Anda di halaman 1dari 5

Nama : Marsella Rachmawati

NIM : 182111276
Kelas : HES 7H
Mata Kuliah : Hak Atas Kekayaan Intelektual

PELANGGARAN MEREK PALING BANYAK DIADUKAN KE KEMENKUMHAM


CNN Indonesia
Rabu, 01/01/2020 05:44

Pelanggaran merek menjadi aduan paling banyak sepanjang 2019 di DJKI


Kemenkumham.
Jakarta, CNN Indonesia - Sepanjang 2019, Kementerian Hukum dan HAM
(Kemenkumham) mencatat pelanggaran merek sebagai hal yang paling banyak diadukan. Jumlah
aduan yang masuk ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham adalah
pelanggaran merek (34 aduan), disusul aduan pelanggaran hak cipta (7 aduan), paten (2 aduan),
dan desain industri (4 aduan). Total DJKI menerima 47 aduan pelanggaran kekayaan intelektual
sepanjang 2019, naik dibanding tahun lalu dengan 36 aduan. Dari 47 aduan tersebut, DJKI telah
menangani 43 kasus, meningkat dibanding 12 aduan pada tahun lalu.
"Tahun ini, 26 kasus telah dilakukan tindakan. Angka tersebut juga naik jika
dibandingkan tahun 2018 sejumlah 24 penindakan," demikian tertulis dalam keterangan resmi
yang diterima CNNIndonesia, Senin (31/12).
DJKI juga memberikan rekomendasi pemblokiran 199 situs yang terindikasi melakukan
pelanggaran kekayaan intelektual. Aduan pelanggaran ini mencakup ratusan situs film streaming
ilegal sejenis IndoXXI hingga LayarKaca21. Tahun sebelumnya, DJKI merekomendasikan
pemblokiran 390 situs serupa. Kasubbag TU Direktorat Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa
DJKI Cecep Sarip Hidayat mengatakan jenis pelanggaran situs-situs streaming tersebut masuk ke
pelanggaran hak cipta.
"Situs streaming ke pelanggaran hak cipta. Asosiasi Perfilman atau perorangan ini bisa
mengajukan penutupan situs-situs konten film legal. Satu aduan bisa 10 hingga 100 situs film
streaming," ujar Cecep. Cecep mengatakan dalam penindakan situs streaming, pihaknya
menyerahkan penutupan situs film streaming ilegal kepada Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemenkominfo). DJKI Kemenkumham dalam hal ini mengirimkan surat
rekomendasi untuk menutup situs film ilegal. "Penutupan situs kita tidak sendiri, surat dari kita
rekomendasi, yang menutup Kemenkominfo," kata Cecep. Lebih lanjut, Cecep menjelaskan
pihaknya juga turut melakukan verifikasi dalam proses penanganan aduan. Cecep mengatakan
pihaknya akan mengundang pelapor serta Kemenkominfo untuk membahas aduan.
Dalam diskusi, pelapor akan memaparkan aduan laporannya. Pemaparan termasuk jenis
pelanggar hak kekayaan intelektual (HAKI) hingga menunjukkan konten-konten atau hal-hal
yang melanggar hak kekayaan intelektual. "Setelah kita duduk bersama dengan pemohon, kami
verifikasi secara terbuka. Kami tidak asal menangani aduan," katanya. Dalam keterangan resmi,
Menkumham Yasonna Laoly mengatakan pihaknya telah menerima 125.785 permohonan yang
meliputi merek, hak cipta, paten, desain industri dan indikasi geografif, naik dari 119 ribu
permohonan. Secara terperinci, permohonan merek tahun ini mencapai 74.171 permohonan, hak
cipta sebanyak 36.522 permohonan, paten sebesar 11.151 permohonan, desain industri mencapai
3.934 permohonan dan indikasi geografis sebanyak 6 permohonan. (jnp/eks)
Nama : Marsella Rachmawati
NIM : 182111276
Kelas : HES 7H
Mata Kuliah : Hak Atas Kekayaan Intelektual

