Aspek Bahasa
Aspek Kognitif
Stimulasi
o Buat trowongan pendek dengan memanfaatkan kursi rendah atau kardus. Letakkan
bayi di satu sisi dan orangtua/ pengasuh di ujung satunya lagi. Panggil bayi untuk
merangkak dengan cepat kea rah orangtua/ pengasuh. Berikan pujian ketika ia berhasil
merangkak dengan cepat. Agar lebih menarik, didalam terowongan dapat ditempel
atau digantung benda-benda.
o Letakkan mainan-mainan bayi didalam sebuah wadah plastic (container) yang besar
dan transparan. Container yang besar akan mendorong bayi untuk berdiri dengan
berpegangan untuk mengambil mainan yang ada didalamnya. Container yang
transparan memudahkan bayi untuk melihat mainan favorit di dalamya.
o Tingkatkan durasi bayi untuk berjalan sambil dititah. Sebagai permulaan, mulai dengan
melatih bayi berjalan dengan memegang kedua tangannya. Ketika sudah terlihat mulai
bisa berjalan stabil dan cepat, latih bayi berjalan dengan hanya berpegangan disatu
tangan. Pada saat melatih bayi berjalan, kurang disarankan untuk menggunakan baby
walker karena kurang melatih otot-otot kaki bayi.
o Beri kesempatan untuk mencoba naik tangga dengan merangkak. Tentu factor
keamanan tetap perlu diperhatikan. Pasang pintu pengaman di tangga dan jangan
tinggalkan bayi tanpa pengawasan.
o Bernyanyi dengan gerakan tangan. Pangku bayi dan pegang tangannya. Bernyanyilah
dan arahkan tangan bayi untuk bergerak sesuai dengan irama dan lagu. Misalnya lagu
“kalua kau senang hati tepuk tangan”, ajak bayi bertepuk tangan. Lagu dapat
divariasikan sendiri untuk gerakan lambaikan tangan, pegang kaki, memutar tangan,
dan sebagainya.
o Berikan balok ukuran 2,5 cm, atau mainan aneka bentuk ukuran kecil, untuk berlatih
memegang dan mengeksplorasikan beragam bentuk dan tekstur (kasar, halus, keras,
empuk)
o Tetap asah kepekaan indera perabaan anak dengan kegiatan meremas-remas adonan,
serta bermain dengan beras, water beads, krim cukur, jelly, atau bahan lainnya. Ada
orangtua yang mungkin keberatan dengan penggunaan bahan makanan. Tak apa,
namun perlu dipahami bedanya antara permainan sensori yang menggunakan bahan
makanan, dengan memainkan makanan. Ketika bahan ini sudah diolah dan memang
dibuat untuk dimakan, maka tentu kita perlu menjelaskan pada anak untuk tidak
memain-mainkannya.
o Siapkan sendok dan mangkuk berisi sereal atau macaroni rebus, biarkan bayi
bereksplorasi. Mungkin ia akan berusaha menyendok, memasukkan ke mulut, atau
hanya mengeluarkan sereal dari mangkuk. Bila sudah bosan dengan sendok, dapat
menggunakan tangan untuk menjemput (jempol dan telunjuk)
o Pada saat bayi dapat menyelesaikan suatu permainan atau melakukan hal positif,
berikanlah pujian (“Hebat, “wah, kamu bisa”), pelukan atau tepuk tangan
o Ajak bayi makan bersama dengan anggota keluarga. Bila bayi tampak ingin sesuatu,
dekatkan benda ke bayi. Ajarkan bayi untuk memberi tahu orang lain dengan menunjuk.
Beri contoh caranya “kamu mau apa? Ini? (tunjuk) atau ini? (tunjuk) ayo tunjuk yang
mana.”
o Mulai beri aturan dan batasan di meja makan. Jika bayi hanya memainkan makanan
(atau melepeh, menyembur, meremas-remas) tanpa da yang dimakan, katakana “ ini
sedang makan, makanan untuk dimakan ya..” bila masih juga, sudahi waktu makan
dan coba lagi beberapa waktu kemudian
o Letakkan dua benda dihadapan bayi. Satu benda yang boleh dimainkan , (bola atau
kerincingan), satu lagi yang tidak boleh (kabel listrik). Katakana “ ini kamu boleh
pegang, kalua ini tidak boleh”. Bila bayi berusaha mengambil benda yang dilarang,
berikan ekspresi tidak setuju sambil goyangkan telunjuk. Bila bayi mengambil mainan,
beri persetujuan dan jempol
Aspek Bahasa
o Siapkan sapu tangan atau kain. Ambil mainan hewan dan sembunyikan di bawahnya,
pastikan bayi melihat prosesnya. Katakana “wah kemana perginya si bebek?” lihat
apakah ia mencari. Jika tidak, angkat sedikit sapu tangan hingga sebagian mainan
terlihat. “itu dia!”
o Letakkan beberapa benda didepan bayi, pilih benda yang akan sering ia pakai sehari-
hari (gelas, sendok, topi, bola). Ada baiknya siapkan sepasang, untuk bayi dan
orangtua. Beri ia kesempatan memainkan dan menggunakan benda tersebut dengan
caranya sendiri. Bila tidak tepat, tunjukkan yang seharusnya. “ ini gelas, untuk minum…
bukan dibanting…” atau “ini topi, untuk dipakai dikepala, bukan dimakan”.
o Variasikan bentuk wadah (terbuka lebar, lubang besar, lubang kecil) agar anak belajar
menemukan cara bagaimana mengeliarkan isi wadah tersebut (apa dapat diambil
tangan atau harus dituang?). pilihan isinya pun sebisa mungkin berganti-ganti,
kenalkan ragam tekstur seperti bola kapas yang lembut, sereal yang crunchy,
jelly yang kenyal. Awasi saat bermain, karena bayi masih suka masukkan apa saja ke
mulutnya.
Tips Sehat