Anda di halaman 1dari 42

Hasil Teknik Rekayasa Genetika

By : Septiana D.
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi 3.1.1 Menjelaskan apa yang dikaji (ruang lingkup)
(permasalahan pada berbagai obyek ilmu Biologi
biologi dan tingkat organisasi 3.1.2 Memberikan contoh objek biologi pada tingkat
kehidupan), melalui penerapan metode molekul sampai sistem organ individu.
ilmiah dan prinsip keselamatan kerja 3.1.3 Memberikan contoh objek biologi pada tingkat
individu sampai bioma
3.1.4 Memberikan contoh masalah biologi pada
berbagai tingkat organisasi kehidupan
3.1.5 Mengidentifikasi urutan sistematika metoda
ilmiah.
3.1.6 Memberikan contoh pemecahan masalah
biologi dengan metoda ilmiah
4.1 Menyajikan data hasil penerapan metode 4.1.1 Mempresentasikan tentang Metoda ilmiah
ilmiah tentang permasalahan pada 4.1.2 Membuat laporan hasil pengamatan lapangan
berbagai obyek biologi dan tingkat dan hasil diskusi tentang ruang lingkup Biologi.
organisasi kehidupan
Apa itu Biologi?

Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup


Biologi sebagai sains
Sains memiliki beberapa karakteristik:

1. Rasional : sains merupakan hasil berpikir secara logis menggunakan nalar d


an hasilnya dapat diterima nalar manusia
2. Objektif : apa adanya karena di dasarkan pada data-data dan tanpa pengaruh
pendapat atau pandangan pribadi.
3. Empiris : dapat dibuktikan dengan pengamatan, penelitian, atau eksperimen
4. Akumulatif : dapat dibentuk berdasarkkan teori lama yang disempurnakan,
ditambah, atau diperbaiki sehingga makin sempurna
Cabang-Cabang Ilmu Biologi

1. Genetika
Penurunan sifat
2. Sitologi 3. Histologi
Sel Jaringan tubuh
4. Morfologi
Bentuk & struktur luar
Cabang-Cabang Ilmu Biologi

5. Anatomi 7. Taksonomi
Struktur bagian dalam 6. Fisiologi
Pengelompokan mak
Fungsi alat-alat tubuh hluk hidup
8. Ekologi
Hub makhluk hidup dgn ses
amanya & lingkungannya
Cabang-Cabang Ilmu Biologi

9. Evolusi
Asal usul makhluk hi
10. Mikrobiologi 11. Zoologi
dup Organisme tak kasat Keanekaragaman hewan 12. Botani
mata
Keanekaragaman tumbu
han
Cabang-Cabang Ilmu Biologi

13. Malakologi
Mollusca
14. Virologi 15. Bakteriologi
Virus Bakteri
16. Mikologi
Jamur
Cabang-Cabang Ilmu Biologi

17. Entomologi
Serangga
18. Ornitologi 19. Mamologi
Burung Mamalia 20. Embriologi
Perkembangan embrio
Cabang-Cabang Ilmu Biologi

21. Algologi 23. Bioteknologi


Alga/ganggang
22. Biologi kelautan Pemanfaatan makhluk hi
Kehidupan di laut dup untuk memenuhi ke
butuhan 24. Helmintologi
Cacing
Cabang-Cabang Ilmu Biologi

25. Farmakologi
Obat-obatan
27. Klimatologi
26. Anestesi Iklim
Ilmu bedah
28. Etologi
Tingkah laku hewan
Cabang-Cabang Ilmu Biologi

