Anda di halaman 1dari 11

KEARIFAN LOKAL DARI TANAH PARMISAN BERHUJUNG SERUNYA BERMAIN

GASING DI SMA NEGERI 1 SIMPANG RIMBA

Suara pangkak gasing dengan gaya selintot gaya dincak dan gaya normal di mainkan oleh
seluruh siswa siswi kelas X yang ada di SMA Negeri 1 simpang Rimba dengan keras terlihat
mereka sudah sangat ahli dan bahagia memainkan nya saat acara lomba pembuatan gasing
menggunakan pakaian adat yang mana acara lomba ini sebelum dibuka di tampilkan tari khas
Bangka Belitung Kabupaten Bangka Selatan yaitu Tari Bedincak yang ditampilkan oleh anak
anak kelas X dengan penuh kebahagiaan.
Menurut M. Tayyib untuk projek penguatan pelajar pancasila SMA Negeri 1 Simpang Rimba
ingin mengangkat suatu tema yaitu "kearifan lokal"yang mana mengambil judul menelusuri
budaya masa lampau permainan gasing.
" Kami dari pihak sekolah ingin mengenal salah satu kearifan lokal yang ada Di Kecamatan
Simpang Rimba yaitu permainan gasing," jelasnya.
M. Tayyib Farkani S.pd.Si ingin mengangkat budaya permainan gasing ini supaya kembali di
kenal oleh siswa siswi SMA Negeri 1 Simpang Rimba bahkan masyarakat kalau kita
mempunyai budaya yang harus di jaga dan di lestarikan sampai tidak punah bahkan di mainkan
setiap harinya , " jelas wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMAN 1 Simpang Rimba.
Menurut Muh. Tayyib Farkani, S. Pd. Si di dalam kurikulum merdeka selain pembelajaran
intrakurikuler terdapat alokasi projek untuk pembelajaran sebanyak 20% sampai dengan 30%
jam pelajaran presentase projek tersebut tidak untuk per mata pelajaran tetapi merupakan
perpadan lintas disiplin ilmu.
Projek difokuskan untuk mengangkat isu isu yang ada di lingkungan sekitar untuk lebih
meningkatkan kepekaan peserta didik terhadap lingkungan dan kemampuan berfikir kritis,
analitis dan problem solving.
Projek ini dimulai dengan tahap siswa siswi SMA Negeri 1 Simpang Rimba di ajak untuk
mengenali bentuk dan fungsi kearifan lokal yang ada dibeberapa daerah di Indonesia .
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan menemukan hubungan antara identitas diri ,identittas
budaya nya ,dan belajar untuk memahami bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis
dan selalu berubah .
Berangkat dari pemahaman tentang identitas diri ,para siswa membongkar asumsinya terhadap
identitas budaya yang ada diwilayahnya maupun budaya orang lain.
Dengan demikian diharapkan para siswa dapat menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan
kearifan lokal sebuah kelompok masyarakat.
Tahap ini ditutup dengan menemukan masalah atau tantangan yang memiliki kait dengan sumber
daya lokal. Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan,dimana pada tahap ini siswa
diajak untuk melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya dari sini
siswa di minta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan
fungsinya bagi masyarakat .
Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang siswa harapkan terjadi pada
lingkungan nya dan kearifan lokal yang ada diwilayahnya.Projek di lanjutkan dengan tahap
lakukan yang bertujuan mmpersiapkan peserta didik untuk menggaungkan kearifan lokal yang
ditemui dan bermakna bagi siswa sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang ia miliki .
Lalu projek di akhiri dengan tahap bagikan di mana seluruh siswa membagikan pengetahuan nya
akan kearifan lokal kepada warga sekolah ,guru dan masyarakat .Untuk mempertahankan
kearifan lokal tersebut,para orang tua dari generasi sebelumnya ,dan lebih tua akan
mewariskannya kepada anak anak mereka dan begitu seterusnya.
Mengingat kearifan lokal adalah pemikiran yag sudah lama dan berusia puluhan tahun ,maka
kearifan lokal yang ada pada suatu daerah jadi melekat dan sulit untuk dipisahkan dari
masyarakat yang hidup di wilayah tersebut.
Mirisnya,meski banyak orang tua tetap berusaha mewariskan kearifan lokal dan pandangan
hidup yang mereka dapatkan dari nenek moyang ,tetapi banyak anak muda justru menganggap
