Abstract: Implementation of Public Service Agency. The purpose of this study is to analyze the
factors that affect in the Implementation of Regulation of the Minister of Home Affairs Number 61
of 2007 on Guidelines for Technical Management of Financial Public Service Agency. Research
method used in this study is a qualitative research method aiming to get the facts clearly and
accurately and also to explain the phenomena that occurs within the framework to know the
implementation of Public Service Agency on Rokan Hulu District General Hospital. The results
showed that Rokan Hulu District General Hospital is not competence yet to implement the Regulation
of the Minister of Home Affairs Number 61 of 2007 on Guidelines for Technical Management of
Financial Public Service Agency as well, especially on financial management and procurement of
goods and services BLUD. The condition is influenced by several factors, namely the attitude of
integrity, quantity and qualification of human resources needed as well as systems and procedures
(SOP) to implement a financial management and procurement of goods and services BLUD.
Abstrak: Implementasi Badan Layanan Umum Daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dalam Implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD). Meode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta dengan jelas dan teliti dan menjelaskan
fenomena-fenomena yang terjadi dalam dalam rangka mengetahui implemenentasi BLUD pada
RSUD Rokan Hulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum RSUD Rokan Hulu belum
dapat mengimplementasikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) secara baik, khususnya
mengenai pengelolaan keuangan dan pengadaan barang dan jasa BLUD. Kondisi tersebut dipe-
ngaruhi oleh beberapa faktor yaitu sikap integritas, kuantitas dan kualifikasi Sumber Daya Manusia
yang dibutuhkan serta sistem dan prosedur (SOP) untuk bisa menerapkan pola pengelolaan ke-
uangan dan pengadaan barang dan jasa BLUD.
Kata Kunci: BLUD, efektivitas, fleksibilitas
171
172 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 2, Nomor 2, Maret 2014, hlm. 115-226
Permasalahan yang sering dihadapi oleh sebagai instansi yang menerapkan Pola Penge-
perangkat daerah adalah adanya beberapa ham- lolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
batan dalam implementasi suatu kebijakan yang (PPK-BLUD), setelah ditetapkan berdasarkan
dijadikan sebagai dasar untuk melaksanakan/ Surat Keputusan Bupati Rokan Hulu Nomor 547
menjalankan tugas pokok dan fungsi masing- Tahun 2010 Tanggal 31 Desember 2010 tentang
masing institusi perangkat daerah. Hambatan Penetapan Status Penuh Pola Pengelolaan
tersebut terjadi baik pada tingkatan kebijakan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Rumah
makro maupun teknis operasional di tingkat pe- Sakit Umum Daerah Rokan Hulu. Sebagai unit
laksana birokrasi. Salah satu hambatan utama kerja (SKPD) yang telah menerapkan Pola
adalah implementasi dari peraturan perundang- Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
undangan khususnya peraturan yang berkaitan Daerah (PPK-BLUD), maka pihak manajemen
dengan pengelolaan dan pertanggungjawaban RSUD Rokan hulu wajib melaksanakan sistem
keuangan negara dalam rangka peningkatan pengelolaan keuangan BLUD yang terdiri dari
pelayanan publik (Riyanto, 2005). penganggaran, penatausahaan keuangan, penga-
Hambatan-hambatan dalam upaya untuk daan barang dan jasa, pengelolaan aset, per-
meningkatkan kualitas pelayanan jasa dirasakan tanggungjawaban, dan pelaporan keuangan de-
sangat menghambat bagi instansi (Satuan Kerja ngan mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam
Perangkat Daerah) di setiap daerah dalam mem- Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman
berikan jasa layanannya. Rumah Sakit Umum Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD.
