Disusun Oleh :
NIM : 21319043
Nomor KKP :
Disahkan Oleh:
Fakultas Teknik
Penguji :
Disahkan Oleh :
UNTUK BELAJAR
SAHABAT,
YANG MENCIPTAKAN KETULUSAN, KEJUJURAN,
KEBERANIAN, KEPERCAYAAN, DAN KESETIAAN
TEMAN,
TANPA INSPIRASI, DORONGAN, DAN DUKUNGAN YANG TELAH
KALIAN BERIKAN KEPADA SAYA, SAYA MUNGKIN BUKAN APA-APA
SAAT INI.
ABSTRAKSI
2. Ayah dan Mamah tercinta yang selalu ikhlas dan penuh dengan
kesabaran membesarkan dan mendidik penulis selama ini. Ayah dan
Mamah semoga kasih selalu menyertaimu.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAKSI vi
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN
ix
BAB II PRA PELAKSANA
2.1 Pelelangan 8
2.6.3 Daktilitas 39
x
2.9 Perencanaan Pelat Lantai 46
3.2.1 Metode 69
xi
BAB IV PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
5.1 Analisa Gaya geser dasar dan Gaya horizontal ekivalen statik…114
BAB VI PEMBAHASAN
xii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
xiv
Gambar 3.6 Papan partikel ………………………………………… 56
xv
Gambar 4.4 Proses uji kuat tekan ..................................................…. 99
xvi
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 2.1 Rencana dan Anggaran Biaya Pekerjaan Proyek Pembangunan
Medik........................................................................................................... 22
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
20
BAB I
PENDAHULUAN
teknik sipil dan melihat gambaran umum saja tanpa melihat aplikasinya di
lapangan.
memahami etos kerja yang baik. Hal ini tentunya membantu mahasiwa
untuk mendapatkan gambaran mengenai cara kerja yang baik dan disiplin,
studi akhir yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester VII Program
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Serang Raya, kegiatan ini
dilapangan.
4. Sebagai bekal mahasiswa untuk masuk dalam dunia kerja dan membuka
dunia konstruksi.
1. Pekerjaan Kolom
2. Pekerjaan Balok
pendukung yang saling berkaitan satu sama lain. Unsur – unsur yang
peran, fungsi, dan tanggung jawab yang jelas. Tujuan yang hendak dicapai
pada dasarnya adalah efisiensi yang optimum dari tenaga, waktu, dan
berikut :
BAB II
PRA PELAKSANAAN
2.1 Pelelangan
Lelang”.
a. Segi administrasi
dihentikan dan atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
syarat kelima.
b. Segi teknis
disubkan,
c. Segi harga
masuk, daftar kuantitas dan harga satuan setiap jenis atau item
1. Pendekatan teknis.
2. Kemampuan manajemen.
3. Kemampuan finansial.
4. Pengalaman terdahulu.
6. Metode pelaksanaan.
sebagai berikut:
pelelangan.
didalam pengumumantercantum:
mulai.
34
3. Pengumuman Lelang
badan lain).
proyek.
berkut:
b. Izin usaha
c. Pengalaman-pengalaman
jelas di lapangan.
Penutup.
1) Tahap I
2) Tahap II
dilakukan dengan:
yang terendah.
bobot/sistem skoring.
( Terbuka ).
a. Efisien
Barang/Jasa Pemerintah).
b. Efektif
c. Terbuka
Barang/Jasa Pemerintah).
e. Adil/Tidak Diskriminatif
Pemerintah).
f. Akuntabel
Pemerintah).
Tahun 2022) , analisa harga satuan pekerjaan adalah pedoman baku alat
dengan daerah yang lain, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
harga pasaran bahan dan harga/upah tenaga kerja yang berlaku di setiap
proyek, harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga
NO URAIAN
TOTAL
REKAPITULASI
organisasi (Suwinardi,2014).
POLITEKNIK
KESEHATAN
BANTEN
disebut juga sebagai pemberi tugas, owner atau bowheer adalah suatu
waktu pelaksanaan.
oleh konsultannya.
masing kontraktor.
