0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pelanggaran hak atas kekayaan intelektual (HAKI), khususnya pelanggaran hak cipta, yang paling banyak dilaporkan ke Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2019. Pelanggaran hak cipta terjadi akibat banyaknya situs streaming film ilegal yang menayangkan film tanpa izin. Kementerian tersebut telah memblokir 199 situs pelanggar dan menindaklanjuti 43 kasus pelanggaran H
Dokumen tersebut membahas tentang pelanggaran hak atas kekayaan intelektual (HAKI), khususnya pelanggaran hak cipta, yang paling banyak dilaporkan ke Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2019. Pelanggaran hak cipta terjadi akibat banyaknya situs streaming film ilegal yang menayangkan film tanpa izin. Kementerian tersebut telah memblokir 199 situs pelanggar dan menindaklanjuti 43 kasus pelanggaran H
Dokumen tersebut membahas tentang pelanggaran hak atas kekayaan intelektual (HAKI), khususnya pelanggaran hak cipta, yang paling banyak dilaporkan ke Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2019. Pelanggaran hak cipta terjadi akibat banyaknya situs streaming film ilegal yang menayangkan film tanpa izin. Kementerian tersebut telah memblokir 199 situs pelanggar dan menindaklanjuti 43 kasus pelanggaran H
NIM : 182111276 Kelas : HES 7H Mata Kuliah : Hak Atas Kekayaan Intelektual
PELANGGARAN MEREK PALING BANYAK DIADUKAN KE KEMENKUMHAM
CNN Indonesia Rabu, 01/01/2020 05:44
Pelanggaran merek menjadi aduan paling banyak sepanjang 2019 di DJKI
Kemenkumham. Jakarta, CNN Indonesia - Sepanjang 2019, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mencatat pelanggaran merek sebagai hal yang paling banyak diadukan. Jumlah aduan yang masuk ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham adalah pelanggaran merek (34 aduan), disusul aduan pelanggaran hak cipta (7 aduan), paten (2 aduan), dan desain industri (4 aduan). Total DJKI menerima 47 aduan pelanggaran kekayaan intelektual sepanjang 2019, naik dibanding tahun lalu dengan 36 aduan. Dari 47 aduan tersebut, DJKI telah menangani 43 kasus, meningkat dibanding 12 aduan pada tahun lalu. "Tahun ini, 26 kasus telah dilakukan tindakan. Angka tersebut juga naik jika dibandingkan tahun 2018 sejumlah 24 penindakan," demikian tertulis dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia, Senin (31/12). DJKI juga memberikan rekomendasi pemblokiran 199 situs yang terindikasi melakukan pelanggaran kekayaan intelektual. Aduan pelanggaran ini mencakup ratusan situs film streaming ilegal sejenis IndoXXI hingga LayarKaca21. Tahun sebelumnya, DJKI merekomendasikan pemblokiran 390 situs serupa. Kasubbag TU Direktorat Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa DJKI Cecep Sarip Hidayat mengatakan jenis pelanggaran situs-situs streaming tersebut masuk ke pelanggaran hak cipta. "Situs streaming ke pelanggaran hak cipta. Asosiasi Perfilman atau perorangan ini bisa mengajukan penutupan situs-situs konten film legal. Satu aduan bisa 10 hingga 100 situs film streaming," ujar Cecep. Cecep mengatakan dalam penindakan situs streaming, pihaknya menyerahkan penutupan situs film streaming ilegal kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). DJKI Kemenkumham dalam hal ini mengirimkan surat rekomendasi untuk menutup situs film ilegal. "Penutupan situs kita tidak sendiri, surat dari kita rekomendasi, yang menutup Kemenkominfo," kata Cecep. Lebih lanjut, Cecep menjelaskan pihaknya juga turut melakukan verifikasi dalam proses penanganan aduan. Cecep mengatakan pihaknya akan mengundang pelapor serta Kemenkominfo untuk membahas aduan. Dalam diskusi, pelapor akan memaparkan aduan laporannya. Pemaparan termasuk jenis pelanggar hak kekayaan intelektual (HAKI) hingga menunjukkan konten-konten atau hal-hal yang melanggar hak kekayaan intelektual. "Setelah kita duduk bersama dengan pemohon, kami verifikasi secara terbuka. Kami tidak asal menangani aduan," katanya. Dalam keterangan resmi, Menkumham Yasonna Laoly mengatakan pihaknya telah menerima 125.785 permohonan yang meliputi merek, hak cipta, paten, desain industri dan indikasi geografif, naik dari 119 ribu permohonan. Secara terperinci, permohonan merek tahun ini mencapai 74.171 permohonan, hak cipta sebanyak 36.522 permohonan, paten sebesar 11.151 permohonan, desain industri mencapai 3.934 permohonan dan indikasi geografis sebanyak 6 permohonan. (jnp/eks) Nama : Marsella Rachmawati NIM : 182111276 Kelas : HES 7H Mata Kuliah : Hak Atas Kekayaan Intelektual
UJIAN AKHIR SEMESTER