Daerah (RSUD), merupakan salah satu SKPD Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan,
yang langsung memberikan pelayanan jasa masih dijumpai adanya permasalahan-per-
kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat. masalahan yang terjadi dalam implementasi
Namun, dalam melaksanakan fungsinya, RSUD Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61
selalu dihadapkan dalam berbagai permasalahan. tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Permasalahan utama yang sangat dirasakan ada- Keuangan BLUD, khususnya mengenai Pola
lah dalam mengelola pendapatan retribusi jasa Pengelolaan Keuangan (penganggaran, penata-
layanan yang dapat dikelola secara langsung, pe- usahaan, akuntansi, pelaporan dan pertang-
nganggaran, penatausahaan keuangan, pertang- gungjawaban) dan Pengadaan Barang dan jasa
gungjawaban, pelaporan keuangan, pengadaan di Lingkungan BLUD pada Rumah Sakit Umum
barang dan jasa serta pengelolaan aset RSUD Daerah Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hulu.
tersebut, agar mampu meningkatkan kualitas pe- Kondisi ini terlihat dari beberapa dokumen dan
layanan kepada seluruh lapisan masyarakat. Pe- informasi tentang Pengelolaan Keuangan (peng-
nerapan model agensifikasi merupakan salah satu anggaran, penatausahaan, akuntansi, pelaporan
alternatif pemecahan masalah yang disediakan dan pertanggungjawaban) dan Pengadaan Ba-
oleh pemerintah agar RSUD memiliki fleksibilitas rang dan jasa yang masih terdapat beberapa ke-
pengelolaan sumber daya sehingga diharapkan lemahandalammengimplementasikanBLUDtersebut.
dapat meningkatkan kualitas pelayanannya dan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
mampu meningkatkan efisiensi, efektivitas serta dan menganalisis implementasi dan faktor-faktor
produktivitas, sebagaimana yang tertuang dalam yang mempengaruhi Peraturan Menteri Dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman
tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD, khususnya
Keuangan BLUD. mengenai Pola Pengelolaan Keuangan (pengang-
Salah satu Rumah Sakit Umum Daerah yang garan, penatausahaan, akuntansi, pelaporan dan
berada di Provinsi Riau yang telah menerapkan pertanggungjawaban) dan Pengadaan Barang
BLUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah Rokan dan jasa di Lingkungan BLUD pada Rumah
Hulu Kabupaten Rokan Hulu (disingkat RSUD Sakit Umum Daerah Rokan Hulu Kabupaten
Rokan Hulu). Penetapan RSUD Rokan Hulu Rokan Hulu.
Implementasi Badan Layanan Umum Daerah (Putra dan Farida) 173
terkait dikarenakan proses dan prakteknya yang plementor. Jika implemetor setuju dengan bagian-
cukup berbeda pada saat RSUD Kabupaten bagian isi dari kebijakan, maka mereka akan me-
Rokan Hulu masih berstatus SKPD biasa, di- laksanakan dengan senang hati tetapi jika pan-
mana prosedur dan proses pelaksanaanya telah dangan mereka berbeda dengan pembuat kebi-
disusunkan ke dalam suatu media pengelolaan jakan, maka proses implementasi akan meng-
keuangan daerah yang telah menggunakan tek- alami banyak masalah. Ada tiga bentuk sikap/
nologi informasi komputer, sehingga memudah- respon implementor terhadap kebijakan , yakni
kan bagi pihak RSUD dalam melaksanakan kesadaran pelaksana, petunjuk/arahan pelak-
pengelolaan keuangannya. sana untuk merespon program kearah pene-
rimaan atau penolakan, dan intensitas dari res-
Sumber Daya pon tersebut.
Sumberdaya yang dimiliki oleh RSUD Ka- Hal yang paling utama dalam unsur disposisi
bupaten Rokan Hulu masih belum memadai, adalah bagaimana pemilihan dan pengangkatan
terutama SDM dan fasilitas teknologi komputer personil (SDM), dimana setiap SDM pelaksana
yang dapat menunjang pelaksanaan pengelolaan kebijakan harus memiliki sikap integritas dan
keuangan dan proses pengadaan barang dan jasa dedikasi yang baik serta ditunjang dengan pem-
BLUD. Manajemen RSUD Kabupaten Rokan berian insentif/reward/imbalan kepada setiap
Hulu masih kekurangan tenaga SDM di bidang personil sesuai dengan kemampuan dan keah-
keuangan dan akuntansi. Tenaga akuntan dan liannya dalam melaksankan tugas pokok dan fu-
pembantu akuntan sangat dibutuhkan oleh mana- ngsi sebagai wujud dari prestasi atau kinerja yang
jemen dalam menjalankan proses penyusunan diberikannya kepada organisasinya (instansi).
