Peran Digital Workstation (DAW) Sebagai Media Alternatif Dalam Seni Karawitan Bali
Peran Digital Workstation (DAW) Sebagai Media Alternatif Dalam Seni Karawitan Bali
Email: trisnagilang900@gmail.com
Abstrak
Abstract
Digital music has become an integral part of cultural transformation,
including traditional musical arts such as karawitan. This research aims to
investigate the influence of digital music on musical arts, with a focus on changes
in performance styles, production and artistic appreciation. The research methods
used involve literature analysis, interviews with musical arts practitioners, and
direct observation of digital musical performances.
The research results show that digital music has had a significant impact
on musical art. Digital technology makes it possible to combine traditional
elements of karawitan with new innovations, such as the use of digital
instruments, sound synthesis, and more sophisticated recording production. This
creates a more dynamic and relevant musical experience for the younger
generation, while maintaining the authenticity of the musical art. Apart from that,
digital music also influences the way musical artists interact with audiences.
Digital platforms enable global distribution of music, increase the visibility of
musical arts, and enable cross-cultural collaboration. However, there are also
challenges in maintaining the cultural and aesthetic integrity of musical art in the
digital era.
In conclusion, the influence of digital music on musical art creates a new
paradigm in traditional artistic expression. While technological innovation
provides new opportunities, it is important to maintain a balance between digital
progress and the preservation of traditional cultural values. This research provides
in-depth insight into the dynamics of change in musical arts faced by advances in
digital technology.
Keywords : digital music, technology, musical instruments
I.1 Pendahuluan
Perkembangan teknologi terus berlangsung terkadang secara mendasar
mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk
perubahan signifikan dalam cara orang untuk berkomunikasi. Era digital
membawa dampak positif dan negatif. Oleh karena itu, tantangan pun
muncul di berbagai bidang, salah satunya adalah di bidang seni karawitan.
Karawitan berasal dari kata rawit yang berarti halus, dengan awalan ka dan
akhiran an, menjadi karawitan yang berarti seni bunyi musik dan vokal
dengan menggunakan nada atau tangga nada pelog dan slendro. (Bandem,
2013) .
Kebudayaan Bali merupakan suatu sistem pengetahuan atau gagasan
yang digunakan sebagai pengatur perilaku, bertahan dan berkembang dari
generasi ke generasi, dipelajari, diamalkan, dihayati dan dibanggakan. Seni
merupakan jantung kebudayaan Bali karena sistem seni terkait dengan
seluruh unsur lainnya seperti sistem keagamaan, sistem pengetahuan,
bahasa, sistem sosial, sistem penghidupan dan teknologi. Di pulau dewata,
seni tidak hanya digunakan untuk hiburan tetapi juga sebagai sarana dan
pelengkap acara ritual keagamaan, kesatuan suatu masyarakat dan faktor
perekonomian yang menunjang sebagian penduduknya. Gamelan tumbuh
subur karena distabilkan dan dipelihara melalui dukungan sistem sosial
yang berbasis pada lembaga adat, seperti desa adat, banjar, dan berbagai
jenis sekaa (organisasi profesi) lainnya secara bersama-sama.
Jika berbicara tentang kesenian Bali, perhatian masyarakat tidak
pernah lepas dari seni karawitan khususnya gamelan Bali. Memang di Bali
saat ini terdapat banyak sekali jenis alat musik gamelan (Karawitan), dari
yang terkecil dan paling sederhana hingga yang terbesar dan paling rumit.
Hal ini membuktikan keberagaman fitur, desain dan fungsi serta inovasi
berkelanjutan sejak masa lampau. Dan dengan pesatnya perkembangan
teknologi, seni karawitan di Bali kini hampir ditinggalkan karena otonomi
dan saat ini masih minim peminat dari seni karawitan tersebut.
Software adalah sebuah perangkat yang berfungsi sebagai pengatur
aktivitas kerja komputer dan seluruh intruksi yang mengarah pada sistem
komputer (Daulay, 2007). sofware musik memiliki kegunaan untuk
memutar, merekam, mengatur, mengubah dan memproduksi musik, yang
disebut dengan istilah audio editing. Hal tersebut merupakan bagian dari
Digital Audio Workstation (DAW).
Memanfaatkan Digital Audio Workstation (DAW) pada seni karawitan
di era globalisasi ini, menjadikan Digital Audio Workstation (DAW)
sebagai jalan alternatif untuk berkesenian di bidang seni karawitan.Hal
tersebut dikarenakan adanya Digital Audio Workstation (DAW) yang
sangat mudah diakses di media internet. Selain mudah diakses
pemanfaatan Digital Audio Workstation (DAW) sangat hemat waktu ,
tenaga, dan tempat. Hal tersebut menjadi sebuah kelebihan dalam
berkesenian dan hal tersebut juga merangsang remaja masa kini untuk
mempelajari seni karawitan, dikarenakan berkesenian melalui Digital
Audio Workstation (DAW) terkesan lebih keren dan tidak kaku.
