Anda di halaman 1dari 21

AMORITA 230200319 ILMU

FIRJATULL HUKUM/ Pendidikan Kewarganegaraan


AH HUKUM Kelas 3 Pendidikan Agama
TAMARA Islam Kelas 9 Bahasa Indonesia
LUBIS Kelas 53
(KETUA)
SILVER 230200023 ILMU Pendidikan kewarganegaraan
TANIA HUKUM/ kelas 8 Pendidikan agama
CICILIA HUKUM kristen kelas 22 Bahasa
GULTOM indonesia kelas 58
(BENDAHA
RA)
DESTRI 230200156 PETERN Agama Kristen Protestan Kelas
LINA AKAN/ 19
NATALIA PERTAN Pendidikan Kewarganegaraan
GULO IAN Kelas 9
(SEKRETA
RIS)
HOSEA 230301262 AGROTE Pendidikan Pancasila kelas 44
MORA TUA KNOLO Pendidikan Agama Kristen
SINAGA GI/ Protestan Kelas 15
PERTAN
IAN
REYNO 230306018 ILMU Pendidikan Agama Protestan
EZRA HUKUM/ Kelas 1 Pendidikan
MARTUA HUKUM Kewarganegaraan Kelas 1
SIANTURI Bahasa Indonesia Kelas 36
JULIO 230401031 TEKNIK Agama Kristen Protestan Kelas
GILBERT MESIN 20 Pancasila Kelas 31
HAMONAN TEKNIK Bahasa Indonesia Kelas 42
GAN
SITUMEAN
G
NATHAN 230403084 TEKNIK Bahasa Indonesia kelas 35
IMANUEL INDUST Pendidikan Kewarganegaraan
SIMANIHU RI kelas 14 Pendidikan Pancasila
RUK TEKNIK kelas 23 Pendidikan Agama
Protestan kelas 17
EKONO Pendidikan Pancasila kls 15
DWI 230501113 MI Bahasa Indonesia kls 26
YAZIID PEMBA
NAUFAL NGUNA
N/
EKONO
MI &
BISNIS
KEWIRA Bahasa Indonesia Kelas 17
SANDI AL 230504002 USAHA Pendidikan Pancasila Kelas 15
IKHSAN AN/
EKONO
MI &
BISNIS
ANGGUN 230703014 SASTRA Pendidikan Pancasila kelas 7
YUNI BATAK/ Bahasa Indonesia kelas 5
SARAH ILMU
SARAGIH BUDAY
A
ZAIDAN 230704108 SASTRA Pendidikan Pancasila 17
ARHAM ARAB/ Bahasa Indonesia 22
LUBIS ILMU
BUDAY
A
MUHAMMA 230705148 SASTRA Pendidikan pancasila Kelas 52
D DAFFA INGGRIS Bahasa indonesia Kelas 47
AQILAH / ILMU
BUDAY
A
VALENTIN 231201211 KEHUT Pendidikan Pancasila Kelas 12
O AGUNG ANAN/ Bahasa Indonesia Kelas 57
SITORUS KEHUT
ANAN
ARYAN 23090105 SOSIOL Pendidikan Kewarganegaraan
AZHARI 9 OGI/ Kelas 6
HARAHAP ILMU Agama Islam Kelas 16
SOSIAL
&
POLITI
K
LIRISKA 23050104 EKONO Pendidikan pancasila kelas 50
NINGSI 3 MI Bahasa indonesia kelas 4
BONDAR PEMBA
NGUNA
N/
EKONO
MI &
BISNIS
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Lokasi Kegiatan ......................................................................... 2
1.4 Tujuan ........................................................................................ 2
1.5 Mekanisme dan Rancangan ....................................................... 3
1.6 Sumber Daya yang Diperlukan .................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 6
2.1 Konsepsi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Kemitraan
Untuk Mencapai Tujuan dan korelasinya dengan Optimalisasi
kinerja UMKM Lokal ................................................................. 6
2.2 Faktor Pendorong Optimalisasi Kinerja suatu UMKM ............. 7
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN................................... 9
3.1 Tempat Pelaksanaan Kegiatan ................................................... 9
3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .................................................... 9
3.3 Tim Pelaksanaan Kegiatan ....................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................... 11
4.1 Hasil dari Kegiatan.................................................................. 11
4.2 Pembahasan Hasil Kegiatan .................................................... 12
BAB V SARAN DAN KESIMPULAN ............................................ 14
5.1 Saran ........................................................................................ 14
5.2 Kesimpulan ............................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sustainable Development Goals (SDGs) adalah kerangka kerja global yang


