Laporan Akhir MKWK Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan (Fix)
Laporan Akhir MKWK Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan (Fix)
Kaitan antara SDGs, kemitraan, dan tema proyek kami menjadi jelas.
Kemitraan adalah fondasi bagi kerjasama yang kami harapkan akan memajukan
Sumatera Utara ke arah yang lebih baik. Proyek ini adalah langkah konkret
menuju pencapaian SDGs, di mana gotong royong dan kemitraan akan membantu
1
merawat kebhinekaan sebagai aset berharga dalam perjalanan menuju Sumatera
Utara yang maju, aman, dan bermartabat.
Pemilihan UMKM bakso sebagai mitra dalam kemitraan proyek ini juga
merupakan aspek yang perlu diperhatikan. Indonesia memiliki banyak UMKM
yang berperan krusial dalam ekonomi negara ini. UMKM tidak hanya
menciptakan peluang kerja, tetapi juga berperan penting dalam perputaran
ekonomi. Mereka membawa inovasi, keragaman produk, dan memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Di antara beragam jenis UMKM, UMKM bakso memegang peranan istimewa.
Bakso adalah salah satu makanan paling populer di Indonesia dan ditemukan di
seluruh negeri. Dalam berbagai bentuk dan varietas, bakso telah menjadi bagian
penting dari kuliner Indonesia. UMKM bakso memasok produk yang dicintai ini
kepada masyarakat, dan pada saat yang sama, mereka menciptakan lapangan kerja
dan memajukan perekonomian lokal.
UMKM bakso tidak hanya menyediakan makanan lezat kepada masyarakat,
tetapi juga mewakili keragaman kuliner Indonesia. Mereka adalah pionir rasa
dalam setiap piring bakso yang disajikan. Kemitraan dengan UMKM bakso bukan
hanya tentang bisnis; ini juga tentang menjaga warisan kuliner Indonesia hidup
dan berkembang. Oleh karena itu, proyek ini memilih UMKM bakso sebagai
mitra karena peran penting mereka dalam ekonomi dan kekayaan kuliner
Indonesia yang tak ternilai.
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa saja hambatan yang dihadapi oleh UMKM Bakso dalam meningkatkan
efisiensi penjualan mereka?
b) Bagaimana proses dari perencanaan, implementasi solusi yang berfokus pada
peningkatan efisiensi penjualan dilakukan?
c) Apa manfaat yang dapat diperoleh UMKM lokal melalui implementasi
kemitraan dalam konteks peningkatan penjualan?
1.4 Tujuan
Tujuan dari proyek ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan bersama serta meningkatkan
efisiensi kinerja UMKM lokal seperti UMKM bakso dengan menjalin kemitraan
bersama, Tujuan tersebut dapat diuraikan secara rinci dengan berikut:
2
a) Mengedukasi tentang pemahaman pengaruh dari kemitraan dalam mencapai
tujuan bersama.
b) Berperan aktif dan memberikan kontribusi langsung dalam pelaksanaan
praktik kemitraan.
c) Membangun pengetahuan dan pengalaman berharga dalam pelaksanaan
aktivitas kemitraan.
d) Memberikan wawasan kepada UMKM lokal tentang dampak positif dari
kemitraan yang terjalin.
e) Meningkatkan efisiensi kinerja UMKM lokal dengan strategi dari kemitraan
bersama
3
1.6 Sumber Daya yang Diperlukan
Kegiatan Keterangan
BAB I:
1. Amorita Firjatullah Tamara Lubis
2. Silver Tania Cicilia Gultom
3. Destri Lina Natalia Gulo
4. Dwi Yaziid Naufal
5. Hosea Mora Tua Sinaga
6. Valentino Agung Sitorus
7. Reyno Ezra Martua Sianturi
Menyusun Proposal
BAB II
1. Amorita Firjatullah Tamara Lubis
2. Sandi Al Ikhsan
3. Dwi Yaziid Naufal
4. Silver Tania Cicilia Gultom
BAB III
1. Amorita Firjatullah Tamara Lubis
2. Liriska Ningsi Bondar
1. MARCELICA STEPANI
TAMBUNAN
Mengambil Surat Izin Kegiatan di Luar Kampus
Wawancara:
1. Amorita Firjatullah Tamara Lubis
2. Nathan Imanual Simanhuruk
Wawancara 3. Dwi Yaziid Naufal
4. Aryan Azhari Harahap
4
1. Julio Gilbert Hamonangan
Dokumentasi Situmeang
2. Anggun Yuni Sarah Saragih
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab tinjauan pustaka ini, kami akan mengarahkan perhatian pada aspek
yang sangat relevan dengan tujuan proyek kami yang berfokus pada 'Kemitraan
untuk Mencapai Tujuan' dari SDG. Tujuan ini adalah salah satu dari 17 tujuan
yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan di seluruh dunia pada tahun 2030. Dalam konteks proyek kami,
'Kemitraan untuk Mencapai Tujuan' mencerminkan pentingnya kolaborasi dan
kerjasama dalam upaya memajukan UMKM lokal, seperti bisnis usaha bakso,
guna meningkatkan kinerja penjualan mereka. Melalui bab ini, kami akan
mengulas literatur yang berkaitan dengan SDG 17, menyoroti pentingnya
kemitraan dalam pencapaian tujuan bersama, dan kemudian menghubungkannya
secara konkret dengan kegiatan proposal proyek kami, yang bertujuan untuk
mengembangkan kemitraan yang bermanfaat dengan UMKM bakso demi
meningkatkan penjualan dan kinerja mereka.