UJIAN AKHIR SEMESTER


Setiap orang di dunia pasti tidak lepas dari perbuatan atau tingkah laku. Setiap tingkah
laku manusia pasti memiliki aturan. Maka di Indonesia ada yang namanya hukum untuk
mengatur segala tingkah laku manusia. Hukum merupakan sebuah peraturan yang mengatur
tingkah laku manusia di dalam masyarakat dan terdapat sanksi bagi pelanggarnya. Hukum
bersifat memaksa dan mengukat. Hukum mengatur hubungan manusia dengan manusia, manusia
dengan masyarakat, serta masyarakat dengan masyarakat. Selain hukum setiap orang juga
memiliki hak dan kewajiban. Hak merupakan sesuatu yang mutlak menjadi milik seseorang dan
penggunaannya tergantung pada orang itu. Sedangkan kewajiban merupakan sesuatu atau tugas
yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Salah satu hak yang dimiliki manusia yaitu hak atas kekayaan intelektual (HAKI). HAKI
merupakan hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang
mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia. HAKI
adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau
sekelompok orang atas karya ciptanya. HAKI memiliki manfaat ekonomis dari hasil suatu
kreativitas intelektual manusia. Sehingga setiap karya hasil kreatifitas intelektual oleh seseorang
dapat diberi peraturan hukum agar tidak dipagiasi atau ciambil oleh orang lain.
Seperti kasus tersebut banyak sekali pelanggaran yang dilaporkan kepada
Kemenkumham atas pelanggaran HAKI. Kasus dalam artikel tersebut yaitu banyak pelanggar
hak cipta dalam masalah perfilman. Sebuah film dibuat dan dirilis di suatu platform dengan izin
pemiliknya untuk mendapatkan manfaat ekonomis. Senhingga harus terdapat persetujuan
didalamnya apabila ingin menayangkan film tersebut. Namun, banyak sekali situs straming
online yang bermunculan dan menayangkan film tersebut, hal tersebut dinamakan pembajakan.
Dengan hal itu banyak masyarakat yang menonton dari situs lain bukan situs resmi maka akan
menimbulkan kerugian bagi pemiliknya. Maka hal tersebut termasuk pelanggaran hak atas
kekayaan intelektual.
Dilihat dari aspek pelanggarannya hal ini termasuk melanggar hak atas kreatifitas
intelektual manusia. mereka menampilkan film dengan berbagai situs streaming yang tidak resmi
seperti IndoXXI, Layarkaca21, dan lain sebagainya. Penampilan tersebut termasuk pelanggaran
karena tidak ada izin bahkan perjanjian antar orang yang membuat situs streaming dengan orang
yang memiliki film tersebut. Hal ini merugikan orang yang memiliki film. Adapun pembajakan
ini banyak sekali macamnya, seperti ada seseorang yang diam-diam merekam video tersebut dan
disebarkan, ada juga yang mendownload dari situs resmi dan membagikannya secara cuma-cuma.
Pelanggaran haki tersebut yang telah dilaporkan mengenai beberapa situ streaming yang
melanggar hak kekayaan intelektual manusia sudah ditindak lanjuti oleh pemegang hukum. Salah
satu caranya untuk memberantas hal tersebut yaitu dengan memblokir situs-situs tersebut.
Namun dengan adanya teknologi sekarang ini yang sudah sangat canggih seseorang dengan
sangat mudah membuat stus itu kembali. Mereka dapat membuat situs illegal yang baru. Maka
dari itu harus ada tindakan yang lebih lanjut seperti pelacakan dari situs tersebut sehingga
mengetahui keberadaan orangnya. Sehingga dapat memberi hukuman tershadap orang tersebut
agar lebih jera. Apabila dibiarkan saja dengan menutupnya masih memungkinkan orang tersebut
membuat situs streaming yang baru. Dengan adanya aduan yang sangat banyak maka pemerintah
harus lebih mengetatkan kembali penekgakan hukum terhadap haki dengan menindak lanjuti
pengaduan tersebut.
Dari pelanggaran hak atas kekayaan intelektual tersebut yang pertama dalam kasus diatas
merupakan hukuman yang ringan yaitu memblokir situs tersebut. Setelah itu penindaklanjutan
dari penegak hukum dapat menemukan orang yang melakukan illegal streaming akan
mendapatkan hukuman pidana, yaitu sebagaimana yang sudah diatur dalam Undang-Undang
No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, yaitu hukuman 4 tahun penjara dan denda Rp. 750 juta
untuk pelaku illegal streaming. Apabila tidak dibayarkan maka akan digantikan pidana kurngan
satu bulan. Hal ini sudah mencapai keadilan yang sudah diusahakn oleh penegak hukum.
Hukuman denda tersebut diberikan dengan menimbang kerugian yang dialami oleh pemilik
kekayaan intelektual tersebut. Hukuman tersebut sudah adil bagi pelaku yang mengambil
keuntungan dengan melakukan pelanggaran. Adapun hukuman tersebut tidak hanya diberikan
kepada pelaku atas pelanggaran hak cipta tersebut tetapi juga semua yang termasuk didalamnya
seperti penyelenggara layanan illegal streaming atau pembajakan konten, penyelenggara kegiatan
nonton bareng tanpa izin, pengedar, penyebar, pelaku endorsement sosial media maupun
pengguna layanan illegal tersebut.
Hak atas kekayaan intelektual ini sangat penting bagi seseorang yang memiliki kreatifitas
intelektual untuk mendaftarkan karyanya pada hukum. Karena sesorang telah bersusah payah
membuat kreatifitas tersebut sehingga orang tersebut berhak mendapatkan buah dari hasil
usahanya. Sedangkan orang lain tidak ada hak untuk mengambil manfaat ekonomis tersebut
hanya dengan bajakan atau illegal. Hal tersebut sama dengan pencurian konten yang sangat
merugikan. Maka penegakan hukum atas kekayaan intelektual ini sangat penting dan harus
semakin diperbaiki lagi oleh pemerintah maupun penegak hukum.

Anda mungkin juga menyukai