Anda di halaman 1dari 3

Fakta Kasus: Seorang musisi atau pemilik hak eksklusif lagu di Indonesia telah mengunggah

karya ciptanya ke platform streaming digital populer seperti Spotify atau Apple Music. Musisi
ini telah bekerja sama dengan label rekaman atau distributor yang memiliki hak eksklusif untuk
mengeksploitasi lagu ini di platform tersebut.

Namun, kemudian terjadi pelanggaran hak cipta di mana seseorang yang bukan pemilik asli
karya lagu tersebut mengunggah lagu tersebut ke platform streaming digital tanpa izin pemilik
hak eksklusif.

Tindakan yang Dapat Diambil:

1. Laporkan Pelanggaran: Pemilik hak eksklusif dapat melaporkan pelanggaran hak cipta
kepada platform streaming digital. Biasanya, platform ini memiliki prosedur untuk
melaporkan pelanggaran hak cipta. Mereka dapat menyediakan bukti kepemilikan hak
eksklusif dan menjelaskan pelanggaran yang terjadi.
2. Blokir atau Hapus Konten: Platform streaming digital memiliki kebijakan untuk
mengatasi pelanggaran hak cipta. Jika pelanggaran ini dibuktikan, mereka dapat
memblokir atau menghapus konten yang melanggar hak cipta dari platform mereka.
3. Tuntutan Hukum: Pemilik hak eksklusif juga dapat mempertimbangkan tindakan
hukum melalui pengadilan Indonesia terhadap pelanggar jika kerugian finansial yang
signifikan terjadi. Undang-undang hak cipta di Indonesia melindungi pemilik hak cipta
dan memberikan dasar hukum untuk tuntutan hukum.
4. Konsultasi dengan Distributor/Label: Jika pemilik hak eksklusif telah bekerja sama
dengan label rekaman atau distributor, mereka dapat berdiskusi dengan pihak tersebut
untuk mengkoordinasikan tindakan lebih lanjut, termasuk upaya hukum.

Penting untuk diingat bahwa pelanggaran hak cipta adalah pelanggaran hukum di Indonesia, dan
pihak yang melanggar hak cipta dapat menghadapi konsekuensi hukum. Dalam banyak kasus,
tindakan yang diambil akan tergantung pada sejauh mana pelanggaran hak cipta tersebut
memengaruhi pemilik hak eksklusif dan apakah mereka ingin mengejar upaya hukum.
Masalah pelanggaran hak cipta di media streaming digital adalah permasalahan yang global dan
telah terjadi di berbagai negara di seluruh dunia. Beberapa kasus hak eksklusif pemilik karya
lagu atas pengumuman karya ciptaannya oleh orang lain di media streaming digital yang menjadi
sorotan publik di berbagai negara melibatkan:

1. Kasus Taylor Swift vs. Spotify (2014): Taylor Swift menarik seluruh katalog musiknya
dari layanan streaming Spotify sebagai protes terhadap model bisnis gratis Spotify yang
memberikan sedikit royalti kepada artis. Ia kemudian kembali ke Spotify setelah
berunding dengan platform tersebut untuk memastikan kompensasi yang lebih adil
kepada artis.
2. Kasus Pharrell Williams dan Robin Thicke vs. Marvin Gaye Estate (2015): Kasus ini
melibatkan klaim bahwa lagu "Blurred Lines" milik Pharrell Williams dan Robin Thicke
menyalin unsur-unsur dari lagu Marvin Gaye, "Got to Give It Up." Marvin Gaye Estate
menuntut hak cipta dan memenangkan kasus dengan denda besar.
3. Kasus Pelanggaran Massal di YouTube: YouTube, sebagai salah satu platform
streaming video terbesar, seringkali memiliki kasus pelanggaran hak cipta yang
melibatkan pengguna yang mengunggah karya cipta tanpa izin. Pemilik hak cipta sering
mengajukan tuntutan atau menggunakan fitur "Content ID" yang disediakan oleh
YouTube untuk mengontrol penggunaan karya cipta mereka.
4. Kasus "Blurred Lines" di Inggris (2016): Kasus ini melibatkan tuntutan terhadap lagu
"Blurred Lines" oleh Pharrell Williams dan Robin Thicke atas klaim pelanggaran hak
cipta. Pengadilan di Inggris menghukum keduanya untuk membayar royalti kepada pihak
keluarga Marvin Gaye.
5. Kasus Pelanggaran Hak Cipta di SoundCloud: SoundCloud adalah platform streaming
musik yang sering kali menghadapi tantangan dalam mengatasi pelanggaran hak cipta.
Beberapa artis dan pemilik hak cipta telah mengambil tindakan hukum terhadap
pengguna yang mengunggah karya cipta tanpa izin.

Kasus-kasus ini menunjukkan kompleksitas hak eksklusif pemilik karya lagu dalam lingkungan
media streaming digital global. Hukum hak cipta dan ketentuan perusahaan streaming digital
berbeda di setiap negara, dan tuntutan hukum serta upaya penegakan hak cipta sering kali
menjadi bagian penting dalam memastikan pemilik hak cipta mendapatkan kompensasi yang adil
atas karya mereka di dunia digital.
terdapat beberapa artikel yang membahas pelanggaran hak cipta secara umum dan memberikan
informasi mengenai penyelesaian sengketa hak cipta dalam platform digital lintas negara
1
, tanggapan DJKI terhadap dugaan pelanggaran hak cipta atas karya lagu Halo, Halo Bandung
2
, serta informasi mengenai cover lagu di YouTube dan apakah hal tersebut melanggar hak cipta
atau tidak
3
. Selain itu, terdapat juga artikel yang membahas perlindungan hukum bagi pencipta lagu yang
dicover ulang pada pembukaan PON 2021
5
. Meskipun tidak secara khusus membahas kasus pelanggaran hak cipta musik di media sosial,
artikel-artikel tersebut dapat memberikan gambaran mengenai hak cipta dan penyelesaiannya di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai