Keuntungan dari bar cutter listrik
di bandingkan bar cutter manual adalah bar cutter listrik dapat memotong besi
tulangan dengan diameter besar dan dengan mutu baja cukup tinggi.
5. Las Listrik
mekanikal elektrikal. Las listrik yang digunakan adalah las listrik dengan
Prinsip kerja alat ini baik untuk besi/baja, yaitu dengan cara menggerakkan
pegangan cutting wheel ke bawah, sehingga bidang yang runcing mengenai benda
7. Alat Pendukung
lampu lapangan, katrol, gergaji, selang, gegep, terpal, sendok semen, ember, tang,
Tenaga Kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu
proyek karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu
manusia merupakan sumber daya yang komplek dan sulit diprediksi sehingga
diperlukan adanya usaha dan pemikiran lebih mendalam dalam pengelolaan tenaga
kerja. Dalam manajemen tenaga kerja terdapat proses pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan:
berlangsung
tenaga kerja.
Dalam hal ini tenaga kerja yaitu semua orang yang terlibat dalam
pelaksanaan suatu proyek, baik dari yang ahli/profesional sampai tenaga kerja
pemborong/buruh.
68
sehingga pekerjaan yang dihasilkan menjadi efisien dan efektif. Dalam pelaksanaan
proyek yang sedang berlangsung. Jenis tenaga kerja ini memegang peranan
Menurut (Boodei, 2013) Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi
merealisasikan pekerjaan sesuai waktu yang telah di tentukan, biaya yang telah di
anggarkan dan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan pihak pengguna
anggaran, sebagai upaya untuk terlaksananya rencana proyek tersebut, maka berikut
3.2.1 Metode
a. Pekerjaan persiapan
pagar sementara dari seng, dan sarana sanitasi pekerja juga di area kerja,
peralatan kerja, air kerja, dan listrik kerja, keamanan proyek dan pos jaga
b. Pekerjaan Bekisting
kayu ini di gunakan untuk pembuatan bekisting plat lantai, bekisting balok
yang menggunakan bahan utama plat baja, dengan ketebalan 1,5 cm.
c. Pekerjaan Pembesian
d. Pekerjaan pengecoran
pengecoran.
e. Pekerjaan pengukuran
alat bantu theodolit. Dimana metode ini digunakan untuk pengukuran antar
71
horisontal.
atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran
1. Tahap Perencanaan
jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya biaya,
tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan
teknis.
schedule.
antaranya
proyek
73
dengan system mutu yang di miliki serta memberitahukan atau izin setiap
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan material atau bahan yang akan
2. Tahapan Pekerjaan
yaitu :
a. Pemasangan bekisting
b. Pembesian
c. Pengecoran
memiliki mutu beton yang sama. Pekerjaan ini dikerjakan secara bertahap, mulai dari
Untuk itu sistem pengerjaannya tidak berbeda jauh dengan balok. Pelat
juga memerlukan sokongan dan penunjang, bedanya balok memiliki berat sendiri
lebih besar dari pelat lantai. Sehingga scaffolding pada balok dibuat lebih kokoh
a. Pasang jack base dan main frame terlebih dahulu sebagai penunjang utama.
b. Selanjutnya dipasang U-head pada main frame dan atur agar tingginya dapat
c. Antara U-head diberi batang besi berupa DoubleUNP (5x10) yang langsung
d. Digunakan papan plywood (t=15mm) untuk badan balok dan (t=12mm) untuk
bagian bodeman balok yang sudah diperrnis sebagai bekisting dan diberi
bodeman hollow.
76
e. Pemasangan bekisting balok dimulai dari bekisting sisi bawah balok yang
f. Bekisting pada sisi samping diperkaku dengan tierod, beam clamp, dan
wingnut. Tierod yang digunakan pada balok sebenarnya sama dengan yang
g. Untuk balok dengan tinggi lebih dari 60 cm perlu dipasang wingnut dan
tierod, di sisi samping balok pada setiap jarak tertentu untuk mencegah
h. Bekisting pada sisi samping dapat dilepas setelah 24 jam. Sedangkan sisi
setelah pengecoran lantai pada tingkat ketiga dari lantai yang akan dibongkar
a. Pasang joint pin dahulu sebagi penyangga utama. Jika terdapt kekurangan
c. Hollow disusun sejajar satu sama lain dan tegak lurus balok. Jarak antaranya
panjang papan bekisting yang akan di sokong jarak antara hollow semakin
dekat.
