Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN

PROJECT PENGUATAN
PROFIL PELAJAR
PANCASILA

TEMA:
“ KEARIFAN LOKAL “

FASE B
KELAS 4 SD

SEMESTER I
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

1
MODUL P5
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD (Fase B)
Tema : Kearifan Lokal

A. Identitas Sekolah
1. Nama Penyusun : Elly Kusmiyanti, S. Pd
2. Nama Sekolah : UPT SDN 45 Gresik
3. Tahun Pelajaran : 2022/2023
4. Jenjang Sekolah : Sekolah Dasar
5. Fase/Kelas/Prog : A/ I/ Umum
6. Alokasi Waktu : 126 Jam Pelajaran

B. Pendahuluan
Gresik merupakan sebuah kota pantai yang sangat dinamis dari sisi kebudayaannya.
Sebagai kota pantai, budaya Gresik banyak bersentuhan dengan budaya asing, khususnya Islam.
Hal ini dapat dikatahui jejaknya sampai saat ini, dimana Gresik memiliki peninggalan sejarah
Islam yang sangat dikenal di nusantara, seperti makam Siti Fatimah binti Maimun, Makam
Maulana Malik Ibrahim, dan Makam Sunan Giri. Keberadaan tokoh-tokoh Islam itu, kemudian
nampak dalam kebudayaannya, yaitu kental dengan nilai-nilai keislaman. Semangat tersebut
sudah berakar kuat sehingga menjadi jati diri dan ciri khas masyarakat Gresik yang sukar
dihapus. Hal itu kemudian berpengaruh terhadap pandangan serta sikap hidup sehari-hari
masyarakat Gresik di zaman sekarang. Pengaruh itu terutama dapat diamati dari ungkapan atau
istilah-istilah sehari-hari maupun kesenian dalam masyarakat. Baik itu karya seni tradisional
kuno maupun kreasi baru atau makanan. Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang
diperlukan oleh manusia. Makanan merupakan bagian dari sebuah kebudayaan, hampir semua
daerah memiliki makanan khas masing-masing. Dewasa ini, makanan khas setiap daerah
perlahan mulai ditinggalkan seiring perkembangan jaman. Banyak anak yang lebih mengenal
makanan modern dibandingkan dengan makanan tradisional.
Nilai historis dari makanan tradisional merupakan bagian dari kebudayaan yang tidak
dapat dipisahkan dari tradisi masyarakat itu sendiri. Makanan merupakan salah satu simbol dari
adat budaya masyarakat setempat dan memiliki tempat sebagai bagian dari bentuk tradisi yang
dapat menyeimbangkan harmonisasi kehidupan masa lalu dan masa kini. Makanan tradisional
merupakan representasi dari asimilasi way of life terhadap perubahan peradaban suatu
masyarakat tertentu.
Begitu juga dengan kesenian, diantara kesenian tradisional bernuansa islami yang masih
dilestarikan oleh sebagian masyarakat Gresik adalah macapat. Kesenian itu biasa diadakan pada
acara-acara tertentu, seperti upacara tingkeban, sepasaran bayen, dan upacara perkawinan. Tema
tembang yang dilantunkan selalu disesuaikan dengan jenis hajat upacaranya. Namun nafas
keislaman selalu mewarnai temanya. Disamping macapat, ada juga jenis kesenian yang disebut
“Terbang Kedung.” Isi kidungnya merupakan syair puji-pujian terhadap kebesaran Nabi
Muhammad Saw. Kesenian jenis itu pada masa kolonial pernah mengalami kemajuan di Desa
Ngargasari, Kecamatan Kebomas Gresik. Disamping macapat, juga terdapat seni lukis
tradisional Damar Kurung yang sampai saat ini masih terjaga kelestariannya.
Desa Sembayat menjadi salah satu bagian desa yang berada di wilayah kecamatan
Manyar kabupaten Gresik, sekitar 15 km arah utara kota Gresik. Desa Sembayat sangat dikenal
oleh para pengguna jalan Pantura karena desa itu berada di sebelah selatan jembatan yang
melintas di atas sungai terpanjang di pulau Jawa, yakni Bengawan Solo. Jembatan itu
menghubungkan wilayah kecamatan Bungah dengan wilayah kecamatan Manyar.
Sembayat memiliki sisi kebudayaan yang terkenal sampai sekarang, sebagai desa yang tidak
mau tertinggal dengan desa lainnya dalam segala aspek. Sebagai salah satu desa yang ada di
Gresik, budaya Sembayat digagas oleh penduduk asli setempat. Hal ini dapat dikatahui jejaknya
2
sampai saat ini, dimana Sembayat memiliki peninggalan sejarah yang sangat dikenal dan harus
dilestarikan, seperti bamboo carnival.
Seiring dengan itu, maka budaya Bamboo Carnival sebagai karya seni tradisi dari desa
Sembayat akan diangkat sebagai kearifan lokal yang akan diajarkan kepada peserta didik UPT
Negeri 45 Gresik. Bamboo carnival juga merupakan salah satu kebudayaan yang menggunakan
bamboo sebagai bahan untuk membuat kerajinan yang nantinya akan dibuat sebuah kerajinan
seperti lampu hias taman, singa, serigala, macan putih, kupu-kupu dan bentuk kerajinan unik
lainnya. Bamboo carnival ini sudah menjadi kebudayaan desa Sembayat yang sering dipakai
dalam pesta hari besar Kemerdekaan RI. Bamboo carnival sendiri merupakan sebuah karya dari
bamboo yang diraut, dirangkai, diwarnai semenarik mungkin membentuk sebuah bentuk
kerajinan. Bahan dari kerajinan bamboo carnival ini terbuat dari bambu. Namun, kerajinan ini
dibuat dengan dekorasi dan warna yang indah. Setelah bagian bamboo dirangkai kemudian
dinding luar dari kerajinan ini direkatkan kertas bekas semen yang dilapisi karung dan di cat
dengan berbagai warna. Membuat kerajinan tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk
menghasilkan karya yang indah.