menggarisbawahi komitmen untuk mencapai perkembangan berkelanjutan dalam
berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu poin SDGs yang penting adalah
Poin 17, yang menyoroti pentingnya kemitraan untuk mencapai tujuan tersebut.
Poin ini menekankan bahwa kolaborasi dan kemitraan adalah kunci untuk
menangani berbagai tantangan yang dihadapi oleh dunia saat ini, termasuk
ketidaksetaraan, perubahan iklim, dan kemiskinan.
Kemitraan untuk mencapai tujuan, sebagaimana tercetus dalam SDGs,
menunjukkan keterkaitan yang erat dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam mata
kuliah Agama. Mata pelajaran ini memberikan pengajaran akan pentingnya saling
peduli dan menolong sesama, nilai-nilai yang diwujudkan dengan baik melalui
konsep kemitraan. Mahasiswa belajar bahwa dalam kemitraan, tentang saling
mendukung untuk mencapai tujuan bersama, mencerminkan semangat
kebersamaan yang diajarkan dalam konteks agama.
Kemitraan untuk mencapai tujuan juga memiliki relevansi yang signifikan
dengan mata kuliah Bahasa Indonesia. Proyek ini menjadi landasan nyata bagi
mahasiswa untuk memahami dan mengaplikasikan cara membuat proposal.
Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran mengajarkan kemampuan
berkomunikasi secara efektif, dan proyek ini memberikan pengalaman praktis
yang melibatkan penyusunan proposal. Melalui kemitraan, mahasiswa tidak hanya
belajar untuk berkomunikasi, tetapi juga memahami cara menyusun ide-ide
mereka dalam sebuah proposal proyek, mengintegrasikan prinsip-prinsip Bahasa
Indonesia dalam konteks dunia nyata. Dengan demikian, kemitraan untuk
mencapai tujuan tidak hanya mencerminkan kolaborasi yang efektif tetapi juga
memperkuat keterampilan yang diajarkan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.
Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan mendorong mahasiswa untuk
berkontribusi pada kebaikan bersama, yang senada dengan semangat kemitraan
dalam mencapai tujuan. Demikian pula, dalam Pendidikan Pancasila, kita dapat
menemukan inspirasi dari Sila ke-3, yang menekankan persatuan dalam mencapai
tujuan bersama. Semua mata pelajaran ini mencerminkan relevansi kemitraan
untuk mencapai tujuan dalam konteks pendidikan dan masyarakat.

Kaitan antara SDGs, kemitraan, dan tema proyek kami menjadi jelas.
Kemitraan adalah fondasi bagi kerjasama yang kami harapkan akan memajukan
Sumatera Utara ke arah yang lebih baik. Proyek ini adalah langkah konkret
menuju pencapaian SDGs, di mana gotong royong dan kemitraan akan membantu