2. Konsultan Perencana
maupun pemerintah.
design (DED).
3. Kontraktor Pelaksana
pemeliharaan.
a) Biaya pelaksanaan.
b) Waktu pelaksanaan.
c) Kulaitas pekerjaan.
d) Kuantitas pekerjaan.
e) Keamanan kerja.
4. Konsultan Pengawas
pembantuan pengawas.
yang di butuhkan.
engineer.
7. Surveyor
1. Project manager
berikut:
proyek.
pengendaliannya.
dan efisien.
sistempelaporannya.
kontrak.
desain.
pelaksanaan proyek.
55
2. Site Manager
disetujui.
sebagai berikut:
3. Surveyor
gambar.
4. Drafter
(shopdrawing).
drawing).
5. Technical
jawabnya yaitu :
6. Chief Worker
7. Mechanic
berikut :
8. Struktur Supervisor
9. Arsitektur Supervisor
10. Logistik
menahan beban, baik beban vertikal (beban mati dan beban hidup)
pondasi.
2847:2013.
perencanaan suatu struktur adalah beban mati, beban hidup, beban angin,
sebagai berikut:
Beban Mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung
3. Beban Angin
sesuai dengan peraturan yang ada yaitu SNI 03-1726-2003. Ada beberapa
menengah.
63
2.6.3 Daktilitas
δy.
vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali
Tahap 1. ini ditunjukkan oleh gambar 2.5 dan gambar 2.6 Gambar 2.5
berikut :
2. Pembesian : BJTD – 40
memenuhi
syarat sebagai
berikut : ��
�
�� + � �� ≤�
� �
�� − 1 ��
�
�� ≤�
�
� ��
+ ≤�
� ��
sebagai berikut :
[����2 + ���]
�� � + � �� ≤�
� �
�� − 1 ��
� [��2 + ���]
+ ≤�
� ��
sebagai berikut :
� �� ��
�� + �� ≤�
� �� − 1 ��
� � ��
� ≤� . + ≤�
�� � ��
sebagai berikut :
�� � + �� �� [����2 + ���] ≤ �
� � −1 �
� �
� [��2
+ ���] ≤�
+
�
�
�
69
ini :
1. Penampang balanced.
2. Penampang over-reinforced.
3. Penampang under-reinforced.
(Wulan A, 2023).
2. Pembesian : BJTD – 40
sebagai berikut :
�� � ��� ���
Untuk < 0,2maka � + ( + )
≤ 1,0
∅�� 2∅�� ∅���� ∅����
�� 8 ���
Untuk < 0,2 maka ��
+ + ) ≤ 1,0
���
(
∅�� 2∅�� 9 ∅���� ∅����
72
bertulang yang mungkin bertulangan dua atau satu arah saja, tergantung
menumpang pada balok atau menumpu langsung pada core wall. Plat
lantai direncanakan mampu menahan beban mati dan beban hidup pada
atau dapat disimpulkan fungsi dari plat lantai tersebut sebagai berikut :
Sisi balok
induk B1
��� ��
��1 =
�����
Sisi balok
anak BA
�����
��� =
�����
kurang dari hmin, dimana tebal minimum pelat lantai dengan am >
1 ��
( 0.8
� + )
ℎ= 1500
36 + 9�
BAB III
PELAKSANAAN
proyek yang dikerjakan sesuai dengan keinginan pemilik (owner) dan sesuai
pemeriksaan.
50
78
B. Penyimpanan Material
keras, bersih dan diberi atap dinding. Cara penyusunan material harus
2847:2013.
gunakan untuk pondasi agar lebih kuat dalam menahan beban dari atas.
Ø19, Ø22). Menurut SNI 1729:2015 yaitu baja lunak dengan tegangan
3. Pasir
4. Semen
Penggunaan semen gresik dan weber ini juga sudah masuk spesifikasi
5. Air
Salah satu sumber energi yang terpenting di dunia ini adalah air.