29. Hygiene
Cara hidup sehat
30. Imunologi 31. Paleontologi
Sistem kekebalan tub Sejarah kehidupan 32. Filogeni
uh berdasarkan fosil Hubungan antar kelompok
organisme
Tugas
 Bacalah artikel “4 Teknologi Hidroponik di Jepang yang Sangat Mengagum
kan” berikut ini!
 Kerjakan soal-soal berikut ini!
1. Cabang ilmu biologi apa saja yang tercantum dalam artikel di atas?
2. Analisislah setiap jenis teknik hidroponik yang ada dan tentukanlah kele
bihan dan kekurangan dari teknik tersebut!
 Kumpulkan hasil kerjaan kalian ke aplikasi jagaratu dan juga email Ustadzah
(septianadamayanti59@gmail.com)
4 Teknologi Hidroponik di Jepang yang Sangat Mengagumkan
Jepang adalah negara canggih dalam hal teknol
ogi. Teknologi canggih tersebut tidak hanya dalam
menciptakan robot dan otomotif saja, namun juga da
lam hal pertanian. Salah satu contohnya adalah budi
daya hidroponik di Jepang yang menggunakan meto
de canggih.
Berkat teknologinya yang canggih tersebut, panen yang dihasilkan pun melimpah dan
sayur lebih segar. Menanam dengan cara hidroponik ini dikarenakan lahan di Jepang yang
masih terbatas. Hidroponik adalah menanam tanaman tanpa menggunakan media tanah, ya
ng lebih mengagumkan lagi bercocok tanamnya tidak di sawah atau di ladang namun ada
yang di lantai dasar sebuah gedung yang sangat minim sekali sinar matahari. Tentunya An
da menjadi penasaran bagaimana bisa tanaman bisa tumbuh subur tanpa media tanah dan s
inar matahari? agar tidak penasaran simak teknologi hidroponik di Jepang berikut ini:
1. Teknologi LED
Kebanyakan pertanian hidroponik Jepang menggunakan teknologi LED. Hal itu di
karenakan pertaniannya dilakukan di dalam gedung sehingga minim sinar matahari. L
ED itulah yang bisa menggantikan sinar matahari dan bisa membuat tanaman tumbuh
dengan cepat. Oleh sebab itu, teknologi LED ini bisa menghasilkan sayuran 100 kali l
ebih banyak dibandingkan dengan proses penanaman konvensional biasa.
2. High Pressure Sodium Vapor
Selain menggunakan teknologi LED dari lampu, jepang juga menggunakan high-pre
ssure sodium vapor lamps. Teknologi tersebut digunakan sebagai sinar matahari sehin
gga meskipun minim sekali sinar matahari masuk ke dalam gedung tersebut, padi dan
sayuran di Jepang bisa tumbuh dengan subur dan tumbuh dengan cepat.
3. Dikendalikan Oleh Komputer
Teknologi hidroponik di Jepang sangat canggih sekali yang mana semuanya serba berbasis ko
mputer. Komputer tersebut digunakan sebagai pengendali suplai air ke tanaman atau padi terseb
ut. Selain bertugas sebagai penyuplai air, komputer bertugas sebagai pengatur cahaya dan temper
atur sehingga sangat mirip dengan temperatur di kebun yang asli.

