Anda di halaman 1dari 5

HAK CIPTA DAN HAK

TERKAIT
Aspek Hukum dalam Informasi/IP 2019
Kelompok 3:

 Fathia Ramadhani (016)


 Mega Nur Azizah (022)
 Muthia Rachma (028)
 Prillya Yaumil Akhir (032)
Definisi Hak Cipta
Hak cipta menurut Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta adalah hak
eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu
ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kriteria yang Masuk Kedalam Hak Cipta


Ada beberaapa kriteria suatu ciptaan yang dilindungi oleh Hak Cipta, diantaranya:

1. Buku, Program computer, pamphlet, lay out karya tulis yang diterbitkan, dan semua
hasil karya tulis lain;
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
4. Lagu atau music dengan atau tanpa text;
5. Drama atau drama musical, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
6. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni
pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
7. Arsitektur
8. Peta
9. Seni batik
10. Fotografi
11. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan

Manfaat dan prosedur pendaftaran hak cipta


Mendaftarkan sebuah hak cipta bukanlah kewajiban setiap warga negara, melainkan sebuah
hak. Maka dari itu, keputusan untuk mendaftarkan hak cipta atas hasil karya yang dibuat
sepenuhnya berada pada individu, sekelompok, atau lembaga pencipta tersebut.

Kendati demikian, bilamana karya yang dihasilkan berpotensi atau sengaja dibuat untuk
diambil nilai ekonomisnya, maka di sinilah peran dan manfaat dari mendaftarkan hak cipta
dan merek dagang. Hal ini berkaitan dengan fungsi proteksi. Dengan lebih dulu mendaftarkan
hak cipta dan merek dagang ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, maka tidak perlu
lagi ada kekhawatiran pihak lain yang dapat menyabotase dan mengambil keuntungan dari
sebuah karya yang dibangun dengan susah payah.

Di samping fungsi proteksi, manfaat dari mendaftarkan hak cipta dan merek dagang ke DKJI
adalah fungsi ekonomis. Bilamana ada pihak lain ingin menggunakan merek yang telah
terdaftar hak cipta atau dagangnya untuk kepentingan  tertentu seperti pemasaran, maka pihak
tesebut harus lebih dulu meminta izin kepada pencipta. Pencipta pun memiiki otoritas untuk
menolak atau mengiyakan dengan kerja sama tertentu seperti adanya sejumlah uang yang
harus dibayarkan atau sebagainya.

Prosedur Pendaftaran Hak Cipta


Prosedur pendaftaran Hak Cipta di Indonesia tidaklah rumit. Selagi memenuhi persyaratan
dan menjalankan proses sesuai prosedur seperti berikut, proses pengurusan hak cipta tidak
memakan waktu terlalu lama.

1. Menyiapkan persyaratan administrasi sebagai berikut.

1. Mengisi formulir pendaftaran.

2. Melampirkan contoh ciptaan dan uraian ciptaan yang dimohonkan.

3. Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta atau pemegang hak cipta.

4. Melampirkan bukti badan hukum bilamana pemohon adalah badan hukum.

5. Melampirkan surat kuasa bilamana permohonan dilakukan melalui kuasa.

6. Membayar biaya permohonan.

2. Setelah persyaratan ini dilengkapi, maka DKJI akan melakukan pemeriksaan administratif.


Berkas yang lengkap akan segera dievaluasi untuk kemudian ditentukan apakah didaftarkan
atau ditolak.

Apabila ditemukan ketidaklengkapan berkas, maka pemohon diberi kesempatan untuk


melengkapi dalam jangka waktu tiga bulan. Bilamana dalam jangka waktu yang ditentukan
tersebut pemohon tidak dapat melengkapi, maka permohonan akan ditolak.

3. Setelah permohonan dievaluasi dan didaftarkan, maka DKJI akan melakukan pemberian
surat pendaftaran ciptaan.

Peralihan Hak Cipta


Undang-Undang menganggap Hak Cipta sebagai benda bergerak yang tidak berwujud.
Berdasarkan Pasal 16 ayat (2) UU Hak Cipta, kepemilikan hak cipta dapat beralih atau
dialihkan baik seluruh maupun sebagian. Pengalihan hak cipta ini lazim disebut dengan
transfer, yakni pengalihan hak cipta kepada orang lain, dimana sang pencipta asal melepas
haknya kepada orang lain karena:

1. Pewarisan;
2. Hibah;
3. Wakaf;
4. Wasiat;
5. Perjanjian tertulis; atau
6. Sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan "dapat beralih atau


dialihkan" hanya hak ekonomi, sedangkan hak moral tetap melekat pada diri Pencipta.
Mengenai pengalihan hak moral, berdasarkan Pasal 5 ayat (2) UU Hak Cipta, hak moral tidak
dapat dialihkan selama Pencipta masih hidup, tetapi pelaksanaan hak tersebut dapat dialihkan
dengan wasiat atau sebab lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan setelah
pencipta meninggal dunia.

Hak Terkait
Hak terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan hak
eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau lembaga penyiaran.

Perbedaan Hak terkait dengan hak cipta

No Persamaan Perbedaan
1 Hak Cipta dan Hak Terkait diperoleh secara Hak Terkait perlindungannya terbatas dan jangka
otomatis waktunya tidak lama
2 Hak Cipta dan Hak terkait menstimulasi Hak terkait hanya pelaku dan penampil nya
perkembangan aspek ekonomi dan sosial
3 Hak terkait dilatarbelakangi kebutuhan distribusi
massal untuk beberapa jenis ciptaan
Daftar Pustaka:
https://www.dgip.go.id/pengenalan-hak-cipta

https://bplawyers.co.id/2018/01/30/hak-cipta-di-indonesia/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-hak-cipta-fungsi-ciri-ciri-sifat-
dasar-hukum.html

https://smartlegal.id/smarticle/layanan/2019/01/15/pengalihan-hak-cipta-melalui-pewarisan/

Anda mungkin juga menyukai