e. Sambungan antara papan yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan
pengecoran lantai pada tingkat ketiga dari lantai yang akan dibongkar sudah
Pada balok tulangan lentur dipasang di atas dan bawah. Jumlah tulangan
terdapat lebih banyak pada daerah tarik karena yang menahan gaya tarik adalah
tulangan baja. Sehingga pada daerah tarik ini diusahakan tidak ada sambungan
kawat pada sambungan yang kuat serta pembengkokan pada ujung tulangan
sebagai kail.
bentang. Pada daerah tumpuan ini sengkang dipasang lebi rapat. Sengkang diikat
dengan kawat mengeliling tulangan lentur sebagai pengaku terhadap gaya geser.
bekisting balok sudah selesai atau jadi setengah. Pada proyek ini tulangan
dipasang setelah bekisting sudah selesai dipasang baik samping maupun bawah.
79
ditentukan. Pada pengecoran pelat lantai ditandai dengan besi siku dan kawat
ayam sebagai stop cor sehingga beton tidak mengalir ke lokasi yang belum siap
dicor.
bagian struktur yang akan dicor harus bersih dari tanah, minyak dan beton
Pembersihan dari tanah, kawat besi dan debu umunya mengunakan air
compressor.
80
b. Pemberian space untuk plumbing, angkur serta material lainnya yang akan
tertanam di dalam beton harus sudah terpasang serta telah diperiksa dan
disetujui.
c. Beton ready mix yang datang akan diperiksa oleh supervisor dan orang dari
SGG beton. Dilakukan slump test jika memenuhi yang diiginkan baru boleh
dilakukan pengecoran dan diambil setiap 35m3 atau lima truck mixer untuk
pengecoran balok dan pelat, sample pada truk yang sama untuk tes
laboratorium diambil lima sample. Sample ini akan diuji kekuatannya saat
d. Beton akan mengering dalam kisaran waktu dua sampai tiga jam sehingga
truk yang akan dialami dan waktu pelaksanan sampai selesai seluruhnya.
Adukan beton ready mix tidak boleh ditambahkan air, walaupun beton mulai
mengering.
waktu pengetaran hanya sekitar lima sampai 15 detik. Usahakan agar vibrator
tidak mengenai besi atau bekisting karena dapat terjadi pelonggaran ikatan
g. Pembuatan beton decking memiliki ketentuan dan aturan dalam SNI. Mutu
tahu beton juga perlu dibuat sesuai mutu adukan beton nantinya.
h. Pada sambungan dibuat miring dan kasar atau diberi kawat ayam agar beton
beton yang akan dicor untuk memperkirakan jumlah mix design yang akan
dipesan.
j. Pada saat perjalanan truckmixer berputar berlawanan arah jarum jam jika
k. Saat pengeluaran beton ready mix ke concrete pump truk diputar searah jarum
Setelah dilakukan pengecoran pada balok maka beton akan mulai menjadi
keras. Oleh karena itu pengeringan beton sebelum waktunya perlu dihindari,
pengeringan ini dapat terjadi karena penguapan air akibat angin dan cuaca panas.
Sehingga beton menjadi retak-retak dan menyusut setelah dingin. Untuk itu perlu
dijaga agar suhu dalam tidak berubah. Hal ini yang menyebabkan perlu adanya
perawatan dan perlindungan (curing) beton. Ada tiga metode pada curing beton
yaitu:
a. Memakai chemical curing compound. Tetapi zat kimia ini cukup mahal
ataupun styrofoam .
c. Disiram dengan air bersih agar beton tetap lembab. Penyiraman minimal
beban aksial tekan vertikal dan lateral dan meneruskannya ke pondasi. Pembuatan
Hal pertama yang perlu dilakukan ialah pengukuran dan pematokan titik-
titik as kolom berupa marking. Tujuannya adalah sebagai dasar penentuan letak
adalah theodolite. Garis bantu berupa marking lurus pada plat lantai
kolom ini. Untuk mengetahui kesejajaran antara kolom lantai bawah ke kolom
lantai atas dibuat lubang pada pelat lantai yang nantinya akan ditutup kembali.
