Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN TUGAS

TUTORIAL KE-2
AGRARIA

Nama : Indra
NIM : 043762384

Di dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum ditegaskan bahwa tanah wajib tersedia bagi pembangunan untuk kepentingan
umum. UU ini juga mengatur bahwa pemerintah menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan
umum. Tak hanya itu, pendanaannya pun dijamin oleh pemerintah, baik di tingkat pusat maupun
daerah.

Pertanyaan :

Menurut analisis saudara, permasalahan apa yang sering timbul akibat pengadaan tanah untuk
kepentingan umum!

JAWAB:
Pengadaan tanah untuk kepentingan umum merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
pemerintah berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya untuk memajukan kesejahteraan umum.
Tugas negara yang demikian, menyebabkan Indonesia tergolong sebagai negara kesejahteraan
(welfarestaat) dan dalam rangka tersebut kepada negara diberikan wewenang untuk menguasai tanah.
Namun, Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28H menyatakan setiap orang juga berhak mempunyai
hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh
siapapun. Hal tersebut mengandung makna perlunya mekanisme yang adil dalam proses pengambil
alihan hak atas tanah.
Sehingga menurut analisis saya, permasalahan yang sering timbul akibat pengadaan tanah untuk
kepentingan umum utamanya pembangunan jalan, adalah sebagai berikut:

1. Sengketa Tata Usaha Negara (TUN)


Sengketa timbul disebabkan oleh diterbitkannya Keputusan Tata Usaha Negara oleh
badan/pejabat tata usaha negara. Sengketa tata usaha negara diselesaikan gugatan ke Pengadilan
Tata Usaha Negara;
Contoh:
a. penetapan lokasi atau penlok yang diterbitkan oleh gubernur sebagai kepala wilayah kerap
belum sesuai dengan tata ruang.
2. Sengketa Keperdataan
Sengketa timbul disebabkan oleh wanprestasi (ingkar janji) atau perbuatan melanggar hukum.
Sengketa perdata diselesaikan melalu gugatan ke Pengadilan Negeri atau diselesaikan di luar
pengadilan.
Contoh sengketa perdata:
a. penetapan ganti rugi
➢ Terbatasnya dana yang disediakan oleh pemerintah sehingga ganti rugi tidak sesuai
dengan yang dijanjikan
➢ Proses ganti rugi tanah membutuhkan negosiasi yang cukup lama dan memakan waktu
seakn proyek tersebut tidak serius dikerjakan oleh pemerintah.
➢ penilaian ganti kerugian tanah milik masyarakat masih berbasis nilai jual obyek pajak
(NJOP) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat. NJOP kerap nilainya jauh
dari market price sehingga menimbulkan gejolak di masyarakat
b. konsinyasi
Konsinyasi hanya bisa diterapkan untuk pembayaran ganti rugi untuk pegadaan tanah
dilakukan oleh instasi Pemerintah untuk kepentingan umum, dengan catatan memang telah
ada kesepakatan diantara kedua belah pihak yang membutuhkan dan pemegang hak atas
tanah dan pemiliki bangunan, tanaman dan/atau benda-benda yang ada diatas tanah.
3. Sengketa Pidana
Merupakan sengketa yang terkait dengan pemalsuan dokumen tanah, penggelapan, dan
sebagainya;
Contohnya:
dokumen perencanaan pengadaan tanah tidak didukung oleh data dan anggaran yang akurat.
4. sengketa adat – hak ulayat;
5. sengketa tumpang tindih, satu lahan terdapat 2 hak kepemilikan;
6. sengketa lingkungan hidup.

Sumber referensi:
1. https://www.hukumonline.com/talks/baca/arsip/lt574fdd38584f7/permasalahan-dan-solusi-
pengadaan-tanah-untuk-pembangunan-infrastruktur
2. https://www.rumah.com/berita-properti/2021/3/197094/ini-beberapa-kendala-yang-
menghambat-pengadaan-tanah-untuk-pembangunan
3. Urip Santoso. (2016). Penyelesaian Sengketa Dalam Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan
Umum. Jurnal Perspektif Volume XXI No.3 Edisi September

Anda mungkin juga menyukai