Anda di halaman 1dari 11

Hak Cipta

Hak Kekayaan Intelektual


Kelompok 3
YUSRI (I0122) 01

RANIYAH (I0122030) 02

ALDA RISMA Y (I0122013) 03

ANANTA AINUN ASHARI (I0122) 04


Pengertian Hak
Cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pencipta atau pemegang hak
atas karya ciptanya. Hal ini mencakup berbagai jenis karya seperti sastra, musik,
drama, koreografi, karya seni, rekaman suara, dan film. Hak cipta memberi
pemiliknya hak untuk mengontrol penggunaan karyanya, termasuk hak untuk
mereproduksi, mendistribusikan, memperagakan, atau memodifikasi karya tersebut.

Di Indonesia, hak cipta diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014


tentang Hak Cipta, yang menyediakan kerangka hukum bagi perlindungan karya
cipta serta menyanktion kasus pelanggaran dengan keras. Hak cipta timbul
secara otomatis saat suatu karya diciptakan dan tidak membutuhkan registrasi,
namun, registrasi dapat memberikan bukti yang kuat dalam sengketa hak cipta.
registrasi dapat memberikan bukti yang
kuat dalam sengketa hak cipta.

Mencegah
Perlindungan Karya Insentif Kreativitas Pelanggaran

Hak cipta melindungi Sistem hak cipta Undang-undang


karya pencipta dari memberikan insentif memberikan dasar
penggunaan tanpa bagi pencipta untuk hukum untuk
izin yang dapat terus berinovasi dan mengambil tindakan
merugikan pemilik membagikan karyanya terhadap
hak. kepada publik. pelanggaran hak
cipta.
Pengertian Hak
Cipta film
Hak cipta film meliputi berbagai aspek, mulai dari naskah, gambar
bergerak, musik, hingga karya seni yang terkait dengan produksi film
tersebut. Pelindungan ini bertujuan untuk mengamankan hak-hak
eksklusif bagi pembuat film, yang meliputi hak untuk menayangkan atau
mendistribusikan film, serta hak atas adaptasi dan terjemahan dari
film tersebut.
Hak cipta film di Indonesia turut dilindungi oleh UU Hak Cipta, di
mana sutradara, penulis naskah, dan produser film dinobatkan
sebagai pemilik hak cipta. Perlindungan ini memberikan mereka
kontrol atas hak eksploitasi karya mereka dan memungkinkan para
pembuat film untuk mendapat kompensasi dari penggunaan karyanya
yang sah.
Hak Penayangan Hak Distribusi Hak Adaptasi

Pemilik hak cipta Hak untuk Termasuk pembuatan


memiliki kontrol mendeskripsikan dan sekuel, prekuel, dan
untuk menayangkan menjual film kepada karya turunan lain
film penonton atau dari film asli.
distributor
Kasus Pencurian Hak Cipta Film:
"Keluarga Cemara"

Pada tahun 2019, industri perfilman Indonesia diguncang oleh kasus pembajakan film
"Keluarga Cemara". Pelaku pembajakan berhasil meraih keuntungan jutaan rupiah melalui
iklan yang ia tanamkan pada situs web streaming ilegal yang menayangkan film tersebut
tanpa izin.

Modus operandi yang digunakan cukup rapi; si pembajak mengunggah film secara ilegal dan
mengelola situs streaming dengan penonton yang tidak menyadari bahwa mereka sedang
mendukung kegiatan melanggar hukum. Kasus ini berujung pada tindakan hukum yang ketat
dari pihak berwenang dalam upaya untuk mempertahankan integritas hak cipta di Indonesia.
Tindakan Hukum
Pengunggah Ilegal
Pihak berwenang mengambil
Pembajakan dimulai dengan langkah tegas melawan
mengunggah film tanpa izin pembajakan untuk melindungi
pemilik hak cipta. hak cipta.
Pemanfaatan Iklan

Pelaku memperoleh
keuntungan dari iklan yang
tertanam di situs web
streaming ilegal.
Pengertian Hak Cipta Musik

Hak cipta musik adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pencipta
atau orang yang menciptakan musik atau karya tersebut

Hak cipta lagu terdiri dari tiga bagian, yaitu Mechanical Rights (hak
mendapatkan royalti dari produksi lagu pada beberapa media),
Performance Rights (hak mendapatkan royalti dari pertunjukan yang
memainkan lagu tertentu), serta Synchronization Rights (hak
mendapatkan royalti apabila lagu dipakai dalam film, iklan, dan
sebagainya)
Pelanggaran Hak Cipta Musik:
Kasus Spotify
Perusahaan streaming musik, Spotify, dituntut oleh Wixen Music Publishing karena
diduga menggunakan ribuan lagu, termasuk lagu-lagu karya Tom Petty, Neil Young dan
the Doors, tanpa lisensi dan kompensasi kepada penerbit karya musik.

Spotify tidak memiliki lisensi langsung atau lisensi wajib dari Wixen yang
memperbolehkan perusahaan tersebut untuk memproduksi ulang dan
mendistribusikan lagu-lagu tersebut, Wixen juga menuduh Spotify menggunakan jasa
pihak ketiga, yaitu penyedia layanan lisensi dan royalti, Harry Fox Agency. Menurut
Wixen, pihak ketiga tersebut “tidak memadai untuk mendapatkan lisensi-lisensi yang
dibutuhkan.

Wixen, pemegang lisensi ekslusif untuk lagu-lagu seperti “Free Fallin” karya Tom
Petty, “Light My Fire” karya the Doors, (Girl We Got a) Good Thing oleh Weezer dan
karya musisi lain seperti Stevie Nicks, menuntut ganti rugi dan kompensasi
setidaknya senilai 1,6 miliar dolar.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai