Berwawasan Pancasila -Penguatan Profil Pelajar Pancasila-
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka pengangguran Indonesia
8,42 juta orang pada periode Agustus 2022, naik dari sebelumnya 8,40 juta orang pada Februari 2022. BPS mencatat penduduk usia kerja kini berjumlah 209,4 juta orang, naik 2,71 juta orang, yang artinya tingkat pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini dikarenakan kurangnya pemerataan lapangan pekerjaan khususnya di daerah-daerah terpencil yang tersebar di Indonesia. Maka dari itu pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong usaha-usaha yang ada untuk berkembang lebih pesat lagi dengan memberi pinjaman dengan bunga rendah pada kredit usaha rakyat (KUR) yang diharapkan bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan sehingga banyak wirausaha yang dapat memberi lapangan pekerjaan yang besar sehingga perekonomian di Indonesia bisa tumbuh dan berkembang. Kewirausahaan merupakan proses sikap mental dan jiwa aktif, kreatif, inovatif, serta jiwa dan kemampuan untuk mencari sesuatu yang baru, berbeda, bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain untuk memperoleh sebuah keuntungan. Karena semakin sedikitnya lapangan pekerjaan, kewirausahaan menjadi hal yang krusial bagi Indonesia untuk mencapai perekonomian yang optimal. Adapun beberapa sikap wirausahawan dalam mencapai tujuannya yaitu Beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, memperhitungkan segala aspek, berani mengambil risiko, mempunyai jiwa pemimpin, keorisinilan dan berorientasi ke masa depan. Kewirausahaan dapat memberikan keuntungan secara internal maupun eksternal. Secara internal, kewirausahaan dapat melepas ketergantungan seseorang terhadap suatu pekerjaan di perusahaan lain, apalagi jika tidak terlalu menyukai dan tidak berkemampuan di dalam pekerjaan di suatu perusahaan tersebut namun harus tetap melakukannya demi memperoleh gaji, dan saat menjadi wirausahawan ia dapat secara lebih leluasa mengelola usahanya sesuai kemampuan dan keinginannya. Secara eksternal, kewirausahaan dapat menyerap banyak pekerja sehingga dapat menggerakkan perekonomian dan menaikkan pendapatan per kapita di Indonesia serta menurunkan tingkat kriminal di Indonesia karena tingkat pengangguran yang menurun. Namun sebagai warga negara Indonesia kita harus menjadikan Pancasila sebagai dasar dari sebuah kewirausahaan. Penerapan nilai-nilai dan seluruh butir-butir Pancasila pada suatu kewirausahaan secara bulat dan utuh disebut dengan Kewirausahaan Pancasila. Penerapan sila pertama Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam kewirausahaan yaitu dalam berwirausaha hendaklah kita ingat akan Tuhan dan bersyukur bahwa semua yang kita dapatkan berasal dari Tuhan. Dalam penerapan sila pertama Pancasila ini juga terdapat nilai toleransi dimana kita sebagai wirausaha harus menghormati kepercayaan orang lain dan tidak memaksakan kepercayaan kita kepada mereka serta menjaga kerukunan bersama sebagai seorang pemeluk agama Penerapan sila kedua Pancasila yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab” dalam kewirausahaan yaitu seorang wirausaha juga dituntut untuk selalu memiliki kepribadian yang beradab, tidak berlaku curang, menjaga kehormatan dan harga diri, serta keinginan untuk selalu meraih prestasi yang setinggi-tingginya. Nilai-nilai tersebut sangat krusial karena di peradaban modern ini, persaingan pasar semakin ketat sehingga banyak oknum yang berambisi meraih tujuannya sebagai seorang wirausahawan melalui cara apapun bahkan cara yang curang dan tidak adil sekalipun. Penerapan sila ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” dalam kewirausahaan yaitu menunjukkan bahwa setiap individu maupun kelompok wirausaha dalam masyarakat Indonesia memiliki hak dalam membuka usahanya tanpa adanya diskriminasi atau pengeculaian karena perbedaan SARA. Wirausaha sudah seharusnya memiliki kesadaran dan wajib menjunjung persatuan dan menghindari sesuatu yang bisa menimbulkan konflik atau perpecahan. Penerapan sila keempat Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” dalam kewirausahaan berarti dalam berwirausaha, seorang wirausahawan bebas memilih usahanya berdasarkan pilihan dan keputusannya. Namun seorang wirausaha juga perlu untuk mendengarkan kritik, keluhan dan saran dari konsumennya untuk membangun usahanya agar menjadi lebih baik. Serta wirausaha harus menjunjung permusyawaratan dan tetap rendah hati dalam membangun usahanya sehingga semua pihak dapat menyuarakan pendapatnya. Dan yang terakhir penerapan sila kelima Pancasila yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang berarti wirausahawan bebas memilih wirausahanya dan diperlakukan setara atau adil. Wirausawan itu sendiri juga harus memperlakukan pelanggannya secara adil dan setara agar usahanya berkembang. Seorang wirausahawan juga harus memberi keadilan kepada para perkerjanya dengan memberi mereka upah sesuai kontribusi dalam pengembangan usaha tersebut demi mencapai kesejahteraan dan ketentraman Bersama. Sebagai generasi muda penerus bangsa diharapkan kita memiliki jiwa entrepreneur atau jiwa kewirausahaan yang kreatif, inovatif, mandiri, memiliki kemampuan sosial yang baik, dapat memperhitungkan berbagai keputusan dan stategi, berani mengambil resiko serta memiliki pengelolaan uang yang terstuktur dan baik demi membangun masa depan Indonesia yang lebih baik dan maju. Tentunya kita harus menjalani sebuah usaha dengan menjunjung dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dari sila pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima serta menumbuhkan sikap nasionalisme, gotong royong dan cinta tanah air.