dokumen anggaran, transaksi keuangan, perta- dalam menjaga sikap (disposisi) terutama integ-
nggungjawaban dan pelaporan keuangan, begitu ritas para pegawai, manajemen RSUD dan Pe-
juga akan kebutuhan tenaga panitia pengadaan merintah Kabupaten Rokan Hulu telah berupaya
barang dan jasa dan Pejabat Pembuat Komitmen secara maksimal, diantaranya melakukan ke-
(PPK) yang mempunyai pengetahuan dan ke- giatan keagamaan setiap hari kerja antara lain
mampuan dalam bidang pengadaan barang dan dengan melakukan shalat berjamaah, wirid ber-
jasa serta telah bersetifikat. sama dan mengikuti pengajian. Sikap integritas
Sumberdaya merupakan hal yang penting merupakan hal yang paling utama untuk dimiliki
dalam implementasi kebijakan publik. Menurut dan dijaga oleh setiap pegawai. Integritas akan
Edward III dalam Agustino (2006), sumberdaya memperlihatkan sikap jujur dan melakukan se-
merupakan hal penting dalam implementasi ke- tiap pekerjaan dengan benar serta jauh dari niat
bijakan yang baik. Indikator-indikator yang di- dan upaya untuk melakukan tindakan Korupsi,
gunakan untuk melihat sejauhmana sumberdaya kolusi dan Nepotisme yang pada akhirnya akan
mempengaruhi implementasi kebijakan terdiri merugikan intansi dan diri sendiri.
dari staf, informasi, wewenang dan fasilitas. Dari
uraian di atas, salah satu faktor yang menyebab-
Struktur Organisasi
kan kegagalan implementasi kebijakan yang se-
ring terjadi adalah staf/pegawai yang tidak cukup Struktur birokrasi merupakan karakteristik,
memadai, mencukupi, ataupun tidak kompeten norma-norma, dan pola-pola hubungan yang
dalam bidangnya. Untuk itu, dibutuhkan SDM terjadi berulang-ulang dalam badan-badan
yang memiliki kompetensi dan keahlian dalam eksekutif yang mempunyai hubungan baik po-
melaksanakan impelementasi kebijakan. tensial maupun nyata dengan apa yang mereka
miliki dalam menjalankan kebijakan. Imple-
mentasi kebijakan akan mengalami kegagalan
Sikap atau Disposisi
apabila struktur birokrasi yang ada menghalangi
Salah satu faktor yang mempengaruhi efek- koordinasi yang diperlukan dalam melaksanakan
tifitas implementasi kebijakan adalah sikap im- kebijakan tersebut. Memahami struktur birokrasi
Implementasi Badan Layanan Umum Daerah (Putra dan Farida) 175
merupakan faktor yang fundamental dalam yang dilakukan telah sesuai dengan ketentuan
mengkaji implementasi kebijakan publik. dan praktek-praktek birokrasi yang sehat. Integ-
Struktur birokrasi yang dimiliki oleh RSUD ritas harus dicontohkan dan diterapkan secara
Kabupaten Rokan Hulu masih belum memadai, konsisten oleh pimpinan, kemudian diikuti oleh
belum adanya sistem dan prosedur penatausa- seluruh jajaran pejabat struktural, pejabat penge-
haan keuangan dan akuntansi (Standard Ope- lola keuangan, pejabat dan panitia pengadaan
rating Procedure) yang memadai dalam pe- barang dan jasa serta selanjutnya oleh seluruh pe-
laksanaan kegiatan sehari-hari serta pelaporan gawai. Tindakan tegas dan konkrit perlu diberi-
keuangan BLUD. Kondisi ini ditunjukan dari kan kepada setiap pegawai dan pejabat di
beberapa dokumen anggaran, pertanggungjawa- lingkungan RSUD Rokan Hulu yang melakukan