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak
atau garam serta zat-zat yang merusak beton atau baja tulangan. Dalam
6. Kawat bendrat
tulangan antara satu tulangan dengan tulangan yang lainnya baik untuk
dicor.(Dafrimon,2019)
83
Selain itu, kawat bendrat juga dapat digunakan untuk hal-hal lain,
material-material lain.
7. Papan partikel
lantai dan balok. Papan partikel terbuat dari campuran keping kayu
(wood chips) yang di campurdengan lem resin sintesis dan di pres atau
8. Perancah (scaffolding)
lainnya. Perancah yang digunakan dalam proyek ini yaitu pipa besi.
yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah
Beton decking atau tahu beton adalah beton atau spesi yang
selimut beton sehingga besi tulangan akan selalu diselimuti beton yang
dibuat. Selain itu, selimut beton juga menjaga agar tulangan pada beton
plat lantai atas dan lantai bawah agar jarak antar tulangan tetap. Untuk
87
besi. Jarak antar cakar ayam yang dipasang yaitu 70 cm. Cakar ayam
mm). Besi tulangan ini digunakan untuk penulangan balok, plat, kolom,
tangga, dinding parapet, dinding core wall baik untuk tulangan utama
sesuai dengan kondisi pekerjaan dilapangan, oleh karena itu apabila ada
ini, dilakukan di tempat terbuka, di dekat bar cutter dan bar bender
kayu diatas tanah dan juga dilindungi dengan tenda atau terpal dengan
tulangan karena reaksi dengan air tanah. Besi-besi tulangan ini memiliki
1. Excavator
Excavator adalah alat berat yang terdiri dari beberapa bagian yang
dominasi warna kuning tersebut terdiri dari bahu (boom), lengan (arm),
keranjang atau alat pengeruk (bucket), kabin dan tracker. Kabin berada
di atas tracker yang hadir dilengkapi dengan roda rantai. ( Noto Royan,
2021)
90
daerah tersebut atau juga biasa digunakan ketika diperlukan daya listrik
3. Truck Mixer
Truck mixer atau biasa juga disebut dengan truk molen memiliki
beragam jenis dengan fungsi sama, yaitu mengangkut beton dari pabrik
cair dan tidak mengeras dalam perjalanan. Truk jenis ini adalah alat
transportasi khusus untuk beton cor curah siap pakai (ready mix concrete)
Darmawan, 2021)
dengan perencanaan. Cara kerja alat ini adalah baja yang akan
mm.
Bar cutter yaitu alat pemotong baja tulanan sesuai ukuran yang di
bar cutter listrik di bandingkan bar cutter manual adalah bar cutter
listrik dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dan dengan
5. Las Listrik
elektrikal. Las listrik yang digunakan adalah las listrik dengan kapasitas
Prinsip kerja alat ini baik untuk besi/baja, yaitu dengan cara
7. Alat Pendukung
terpal, sendok semen, ember, tang, bor tangan, meteran, drum air, dan
yang cukup besar terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu pekerjaan
proyek berlangsung
Dalam hal ini tenaga kerja yaitu semua orang yang terlibat dalam
kerja pemborong/buruh.
bawahannya.
yang telah di anggarkan dan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan
3.2.1 Metode
a. Pekerjaan persiapan
bahan, pagar sementara dari seng, dan sarana sanitasi pekerja juga di
area kerja, peralatan kerja, air kerja, dan listrik kerja, keamanan
b. Pekerjaan Bekisting
c. Pekerjaan Pembesian
d. Pekerjaan pengecoran
e. Pekerjaan pengukuran
( Kustini, I dkk,2022)
1. Tahap Perencanaan
proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja,
masing-masing tugas.
ditetapkan.
master schedule.
100
antaranya
mempercepat proyek.