kearifan lokal dan pandangan hidup tradisional yang usdah turun —temurun dari nenek moyang
adalah pandangan dan pemikiran kuno yang sudah tidak lagi relevan dengan zaman modern saat
ini.
Projek P5 ini adalah sistem pembelajaran yang bertujuan untuk mengamati dan menyelesaikan
permasalahan di sekitar melalui lima aspek utama, yaitu: potensi diri, pemberdayaan diri,
peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial.
Alasan mengapa kami harus mengangkat gasing?
Karena anak anak zaman sekarang sudah jarang sekali memainkan permainan gasing, bahkan
ada yang tidak tau sama sekali tentang gasing padahal permainan gasing itu mengandung filosofi
yang mendalam.
Selain itu permainan gasing ini dulunya Di Simpang Rimba ini sering di mainkan ketika sebelum
musim tanam pada, tetapi sekarang kita jarang temui dan permainan ini tidak ada yang bisa
menggantikan nya.
"Tuhan aku mencintai permainan gasing karena itu adalah kearifan lokal di negeri junjung
besaoh Kabupaten Bangka Selatan dan permainan khasnya. Dewasa ini perkembangan teknologi
begitu pesat .
Hampir semua bidang sudah menggunakan teknologi untuk membantu mempermudah
pekerjannya.
Para kaum remaja yang di kenal dengan zaman minelialnya senantiasa menggunakan teknologi
untuk mempermudah kegiatan nya sehari hari, dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi
yang tidak dapat di mungkiri lagi sehingga kearifan lokal yang sudah membudayakan sejak
zaman nenek moyang nya sudah di tinggalkan.
Salah satu bentuk ke arifan lokal yang hampir tenggelam yaitu permainan tradisional gasing.
Dan setelah tarian kegiatan ini langsung di buka secara resmi dengan pemukulah gong oleh
Kepala Sekolah Yudi Sapriyanto S. pd dan di hadiri pula oleh Ketua lembaga adat melayu
Lembaga Adat Melayu (LAM) Bangka Selatan Dato Kulul Sari, Sekertaris Sumardoni S.
Pd,wakil kepala sekolah bidang kurikulum M. Tayyib farkani S. Pd. Si, Anasir S. Pd selaku
bidang kesiswaan, guru guru serta siswa siswi SMA Negeri 1 Simpang Rimba yang di
laksanakan di belakang kelas X3 dengan meriah rabu 19/10/2022
Saat acara di buka resmi oleh kepala sekolah Yudi Sapriyanto S.pd..
Yudi menyampaikan puji syukur pada hari ini rabu 19 oktober 2022 SMA Negeri 1 Simpang
Rimba mengadakan pagelaran aksi dan kreasi projek penguatan pelajar pancasila dengan tema
kearifan lokal menelusuri budaya masa lampau gasing.
Menurutnya permainan gasing ini adalah kearifan lokal yang perlu dilestarikan terutama di
Kecamtan Simpang Rimba .
Selain sebagai permainan kearifan lokal yang harus dilestarikan menurut Yudi permainan gasing
merupakan sebagai projeck penguatan profil pancasila.
" Membelajarkan plemen kebhinekaan global kepada siswa ,sehingga menyadari keberagaman
sebagai khasanah kekayaan yang patut diambil positifnya. Dan kedepan nilai kearifan lokal ini
dapat diwariskan ke generasi berikutnya”.ujarnya.
Kayu menggris yang utuh kami buat menjadi gasing yang indah dan menarik kami buat secara
bersama sama dengan bahagia lalu ketika gasing yang di buat telah siap dari kayu menggris kami
mainkan dengan seru dalam acara lomba projek gasing dalam rangka penguatan implestasi
pelajar pancasila kurikulum merdeka adapun cara kami membuatnya sebagai berikut?
-Pertama mencari kayu menggris di hutan sepanjang 20 cm
-Setelah kayu tersebut sudah didapat gergaji bagian atad kayu sekitar 2-3cm
Kemudian bagian kayu digergaji tadi dikikis hingga membentuk kepala gasing.
-Selanjutnya ratakan bidang bahu nya menggunakan para.
-kemudian dipapas menggunakan parang bagian bawah kayu hingga membentuk pinggang bahu,
bidang buntut dan tumpuan.
-Setelah membentuk sebuah gasing ratakan menggunakan amplas hingga halus.
Biar lebih terlihat menarik lagi kemudian garis dioles menggunakan filtur/cat kayu.
"wah indah nya gasing nya yang telah kita buat secara sama sama ini bentuknya sama seperti
yang biasa orang orang jual walaupun kecil "ujar Firman