84
kolom dipotong sesuai dengan panjang yang diperlukan. Alat yang digunakan
selalu dipakai tulangan lentur four faces pada ke empat sisi kolom karena
momen yang bekerja pada kolom umumnya dua arah. Dalam perencanaannya
sering diadakan pengecilan kolom pada tiap lantai karena beban yang
ditanggung kolom semakin ke atas akan semakin kecil. Pengecilan kolom ini
sampai menjadi sesuai ukuran pengecilan kolom. panjang tulangan stek yang
digunakan untuk bagian sambungan antar kolom (kolom bagian atas dan kolom
bagian bawah) tergantung mutu beton dan dimensi tulangan yang digunakan.
Pada bagian atas dan bawah kolom tulangan sengkang dipasang lebih
rapat, sedangkan bagian tengah lebih jarang. Hal ini dilakukan karena geser
lintang ditengah lebih kecil dari ditepi yang menjadi tumpuan. Tulangan lentur
kolom dipasang sepanjang besi, sehingga tiap lantai ada sambungan kolom.
perencanaan maka selain menggunkan beton decking, ada pula sepatu kolom
kolom. Pada balok dan pelat lantai pembesian dipasang setelah bekisting
selesai. Tetapi pada kolom bekisting dipasang setelah pembesian selesai. Batas
b. Pada tiap potongan papan dipasang hollow (5x10) dalam arah memanjang,
agar posisi bekisting berada tepat, perlu di buat sepatu kolom dikeempat sisi
c. Pasang papan yang sudah dipasang joist pada keempat sisi kolom.
87
Sebelumnya di sisi bawah waller perlu di buat dudukan waller, dudukan ini
e. Selanjutnya pada waller hollow diikat dan di kunci oleh tierod dan wingnut.
f. Pemasangan kicker hanya dilakukan pada kedua sisi kolom yang bersihkan,
disetiap sisinya terdapat 4 buah kicker yang terletak di sebelah atas 2 buah
setelah bagian bawah pas. Kicker atas dimaksudkan untuk mengunci posisi
vertikal bekisting. Ujung dari kicker dipaku ke waller, sedangkan ujung lain
dikaitkan pada besi polos yang ditanam di pelat lantai saat pengecoran.
pengecoran kolom:
tulangan.
pengecoran.
dilaksanakan.
truk mixer.
diinginkan.
4) Saat pengecoran kolom pada bagian atas permukaan kolom yang nantinya
akan menjadi sambungan antara kolom bawah dan atas perlu dibuat
berjalan dengan lancar dan mendapatkan mutu yang baik, penggunaan biaya dan
waktu serta evaluasi atau pengambilan langkah-langkah yang diperlukan pada saat
dapat berupa badan usaha atau perorangan. Perlu sumber daya manusia yang
skala besar seperti gedung bertingkat tinggi, bagian ini bisa merangkap dalam
sehingga tidak ada pihak yang dirugikan misalnya kontraktor dibatasi oleh
a). Approved
pelaksanaan dilapangan.
pemeriksaan mutu besi beton yang digunakan, Besi beton yang dipakai
mengalami putus.
menerima benda uji yang diambil dari campuran beton. Dimana bentuk dan
kekuatan tekan dari beton. Penggunaan beton pada proyek ini adalah beton
siap pakai (ready mix) karena melihat factor efisiensi pembuatan beton
tersebut.
dinding.
mulai dari mutu adukan, air yang digunakkan, kelurusan dan kerapihan
pasangan lurus dan rapi maka ketebalan plesteran menjadi efisien karena
sudah kering tidak keropas. Disisi lain kualitas material keramik itu sendiri
dengan pengencer cat dan tentunya material cat itu sendiri jangan sampai
biasanya cat harus menutupi warna acian dinding hingga tidak ada
bayangan warna acian yang ditimpa oleh cat itu sendiri. Untuk pengecetan
dinding luar dilapisi lagi dengan sealer alkali guna melindungi cat dari
apabila terjadi kesalahan segera terdeteksi. Dalam hal ini seperti pada
yaitu:
negara.
keperluan pembayaran.