1
merawat kebhinekaan sebagai aset berharga dalam perjalanan menuju Sumatera
Utara yang maju, aman, dan bermartabat.
Pemilihan UMKM bakso sebagai mitra dalam kemitraan proyek ini juga
merupakan aspek yang perlu diperhatikan. Indonesia memiliki banyak UMKM
yang berperan krusial dalam ekonomi negara ini. UMKM tidak hanya
menciptakan peluang kerja, tetapi juga berperan penting dalam perputaran
ekonomi. Mereka membawa inovasi, keragaman produk, dan memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Di antara beragam jenis UMKM, UMKM bakso memegang peranan istimewa.
Bakso adalah salah satu makanan paling populer di Indonesia dan ditemukan di
seluruh negeri. Dalam berbagai bentuk dan varietas, bakso telah menjadi bagian
penting dari kuliner Indonesia. UMKM bakso memasok produk yang dicintai ini
kepada masyarakat, dan pada saat yang sama, mereka menciptakan lapangan kerja
dan memajukan perekonomian lokal.
UMKM bakso tidak hanya menyediakan makanan lezat kepada masyarakat,
tetapi juga mewakili keragaman kuliner Indonesia. Mereka adalah pionir rasa
dalam setiap piring bakso yang disajikan. Kemitraan dengan UMKM bakso bukan
hanya tentang bisnis; ini juga tentang menjaga warisan kuliner Indonesia hidup
dan berkembang. Oleh karena itu, proyek ini memilih UMKM bakso sebagai
mitra karena peran penting mereka dalam ekonomi dan kekayaan kuliner
Indonesia yang tak ternilai.
1.2 Rumusan Masalah

a) Apa saja hambatan yang dihadapi oleh UMKM Bakso dalam meningkatkan
efisiensi penjualan mereka?
b) Bagaimana proses dari perencanaan, implementasi solusi yang berfokus pada
peningkatan efisiensi penjualan dilakukan?
c) Apa manfaat yang dapat diperoleh UMKM lokal melalui implementasi
kemitraan dalam konteks peningkatan penjualan?

1.3 Lokasi Kegiatan


Kegiatan dari proyek ini akan dilaksanakan di sekitar kampus Universitas
Sumatera Utara. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan yang cermat karena
keberadaan UMKM bakso di sekitar kampus menawarkan peluang yang sangat
relevan untuk penelitian dan implementasi strategi pemasaran. Selain itu,
kerjasama yang erat antara universitas dan UMKM lokal menciptakan lingkungan
yang ideal untuk memahami dinamika bisnis lokal dan berkontribusi pada
pengembangan ekonomi daerah.

1.4 Tujuan
Tujuan dari proyek ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan bersama serta meningkatkan
efisiensi kinerja UMKM lokal seperti UMKM bakso dengan menjalin kemitraan
bersama, Tujuan tersebut dapat diuraikan secara rinci dengan berikut:

2
a) Mengedukasi tentang pemahaman pengaruh dari kemitraan dalam mencapai
tujuan bersama.
b) Berperan aktif dan memberikan kontribusi langsung dalam pelaksanaan
praktik kemitraan.
c) Membangun pengetahuan dan pengalaman berharga dalam pelaksanaan
aktivitas kemitraan.
d) Memberikan wawasan kepada UMKM lokal tentang dampak positif dari
kemitraan yang terjalin.
e) Meningkatkan efisiensi kinerja UMKM lokal dengan strategi dari kemitraan
bersama

1.5 Mekanisme dan Rancangan

A. Membuat Surat Izin Kegiatan di Luar Kampus


Tahap awal proyek akan mencakup persiapan administratif, termasuk
pembuatan surat izin untuk kegiatan di luar kampus. Surat izin ini diperlukan
untuk melaksanakan kunjungan ke UMKM lokal di sekitar kampus.
B. Melaksanakan Kunjungan
Setelah izin diperoleh, tim proyek akan melaksanakan kunjungan ke
UMKM lokal. Kunjungan ini akan menjadi awal dari kolaborasi dan
kemitraan antara proyek dan UMKM.