2. Tahapan Pekerjaan
a. Pemasangan bekisting
b. Pembesian
c. Pengecoran
dikarenakan memiliki mutu beton yang sama. Pekerjaan ini dikerjakan secara
102
2022).
bekisting balok.
berat sendiri lebih besar dari pelat lantai. Sehingga scaffolding pada
balok dibuat lebih kokoh dengan pemasang cross brace lebih banyak.
a. Pasang jack base dan main frame terlebih dahulu sebagai penunjang
bodeman hollow.
dan tierod, di sisi samping balok pada setiap jarak tertentu untuk
meledut.
c. Hollow disusun sejajar satu sama lain dan tegak lurus balok. Jarak
tersebut.
dipasang di atas dan bawah. Jumlah tulangan terdapat lebih banyak pada
daerah tarik karena yang menahan gaya tarik adalah tulangan baja.
balok dan pelat dipasang setelah bekisting balok sudah selesai atau
lantai ditandai dengan besi siku dan kawat ayam sebagai stop cor
dan bagian struktur yang akan dicor harus bersih dari tanah, minyak
c. Beton ready mix yang datang akan diperiksa oleh supervisor dan
orang dari SGG beton. Dilakukan slump test jika memenuhi yang
atau lima truck mixer untuk pengecoran balok dan pelat, sample pada
truk yang sama untuk tes laboratorium diambil lima sample. Sample
ini akan diuji kekuatannya saat berumur tujuh hari, 14 hari, 21 hari
dan 28 hari.
d. Beton akan mengering dalam kisaran waktu dua sampai tiga jam
sekitar lima sampai 15 detik. Usahakan agar vibrator tidak mengenai besi
atau bekisting karena dapat terjadi pelonggaran ikatan kawat pada besi dan
sengkang.
Mutu tahu beton juga perlu dibuat sesuai mutu adukan beton
nantinya.
h. Pada sambungan dibuat miring dan kasar atau diberi kawat ayam
jika dilihat dari belakang mobil. Sehingga adukan beton tidak keluar.
balok maka beton akan mulai menjadikeras. Oleh karena itu pengeringan
karena penguapan air akibat angin dan cuaca panas. Sehingga beton
menjadi retak-retak dan menyusut setelah dingin. Untuk itu perlu dijaga
agar suhu dalam tidak berubah. Hal ini yang menyebabkan perlu adanya
plastikataupun styrofoam .
bangunan yang berfungsi menyangga beban aksial tekan vertikal dan lateral
tahap berikut:
berupa marking lurus pada plat lantai atau yang biasa disebut
kembali.(Ginting, R.dkk.2022)
kriteria desain.
four faces pada ke empat sisi kolom karena momen yang bekerja pada
(kolom bagian atas dan kolom bagian bawah) tergantung mutu beton
lebih rapat, sedangkan bagian tengah lebih jarang. Hal ini dilakukan
karena geser lintang ditengah lebih kecil dari ditepi yang menjadi
digunakansetinggi 5 cm.
c. Pasang papan yang sudah dipasang joist pada keempat sisi kolom.
114
waller, dudukan ini memakai besi 10 dan besi ini di las pada
hollow.
e. Selanjutnya pada waller hollow diikat dan di kunci oleh tierod dan
wingnut.
m.
sambungantulangan.
pengecoran.
siap untukdilaksanakan.
diinginkan.
bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan mutu yang baik, penggunaan
tangan (PT3).
proyek tersebut sesuai dengan acuan perencanaan dan standar yang telah
diperoleh.
gambar kerja.
3. Pengendalian Terhadap Gambar proyek
a) Gambar Tender
dikerjakan.
di lapangan.
dikerjakan.
Dari sana akan diketahui apakah proyek telah berjalan degan baik
sumber daya serta durasi waktunya sesuai dengan sasaran dan tujuan
proyek. Dalam
antara lain:
1. Bar Chart
Taylor pada awal 1900. Bar chart atau bagan balok adalah
dan skala waktu disusun dalam kolom arah horizontal. Saat mulai
dan akhir dari sebuah kegiatan dapat terlihat dengan jelas sedangkan
sebagaiberikut:
dengan jelas.
keseluruhan proyek.
(Iffiginiaa, 2019)
berikut.
Di mana :
X = Nama Kegiatan
D = Durasi Kegiatan
1. Laporan harian
2. Laporan mingguan
3. Laporan bulanan
dan efisien.
konstruksi, yaitu:
Konstruksi;
berita acara hasil pembukaan dokumen usulan, berita acara evaluasi, berita
acara klarifikasi dan negosiasi, berita acara penetapan calon penyedia jasa
bersangkutan.