C. Tujuan, Alur dan Target Pencapaian Projek


Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi semakin pesat serta diiringi
pula masuknya budaya luar negeri melalui media sosial semakin tak tersaring. Kemajuan
teknologi itu menyebabkan anak-anak ( generasi penerus bangsa) semakin meninggalkan budaya
lokal, Pada tema “kearifan lokal” dengan mengacu pada dimensi Profil Pelajar Pancasila, projek
pagelaran seni ini dibuat dengan tujuan mengenal dan melestarikan kearifan lokal Gresik yang
difokuskan pada pameran lampu hias taman dan kerajinan dari bambu.
Projek ini dimulai dari mempelajari sejarah gresik, memahami budaya yang berasal dari
Gresik dan berkembang di Gresik. Kegiatan dilanjutkan dengan mengembangkan permasalahan
melalui isu-isu yang terjadi di masyarakat terkait dengan budaya Gresik yang mulai tidak
dikenali anak-anak, khusunya lampu hias taman dan hasil kerajinannya budaya setempat. Anak-
anak kemudian diajak untuk lebih mengenal bagaimana membuat kerajinan dari bambu. Dalam
prosesnya, anak-anak juga diajak untuk mengembangkan kemandirian diri dan berkolaborasi
untuk mengkreasikan gambar kerajina tersebut.
Setelah melalui proses mencari data, pengenalan dan kontekstual dengan apa yang terjadi
pada kehidupan anak, kemudian anak akan melakukan aksi nyata. Di tahap ini, anak-anak akan
berkolaborasi dengan guru, teman dan keluarga untuk menuangkan idenya dalam kerajinan dari
bambu di acara pagelaran seni yang difasilitasi sekolah. Dimulai dari anak-anak menentukan alur
cara menggambar, meraut dan merangkai yang digambarkan dengan pelatih gambar yang ahli
dibidangnya, menyiapkan alat dan kebutuhan yang digunakan untuk merangkai. Di akhir, siswa
akan melakukan refleksi terkait kegiatan yang sudah dilakukan dan refleksi diri terkait dengan
pemahamannya terhadap budaya Gresik secara umum dan secara khusus tentang kerajian dari
bambu.
Melalui projek ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan tiga dimensi dari Profil
pelajar Pancasila yakni Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan beakhlak
mulia, Gotong Royong, dan Kreatif beserta elemen-elemen yang terkait.

3
D. Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai projek
1. Perencanaan dan sosialisasi kepada wali peserta didik, peserta didik dan guru terkait
program pengembangan projek penguatan profil pelajar pancasila
2. Kolaborasi dan kerjasama yang baik antar pihak yang terkait selama pelaksanaan projek
3. Study literatur atau pengkajian terlebih dahulu terkait sejarah, budaya, dan adat
istiadat Gresik yang akan dikenalkan kepada peserta didik.

E. Profil Pelajar Pancasila


1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (mengajak peserta didik berdoa sebelum
memulai pembelajaran dan besyukur setelah selesai pembelajaran) dan berakhlak mulia
(menumbuhkan sifat jujur dan bertanggung jawab peserta didik dalam menyelesaikan tugas)
2. Berkebinekaan global (saling menghargai keragaman budaya, agama, latar belakang sosial
dan lainnya)
3. Kreatif (memunculkan dan mengembangkan gagasan atau ide peserta didik)

F. Tahapan dalam projek “Bamboo Carnival”

G. Dimensi, Elemen dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Elemen Sub-elemen Aktivitas

4
Beriman , 1. Akhlak Integritas 4,5,6
bertakwa kepada Pribadi Membiasakan bersikap jujur terhadap diri
Tuhan YME dan sendiri dan orang lain dan berani
berakhlak mulia menyampaikan kebenaran atau fakta

Merawat Diri secara Fisik, Mental, dan 1,2,3


Spiritual
Memiliki rutinitas sederhana yang diatur
secara mandiri dan dijalankan sehari-hari
serta menjaga kesehatan dan
keselamatan/keamanan diri dalam semua
aktivitas kesehariannya.

2. Akhlak kepada Mengutamakan persamaan dengan orang 4,5,6


manusia lain dan menghargai perbedaan
Mengenali hal-hal yang sama dan berbeda
yang dimiliki diri dan temannya dalam
berbagai hal, serta memberikan respons
secara positif.
4,5,6,7,8
Berempati kepada orang lain
Mengidentifikasi emosi, minat, dan
kebutuhan orang-orang terdekat dan
meresponsnya secara positif.

Dimensi Elemen Sub-elemen Aktivitas

Berkebhinekaan 1. Mengenal dan Mendalami budaya dan identitas budaya 7,8,9


Global menghargai Mengidentifikasi dan mendeskripsikan ide-
budaya ide tentang dirinya dan beberapa kelompok
di lingkungan sekitarnya.

Menumbuhkan rasa menghormati


terhadap keanekaragaman budaya 7,8,9
Mendeskripsikan pengalaman dan
pemahaman hidup bersama-sama dalam
kemajemukan.

5
2. Refleksi dan Refleksi terhadap pengalaman 1,2,3
Tanggung jawab kebinekaan.
terhadap Menyebutkan apa yang telah dipelajari
pengalaman tentang orang lain dari interaksinya dengan
kebhinekaan kemajemukan budaya di lingkungan sekolah
dan rumah

Kreatif 1. Menghasilkan Mengeksplorasi dan mengekspresikan 9,10,11,12


Karya dan pikiran dan/atau perasaannya dalam
tindakan yang bentuk karya dan/atau tindakan serta
orisinal mengapresiasi karya dan tindakan yang
dihasilkan

6
AKTIVITAS 1
KOTAKU

A. Jenis Kegiatan : Tatap Muka dan Tugas Mandiri


B. Waktu : 6 JP (6 x 30 menit)
C. Bahan : Materi mengenai Asal-Usul Kata Gresik, dan mengapa Gresik dikenal
sebagai Kota Santri dalam bentuk PPT, contoh beberapa gambar mengenai khas kota
Gresik
D. Peran guru : Narasumber dan Fasilitator

E. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik memahami sejarah asal usul kota Gresik
2. Peserta didik memahami mengapa Gresik disebut sebagai kota santri.
3. Peserta didik memahami Desa Sembayat sebagai desa yang mengembangkan budaya

F. Persiapan :
1) Guru menyiapkan ruang sebagai tempat serta sarana dan prasarana kelas besar untuk
penyampaian materi umum mengenai Kota Gresik kepada peserta didik kelas 4.
2) Guru dan Tim materi dalam bentuk PPT dan kertas gambar yang akan digunakan siswa
menggambar imajinasi mengenai hal-hal yang disukai dari kota Gresik.
3) Guru menyiapkan pensil dan rautan sebagai hadiah/reward kepada peserta didik yang
aktif dan percaya diri.
G. Pelaksanaan :
1) Guru memulai projek dengan salam, berdoa bersama kemudian menyanyikan lagu
Garuda Pancasila secara bersama-sama dipandu oleh Tim.
2) Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaan pemantik seperti berikut :
a. Kita tinggal dikota apa ya?
b. Siapa yang tau artinya kata Gresik?
c. Ada apa saja di Kota Gresik?
d. Selain kota Gresik, kecamatan apa yang kalian ketahui?
e. Budaya apa saja yang ada di daerah kalian tinggal?

3) Dari hasil diskusi, guru menjelaskan tujuan kegiatan hari ini yaitu mempelajari
mengenai : Asal-Usul kata Gresik, Mengapa Gresik dikenal sebagai Kota Santri, budaya
di desa Sembayat

4) Pada materi pertama guru menjelaskan Asal-Usul kata Gresik dengan memperlihatkan
gambar dan pengertian pada layar proyektor.

5) Setelah materi pertama disampaikan, guru sebagai narasasumber dan peserta didik
melakukan sesi tanya jawab, dengan reward bagi peserta didik yang mampu menjawab
dengan benar dan percaya diri.

6) Kegiatan yel-yel dipandu oleh Tim.

7
7) Materi kedua yaitu Gresik dikenal sebagai Kota Santri. Guru menjelaskan mengenai
makna santri dan alasan kenapa Gresik dikenal sebagai kota santri dengan menampilkan
gambar dan pengertian pada layar proyektor.

8) Setelah materi kedua disampaikan, guru sebagai narasasumber dan peserta didik
melakukan sesi tanya jawab, dengan reward bagi peserta didik yang mampu menjawab
dengan benar dan percaya diri.

9) Materi ketiga yaitu Desa Sembayat sebagai salah satu desa yang melestarikan budaya
kerajinan dari bambu. Guru menjelaskan mengenai keunggulan desa Sembayat dan
alasan mengapa Desa Sembayat terkenal dengan kerajinan karnaval yang menarik dan
perlu untuk dilestarikan pada layar proyektor.

10) Setelah materi ketiga disampaikan, guru sebagai narasasumber dan peserta didik
melakukan sesi tanya jawab, dengan reward bagi peserta didik yang mampu menjawab
dengan benar dan percaya diri.

11) Guru memberikan lembar kertas gambar kepada seluruh peserta didik serta beberapa
contoh gambar (mengenai ciri khas Desa Sembayat), sebagai penugasan lanjutan
mengenai hal-hal apa saja yang disukai oleh peserta didik dari Desa Sembayat,
kemudian diwarnai dengan hati-hati.

12) PENUTUP

13) Setelah selesai, beberapa peserta didik diminta untuk menunjukkan gambar yang dimiliki dan
menceritakannya. Kegiatan penutupan dengan doa bersama dan Absensi peserta didik untuk
keluar kelas secara bergantian.