Namun hal tersebut pasti memberikan dampak positif dan negatif bagi
pengguna maupun ke lestarian seni karawitan dalam bentuk fisik. Secara
audio kita bisa mendengar kemegahan suara dari instrument gamelan
secaraa digital namun tidak dengan bentuk fisiknya yang tidak bisa
divisualkan melalui media digital.
I.3 Pembahasan
A. Pengaplikasian Digital Audio Workstation (DAW) Sebagai Media
Alternatif Dalam Berkesenian Di Bali
Karawitan merupakan kesenian tradisional yang sangat terkenal di
masyarakat Indonesia khususnya di bali, sebagai salah satu warisan seni
dan budaya yang kaya akan nilai historis dan filosofis. Gamelan sendiri
merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat
Bali dari dulu hingga sekarang. Terlihat dari kesenian dan budaya di Bali
yang tidak terlepas dari intrumen satu ini. Beberapa kesenian tradisional
bali yang menggunakan intrumen gamelan seperti wayang, seni tari, dan
seni teater.
Seni karawitan di Bali di pandang kuno oleh remaja saat ini karena
tidak adanya sentuhan teknologi. Ditengah pesatnya perkembangan era
globalisasi, ditambah dengan adanya komputerisasi maka dengan cepat
pula bermunculan berbagai macam inovasi seperti software yang
membantu dalam proses pembuatan musik secara digital. Terdapat banyak
soft ware untuk membantu proses pembuatan musik digital seperti
(Ableton, cubase, reeper,FL studio dll). Soft ware tersebut merupakan
beberapa dari sofware musik yang memiliki kegunaan untuk memutar,
merekam, mengatur, mengubah dan memproduksi musik, yang disebut
dengan istilah audio editing. Hal tersebut merupakan bagian dari Digital
Audio Workstation (DAW).
DAW atau Digital Audio Workstation adalah sebuah software yang
didesain untuk mengakomodasi penggunanya untuk merekam, mixing,
mastering dan/atau mengubah suara yang telah direkam (editing). DAW
biasanya digunakan untuk produksi musik dan sudah banyak mengalami
perkembangan. Saat ini bisa dikatakan bahwa produk-produk DAW tidak
hanya mampu menggantikan semua kebutuhan yang ada dalam studio
rekaman, tetapi juga mampu membuat proses produksi musik menjadi
semakin mudah.
Digital Audio Workstation ini membantu para pelaku seni dalam
kegiatan berkesenian. Salah satu DAW yang biasa digunakan oleh pelaku
seni adalah Ableton. Abletoon ini merupakan software yang memudahkan
para pelaku seni dalam proses pembuatan karya. Pembuatan musik/karya
dengan ableton hanya memerlukan sample (suara) dari masing-masing
instrumen gamelan yang dapat disesuaikan dengan musik yang ingin kita
ciptakan. Selain itu, proses penciptaan karya musik dengan perangkat
digital dapat mengefisienkan waktu, tempat, dan tenaga. Berbeda halnya
dengan pembuatan karya musik menggunakan gamelan tradisional yang
membutuhkan banyak orang untuk memainkan instrumen gamelan.
Disamping itu juga membutuhkan keterampilan dalam memainkan
instrumen gamelan yang beragam. Penciptaan karya musik dengan
gamelan tradisional akan membutuhkan SDM yang lebih banyak, waktu
yang lebih lama, dan tempat yang dapat memfasilitasi proses terciptanya
karya musik tersebut.
Sehingga dengan adanya DAW ini dapat menjadi solusi dalam
menciptakan sebuah karya musik tanpa mengkhawatirkan terbatasnya
SDM,sarana dan prasarana penunjang.Selain itu dengan adanya DAW ini
dapat menghilangkan stigma bahwa seni karawitan khususnya gamelan
tradisional di Bali adalah sesuatu yang kuno dan primitif.
I.4 Kesimpulan
Secara keseluruhan, pengaruh musik digital terhadap seni karawitan di
Bali memiliki potensi baik dan buruk. Sementara penggunaan teknologi
dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan eksposur terhadap seni
karawitan, namun juga berpotensi mengancam kelestarian dan keaslian
praktik seni tersebut. Untuk menjaga keberlanjutan seni karawitan di Bali,
diperlukan kerja sama antara seniman, komunitas, dan pemerintah untuk
mengambil tindakan yang memadukan kearifan lokal dengan
perkembangan teknologi. Dengan demikian, seni karawitan dapat tetap
lestari sambil tetap relevan dan berdaya saing di era digital.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan E, editor.VIRUS SETAN “Risalah Pemikir Musik” l,art music
today Publishing:2012
Mardimin J, editor JANGAN TANGISI TRADISI " Transformasi Budaya
Menuju Masyarakat Indonesia Modern " KANISUS :2002.
I Gusti Agung Kresna Interview (2023, Desember 4) Ancaman yang
disebabkan oleh DAW terhadap seni karawitan
I Gusti Bagus Tri S, Interview (2023, Desember 3) Pengaplikasian DAW
sebagai media alternatif Dan Dampak DAW terhadap Pelaku Seni.