DOSEN PENGUJI:
Di susun oleh
Petinirmala
2022-01-14201-082
Kami Berharap Semoga Proposal Ini Dapat Menambah Pengetahuan Dan Pengalaman
Untuk Para Pembaca. Bahkan Kami Berharap Lebih Jauh Lagi Agar Proposal Ini Bisa
Pembaca Praktikkan Dalam Kehidupan Sehari-Hari.
Saya Yakin Masih Banyak Kekurangan Dalam Penyusunan Proposal Ini Karena
Keterbatasan Pengetahuan Dan Pengalaman Kami.Untuk Itu Kami Sangat Mengharapkan
Kritik Dan Saran Yang Membangun Dari Pembaca Demi Kesempurnaan Proposal Ini.
Penyusun
Petinirmala
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................3
C. Tujuan Kegiatan............................................................................................................3
D. Deskripsi Kegiatan........................................................................................................3
1. Metode............................................................................................................................9
2. Pelaksanaan Kegiatan...................................................................................................9
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................10
KESIMPULAN...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11
LAMPIRAN........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Munculnya sebagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10),
ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS
disekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pedekatan usaha
kesehatan Sekolah (UKS). PHBS disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru
dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu dan mau serta mampu mempraktikan PHBS
dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Kegiatan PHBS ini juga akan
mendukung program/kegiatan pemerintah dibidang penilaian sekolah Adiwiyata (Dinas
Lingkungan Hidup,2020).Hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (2017)
menunjukkan bahwa 93% masyarakat Indonesia sudah terbiasa melakukan cuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir. Sisanya masyarakat Indonesia mencuci tangan hanya
menggunakan air dan deterjen pembersih, serta mencuci tangan dengan sabun tanpa
menggunakan air.
Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah memiliki kebiasaan yang
baik untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.Pola hidup bersih
dan sehat merupakan solusi terbaik sebagai antisipasi dini penularan virus tersebut pada anak-
anak. Sehingga sangat diharapkan pihak sekolah menekankan pada anak didiknya untuk
selalu berperilaku hidup sehat dan bersih melalui berbagai cara salah satunya adalah mencuci
tangan (Tabi’in, 2020).PHBS tatanan institusi pendidikan adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sekolah terdiri dari beberapa indikator yaitu
mencuci tangan dengan air yg mengalir dan memakai sabun, mengkonsumsi jajanan di
warung atau kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih & sehat, olahraga yang teratur
dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok, menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan setiap bulan, dan membuang sampah pada tempatnya (Raharjo &
Indarjo, 2014).Menurut Lenz (Julianti & Nasirun, 2018) pertumbuhan anak pada tahun ke-3
begitu cepat dan berangsur-angsur menurun sehingga pada periode pra-sekolah dan masa
sekolah kurva kecepatan pertumbuhan akan membentuk kurva yang hampir datar. Anak yang
sehat akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan wajar, yaitu sesuai
standar pertumbuhan fisik anak pada umumnya dan memiliki kemampuan sesuai standar
kemampuan anak seusianya. Sehingga menurut Santoso dan Ranti dalam buku kesehatan dan
gizi (2009: 1), anak yang sehat adalah anak yang dapat tumbuh kembang dengan baik teratur,
jiwanya berkembang sesuai dengan tingkat umurnya, aktif, gembira, makanya teratur, bersih,
dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak yang sehat biasanya akan mampu
belajar dengan baik.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu :
8. Membuang sampah pada tempatnya, dan Melakukan kerja bakti bersama warga
lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat
Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling
berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota keluarga. Survei di Dinas
Kesehatan di Indonesia, masyarakat yang berperilaku hidup sehat masih kurang dari 10 %.
Kurangnya perilaku hidup sehat itu mengundang munculnya kebiasaan-kebiasaan tidak sehat
di masyarakat. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langeng dari pada perilaku
yang tidak didasari oleh pengetahuan, sebab perilaku ini terjadi akibat adanya paksaan atau
aturan yang mengharuskan untuk berbuat. Salah satu wujud dari perilaku adalah
pengetahuan. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor: pendidikan,
pekerjaan dan umur (Erna & Wahyuni, 2011).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah sebagai berikut:
C. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang
Perilaku hidup bersih dan sehat pada sekolah pendidikan anak usia dini di Tk rahmat al-falah.
D. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan untuk memberikan tambahan pengetahuan tentang Perilaku hidup
bersih dan sehat pada sekolah pendidikan anak usia dini di Tk rahmat al-falah.guna
meningkatkan pengetahuan bagaimana cara mencuci tangan baik dan benar serta bagaimana
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi PHBS secara umum
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan orientasi hidup
sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk
meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial.Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan
membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap, serta perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku
hidup bersih PHBSdan sehat. Melalui PHBS diharapkan masyarakat dapat mengenali dan
mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoadmodjo S, 2007).
mencuci tangan adalah salah satu cara paling sederhana untuk mencegah penyebaran
virus bersama dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat lainnya seperti menjaga jarak
fisik, menghindari tempat ramai, mempraktikkan etiket batuk, dan memakai masker di mana
pun dan memastikan hasil kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan. cuci tangan pakai
sabun merupakan perilaku sederhana, namun memiliki dampak luar biasa dalam pencegahan
penyakit menular, karena tangan merupakan anggota tubuh yang sering sekali kita gunakan
untuk menyentuh benda-benda lain. Sehingga tidak jarang kuman-kuman penyebab penyakit
menempel di tangan dan menyebabkan penyakit.