1. Kontrak Lumpsum
dimaksud pada ayat (1) huruf a, ayat (2) huruf a, ayat (3) huruf a, dan
ayat (a) huruf a merupakan Kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan
jumlah harga yang pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu, dengan
dengan contoh yang jelas, atau untuk jenis pekerjaan konstruksi yang
teknisnya. Harga yang mengikat dalam kontrak sistem ini adalah total
penawaran harga.
ayat (1) huruf b dan ayat (2) huruf b merupakan Kontrak Pengadaan
tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
Satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c dan ayat (2) huruf c
yang diperjanjikan.
Yang patut diperhatikan sejak awal dalam Daftar Kuantitas dan Harga
(DKH) penetapan item yang bersifat Harga Satuan atau Lumpsum harus
ditentukan terlebih dahulu. Hal ini penting terkait proses sejak pemilihan
pemilihan/pelelangan.
4. Kontrak Payung
Kontrak Payung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan ayat
(3) huruf c dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu
5. Kontrak Persentase
e dan ayat (2) huruf e merupakan jenis Kontrak yang digunakan untuk
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam rangka
TUGAS KHUSUS
Desain Balok
Langkah - Langkah Perencanan
1) Menghitung gaya–gaya dalam yang terjadi pada balok.
2) Menentukan penulangan
3) Menghitung nilai ratio tulangan (ρ)
4) Memeriksa kekuatan penampang
5) Merencanakan sengkang
Data Perhitungan
1) Data Material
Beton K 300
fc’ = 25 Mpa
Tulangan Baja
D ≤ 13 mm, fy BJTP = 240 Mpa
D ≥ 13 mm, fy BJTD = 390 Mpa
2) Data Dimensi
Ketika membuat perencanaan dalam bentuk laporan tiap lantai harus di tampilkan,
semua tipe balok termasuk dimensinya, dimensi adalah lebar dan tinggi balok
tersebut, b = lebar, h = tinggi.
Untuk tulisan ini saya hanya menampilkan satu lantai. Berikut adalah tabel balok
tersebut.
Dimensi
Type Balok Satuan
B h
B1 300 600 mm
B2 250 500 mm
B3 200 400 mm
3) Data Pembebanan
Saat merencanakan struktur gedung terutama salah satu elemen dari struktur
gedung tersebut harus diperhitungkan pembebanan yang terjadi tiap lantai, mulai
dari lantai paling tinggi sampai lantai dasar.
Salah satu contoh, genangan air hujan 2 cm, maka 2 cm dikalikan dengan intesitas
beban mati air hujan yang terdapat pada tabel PPPURG, begitu juga untuk berat
lagit – langit, berat adukan spesi dan yang lainya.
Beban hidup terpusat pada kolom K4B1 = 7,33 m2 x 130 kg/m2 = 952,9 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K3B1 = 9,355 m2 x 130 kg/m2 = 1216,15 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K3B2 = 7,33 m2 x 130 kg/m2 = 952,9 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K2B1 = 2,27 m2 x 130 kg/m2 = 295,1 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K2B2 = 2,27 m2 x 130 kg/m2 = 295,1 kg
Beban hidup terpusat pada kolom K2B3 = 9,355 m2 x 130 kg/m2 = 1216,15 kg
Beban Mati
Pada lantai atap
Berat pasangan kanopi = 150 kg/m2
Berat langit – langit dan penggantung: (11 + 7) kg/m2 = 27 kg/m2
Total = 177 kg/m2
Lantai Dua
Untuk lantai dua juga sama seperti lantai yang lainya, pembebanan yang ada pada
lantai dua dikalikan intesitas dan di totalkan.