C. Melakukan Observasi, Wawancara, Penyelesaian Masalah, Implementasi


Solusi
Selama kunjungan, tim proyek akan melakukan observasi mendalam,
melakukan wawancara dengan pemilik UMKM, mengidentifikasi masalah
yang dihadapi, dan merancang solusi yang sesuai. Implementasi solusi akan
menjadi langkah kunci dalam upaya meningkatkan efisiensi kinerja UMKM
lokal.
D. Membuat Video Hasil dari Kegiatan Proyek
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan brand awareness, tim proyek
akan membuat video yang menggambarkan seluruh proses proyek, termasuk
perjalanan, interaksi dengan UMKM, serta implementasi solusi. Video ini
akan digunakan untuk memperkenalkan hasil proyek kepada masyarakat luas.
E. Membuat Laporan Akhir Hasil Proyek
Proyek akan ditutup dengan penyusunan laporan akhir yang merinci
seluruh kegiatan, temuan, solusi yang diimplementasikan, dan dampak yang
dicapai. Laporan ini akan menjadi dokumentasi penting dan alat komunikasi
kepada pemangku kepentingan yang relevan

3
1.6 Sumber Daya yang Diperlukan

Kegiatan Keterangan

BAB I:
1. Amorita Firjatullah Tamara Lubis
2. Silver Tania Cicilia Gultom
3. Destri Lina Natalia Gulo
4. Dwi Yaziid Naufal
5. Hosea Mora Tua Sinaga
6. Valentino Agung Sitorus
7. Reyno Ezra Martua Sianturi
Menyusun Proposal
BAB II
1. Amorita Firjatullah Tamara Lubis
2. Sandi Al Ikhsan
3. Dwi Yaziid Naufal
4. Silver Tania Cicilia Gultom

BAB III
1. Amorita Firjatullah Tamara Lubis
2. Liriska Ningsi Bondar

1. MARCELICA STEPANI
TAMBUNAN
Mengambil Surat Izin Kegiatan di Luar Kampus

Melaksanakan Kunjungan Seluruh Anggota Kelompok

Wawancara:
1. Amorita Firjatullah Tamara Lubis
2. Nathan Imanual Simanhuruk
Wawancara 3. Dwi Yaziid Naufal
4. Aryan Azhari Harahap

1. Amorita Firjatullah Tamara Lubis


Sosialisasi 2. Muhammad Daffa Aqilah
3. Valentino Agung Sitorus
4. Nathan Imanual Simanhuruk
5. Aryan Azhari Harahap

4
1. Julio Gilbert Hamonangan
Dokumentasi Situmeang
2. Anggun Yuni Sarah Saragih

1. Amorita Firjatullah Tamara Lubis


Membuat Laporan Akhir Hasil Proyek 2. Silver Tania Cicilia Gultom
3. Destri Lina Natalia Gulo
4. Dwi Yaziid Naufal

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab tinjauan pustaka ini, kami akan mengarahkan perhatian pada aspek
yang sangat relevan dengan tujuan proyek kami yang berfokus pada 'Kemitraan
untuk Mencapai Tujuan' dari SDG. Tujuan ini adalah salah satu dari 17 tujuan
yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan di seluruh dunia pada tahun 2030. Dalam konteks proyek kami,
'Kemitraan untuk Mencapai Tujuan' mencerminkan pentingnya kolaborasi dan
kerjasama dalam upaya memajukan UMKM lokal, seperti bisnis usaha bakso,
guna meningkatkan kinerja penjualan mereka. Melalui bab ini, kami akan
mengulas literatur yang berkaitan dengan SDG 17, menyoroti pentingnya
kemitraan dalam pencapaian tujuan bersama, dan kemudian menghubungkannya
secara konkret dengan kegiatan proposal proyek kami, yang bertujuan untuk
mengembangkan kemitraan yang bermanfaat dengan UMKM bakso demi
meningkatkan penjualan dan kinerja mereka.
Selain itu, kami juga akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan UMKM
(Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan peran pentingnya dalam perekonomian
lokal. Kami akan menguraikan bagaimana kemitraan untuk mencapai tujuan
terkait erat dengan kerjasama yang bertujuan mengoptimalisasi kinerja UMKM
lokal. Dalam bab ini, kami akan merinci konsep-konsep tersebut dan
menghubungkannya dengan praktik konkret yang akan kami jalankan dalam
proyek ini untuk mendukung UMKM bakso mencapai kinerja yang lebih optimal.