"padahal ya teman teman walaupun kayunya sulit untuk di cari waktu itu dan jauh pengambilan
nya tetapi alhamdulillah hasil pembuatan gasing nya maksimal dan bisa kita lombakan hari
ini"kata Hendimas menimpali kembali siang itu.
Rabu siang kami saling berlomba memangkak gasing antar kelas untuk memperebutkan raja
gasing dan ratu gasing terbaik yang ada di SMA Negeri 1 Simpang Rimba.
Projek lomba gasing kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Simpang Rimba ini menjadi tontonan
oleh seluruh guru guruku dan kakak kakak kelas ku dari kelas XI hingga kelas XII.
"gasing adalah permainan yang terbuat dari kayu yang di beri pasak paku atau kayu yang dapat
dipusingkan/diputar dengan kayu,yang berputar-putar pada poros dan berkeseimbangan pada
satu titik.
Permainan gasing merupakan mainan tradisional tertua yang ada di dunia yang kini hampir di
lupakan oleh anak anak muda. Gasing sebagai permainan rakyat tradisional sudah cukup lama
dikenal di Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu.Gasing yaitu permainan yang berasal daru ras
melayu karena di bangka ini mayoritas nya banyak dari ras lain sehingga permainan ini populer
di bangka apalagi di daerah bangka selatan tepatnya di bangka kota yaitu salah satu tempat yang
populer akan gasing dan mempunyai ciri khas sendiri dari gasing gasing daerah lain karena
bentuk gasingnya seperti bentuk jantung dan membuat daya tarik sendiri bagi orang orang untuk
memainkannya karena beda dari gasing gasing yang lain.
Kearifan lokal ini sudah ada sejak ribuan tahun dan diciptakan untuk beragam tujuan,
diantaranya untuk menjaga sumber daya alam dan sumber daya lokal. Namun generasi yang
hidup dimasa sekarang umumnya kurang memahami makna kearifan lokal ini sehingga
tantangan yang terjadi di masa sekarang terkait sumber daya alam sumber daya lokal seolah
datang begitu saja tanpa ancang- ancang padahal beberapa nilai kearifan lokal sendiri memiliki
potensi untuk mencegah masalah yang ada terjadi (preventif)"ujar Sasta sedikit menjelaskan.
Siswa bernama Putri Rahmawati dari kelas X 3 pun mengakui bahwa permainan gasing saat
acara lomba di projek ini sangat seru juga menyenangkan di tambah lagi tak hanya siswa yang
bermain melainkan guru juga ikut serta memainkan nya juga memeriahkan acara ini "ungkapnya
bahagia.
Di tambah lagi serunya tak hanya siswa kelas X yang memaikan gasing guru pun ikut memaikan
nya saat selesai pemukulan gong oleh bapak kepala sekolah Yudi sapriyanto S. Pd guru guru pun
ikut serta dalam memaikan permainan gasing menggunakan pakaian adat baju bewarna merah di
mana para guru saling beradu memangkak dan adu uri untuk melihat seberapa hebatnya saat guru
bermain gasing.
Kulul Sari ketua lembaga adat melayu lam Bangka Selatan sangat memberikan apresiasi sekali
kepada SMA Negeri 1 Simpang Rimba yang telah melestarikan permainan kearifan lokal juga
telah mengadakan lomba pangkak gasing ini yang mana sekarang ini sudah jarang dimainkan
juga jarang ditemukan dalam sambutannya beliau mengatakan?
“ Suatu hal yang luar biasa dilakukan oleh SMA Negeri 1 Simpang Rimba karena telah
memperkenalkan permainan gasing ini kepada siswa siswi nya yang dulunya memerlukan
keterampilan khusus ,dan dengan adanya pagelaran pangkak gasing ini membuat semangat siswa
siswi bisa mengenal dan melestarikan kearifan lokal yang ada di Simpang Rimba yang mana
permainan ini juga sudah menjadi permainan tradisional turn temurun zaman nenek moyang kita
jadi yo mari kita sama sama menjaga permainan khas kita ini agar tidak punah karena akan
zaman teknologi sekarang ini”jelasnya.
Di lanjutkan kembali setelah sambutan motifasi dari ketua adat Bangka Selatan Kulul sari guru
pun langsung mulai bermain pangkak lebih dahulu dengan bahagia setelah guru yang bermain
tadinya kini siswa pun mulai bertanding satu sama lain di temani suara sorakan teriakan teman
teman kelas juga suara musik khas bangka selatan yang merdu membuat para peserta menjadi
semangat bertanding juga di tambah lagi suara tampilan yel yel dari kelas X 3 yang mana yel yel
tersebut sebagai berikut:

