RANIYAH (I0122030) 02
Mencegah
Perlindungan Karya Insentif Kreativitas Pelanggaran
Pada tahun 2019, industri perfilman Indonesia diguncang oleh kasus pembajakan film
"Keluarga Cemara". Pelaku pembajakan berhasil meraih keuntungan jutaan rupiah melalui
iklan yang ia tanamkan pada situs web streaming ilegal yang menayangkan film tersebut
tanpa izin.
Modus operandi yang digunakan cukup rapi; si pembajak mengunggah film secara ilegal dan
mengelola situs streaming dengan penonton yang tidak menyadari bahwa mereka sedang
mendukung kegiatan melanggar hukum. Kasus ini berujung pada tindakan hukum yang ketat
dari pihak berwenang dalam upaya untuk mempertahankan integritas hak cipta di Indonesia.
Tindakan Hukum
Pengunggah Ilegal
Pihak berwenang mengambil
Pembajakan dimulai dengan langkah tegas melawan
mengunggah film tanpa izin pembajakan untuk melindungi
pemilik hak cipta. hak cipta.
Pemanfaatan Iklan
Pelaku memperoleh
keuntungan dari iklan yang
tertanam di situs web
streaming ilegal.
Pengertian Hak Cipta Musik
Hak cipta musik adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pencipta
atau orang yang menciptakan musik atau karya tersebut
Hak cipta lagu terdiri dari tiga bagian, yaitu Mechanical Rights (hak
mendapatkan royalti dari produksi lagu pada beberapa media),
Performance Rights (hak mendapatkan royalti dari pertunjukan yang
memainkan lagu tertentu), serta Synchronization Rights (hak
mendapatkan royalti apabila lagu dipakai dalam film, iklan, dan
sebagainya)
Pelanggaran Hak Cipta Musik:
Kasus Spotify
Perusahaan streaming musik, Spotify, dituntut oleh Wixen Music Publishing karena
diduga menggunakan ribuan lagu, termasuk lagu-lagu karya Tom Petty, Neil Young dan
the Doors, tanpa lisensi dan kompensasi kepada penerbit karya musik.
Spotify tidak memiliki lisensi langsung atau lisensi wajib dari Wixen yang
memperbolehkan perusahaan tersebut untuk memproduksi ulang dan
mendistribusikan lagu-lagu tersebut, Wixen juga menuduh Spotify menggunakan jasa
pihak ketiga, yaitu penyedia layanan lisensi dan royalti, Harry Fox Agency. Menurut
Wixen, pihak ketiga tersebut “tidak memadai untuk mendapatkan lisensi-lisensi yang
dibutuhkan.
Wixen, pemegang lisensi ekslusif untuk lagu-lagu seperti “Free Fallin” karya Tom
Petty, “Light My Fire” karya the Doors, (Girl We Got a) Good Thing oleh Weezer dan
karya musisi lain seperti Stevie Nicks, menuntut ganti rugi dan kompensasi
setidaknya senilai 1,6 miliar dolar.
Thank you