8
Dokumentasi Aktivitas 1

9
Lembar Penilaian
Merawat Diri secara Fisik,
Refleksi terhadap
Mental, dan Spiritual :
pengalaman kebinekaan :
Memiliki rutinitas sederhana
Menyebutkan apa yang telah
yang diatur secara mandiri
dipelajari tentang orang lain
dan dijalankan sehari-hari
No. Nama dari interaksinya dengan
serta menjaga kesehatan dan
kemajemukan budaya di
keselamatan/keamanan diri
lingkungan sekolah dan
dalam semua aktivitas
rumah
kesehariannya.
BB MB BSH SB BB MB BSH SB
1 Adellia Rahma Erynta Nuramadhanty
2 Ahmad Madani
3 Amelia Shaffa Salsabillah
4 Anggun Kartika Putri
5 Anugrah Putri Fasardin
6 Aqila Gita Oktavia
7 Bayu Pramana
8 Eka Silvi Oktavia
9 Faridah Amelia
10 Maretna Lailatus Sabilah
11 Moh Syabrah Rafa Alvaro
12 Mohammad Satria Brawijaya
13 Muhammad Abdus Zuraiz
14 Muhammad Chelvin Hidayat
15 Muhammad Gilby Maleeq Jibrani
16 Muhammad Wildan Friadi
17 Ochie Oktavianie Syahruddin Hm
18 Reva Kirana Aulia
19 Surya Wulan Jamilah

10
AKTIVITAS 2
BUDAYA KOTAKU

A. Jenis Kegiatan : Tatap Muka, Penugasan Mandiri di rumah


B. Waktu : 10 JP (10 x 30 menit)
C. Bahan : Video dan PPT terkait Khas Kota Gresik.
D. Peran guru : Narasumber dan Fasilitator
E. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik memahami makanan khas di kota Gresik.
2. Peserta didik memahami kebudayaan khas Gresik.
3. Peserta didik memahami kesenian khas Gresik.

F. Persiapan :
1) Guru menyiapkan ruang sebagai tempat serta sarana dan prasarana kelas besar untuk
penyampaian materi umum mengenai Kota Gresik kepada peserta didik kelas 4.
2) Guru dan Tim materi dalam bentuk PPT dan LKPD yang akan dikerjakan peserta didik.
3) Guru menyiapkan pensil dan rautan sebagai hadiah/reward kepada peserta didik yang aktif
dan percaya diri.

G. Pelaksanaan :
1) Guru memulai projek dengan salam, berdoa bersama kemudian menyanyikan lagu
sorak-sorak bergembira secara bersama-sama dipandu oleh Tim.
2) Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaan pemantik seperti berikut :
a. Siapa yang pernah makan Pudak?
b. Siapa yang pernah ke Pasar Bandeng?
c. Ada yang tahu bentuk kerajinan yang terbuat dari bambu?

3) Dari hasil diskusi, guru menjelaskan tujuan kegiatan hari ini yaitu mempelajari mengenai :
Makanan khas Gresik, Budaya yang ada, dan Seni khas Gresik.

4) Pada materi pertama guru menjelaskan Makanan khas Gresik dengan memperlihatkan
gambar dan pengertian pada layar proyektor.

5) Setelah materi pertama disampaikan, guru sebagai narasasumber dan peserta didik
melakukan sesi tanya jawab, dengan reward bagi oeserta didik yang mampu menjawab
dengan benar dan percaya diri.

6) Materi kedua yaitu Budaya yang ada di Gresik. Guru menjelaskan bermacam-macam
budaya yang dilakukan di kota Gresik dan sekitanya dengan menampilkan gambar dan
pengertian pada layar proyektor.

7) Setelah materi kedua disampaikan, guru sebagai narasasumber dan peserta didik
melakukan sesi tanya jawab, dengan reward bagi peserta didik yang mampu menjawab
dengan benar dan percaya diri.

8) Kegiatan yel-yel dipandu oleh Tim.

11
9) Materi ketiga yaitu Budaya yang ada di Gresik dan sekitarnya. Guru menjelaskan seni khas
di kota Gresik dan sekitrarnya dengan menampilkan gambar dan pengertian pada layar
proyektor.