123
Ek ah ek ah ek ah ek ek ek ek ek ah
Hey kawan kawan mana dong tepuk tangan nya
Hey kawan kawan mana dong teriakan nya
Asalamualaikum ,asalamualaikum
Waalaikumsalam
Yok kita main pangkak gasing yok
Yok kita main pangkak gasing yok
Dari pade kepale pening alonglah kite main gasing
Sing gasing gasing gasing gasing ser
Sing gasing gasing gasing gasing ser
Yok kite lestarikan gasing yok
Karena itulah warisan budaye kite
Yok kite lestarikan gasing yok
Karena itulah warisan budaya kite
Hey siswa siswi SMANSA
Mari kita bermain gasing
Hey siswa siswi SMANSA dx de gawe
Alonglah kite beradu pangkak gasing ,dari
pade ikak nyelangap gale
Alonglah kite beradu pangkak gasing, dari
pade ikak dx de gawe
Mari kite main gasing
Karena itu warisan budaye kita
Mari kita main gasing
Karena main nya sangat seru.

Setelah penampilan yel yel kami para siswa langsung bermain dan adapun peraturan permainan
gasing itu sendiri sebagai berikut:
1.Gasing dipegang di tangan kiri dan tangan kanan memegang tali
2 Pada saat itungan ke tiga semua siswa harus sudah melempar gasingnya ketanah
3 Gasing yang di lempar akan berputar untuk beberapa saat hingga interaksi kakinya dengan
permukaan ke tanah membutnya tegak lalu berputar untuk beberapa waktu.
Cara bermain gasing ini ada lima langkah utama sebagai berikut:
-
1.Melilit tali.
Melilit tali merupakan langkah yang paling penting tali yang tidak diikat dengan kemas atau
terurai dan berkemungkinan gasing tidak dapat berpusing dengan ligat.terdapat dua cara melilit
tali yaitu : melilit di lengan dan melilit di jari kelingking.
2. Melilit gasing
Lilitan gasing akan di buat pada leher bagian gasing .Gasing boleh di lilit menggunakan dua cara
sama ada dililit pada bagian lengan dan kemudian dililit pada gasing ataupun melilit tali pada
pokok dan kemudian dililit pada gasing.
3.Memusing gasing
Biasanya permainan gasing itu sendiri mempraktikkan gaya pemain secara pusingan,sorong
tarik,ataupun pusingan sentap.Bagi pusing sorong dan tarik ,gasing perlu senantiasa berada pada
dalam keadaan menggiring.Pemain akan menumpukkan perhatian pada sasaran di hadapan badan
kira kira 45.Gasing akan di ayunkan dan semasa ayunan di buat gasing akan di
tegakkan ,pusingan secara sentap pula di lakukan untuk menghasilkan pusingan yang
ligat .Pemain akan berdiri dalam keadaan tegak dengan tangan memegang gasing mengarah
keatas.tangan pemain berada 30 dari paras lengan ,ketika gasing di ayunkan pemain akan
menyentap sedikit tali supaya gasing menjadi lebih ligat dan mampu berpusing lama.

4. Memangkak gasing
Pemain yang igin memangkak gasing pihak lawan ,perlu menumbuhkan perhatian tepat
mengenai sasaran supaya gasing dapat berputar dengan lama dan menghasilkan uri yang ligat.

5.Mengangkat gasing
Gasing akan di angkat ketika masih berputar tujuan nya untuk memastikan pusingan gasing
dapat bertahan lebih lama semasa gasing masih ligat berputar pemain akan coba mengangkat
gasing dan memastikan gasing tersebut tidak berhenti ketika di angkat.Sebelum gasing di angkat
pemain lebih dahulu menentukan liuk gasing.liuk gasing ini adalah pusingan terendah bahagia
patak dengan bumi.Gasing akan di angkat menggunakan tali yang cocok untuk memastikan
gasing berputar ligat.

dengan memutar gasing ini adalah dengan memutar gasing dengan tali pada sumbu atau kepala
gasing dan menghasilkan putaran sangat kencang dan kemudian lawan tanding memukul
(pemangkak)gasingujar Sasta

Ketentuan nilai poin bagi pemangkak ?