96
proyek dapat diartikan sebagai upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk
anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam
menentukan kemajuan terhadap biaya proyek, jadwal dan tujuan teknis kinerja,
sebagai berikut:
1. Pengendalian Mutu.
2. Pengendalian Waktu
3. Pengendalian Biaya.
97
slump dilakukan satu kali setiap mixer truck datang dan diharapkan
pengecoran.
Jika terlalu kental maka akan merusak concrete pump dan susah
a) Gambar Tender
drawing).
mutlak dilakukan.
101
selain jumlah kegiatan yang sangat banyak dan rumitnya ketergantungan antar
yang tepat.
1. Bar Chart
pada awal 1900. Bar Chart adalah sekumpulan daftar kegiatan yang disusun
dalam kolom arah vertikal. Kolom arah horizontal menunjukkan skala waktu.
Saat mulai dan akhir dari sebuah kegiatan dapat terlihat dengan jelas,
berikut:
a) Daftar item kegiatan, yang berisi seluruh jenis kegiatan pekerjaan yang
b) Urutan pekerjaan, dari daftar item kegiatan itu disusun urutan pelaksanaan
lebih dahulu dan item kegiatan yang akan dilaksanakan kemudian, tanpa
bersamaan.
kegiatan.
a). Bentuk grafiknya dan mudah dimengerti oleh semua tingkat manajemen,
a). Hubungan antara masing-masing aktivitas tidak bisa dilihat dengan jelas.
CPM dikembangkan pada tahun 1957 oleh J.E Kelly dari Remington Rand
CPM yang diadopsi oleh Kelly pada dasarnya berasal dari “Linear
CPM disebut juga analisis jalur kritis, merupakan analisis jaringan proyek
yang digunakan untuk memperkirakan total durasi (umur) proyek. Jalur kritis
selesainya proyek. Jalur ini merupakan jalur terpanjang pada diagram jaringan
dan memiliki slack dan float minimal. Slack dan float adalah sejumlah waktu
panah disebut “I”, sedangkan kejadian (event) di akhir anak panah disebut
juga
105
Di mana :
X = Nama Kegiatan
D = Durasi Kegiatan
bagi manajer proyek untuk dapat mencapai sasaran proyek dengan baik.
106
1. Laporan harian
alat dan bahan yang digunakan dalam pekerjaan dan jumlah pekerja.
2. Laporan mingguan
laporan harian selama satu minggu. Dari hasil laporan mingguan akan
proyek tersebut.
3. Laporan bulanan
proyek. Oleh sebab itu, rencana proyek yang dibuat sebelum dimulai dan
akan dapat mengetahui bahwa anggaran proyek dapat meningkat lebih besar
selama proyek berjalan dan dapat pula realisasi biaya proyek lebih kecil dari
paket pekerjaan jasa pemborongan yang dilakukan oleh pihak pengguna jasa /
panitia dan penyedia jasa pemborongan yang telah ditunjuk pada proses
pemborongan mengacu kepada dan berdasarkan naskah draft kontrak yang ada
dalam dokumen penawaran dan dokumen lainnya seperti dokumen berita acara
hasil pembukaan dokumen usulan, berita acara evaluasi, berita acara klarifikasi dan
negosiasi, berita acara penetapan calon penyedia jasa pemborongan, dan keputusan
Sistem kontrak yang dipilih adalah sistem kontrak yang telah ditentukan pada
naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen permintaan usulan. Pemilihan
sistem kontrak yang digunakan tersebut disesuaikan dengan jenis, sifat, dan nilai
1. Kontrak Lumpsum
tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang
109
penyedia barang/jasa.
Sistem kontrak ini lebih tepat digunakan untuk pembelian barang dengan
contoh yang jelas, atau untuk jenis pekerjaan konstruksi yang perhitungan
dengan pasti berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi teknisnya. Harga yang
Definisi ini tidak jauh berbeda dengan Perpres 54/2010 sebagaimana diubah
berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga;
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti
dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu,
Pertimbangan untuk memilih dengan cara ini adalah karena untuk keakuratan
pengukuran volume pekerjaan yang tinggi diperlukan survei dan penelitian yang
sangat mendalam, detail dan sampel yang banyak, waktu yang lama sehingga biaya
sangat besar, padahal pengukuran juga lebih mudah dalam pelaksanaan, dipihak
lain pekerjaan sangat mendesak dan harus segera dilaksanakan, sehingga untuk
pekerjaan yang sifat kondisinya seperti hal tersebut tidak tepat bila digunakan
a. Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
Kontrak ditandatangani;
dan
111
Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan adalah kontrak yang
merupakan gabungan dua sifat kontrak yaitu lump sum dan harga satuan dalam
Yang patut diperhatikan sejak awal dalam Daftar Kuantitas dan Harga (DKH)
penetapan item yang bersifat Harga Satuan atau Lumpsum harus ditentukan
terlebih dahulu. Hal ini penting terkait proses sejak pemilihan penyedia yaitu pada
proses koreksi aritmatik. Kekeliruan yang terjadi adalah hal ini tidak dengan jelas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga
pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama
maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja
Sistem ini lebih tepat digunakan untuk membeli suatu barang atau industri
jadi yang hanya diperlukan sekali saja, dan tidak mengutamakan kepentingan
Jika boleh disimpulkan Kontrak Terima Jadi atau Turn Key ini bersifat
lumpsum murni yaitu termin fisik dan pembayaran hanya 1 kali yaitu pada saat
5. Kontrak Persentase
Kontrak persentase dapat bersifat lumpsum dapat juga bersifat harga satuan,
sangat tergantung pada jenis pekerjaan. Untuk yang bersifat lumpsum biasanya
diterapkan pada biaya langsung personil sehingga untuk yang bersifat lumpsum
personil dibayar berdasarkan output pekerjaan yang disepakati bukan satuan waktu
pekerjaan.
Bukan berarti biaya langsung personil tidak bisa bersifat satuan, bisa saja
Untuk yang bersifat satuan umumnya juga untuk biaya non personil Dimana
jenis kontrak persentase dapat bersifat gabungan (lumpsum dan satuan), lumpsum
TUGAS KHUSUS
Balok merupakan bagian struktur bangunan yang penting dan bertujuan untuk
memikul beban transversal yang dapat berupa beban lentur, geser maupun torsi. Sistem
post and beam dimana elemen struktur horizontal diletakan sederhana di atas dua elemen
struktur vertikal merupakan konstruksi dasar yang pernah digunakan oleh arsitek sejak
dulu. Pada sistem tersebut secara sederhana balok digunakan sebagai elemen penting
dalam konstruksi. Beban vertikal berupa beban mati dan beban hidup yang diterima plat
lantai, berat sendiri balok dan berat dinding penyekat yang di atasnya. Sedangkan beban
horizontal berupa beban angin dan gempa. Oleh karena itu perencanaan balok yang
efisien, ekonomis dan aman sangat penting untuk suatu struktur bangunan terutama
struktur bertingkat tinggi atau struktur berskala besar.
Desain Balok
Langkah - Langkah Perencanan
1) Menghitung gaya–gaya dalam yang terjadi pada balok.
2) Menentukan penulangan
3) Menghitung nilai ratio tulangan (ρ)
4) Memeriksa kekuatan penampang
5) Merencanakan sengkang
Data Perhitungan
1) Data Material
Beton K 300
fc’ = 25 Mpa
Tulangan Baja
D ≤ 13 mm, fy BJTP = 240 Mpa
D ≥ 13 mm, fy BJTD = 390 Mpa
2) Data Dimensi
Ketika membuat perencanaan dalam bentuk laporan tiap lantai harus di tampilkan, semua
tipe balok termasuk dimensinya, dimensi adalah lebar dan tinggi balok tersebut, b = lebar,
h = tinggi.
Untuk tulisan ini saya hanya menampilkan satu lantai. Berikut adalah tabel balok tersebut.
Tabel Balok Lantai Satu
Dimensi
Type Balok Satuan
B h
B1 300 700 mm
B2 300 650 mm
B3 250 650 mm
B4 250 600 mm
B5 250 550 mm
B6 250 500 mm
B7 200 450 mm
B8 200 400 mm
B9 200 350 mm
B10 150 300 mm
B-BR 120 200 mm
3) Data Pembebanan
Saat merencanakan struktur gedung terutama salah satu elemen dari struktur gedung
tersebut harus diperhitungkan pembebanan yang terjadi tiap lantai, mulai dari lantai
paling tinggi sampai lantai dasar.
Saudara juga harus mempunyai Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan
Gedung untuk melihat beberapa intesitas beban mati dan beban hidup untuk bangunan
gedung.