4. Penanam Padi Otomatis


Teknologi Jepang yang perlu dicontoh adalah adanya mesin penanam padi otomatis. Jika di I
ndonesia penanaman padi masih menggunakan tenaga manusia namun tidak dengan negara Jepa
ng ini. Mesin penanam padi otomatis ini disebut dengan rice tranplanter. Keunggulan mesin ini
adalah bisa digunakan sebagai penanaman bibit padi secara serentak. Selain di Jepang, mesin pe
nanam padi secara otomatis sudah digunakan di China dan Taiwan. Caranya adalah bibit yang su
dah tumbuh diletakkan di atas mesin rice transplanter kemudian mesin tersebut digerakkan dan
dalam sekali gerak bisa membuat 4 jalur dengan jarak 30 cm. Bibit 1 ton banyaknya bisa habis di
tanam dalam 4 jam saja.
Di Jepang ini tidak hanya sayuran dan buah saja yang bisa ditanam dengan cara hidr
oponik, namun padi pun ditanam dengan cara hidroponik. Kementerian Pertanian di
Jepang pun gencar mempromosikan agar masyarakat Jepang lebih banyak mengonsu
msi nasi dibandingkan dengan roti, dan hal tersebut berbanding terbalik dengan yang a
da di Indonesia.
Meski minim lahan negara Jepang sangat produktif dalam hasil pertanian, hal terseb
ut terbukti dengan hasil pertanian baik padi, sayuran maupun buah-buahan yang selalu
melimpah. Teknologi hidroponik di Jepang memang sangat mengagumkan, semoga in
formasi ini bermanfaat bagi Anda.
Jawaban :
1. Cabang ilmu biologi : botani, bioteknologi, ekologi, morfologi, virologi, bakteriologi,
mikologi, klimatologi
 Kelebihan
 Tidak memerlukan tanah
 Hemat air, hemat nutrisi, hemat tempat
 Tidak perlu melakukan penyiraman
 Pertumbuhan lebih cepat
 Tidak ada pencemaran lingkungan
 Hasil lebih banyak
 Hasil lebih steril dan bebas pestisida
 Lebih mudah dalam proses pemanenan
 Kelemahan
 Modal yang besar
 perangkat pemeliharaan masih sedikit
 Butuh ketelitian dalam mengontrol nutrisi, pH, dll
 kematian tanaman yang cepat
 serangan patogen
 banyak membutuhkan pupuk
Bidang Kedokteran
Peranan Biologi

Bayi tabung
Cangkok organ
KB
Bedah plastik
Bidang Farmasi
Peranan Biologi

Vitamin sintesis
Antibiotik
Vaksin
Hormon insulin
Peranan
Bidang Teknologi Pangan
Biologi

Keju
Yogurt
Nata de coco
Tempe
Bidang Pertanian
Peranan Biologi

Bibit unggul
Kultur jaringan
Hidroponik
Pengendali hama
Kerja Ilmiah
Suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh orang yang memiliki sikap ilmiah
menggunakan pendekatan keterampilan proses dan melalui metode ilmiah.
Sikap ilmiah
• Peka dan kritis
• Tidak percaya pada takhayul
• Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
• Memiliki minat yang besar untuk menghasilkan produk sains
• Berpikir logis, terbuka, serta mau menerima kritik dan saran
• Jujur dan objektif
• Tekun, teliti, optimis, dan tidak mudah putus asa
• Menghargai hasil penelitian orang lain
• Pendekatan ketrampilan proses (inquiry approach)

• Suatu cara yang diterapkan kepada siswa agar dapat menemukan


sendiri fakta dan konsep ilmiah dengan melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuannya.
• Dengan pendekatan ketrampilan proses, siswa menjadi lebih aktif,
kreatif, inovatif, dalam memecahkan masalah dan dalam menghasilkan
produk sains.
• Ketrampilan proses mencakup klasifikasi objek, mengajukan
pertanyaan, melakukan pengamatan, menyajikan data, menafsirkan
data, memprediksi dan memprakirakan data, serta mengidentifikasi
variabel dalam percobaan
• Macam-macam variabel dalam percobaan
1. Variabel bebas (manipulasi)
2. Variabel kontrol (terkendali)
3. Variabel terikat (respons)
4. Variabel pengganggu