2.1 Konsepsi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Kemitraan Untuk


Mencapai Tujuan dan korelasinya dengan Optimalisasi kinerja
UMKM Lokal
Sebuah literatur dari Clark dan Wu (2016) membahas mengenai Kemitraan
untuk Mencpai tujuan yang merupakan satu dari 17 Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDG) yang telah diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kemitraan untuk Mencpai tujuan ini bertujuan untuk memajukan kerjasama dan
kolaborasi di antara berbagai pihak yang terlibat dalam upaya mencapai SDG
pada tahun 2030. Kemitraan ini melibatkan pemerintah, organisasi masyarakat
sipil, sektor bisnis, dan pemangku kepentingan lain yang bekerjasama untuk
menghadapi tantangan global yang diuraikan dalam SDG. Fokus utama tujuan ini
adalah memastikan bahwa proses pengambilan keputusan melibatkan berbagai
pihak secara inklusif dan partisipatif. Selain itu, tujuan ini juga menyoroti
pentingnya pengumpulan sumber daya keuangan dan transfer teknologi untuk
mendukung upaya pembangunan berkelanjutan. Kemitraan ini juga berupaya

6
memperkuat kerjasama internasional dan mempromosikan berbagi pengetahuan
dan praktik terbaik guna mempercepat kemajuan menuju SDG.1
Kerjasama yang dimaksud dalam tujuan SDG 17, yang disebut sebagai
'Kemitraan untuk Mencapai Tujuan,' menggarisbawahi pentingnya kolaborasi di
antara berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai tujuan bersama. Salah
satu implementasi konkret dari prinsip-prinsip kemitraan ini adalah kerjasama
dengan UMKM lokal, seperti bisnis usaha bakso dalam konteks proyek kami.
Upaya membantu UMKM lokal untuk meningkatkan kinerja mereka sejalan
dengan semangat kemitraan ini. Dengan memberikan dukungan dan sumber daya
kepada UMKM lokal, kami berpartisipasi dalam pencapaian dengan cara yang
nyata. Ini mencakup memastikan bahwa proses pengambilan keputusan bersama
dengan pemilik UMKM dan melibatkan mereka secara inklusif dalam upaya
meningkatkan efisiensi penjualan. Selain itu, pengumpulan sumber daya keuangan
yang diperkenalkan melalui kemitraan ini juga memberikan peluang nyata untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan dari UMKM lokal. Melalui kemitraan
ini, kami juga berkontribusi pada upaya memperkuat kerjasama gotong royong,
mempromosikan berbagi pengetahuan dan praktik terbaik untuk mempercepat
kemajuan menuju SDG, sambil memberikan kontribusi langsung kepada
pertumbuhan dan perkembangan UMKM lokal.

2.2 Faktor pendorong Optimalisasi Kinerja suatu UMKM


Dalam upaya meningkatkan kinerja UMKM, ada faktor-faktor penting
yang dapat menjadi pendorong. Faktor-faktor ini memengaruhi sejauh mana
suatu UMKM dapat mencapai hasil yang optimal dalam bisnisnya. Berikut
adalah beberapa faktor utama yang menjadi pendorong optimalisasi kinerja
UMKM:
A. Kualitas Prospek Penjualan
Kualitas prospek penjualan berperan penting dalam efisiensi penjualan
UMKM. Faktor ini mencakup karakteristik fisik, fungsi, sifat, harga, dan
tempat pemasaran produk atau jasa. Kualitas ini dapat memengaruhi potensi
penjualan, mengingat langsung berhubungan dengan preferensi dan kebutuhan
konsumen.

B. Proses Penjualan
Proses penjualan mencakup manajemen segala hal terkait penjualan dan
pemasaran produk atau jasa. Efisiensi proses penjualan dapat mempengaruhi
sejauh mana waktu yang diperlukan untuk menjalankan proses penjualan.