-Gasing lawan dipangkak tidak ada uri atau pecah ,maka pemangkak mendapat nilai 100.
-Pedoman pertandingan gasing Nasional gasing lawan dipangkak ada uri dan mati lebih
dahulu ,maka pemangkak menang uri dan mendapat nilai 50.
-Gasing lawan dipangkak masih ada uri clan lawan menang uri ,maka pemangkak kalah uri dan
mendapat nilai 25.
-Gasing lawan dipangkak masih ada uri dan pemangkak sama-sama menang uri ,maka
pemangkak dapat nilai 0.
-Gasing lawan tidak kena dipangkak cebuk maka nilainya bagi pemangkak =0
-Gasing lawan dipangkak keluar garis dis kiri kanan dan garis dis belakang ,nilai =0
-gasing lawan dipangkak hingga gasing pemangkak masuk garis dis kiri kanan ,dan gasing
pemasang masih ada uri maka gasing pemangkak harus dimasukkan ke area adu uri dan kalau
tidak berhasil pemain pemangkak kehilangan nilai ,atau nilai 0 kecuali gasing pemangkak mati
uri.

Ayo ayo ayo ayo Rury, Saputra Anjasmara kalian pasti menenang ayo ayo semangan
semangat"sorak kuat siswa kelas X 3.

Huhuhuhuhuhuhu ayo ayo ayo ayo semangat semangat semangat"teriak para


guru sambil tepuk tangan.

Tetapi kadang kala permainan gasing ini masih kurang di jaga ,para remaja zaman sekarang ini
lebih suka untuk bermain game online dari pada bermain permainan zaman dahulu yang sudah
ada sejak turun temurun dimainkan .Kita sebagai siswa siswi SMA NEGERI 1 SIMPANG
RIMBA wajib menjaga permainan gasing ini agar tidak punah .tegas Pangeran apriyansyah wakil
ketua osis.
“iya kamu betul sekali bagaimana nanti ketika kita sudah selesai lomba bermain gasing kalau
kita nantinya promosi memperkenalkan permainan gasing itu sendiri kepada masyarakat sekitar
juga anak anak muda sekarang ini agar mereka sadar bahwanya kita mempunyai permainan yang
sangat seru untuk dimainkan di bandingkan bemain Handphone yang mana permaina itu sendiri
sudah ada dari zaman nenek moyang yang kini hampir punan dan perlu dilestarikan “ungkap
Aulia .
Semua orang pun sangat setuju dengan saran dari Aulia termasuk pak M.TAYYIB S.Pd SI
mereka sangat mendukung sekali saran itu kerena itu memang harus perlu di lestarikan tanpa
terasa acara pagelaran ini sangat berjalan dengan lancar sekali meski sempat di guyur hujan
sebentar tetapi para siswa kelas X juga para penonton masih sangat semangat bermain hingga
acara pagelaran ini berjalan lancar hingga pembagian hadiah kepada para raja dan ratu gasing
SMA Negeri 1 Simpang Rimba .

adapun raja dan ratu gasing SMA Negeri 1 Simpang Rimba sebagai berikut:

Juara raja gasing putra

Juara 1.Bagas saputa


Juara 2.kristianus rangga
Juara 3.Topik wijayanto.

Juara raja gasing putri

Juara 1 .Sohibu zimah


Juara 2.Aulia
Juara 3. Sri jayanti.
Acara pagelaran ini berjalan juga kegiatan tersebut di tutup dengan pemukulan gong oleh bapak
wakil kepala sekolah bidang kurikulum M.Tayyib Farkani S.Pd Si lalu kemudian pembagian
hadiah kepada raja gasing dan ratu gasing SMA Negeri 1 Simpang Rimba pada rabu 19/10/2022.
Kearifan lokal wajib kita jaga sebagian bagian dari peradaban manusia dan zaman jadi ayo mari
kita sama -sama jaga permainan tradisional kita agar tetap ada dan tidak punah di indonesia ini
karena itu sudah permainan dari zaman nenek moyang kita yang wajib kita jaga.

Anda mungkin juga menyukai