Salah satu contoh, genangan air hujan 2 cm, maka 2 cm dikalikan dengan intesitas beban
mati air hujan yang terdapat pada tabel PPPURG, begitu juga untuk berat lagit – langit,
berat adukan spesi dan yang lainya.
Beban hidup terpusat pada kolom K4B1 = 7,33 m2 x 130 kg/m2 = 952,9 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K3B1 = 9,355 m2 x 130 kg/m2 = 1216,15 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K3B2 = 7,33 m2 x 130 kg/m2 = 952,9 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K2B1 = 2,27 m2 x 130 kg/m2 = 295,1 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K2B2 = 2,27 m2 x 130 kg/m2 = 295,1 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K2B3 = 9,355 m2 x 130 kg/m2 = 1216,15 kg
Beban Mati
Pada lantai atap
Berat pasangan kanopi = 150 kg/m2
Berat langit – langit dan penggantung: (11 + 7) kg/m2 = 27 kg/m2
Total = 177 kg/m2
Lantai Dua
Untuk lantai dua juga sama seperti lantai yang lainya, pembebanan yang ada pada lantai
dua dikalikan intesitas dan di totalkan.
Beban hidup
Beban hidup untuk restoran = 250 kg/m2
Beban Mati Tambahan Pada lantai
Berat penutup lantai = 24 kg/m2
Berat adukan spesi (2 cm) : (2 x 21) kg/m2 = 42 kg/m2
Berat langit – langit dan penggantung: (11 + 7) kg/m2 = 27 kg/m2
Total = 93 kg/m2
Pada balok
Berat kaca (3 mm) : (3 x 10) = 30 kg/m
Lantai Satu
Beban hidup
Beban hidup untuk restoran = 250 kg/m2
Pada balok
Berat kaca (3 mm) : (30 x 10) = 30 kg/m
Tabel dibawah menunjukan berat stuktur yang dianalisi, berat tiap lantai dikalikan tinggi
antar lantai (Wi) adlah berat dan (hi) tinggi antar lantai/tinggi tiap elevasi, berat tiap
lantai diperoleh dari sap2000 dengan cara di ungroup karena pengerjaan menggunakan
software tersebut lebih cepat.
Tabel perhitungan beban gempa ekivalen mengacu pada SNI – 1726 – 2002
Lantai Wi (kg) hi (kg) Wi . hi
Lantai Atap (W3) 14396,32 3 43188,96
Lantai 2 (W2) 31389,435 3 94168,305
Lantai 1 (W1) 31389,435 3 94168,305
∑W 77175,19 ∑ W.h 231525,57
Perhitungan gempa ekivalen dilakukan tiap lantai, saya sarankan untuk perhitungan
dengan SAP2000 lebih cepat dan hemat waktu. Setelah selesai untuk perhitungan beban
gempa ekivalen untuk tiap lantai kemudian menghitung beban gempa tiap joint.
Teknisnya kalau perencanaan teknis balok dirangkum alurnya sebagai berikut:
1) Data Perhitungan
Berupa data material, seperti mutu beton yang digunakan, tulangan baja yang digunakan
baja tulangan diameter (BJTD) dan baja tulangan polos (BJTP).
2) Data Dimensi
Yang dimaksud data dimensi adalah dimensi balok yang digunakan tiap lantai, penyajian
laporanya dibuatkan tabel tiap lantai yang berisi tipe balok dan dimensinya.
3) Data Pembebanan
Data pembebanan berupa beban yang terjadi pada bangunan gedung tersebut, mulai dari
lantai paling atas sampai lantai dasar, beban mati, beban hidup dimasukan untuk
dijumlahkan.
Dihitung untuk balok yang akan ditinjau, seperti balok terpanjang dan memiliki dimensi
paling besar/balok induk, untuk menentukan kebutuhan tulangan adalah sebagai berikut:
Diketahui:
Penampang balok 200 x 400
Selimut beton (d’) = 50 mm
Momen (+) lapangan = 3012,758 kgm = 30127580 Nmm
Momen (-) tumpuan = 6025,515 kgm = 60255150 Nmm
fy = 390 Mpa
fc’ = 25 Mpa
Ketika merencanakan struktur gedung, baik itu keseluruhan atau hanya beberapa item,
misalnya balok, menganalisis menggunakan sap2000 atau etabs tentu lebih hemat waktu,
hanya membuat pemodelan sesuai dengan gambar perencanaan kemudian tinggal
memasukan beban termasuk gempa.