1
Helen, Clark., Hongbo, Wu. (2016). The sustainable development goals: 17 goals to transform
our world. 36-54. doi: 10.18356/69725E5A-EN

7
Kebersihan dan kualitas produk atau jasa juga berperan dalam menjaga
kepercayaan konsumen.

C. Keterampilan Tenaga Penjual


Keterampilan tenaga penjual atau karyawan memiliki dampak signifikan
pada efisiensi penjualan. Kecepatan, ketepatan, dan kemampuan dalam
menjalankan tugas berkontribusi pada hasil yang dihasilkan. Keterampilan ini
sangat penting dalam menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas.

D. Pengalaman Tenaga Penjualan


Pengalaman dalam pekerjaan adalah faktor lain yang memengaruhi
efisiensi penjualan. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh tenaga
penjualan, semakin tinggi tingkat keterampilan yang dimiliki. Pengalaman
juga berhubungan dengan peningkatan kualitas kinerja.

E. Pengalaman Tenaga Penjual


Pengalaman dalam pekerjaan adalah faktor lain yang memengaruhi
efisiensi penjualan. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh tenaga
penjualan, semakin tinggi tingkat keterampilan yang dimiliki. Pengalaman
juga berhubungan dengan peningkatan kualitas kinerja.

8
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
Metode yang digunakan dalam perancangan proyek ini adalah serangkaian
langkah yang melibatkan observasi, wawancara, penyelesaian masalah, dan
implementasi solusi. Melalui pendekatan ini, kami akan mencapai pemahaman
mendalam tentang situasi UMKM bakso dan kemudian mengembangkan solusi
yang sesuai untuk mengoptimalkan kinerja mereka. Berikut rincian dari tempat,
jadwal, tim, pelaksanaan kegiatan proyek ini:
3.1 Tempat Pelaksanaan
Kegiatan proyek ini akan dilaksanakan di sekitar kampus Universitas
Sumatera Utara. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan UMKM bakso yang akan
menjadi mitra dalam kemitraan ini. Keberadaan UMKM tersebut di sekitar
kampus menjadi kesempatan yang baik untuk menjalankan proyek ini dan
memberikan manfaat kepada bisnis lokal.
3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

5 Oktober 2023 Pembentukan Kelompok

Penentuan Ketua, Sekretaris,


8 Oktober 2023 Bendahara dan Pembagian tugas

10-18 Oktober 2023 Penyusunan Proposal Proyek

Pengerjaan dan Realisasi Proyek


(observasi, wawancara,
18 November-20 Desember 2023 implementasi solusi, dokumentasi)

Pengumpulan video proyek dan


23 Desember 2023 laporan akhir

9
3.3 Tim Pelaksanaan Kegiatan
Dosen Fasilitator: Dr.Sos. Rudi Salam Sinaga S.Sos., M.Si
Mentor: Pandu Wintara
Tim Pelaksanaan Kegiatan:
1. 230200023 Silver Tania Cicilia Gultom
2. 230200156 Reyno Ezra Martua Sianturi
3. 230200319 Amorita Firjatullah Tamara Lubis
4. 230301262 Hosea Mora Tua Sinaga
5. 230306018 Destri Lina Natalia Gulo
6. 230401031 Julio Gilbert Hamonangan Situmeang
7. 230403084 Nathan Imanuel Simanihuruk
8. 230501043 Liriska Ningsi Bondar
9. 230501113 Dwi Yaziid Naufal
10. 230504002 Sandi Al Ikhsan
11. 230703014 Anggun Yuni Sarah Saragih
12. 230704108 Zaidan Arham Lubis
13. 230705148 Muhammad Daffa Aqilah
14. 230901059 Aryan Azhari Harahap
15. 231201143 Marcelica Stepani Tambunan
16. 231201211 Valentino Agung Sitorus