ban (SPJ) dan pelaporan yang belum mengacu tindakan-tindakan yang bertolak belakang de-
kepada peraturan perundang-undangan yang ngan integritas serta memberikan pembinaan
berlaku, serta sistem pengendalian intern yang secara berkala kepada setiap pegawai yang di-
masih lemah dan proses pengadaaan barang dan duga sikap integritasnya perlu diperbaiki dan
jasa yang belum didukung (dibuat) pedoman ditingkatkan lebih baik lagi
pengadaan barang dan jasa tersendiri khusus Sikap integritas ini merupakan sikap mental
untuk pengadaan barang dan jasa BLUD seba- manusia yang mengharuskannya untuk bersikap
gaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri jujur, melakukan kebenaran dan menjauhi diri
Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 Pasal 101 dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan de-
ayat 1 yang menyatakan bahwa pengadaan ba- ngan norma hukum dan agama. Ada keyakninan
rang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud dalam mendalam bahwa apa yang dilakukan selalu di-
Pasal 99 ayat (2), berdasarkan ketentuan pe- lakukan dengan benar sesuai dengan aturan dan
ngadaan barang dan/atau jasa yang ditetapkan prosedur yang ada serta melaporkannya kepada
oleh pemimpin BLUD dan disetujui kepala daerah. atasan apabila terdapat hal-hal yang tidak sesuai
Dengan adanya pedoman (mekanisme) pe- atau bertentangan dengan pelaksanaan kegiatan
ngadaan barang dan jasa BLUD, diharapkan sehari-hari dalam hal ini adalah mengenai pe-
permasalahan-permasalahan pengadaan barang ngelolaan keuangan dan pengadaan barang dan
dan jasa dapat teratasi seperti pengadaan dapat jasa BLUD RSUD Kabupaten Rokan Hulu.
dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen RSUD Rokan Hulu mengha-
Implementasi Badan Layanan Umum Daerah dapi permasalahan tentang SDM ini, khususnya
Sikap Integritas SDM yang dibutuhkan untuk pengelolaan ke-
Faktor pertama yang paling mempengaruhi uangan dan pengadaan barang dan jasa. Bebe-
dalam implementasi Peraturan Menteri Dalam rapa upaya dan cara telah dilakukan untuk me-
Negeri Nomor 61 tahun 2007, yang khususnya ngatasi kekurangan SDM dan peningkatan
mengenai Pengelolaan Keuangan yang meliputi kompetensi dan keahlian SDM yang bersang-
penganggaran, penatausahaan (pelaksanaan ke- kutan, diantaranya telah mengangkat tenaga
uangan), akuntansi, pertanggungjawaban dan pe- akuntan paruh waktu untuk bekerja di RSUD,
laporan keuangan serta Pengadaan Barang dan melakukan pelatihan dan sosialisasi tentang ke-
Jasa BLUD di lingkungan RSUD Rokan Hulu uangan BLUD serta meningkatkan jumlah per-
adalah integritas para pegawai. Integritas pega- sonil yang mengikuti diklat pengadaan barang
wai merupakan hal yang sangat fundamental dan dan jasa dan panitia/pejabat pengadaan barang
mendasar dan wajib dimiliki dan dijaga secara dan jasa yang bersetifikat. Diperlukan SDM yang
terus menerus oleh setiap pegawai RSUD Kabu- berlatarbelakang ilmu akuntansi dan keuangan
paten Rokan Hulu. Dengan integritas yang tinggi dan memiliki pengalaman akan sangat berpe-
dan baik akan menjamin bahwa setiap kegiatan ngaruh dalam menjalankan pengelolaan keua-
176 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 2, Nomor 2, Maret 2014, hlm. 115-226