BAB VI
PEMBAHASAN
dengan lancar. Akan tetapi ada hal-hal yang menjadi penghambat atau menjadi
akibat kondisi alam, pelaksaan teknik, jumlah tenaga, keterlambatan pekerjaan dan
lain sebagainya. Permasalahan yang timbul harus segera mungkin diatasi agar
pelaksanaan proyek dapat berjalan lancar sesuai rencana. Berikut ini adalah
1. Permasalahan Cuaca.
dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi
dan suatu waktu, kondisi alam yang tidak dapat diprediksi ketepatannya. Cuaca
yang baik atau buruk dapat terjadi sewaktu-waktu. Akan tetapi dengan terjadinya
cuaca yang buruk saat proses pelaksanaan berlangsung, maka akan menghambat
jalannya pekerjaan. Permasalahan yang terjadi ketika cuaca buruk terjadi adalah :
124
125
memasang tenda/terpal.
proyek.
pihak kontraktor akan menanggung biaya ready mix yang sudah terkirim
ke proyek.
pekerjaan dilaksanakan sesuai teknis atau metode yang ada pasti ada kesalahan.
1. Pekerjaan Kolom
Dalam pekerjaan kolom proyek ini terdapat masalah dalam pengadaaan alat dan
pengecoran tidak menggunakan alat berat seperti concrete pump truck ataupun
concrete bucket, maka pekerjaan kolom dilakukan secara manual dengan cara
membawa ready mix per ember menggunakan katrol. Dengan demikian maka
2. Pekerjaan Balok
Masalah yang terdapat di pekerjaan balok tidak jauh berbeda dengan pekerjaan
terdapat pada proses pengecoran, dikarenakan tidak menggunakan alat berat ketika
proses pengecoran.
maka hal yang dilakukan adalah pihak kontraktor melakukan survei di daerah yang
menyewakan alat tersebut dan hal yang harus dilakukan pihak kontraktor meminta
kontraktor sebisa mungkin akan langsung memperbaiki, agar hasil yang sudah
yang baik pula. Dalam setiap proyek kontruksi pasti ada permasalahan yang
antara lain :
pekerja dan menambahkan jam kerja (lembur) agar keterlambatan pekerjaan dapat
dikejar, tetapi semua itu harus atas seijin dari pihak pengawas.
BAB VII
7.1 Kesimpulan
berikut :
Kesehatan Banten yang digarap oleh kontraktor CV. Ananda Pratama dengan
Gedung ini memiliki luas lahan proyek sebesar ± 1.728 m2 dan luas
129
131
b. Ruang kerja yang cukup sempit sehingga menyulitkan alat berat beroperasi.
kontruksi untuk dapat mengendalikan mutu, waktu dan biaya agar dapat
5. Pengawas selalu berada di lokasi proyek setiap harinya sehingga hal ini dapat
7.2 Saran-saran
(dua belas kali kunjungan proyek), cukup banyak pengalaman yang didapat pada
berikut :
hambatan mengenai data proyek. Selain itu pihak owner tidak banyak
data, jika tidak mendapatkan data sekalipun sebaiknya diberi jalan keluar yang
dengan maksimal.
132
3. Sebaiknya pihak pengawas dan pihak pelaksana lebih komunikatif dalam hal
pekerjaan agar tiap pekerjaan dapat terlaksana sesuai harapan dan rencana.
Husen, Abrar. 2011. Manajemen Konstruksi Edisi Kedua Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
http://e-journal.uajy.ac.id/3185/3/2TS10563.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/7063/4/BAB%20III.pdf
http://repository.untag-sby.ac.id/673/3/BAB%202.pdf
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/e99f9_Manajemen_Pengendalian_Pelaksanaan
_Proyek.pdf
https://www.pengadaan.web.id/2020/02/pondasi-bored-pile.
https://www.situstekniksipil.com/2017/11/definisi-pelelangan-atau-tender.html
Soewartojo, J., 1995, Korupsi, Pola Kegiatan dan penindakannya serta Peran
Pengawasan dalam Penganggulangan, Restu Agung, Jakarta.
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN 8