• Seorang peneliti ingin melakukan percobaan untuk mengetahui


pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah.
Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk N, P, dan K. Variabel
bebas, kontrol, dan terikat pada percobaan tersebut adalah....
Soal :
1. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan warna sayap
pada kupu-kupu Pachliopta aristolochiae yang menghisap tanaman
pagoda yang terpapar polusi kendaraan bermotor dan yang tidak
terpapar polusi kendaraan bermotor. Variabel bebas, kontrol, dan
terikat pada percobaan tersebut adalah....
2. Seorang peneliti ingin melakukan percobaan untuk mengetahui
pengaruh jenis tanah dan jenis padi terhadap pertumbuhan padi. Jenis
tanah yang digunakan adalah tanah lempung, berpasir, dan tanah
berkapur. Jenis padi yang digunakan adalah Ciherang, IR-64, dan
Cigeulis. Variabel bebas, kontrol, dan terikat pada percobaan tersebut
adalah....
3. Buatlah sebuah rancangan percobaan, kemudian analisislah variabel
bebas, kontrol, dan variabel terikatnya!
Metode Ilmiah
Langkah-langkah dalam metode ilmiah
1. Menemukan dan merumuskan masalah
2. Mengumpulkan informasi (data-data)
3. Menyusun hipotesis atau dugaan sementara
4. Melakukan percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis
5. Mengolah hasil percobaan (analisis data)
6. Membuat kesimpulan
7. Mengkomunikasikan hasil penelitian kepada khalayak
Format penulisan laporan :
1. Judul
2. Abstrak
3. Daftar isi
4. Pendahuluan
5. Kerangka teori dan pengajuan hipotesis
6. Metode penelitian
7. Pembahasan
8. Kesimpulan dan saran
9. Daftar pustaka
10. Lampiran
Objek dan Permasalahan Biologi
Ciri dari Makhluk hidup
1. Bernapas
2. Bergerak
3. Membutuhkan makanan (nutrisi)
4. Melakukan metabolisme
5. Mengeluarkan zat sisa (ekskresi)
6. Tumbuh dan berkembang
7. Berkembangbiak (reproduksi)
8. Beradapasi dengan lingkungan
9. Peka teradap rangsang
1. Tingkat Organisasi Kehidupan
Ragam Permasalahan Biologi
1. Pada tingkat molekul  kelainan pembentukan molekul hemoglobin, shg terjadi penyakit anemia
sel sabit
2. Pada tingkat sel  lisisnya sel darah merah ketika terinfeksi oleh virus
3. Pada tingkat jaringan  terjadinya penyakit osteoporosis
4. Pada tingkat organ  terjadinya penyakit rabun jauh (miopi) pada mata
5. Pada tingkat sistem organ  terjadinya sembelit, asfiksi
6. Pada tingkat individu  terkenanya HIV AIDS
7. Pada tingkat populasi  penyebaran AIDS dari 1 orang ke orang lain dalam 1 populasi
8. Pada tingkat komunitas  dampak penangkapan burung terhadap MH lain dalam suatu rantai m
akanan
9. Pada tingkat ekosistem  dampak penggundulan hutan thd kelangsungan hidup satwa didalamny
a
10. Pada tingkat bioma  dampak kebakaran hutan hujan tropis
11. Pada tingkat biosfer  dampak menipisnya lapisan ozon thd kehidupan MH
Bekerja di Laboratorium
A. Tata Tertib Penggunaan Laboratorium
1. Menggunakan baju khusus
• Meja kerja bersih, hanya ada buku, alat tulis, bahan, dan alat praktikum
• Tidak makan dan minum di laboratorium
• Gunakan bahan/zat secukupnya, jangan berlebihan. Jika selesai
praktikum, sisa bahan/zat dibuang. Jangan dikembalikan!
• Setelah praktikum selesai, pastikan meja kerja dan alat-alat praktikum
dalam keadaan bersih
• Pisahkan sampah padat dan cair.
Langkah-Langkah Keselamatan Kerja
 Keselamatan Kerja
P3K di Laboratorium
• Luka bakar akibat zat kimia asam  hapus zat asam dengan kapas/kain halus, cuci
dengan air, cuci dengan Na2CO3 1%, cuci dengan air, keringkan dengan salep
levertran, balut dengan kain perban.
• Luka bakar akibat zat kimia basa  cuci dengan air, bilas dengan asam asetat 1%,
cuci dengan air, keringkan, olesi salep boor, balut dengan kain perban.
• Luka bakar karena panas  jika memerah olesi salep levertran, jika nyeri kompres
dengan air es, jika luka terlalu besar aliri air bersih.
• Mata terkena percikan zat kimia  basuh dengan air
• Keracunan zat melalui hidung  bawa ke udara segar, jika tidak bisa bernapas,
berikan napas buatan.
• Keracunan melalui mulut  kumur sebanyak-banyaknya, jika tertelan segera
muntahkan
The Power of PowerPoint - thepopp.com

Anda mungkin juga menyukai