Setiap orang di dunia pasti tidak lepas dari perbuatan atau tingkah laku. Setiap tingkah laku manusia pasti memiliki aturan. Maka di Indonesia ada yang namanya hukum untuk mengatur segala tingkah laku manusia. Hukum merupakan sebuah peraturan yang mengatur tingkah laku manusia di dalam masyarakat dan terdapat sanksi bagi pelanggarnya. Hukum bersifat memaksa dan mengukat. Hukum mengatur hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat, serta masyarakat dengan masyarakat. Selain hukum setiap orang juga memiliki hak dan kewajiban. Hak merupakan sesuatu yang mutlak menjadi milik seseorang dan penggunaannya tergantung pada orang itu. Sedangkan kewajiban merupakan sesuatu atau tugas yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Salah satu hak yang dimiliki manusia yaitu hak atas kekayaan intelektual (HAKI). HAKI merupakan hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia. HAKI adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. HAKI memiliki manfaat ekonomis dari hasil suatu kreativitas intelektual manusia. Sehingga setiap karya hasil kreatifitas intelektual oleh seseorang dapat diberi peraturan hukum agar tidak dipagiasi atau ciambil oleh orang lain. Seperti kasus tersebut banyak sekali pelanggaran yang dilaporkan kepada Kemenkumham atas pelanggaran HAKI. Kasus dalam artikel tersebut yaitu banyak pelanggar hak cipta dalam masalah perfilman. Sebuah film dibuat dan dirilis di suatu platform dengan izin pemiliknya untuk mendapatkan manfaat ekonomis. Senhingga harus terdapat persetujuan didalamnya apabila ingin menayangkan film tersebut. Namun, banyak sekali situs straming online yang bermunculan dan menayangkan film tersebut, hal tersebut dinamakan pembajakan. Dengan hal itu banyak masyarakat yang menonton dari situs lain bukan situs resmi maka akan menimbulkan kerugian bagi pemiliknya. Maka hal tersebut termasuk pelanggaran hak atas kekayaan intelektual. Dilihat dari aspek pelanggarannya hal ini termasuk melanggar hak atas kreatifitas intelektual manusia. mereka menampilkan film dengan berbagai situs streaming yang tidak resmi seperti IndoXXI, Layarkaca21, dan lain sebagainya. Penampilan tersebut termasuk pelanggaran karena tidak ada izin bahkan perjanjian antar orang yang membuat situs streaming dengan orang yang memiliki film tersebut. Hal ini merugikan orang yang memiliki film. Adapun pembajakan ini banyak sekali macamnya, seperti ada seseorang yang diam-diam merekam video tersebut dan disebarkan, ada juga yang mendownload dari situs resmi dan membagikannya secara cuma-cuma. Pelanggaran haki tersebut yang telah dilaporkan mengenai beberapa situ streaming yang melanggar hak kekayaan intelektual manusia sudah ditindak lanjuti oleh pemegang hukum. Salah satu caranya untuk memberantas hal tersebut yaitu dengan memblokir situs-situs tersebut. Namun dengan adanya teknologi sekarang ini yang sudah sangat canggih seseorang dengan sangat mudah membuat stus itu kembali. Mereka dapat membuat situs illegal yang baru. Maka dari itu harus ada tindakan yang lebih lanjut seperti pelacakan dari situs tersebut sehingga mengetahui keberadaan orangnya. Sehingga dapat memberi hukuman tershadap orang tersebut agar lebih jera. Apabila dibiarkan saja dengan menutupnya masih memungkinkan orang tersebut membuat situs streaming yang baru. Dengan adanya aduan yang sangat banyak maka pemerintah harus lebih mengetatkan kembali penekgakan hukum terhadap haki dengan menindak lanjuti pengaduan tersebut. Dari pelanggaran hak atas kekayaan intelektual tersebut yang pertama dalam kasus diatas merupakan hukuman yang ringan yaitu memblokir situs tersebut. Setelah itu penindaklanjutan dari penegak hukum dapat menemukan orang yang melakukan illegal streaming akan mendapatkan hukuman pidana, yaitu sebagaimana yang sudah diatur dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, yaitu hukuman 4 tahun penjara dan denda Rp. 750 juta untuk pelaku illegal streaming. Apabila tidak dibayarkan maka akan digantikan pidana kurngan satu bulan. Hal ini sudah mencapai keadilan yang sudah diusahakn oleh penegak hukum. Hukuman denda tersebut diberikan dengan menimbang kerugian yang dialami oleh pemilik kekayaan intelektual tersebut. Hukuman tersebut sudah adil bagi pelaku yang mengambil keuntungan dengan melakukan pelanggaran. Adapun hukuman tersebut tidak hanya diberikan kepada pelaku atas pelanggaran hak cipta tersebut tetapi juga semua yang termasuk didalamnya seperti penyelenggara layanan illegal streaming atau pembajakan konten, penyelenggara kegiatan nonton bareng tanpa izin, pengedar, penyebar, pelaku endorsement sosial media maupun pengguna layanan illegal tersebut. Hak atas kekayaan intelektual ini sangat penting bagi seseorang yang memiliki kreatifitas intelektual untuk mendaftarkan karyanya pada hukum. Karena sesorang telah bersusah payah membuat kreatifitas tersebut sehingga orang tersebut berhak mendapatkan buah dari hasil usahanya. Sedangkan orang lain tidak ada hak untuk mengambil manfaat ekonomis tersebut hanya dengan bajakan atau illegal. Hal tersebut sama dengan pencurian konten yang sangat merugikan. Maka penegakan hukum atas kekayaan intelektual ini sangat penting dan harus semakin diperbaiki lagi oleh pemerintah maupun penegak hukum.
Idea bagi padanan hartanah yang inovatif: Kerja mudah agensi hartanah: Pemadanan hartanah: Cara yang cekap, mudah dan profesional broker hartanah melalui portal pemadanan hartanah yang inovatif