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dari Kegiatan


Bagian ini terdapat penjelasan mengenai output proyek terkait
Optimalisasi Kinerja UMKM Bakso di sekitar kawan Universitas Sumatera
Utara yang telah diimplementasikan pada responden di wilayah depan Pintu
Satu Universitas Sumatera Utara.
Kegiatan yang berlangsung pada 18 November 2023 ini dilakukan
pada seorang pedagang bakso yang berdagang di depan Pintu Satu
Universitas Sumatera Utara. Informan tersebut dipilih karena dianggap
telah memilki kriteria-kriteria yang diinginkan oleh kelompok kami.
Kemudian, berikut hasil dari wawancara yang kami adakan dengan
narasumber:
A. Awal Mula UMKM
Narasumber menjelaskan bahwa awal mula UMKM Bakso ini
berdiri merupakan hasil dari merintih dengan orang tua sejak 16
tahun yang lalu. Awalnya narasumber mendirikan sendiri usaha ini
kemudian dibantu oleh orang tuanya dalam merintis usahanya.

B. Bahan yang dipilih


Narasumber memilih menggunakan bahan daging ayam untuk
kebanyakan bakso nya, tetapi juga ada menggunakan bahan daging
sapi untuk sebagian bakso. Narasumber juga memastikan kualitas
terbaik untuk bahan bakso nya

C. Tindakan dalam Bersaing


Narasumber menyatakan pentingnya untuk bersaing secara sehat dan
tidak terlalu mencolok dalam penetapan harga untuk menghindari
persaingan tak sehat di antara sesama pedagang.

D. Penentuan Harga
Narasumber menetapkan harga melihat sesuai kondisi dari pasar nya
yaitu para mahasiswa.

E. Menu Bakso
Narasumber telah memikirkan beberapa menu unik yang ingin
diterapkan tetapi belum direalisasikan karena kondisi ekonomi yang
belum stabil.

11
4.2 Pembahasan Hasil Kegiatan
Pengumpulan informasi dari narasumber membuka cakrawala yang luas
dalam memahami dinamika UMKM Bakso di sekitar Universitas Sumatera
Utara. Berbagai aspek yang mencakup sejarah, bahan, strategi bersaing,
penentuan harga, dan rencana pengembangan menjadi fokus utama dalam
pembahasan hasil wawancara ini.
A. Sejarah dan Perkembangan UMKM Bakso
Dorongan dan peran orang tua dalam mendirikan UMKM Bakso
mencerminkan komitmen jangka panjang narasumber dalam
menjalankan usaha. Dengan sejarah yang dimulai 16 tahun yang lalu,
dapat disimpulkan bahwa UMKM ini telah menjadi bagian integral dari
kehidupan narasumber, memberikan landasan kuat untuk pertumbuhan
dan pengembangan.
B. Pilihan Bahan yang Dijadikan Keunggulan Kompetitif
Keputusan narasumber untuk menggunakan daging ayam sebagai bahan
dominan, dengan penambahan daging sapi pada produk tertentu,
menyoroti kebijakan kualitas yang diadopsi. Fokus pada kualitas bahan
sebagai keunggulan kompetitif menunjukkan kesadaran akan ekspektasi
pelanggan terhadap produk berkualitas tinggi.
C. Strategi Bersaing yang Berkelanjutan
Pentingnya bersaing secara sehat dan tidak mencolok dalam penetapan
harga menjadi aspek penting dalam strategi narasumber. Pendekatan ini
menunjukkan kesadaran akan dampak positif dari hubungan yang baik
dengan sesama pedagang dan pelanggan. Dengan menjaga hubungan
yang positif, UMKM Bakso dapat menciptakan lingkungan bisnis yang
saling mendukung.
D. Penentuan Harga yang Kontekstual
Ketepatan penentuan harga sesuai dengan kondisi pasar, khususnya para
mahasiswa, mencerminkan pemahaman yang mendalam terhadap target
pasar. Hal ini menunjukkan keterlibatan narasumber dalam analisis
pasar yang kontekstual, memastikan bahwa harga yang ditetapkan sesuai
dengan daya beli mahasiswa.
E. Rencana Pengembangan Menu sebagai Tantangan dan Peluang
Rencana narasumber untuk mengembangkan menu dengan ide-ide unik
menciptakan tantangan dan peluang. Meskipun belum direalisasikan
karena ketidakstabilan ekonomi, rencana ini menunjukkan visi jangka