Beban hidup
Beban hidup untuk restoran = 250 kg/m2
Beban Mati Tambahan Pada lantai
Berat penutup lantai = 24 kg/m2
Berat adukan spesi (2 cm) : (2 x 21) kg/m2 = 42 kg/m2
Berat langit – langit dan penggantung: (11 + 7) kg/m2 = 27 kg/m2
Total = 93 kg/m2
Pada balok
Berat kaca (3 mm) : (3 x 10) = 30 kg/m
Lantai Satu
Beban hidup
Beban hidup untuk restoran = 250 kg/m2
Pada balok
Berat kaca (3 mm) : (30 x 10) = 30 kg/m
Tabel perhitungan beban gempa ekivalen mengacu pada SNI – 1726 – 2002
1) Data Perhitungan
Berupa data material, seperti mutu beton yang digunakan, tulangan baja yang
digunakan baja tulangan diameter (BJTD) dan baja tulangan polos (BJTP).
2) Data Dimensi
Yang dimaksud data dimensi adalah dimensi balok yang digunakan tiap lantai,
penyajian laporanya dibuatkan tabel tiap lantai yang berisi tipe balok dan
dimensinya.
3) Data Pembebanan
Data pembebanan berupa beban yang terjadi pada bangunan gedung tersebut,
mulai dari lantai paling atas sampai lantai dasar, beban mati, beban hidup
dimasukan untuk dijumlahkan.
Dihitung untuk balok yang akan ditinjau, seperti balok terpanjang dan memiliki
dimensi paling besar/balok induk, untuk menentukan kebutuhan tulangan adalah
sebagai berikut:
Diketahui:
Penampang balok 200 x 400
Selimut beton (d’) = 50 mm
Momen (+) lapangan = 3012,758 kgm = 30127580 Nmm
Momen (-) tumpuan = 6025,515 kgm = 60255150 Nmm
fy = 390 Mpa
fc’ = 25 Mpa
Ketika merencanakan struktur gedung, baik itu keseluruhan atau hanya beberapa
item, misalnya balok, menganalisis menggunakan sap2000 atau etabs tentu lebih
hemat waktu, hanya membuat pemodelan sesuai dengan gambar perencanaan
kemudian tinggal memasukan beban termasuk gempa.
146
BAB VI
PEMBAHASAN
yang timbul harus segera mungkin diatasi agar pelaksanaan proyek dapat
1. Permasalahan Cuaca.
penafsiran serta pengertian syarat fisik udara sesaat pada suatu waktu
145
147
rata syarat cuaca pada kurun tertentu. Cuaca yang baik atau buruk dapat
terjadi sewaktu-waktu.
memasang tenda/terpal.
berjalannya proyek.
rencana.
148
teknis atau metode yang ada pasti ada kesalahan. Terkadang ada hal-hal
pelaksanaan :
1. Pekerjaan Kolom
secara manual dengan cara membawa ready mix per ember menggunakan
cukup lambat.
2. Pekerjaan Balok
survei di daerah yang menyewakan alat tersebut dan hal yang harus
kontruksi yang baik pula. Dalam setiap proyek kontruksi pasti ada
maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak kontraktor mencari tambahan
150
agar keterlambatan pekerjaan dapat dikejar, tetapi semua itu harus atas
BAB VII
7.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
132
153
Gedung ini memiliki luas lahan proyek sebesar ± 1.728 m2 dan luas
beroperasi.
5. Pengawas selalu berada di lokasi proyek setiap harinya sehingga hal ini
rencana.
7.2 Saran-saran
bulan (lima belas kali kunjungan proyek), cukup banyak pengalaman yang
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.untag-sby.ac.id/673/3/BAB%202.pdf
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/e99f9_Manajemen_Pengendalian_Pelaks
anaan_Proyek.pdf
https://www.pengadaan.web.id/2020/02/pondasi-bored-pile.
https://www.situstekniksipil.com/2017/11/definisi-pelelangan-atau-
tender.html
Patmadjaja, Harry, 1999. “Model Strategi Penawaran Untuk Proyek
Kontruksi diIndonesia, Dimensi Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra
Volume 1 Nomor 1.
SNI – 1726 – 2002.
Soewartojo, J., 1995, Korupsi, Pola Kegiatan dan penindakannya serta
PeranPengawasan dalam Penganggulangan, Restu Agung, Jakarta.