Anda di halaman 1dari 3

Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

Kebutuhan tanah untuk kepentingan umum tidak jarang menimbulkan


permasalahan karena dalam proses pembebasan jarang ditemukan ada
kesepakatan langsung antara pemilik tanah (pemegang hak) dengan
pemerintah atau pihak yang membutuhkan mengenai besaran ganti rugi.
Penerapan prinsip keadilan seringkali dilanggar dan disimpangkan oleh
pemerintah atau pihak-pihak yang membutuhkan tanah. Pihak pemilik tanah
mempunyai pandangan bahwa besaran ganti rugi cenderung tidak memberikan
nilai keadilan dan kehidupan yang lebih sejahtera.
Rumusan Masalah
1. Untuk mengkaji dan menganalisa bagaimana penerapan prinsip
keberlanjutan dalam pembebasan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum.
2. Mengkaji dan menganalisis faktor-faktor Apakah yang menjadi kendala dalam
penerapan prinsip keberlanjutan dalam pembebasan tanah untuk
kepentingan umum dan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam
penerapan prinsip keberlanjutan tersebut ?
Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yaitu penelitian hukum yang
mengkaji Asas/prinsip keadilan hukum, mengkaji norma-norma dan konsep-konsep
hukum yang mengatur tentang pembebasan tanah atau pengadaan tanah. Dari hasil
penelitian dapat dikemukakan bahwa: Penerapan prinsip keberlanjutan dalam
pembebasan tanah untuk kepentingan umum dalam realitasnya masih belum
menyentuh rasa keadilan masyarakat karena bentuk dan besaran ganti rugi yang
diberikan kepada masyarakat masih jauh dari kelayakan. Dalam Pemanfaatan tanah
untuk ke-pentingan pembangunan dapat dibagi men-jadi dua yakni pembangunan untuk
ke-pentingan umum dan kepentingan swasta. Pembangunan untuk kepentingan umum
merupakan kepentingan seluruh masyara-kat, meliputi kegiatan pembangunan yang
dilakukan dan selanjutnya dimiliki oleh pemerintah serta tidak digunakan untuk
mencari keuntungan. Sedangkan tanah un-tuk kepentingan Swasta adalah untuk ke-
pentingan para penanam modal baik pemo-dal asing maupun pemodal dalam negeri.

Proses Amdal di Indonesia


UU 32 Tahun 2009 tentang Amdal
UU NO 6 2023
Jika ada usaha berdampak penting pada lingkungan wajib menyusun Amdal
Jika tidak terlalu berdampak terhadap lingkungan yang disusun hanya UKM UPL
Pearaturan Pemerintah 2022
Jika usahanya mikro Maka hanya menyusun SPP PPL

Anda mungkin juga menyukai