12
panjang dan kreativitas dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus
berkembang.
F. Implikasi untuk Optimalisasi Kinerja UMKM Bakso di Sekitar
Universitas Sumatera Utara
Hasil wawancara ini menjadi landasan kritis untuk
mengimplementasikan strategi optimalisasi kinerja UMKM Bakso.
Dengan memahami sejarah, mengasah keunggulan kompetitif,
mempertahankan strategi bersaing yang berkelanjutan, menyesuaikan
penentuan harga secara kontekstual, dan merencanakan pengembangan
menu, UMKM Bakso dapat memperkuat posisinya di pasar lokal.
Keseluruhan, hasil ini memberikan pandangan komprehensif yang akan
mendukung perencanaan dan implementasi langkah-langkah strategis
untuk mencapai tujuan optimalisasi kinerja yang diinginkan.

13
BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN
5.1 Saran
A. Diversifikasi Produk
Mendorong narasumber untuk terus mengembangkan menu dengan ide-
ide unik. Diversifikasi produk dapat menarik pelanggan baru dan
memperluas pangsa pasar.
B. Stabilitas Ekonomi
Mengajukan strategi untuk mengelola ketidakstabilan ekonomi, seperti
penyesuaian harga atau penggunaan bahan alternatif, untuk menjaga
kelangsungan usaha di tengah perubahan kondisi ekonomi.
C. Pemasaran dan Branding
Membantu narasumber dalam merencanakan strategi pemasaran yang
efektif dan membangun citra merek yang kuat. Ini dapat meningkatkan
visibilitas UMKM Bakso di antara mahasiswa dan masyarakat sekitar.
D. Pelatihan Keterampilan Manajerial
Menawarkan pelatihan atau sumber daya untuk meningkatkan
keterampilan manajerial narasumber, terutama dalam hal perencanaan
bisnis, analisis pasar, dan manajemen finansial.
5.2 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa UMKM Bakso ini
telah membangun fondasi yang kuat dan memiliki potensi untuk tumbuh
lebih lanjut. Dengan fokus pada kualitas bahan, strategi bersaing yang
berkelanjutan, dan adaptasi terhadap kondisi pasar, UMKM Bakso telah
berhasil mempertahankan eksistensinya.
Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, rencana pengembangan
menu mencerminkan visi jangka panjang dan semangat inovatif
narasumber. Implementasi saran-saran di atas dapat memberikan dorongan
tambahan untuk meningkatkan kinerja UMKM Bakso.
Kesimpulannya, melalui kolaborasi antara narasumber dan pihak
yang mendukung UMKM lokal, dapat diciptakan lingkungan yang
mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usaha. Dengan langkah-
langkah strategis yang tepat, UMKM Bakso memiliki potensi untuk
menjadi pelaku utama dalam pasar makanan di sekitar Universitas Sumatera
Utara.

14
DAFTAR PUSTAKA

Helen, Clark., Hongbo, Wu. (2016). The sustainable development goals: 17


goals to transform our world. 36-54. doi: 10.18356/69725E5A-EN

United Nations. (n.d.). The 17 goals | sustainable development. United


Nations. https://sdgs.un.org/goals, diakses pada 1 Desember 2023

Sustainable development goals (sdgs). Fakultas Ilmu Komputer Universitas


Indonesia. (n.d.). https://cs.ui.ac.id/en/sdg/, diakses pada 1 Desember
2023

15

Anda mungkin juga menyukai