10) Setelah materi ketiga disampaikan, guru sebagai narasasumber dan peserta didik
melakukan sesi tanya jawab, dengan reward bagi peserta didik yang mampu menjawab
dengan benar dan percaya diri.

H. Penutup
11) Guru memberikan lembar LKPD kepada seluruh peserta didik serta menjelaskan cara
mengerjakannya. LKPD tersebut terbagi menjadi 2 bagian dengan pengerjaan didalam kelas
dan dilanjutkan di rumah sebagai pemantapan dengan kerjasama bersama orang tua.

12
Budaya Kotaku
Kota Gresik - Desa Sembayat P5
Nama : .............................................................
Lembar
No. Absen : .............................................................
Kelas : ............................................................. Kegiatan
Peserta Didik
Pertemuan 2

Cara Mengerjakan LKPD :

1. Perhatikan gambar salah satu kebudayaan khas di Kota Gresik, salah satunya ada di Desa
Sembayat pada LKPD.
2. Gambarlah sesuai contoh pada kotak yang disediakan.
3. Warnailah gambar tersebut sesuai dengan keinginan.
4. Ceritakan gambar yang kalian kerjakan dengan bahasa kalian sendiri

13
Nama : .............................................................

No. Absen : .............................................................

Kelas : .............................................................

Ayo Ceritakan Ceritamu

14
AKTIVITAS 3
ISU BUDAYA

A. Jenis Kegiatan : Tatap Muka, Penugasan Mandiri di rumah


B. Waktu : 10 JP (10 x 30 menit)
C. Bahan : Gambar pelestarian budaya kerajinan patung dari bambu yang ada di
lingkungan Gresik.
D. Peran guru : Narasumber dan Fasilitator
E. Tujuan Pembelajaran :

F. Persiapan :
1) Guru menyiapkan ruang kelas sebagai tempat serta sarana dan prasarana penyampaian materi
“Isu Budaya” yang terjadi di kota Gresik mengenai pelestarian kerajinan patung dari bambu.
2) Guru dan Tim materi dalam bentuk gambar dan catatan yang akan dikerjakan peserta didik.

G. Pelaksanaan :
1) Guru memulai projek dengan salam, berdoa bersama kemudian menyanyikan lagu
sorak-sorak bergembira secara bersama-sama.
2) Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaan pemantik seperti berikut :
a. Gambar apakah ini?
b. Gunanya untuk apa ya kerajinan ini?
c. Bagus mana gambar yang A dan yang B?

3) Dari apersepsi, guru menjelaskan tujuan kegiatan hari ini yaitu mempelajari mengenai : Isu
Budaya pelestarian kerajinan bambu di wilayah Desa Sembayat.

4) Pada materi pertama guru menjelaskan gambar kerajinan patung yang berbentuk biasa
dengan memperlihatkan gambar dan pengertian dengan penjelasan dan pertanyaan pada
peserta didik.

5) Selanjutnya guru menjelaskan gambar kedua kerajinan patung yang dihias dengan
memperlihatkan gambar dan penjelasan disertakan pertanyaan pada peserta didik.

6) Setelah materi pertama disampaikan, guru sebagai narasasumber dan peserta didik
melakukan sesi tanya jawab, dengan reward bagi peserta didik yang mampu menjawab
dengan benar dan percaya diri.

7) Materi kedua yaitu mencatat materi rangkuman mengenai kerajinan patung dari bambu
secara ringkas.

8) Setelah materi kedua disampaikan, guru sebagai narasumber dan peserta didik melakukan
sesi tanya jawab, dengan reward bagi peserta didik yang mampu menjawab dengan benar
dan percaya diri.

9) Kegiatan yel-yel bersama ibu guru.

H. Penutup

15
10) Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan kepada seluruh peserta didik serta
menjelaskan cara mengerjakan LKPD tersebut yang dilakukan di rumah (mengumpulkan
bahan sesuai kelompoknya yang diperlukan untuk membuat kerajinan seperti Bambu,
kayu, paku, kawat, palu, pisau, tang)

16
Dokumentasi Aktivitas 3

17
18

Anda mungkin juga menyukai