Kotoran manusia dan hewan merupakan sumber dari kuman penyebab penyakit seperti
E. coli atau Salmonella. Bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan berbagai penyakit pada
saluran pencernaan, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi lainnya. Menurut Center for
Disease Control (CDC), 1gram kotoran manusia mengandung 1 triliun kuman penyebab
penyakit. Tentu tidak sedikit bukan? Oleh karena itu, pentingnya mencuci tangan ini
seharusnya sudah disadari oleh banyak orang. Terutama dalam mencegah berbagai infeksi.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah cara yang dapat menghilangkan kuman
penyebab penyakit di tangan. Hal ini sangat membantu mencegah infeksi karena:
1) Orang sering sekali menyentuh mata, hidung, dan mulut mereka tanpa menyadarinya.
Kuman bisa masuk ke tubuh melalui mata, hidung dan mulut kemudian membuat Anda
menjadi sakit.
2) Kuman dari tangan yang kotor bisa masuk ke makanan dan minuman saat Anda
menyiapkan atau mengkonsumsinya. Bahkan kuman bisa berkembang biak pada
beberapa jenis makanan atau minuman, dalam kondisi tertentu, dan membuat orang
menjadi sakit.
3) Kuman dari tangan yang kotor dapat berpindah ke benda lain, seperti railing tangga,
meja, atau mainan, dan kemudian berpindah ke tangan orang lain.
praktik cuci tangan secara berkala wajib dilakukan, setelah batuk atau bersin, saat
merawat orang sakit, setelah menggunakan toilet, sebelum makan, saat menyiapkan makanan
dan setelah menangani hewan atau kotoran hewan. Mencuci tangan setelah menyentuh
permukaan umum seperti gagang pintu atau pegangan, atau setelah seseorang pulang dari
mengunjungi tempat umum akan membuat diri kita dan orang lain di sekitar kita tetap
aman.Mencuci tangan memakai sabun terbukti mengurangi risiko penyakit diare dan
pernapasan. Namun, kepatuhan mencuci tangan pada saat-saat kritis (misalnya, sebelum
makan dan sesudah buang air besar) di banyak bagian dunia jauh dari ideal. Oleh karena itu,
sebaiknya kita mulai lebih menggiatkan mencuci tangan yang baik dan benar.
1) Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan
secara lembut dengan arah memutar.
Meski tidak berhubungan langsung, lingkungan sekolah yang bersih akan membuat
anak-anak belajar dengan nyaman dan pada akhirnya berdampak positif pada siswa. Menjaga
kebersihan sekolah merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya petugas kebersihan
sekolah, kebersihan lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab guru maupun seluruh
siswa.Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa lingkungan sekolah yang positif akan membuat angka kehadiran, nilai
ulangan, dan tingkat kelulusan di sekolah tersebut tinggi.Menjaga kebersihan lingkungan
sekolah juga dapat membantu memastikan anak tidak tertular penyakit. Oleh sebab itu, anak
harus dididik untuk menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekolah agar kondisi fisik
dan mentalnya tetap terjaga dengan baik.
Ketika lingkungan sekolah bersih, manfaatnya bukan hanya akan dirasakan oleh anak
murid maupun guru yang sering berkegiatan di sekolah tersebut, melainkan juga masyarakat.
Berikut beberapa manfaat menjaga kebersihan lingkungan sekolah dilihat dari subjeknya:
Kebersihan lingkungan sekolah dapat menaikkan nilai akademis siswa sehingga secara
tidak langsung juga menaikkan citra guru maupun reputasi sekolah itu sendiri. Selain itu,
biaya kesehatan yang harus dikeluarkan orangtua juga bisa berkurang karena anak
beraktivitas di lingkungan sekolah yang bersih.
2. Pelaksanaan Kegiatan
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
a) Kegiatan ini dimulai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dimulai pukul
08.00 WITA pada tanggal 9 Januari 2024 Tk rahmat al-falah. Tim penyuluh
kemudian melakukan penyuluhan mengenai PHBS dengan menggunakan alat
peraga atau alat bantu yaitu leaflet dan baliho yang berisi gambar-gambar. Anak-
anak diajarkan dan dipraktikkan langsung cara mencuci tangan yang baik dan
benar dengan menggunakan 7 langkah cuci tangan.
3) Tahap Evaluasi
RSUD Pakuhaji. 30 Mei 2019. 6 Langkah Cuci Tangan menurut Standart WHO.
https://tangerangkab.go.id/detail-konten/show-berita/1821 Diakses tanggal 30 Desember
2021 pada pukul 19:49
Darya Varia. 15 Oktober 2021. Pentingnya Mencuci Tangan Pakai Sabun di Masa Pandemi.
http://www.darya-varia.com/id/read/pentingnya-mencuci-tangan-pakai-sabun-di-masa-
pandemi Diakses tanggal 30 Desember 2021 pada pukul 19:45
https://www.mtsn1ciamis.sch.id/artikel_menjaga-kebersihan-lingkungan-sekolah_id-25.html
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Perilaku hidup bersih dan sehat pada sekolah pendidikan anak usia
dini di Tk rahmat al-falah
Waktu : 30 menit
Peserta didik mampu menjalankan pola hidup sehat terutama peserta didik di TK Rahmat
al-falah.
III. Materi
Terlampir
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
VI. Media
1. Flip Chart
2. Spidol
3. Penggaris/Penunjuk
1 Pembukaan
2 Pelaksanaan
Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
bertanya.
3 Penutup
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Peserta penyuluhan 1 orang
- Suasana tenang
2. Evaluasi Proses
- Selama proses berlangsung diharapkan peserta didik dapat mengikuti seluruh kegiatan
3. Evaluasi Hasil
- peserta didik dapat menyebutkan dan mempraktekkan bagaimana cara mencuci tangan baik
dan benar
- peserta didik dapat menjalankan bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan sekolah