Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 2- TUGAS RUANG KOLABORASI

FILOSOFI PENDIDIKAN
Kelompok 4
Anggota :

1. Shinta Kusniawati
2. Muhammad Wahib Azharuddin
3. Uliy robbayani ilma
4. Sulistiyani
5. Harisatuz Zahro

Soal Diskusi!

1. Apa kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah Anda yang sejalan dengan
pemikiran KHD?

Jawaban:

Kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya di daerah Gresik yang sejalan
dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu : Kegiatan gotong royong seperti kerjabakti
membersihkan lingkungan sekitar. Di kota Gresik juga terdiri dari orang-orang dengan latar belakang
yang berbeda-beda, meskipun berbeda namun tetap menjunjung tinggi toleransi.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara juga dapat di kontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur,
seperti kearifan budaya dearah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik sebagai
individu yang baik. Dengan menghargai budaya lokal seperti tetap membudayakan adat istiadat serta
ciri khas daerah merupakan contoh dari kekuatan konteks sosio-kultural.
Sekaligus kebersamaan dan solidaritas menjadi kekuatan dalam menjunjung nilai-nilai luhur
budaya. Kebersamaan dan solidaritas merupakan nilai sosio-kultural yang kuat di daerah Gresik.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang humanis dan berlandaskan kemandirian
dapat diterapkan dengan membangun rasa kebersamaan dan solidaritas di antara peserta didik,
serta mengajarkan mereka untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama. Pendidikan
humanis adalah pendidikan yang mengarah pada perkembangan kognitif peserta didik. Sebagian
besar masyarakat kota Gresik telah menunjukkan wujud nyata penerapan nilai toleransi, nilai gotong
royong, nilai toleransi, serta nilai kebersamaan dan solidaritas yang tinggi.

2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan
budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik sebagai individu
sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah Anda?

Jawaban:

Implementasi pembelajaran pada konteks budaya lokal masyarakat bisa kita cermati pada
mata pencaharian masyarakat daerah Gresik yang dikenal dengan nama "Wiwit" didominasi oleh
para Petani. Kerangka pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHD yang dapat
diimplementasikan pada konteks lokal budaya daerah Kabupaten Gresik antara lain :
a) Kekuatan kodrat yang dimiliki peserta didik agar ia mampu mencapai keselamatan dan
kebahagiaan maka pendekatan komunikasi dalam bahasa daerah Jawa-Gresik harus menjadi
bagian untuk dieksplorasi dalam pendekatan pendidikan.
b) Pendekatan pembelajaran bagi peserta didik melalui pengenalan dan pengamalan Budaya dan
tradisi kabupaten Gresik yang direpresentasikan oleh kaum Tani masyarakat Gresik saat panen
raya seperti : “Wiwit” sebelum menanam tanaman Padi dilaksanakan tasyakuran tujuannya agar
proses penanaman padi berjalan lancar dan barokah. “Damar Kurung” dengan damar kurung
dapat memberitahukan informasi
mengenai ciri dan budaya dari Gresik. Setiap sisi damar kurung terdiri dari budaya, kegiatan
social, dan kata kata motivasi.
c) Berhubungan dengan Pengajaran kecakapan hidup bagi peserta didik dan masyarakat Gresik
sesuai KHD, maka kecakapan hidup yang berhubungan dengan “rebo wekasan” sebagai salah
satu upaya untuk meminta doa kepada Allah agar bisa menjauhkan dirinya dari segala penyakit
dan musibah karena pada hari tersebut dipercayai sebagai hari pertama Nabi Muhammad SAW
sakit hingga beliau meninggal dunia. Beberapa aktivitas yang dilakukan antara lain tahlilan,
berbagi makanan baik dalam bentuk gunungan maupun selamatan, sampai sholat sunnah lidaf’il
bala’ Bersama. Rebo wakasan ini merupakan ikon spiritual dan budaya masyarakat Gresik.
d) Pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna bagi peserta didik di daerah Gresik adalah kue
pudak. Pudak merupakan salah satu makanan/ kue khas kota Gresik, Indonesia yang sudah
melegenda sejak jaman para wali dahulu. Makanan khas ini terbuat dari bahan tepung beras yang
diolah menggunakan gula pasir serat dicampur santan kelapa yang dikemas dengan ‘ope’ atau
yang disebut dengan pelepah daun pinang. Lembaran daun pinang memiliki semacam lapisan
yang menyerupai plastik. Lapisan inilah yang secara alami dapat mengatur suhu pudak. Pudak
yang dibuat biasanya dicampurkan dengan daun suji sebagai pewarna pengganti karena warna
hijaunya yang lebih kuat dan aroma yang tidak kalah dengan daun pandan. Hal ini menunjukkan
pemberdayaan komoditas potensi sumber daya alam unggulan masyarakat Gresik adalah hal yang
sangat direkomendasikan untuk diimplementasikan.

2. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik di kelas atau sekolah
Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat diterapkan.
Jawaban:
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
 Pendidikan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, Kodrat alam berkaitan dengan sifat
dan bentuk lingkungan anak, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama.
Memiliki arti bahwa peserta didik membawa sifat dan karakternya masing-masing, jadi
sebagai pendidik kita tidak bisa menghapus sifat dasar tersebut, yang dapat dilakukan adalah
dengan menunjukkan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat terpuji sehingga
menutupi sifat tercelanya.
 Contoh konteks lokal sosial budaya yang ada di daerah Kabupaten Gresik adalah Hadrah.
Hadrah adalah sebuah musik yang bernafaskan Islami yaitu dengan melantukan Sholawat
Nabi diiringi dengan alat tabuhan dengan alat tertentu. Hadroh menjadi kesenian islami yang
sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Pada kesenian Hadrah
ini terdapat contoh dari kodrat alam dan zaman hal ini dibuktikan karena kesenian Hadrah
dapat menumbuhkan perilaku positif yang berasal dari lingkungan dan isi dari acaranya.
Adapun rangkaian acara yangada dalam kegiatan Hadrah adalah Mahalulqiyam, sholawatan,
dan diakhiri ceramah agama. Kegiatan tersebut dapat menumbuhkan budi pekerti, nilai
spiritual, dan nilai budaya pada diri anak.

Anda mungkin juga menyukai