Selain itu, kami juga akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan UMKM
(Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan peran pentingnya dalam perekonomian
lokal. Kami akan menguraikan bagaimana kemitraan untuk mencapai tujuan
terkait erat dengan kerjasama yang bertujuan mengoptimalisasi kinerja UMKM
lokal. Dalam bab ini, kami akan merinci konsep-konsep tersebut dan
menghubungkannya dengan praktik konkret yang akan kami jalankan dalam
proyek ini untuk mendukung UMKM bakso mencapai kinerja yang lebih optimal.
6
memperkuat kerjasama internasional dan mempromosikan berbagi pengetahuan
dan praktik terbaik guna mempercepat kemajuan menuju SDG.1
Kerjasama yang dimaksud dalam tujuan SDG 17, yang disebut sebagai
'Kemitraan untuk Mencapai Tujuan,' menggarisbawahi pentingnya kolaborasi di
antara berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai tujuan bersama. Salah
satu implementasi konkret dari prinsip-prinsip kemitraan ini adalah kerjasama
dengan UMKM lokal, seperti bisnis usaha bakso dalam konteks proyek kami.
Upaya membantu UMKM lokal untuk meningkatkan kinerja mereka sejalan
dengan semangat kemitraan ini. Dengan memberikan dukungan dan sumber daya
kepada UMKM lokal, kami berpartisipasi dalam pencapaian dengan cara yang
nyata. Ini mencakup memastikan bahwa proses pengambilan keputusan bersama
dengan pemilik UMKM dan melibatkan mereka secara inklusif dalam upaya
meningkatkan efisiensi penjualan. Selain itu, pengumpulan sumber daya keuangan
yang diperkenalkan melalui kemitraan ini juga memberikan peluang nyata untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan dari UMKM lokal. Melalui kemitraan
ini, kami juga berkontribusi pada upaya memperkuat kerjasama gotong royong,
mempromosikan berbagi pengetahuan dan praktik terbaik untuk mempercepat
kemajuan menuju SDG, sambil memberikan kontribusi langsung kepada
pertumbuhan dan perkembangan UMKM lokal.
B. Proses Penjualan
Proses penjualan mencakup manajemen segala hal terkait penjualan dan
pemasaran produk atau jasa. Efisiensi proses penjualan dapat mempengaruhi
sejauh mana waktu yang diperlukan untuk menjalankan proses penjualan.
1
Helen, Clark., Hongbo, Wu. (2016). The sustainable development goals: 17 goals to transform
our world. 36-54. doi: 10.18356/69725E5A-EN
7
Kebersihan dan kualitas produk atau jasa juga berperan dalam menjaga
kepercayaan konsumen.
8
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
Metode yang digunakan dalam perancangan proyek ini adalah serangkaian
langkah yang melibatkan observasi, wawancara, penyelesaian masalah, dan
implementasi solusi. Melalui pendekatan ini, kami akan mencapai pemahaman
mendalam tentang situasi UMKM bakso dan kemudian mengembangkan solusi
yang sesuai untuk mengoptimalkan kinerja mereka. Berikut rincian dari tempat,
jadwal, tim, pelaksanaan kegiatan proyek ini:
3.1 Tempat Pelaksanaan
Kegiatan proyek ini akan dilaksanakan di sekitar kampus Universitas
Sumatera Utara. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan UMKM bakso yang akan
menjadi mitra dalam kemitraan ini. Keberadaan UMKM tersebut di sekitar
kampus menjadi kesempatan yang baik untuk menjalankan proyek ini dan
memberikan manfaat kepada bisnis lokal.
3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
9
3.3 Tim Pelaksanaan Kegiatan
Dosen Fasilitator: Dr.Sos. Rudi Salam Sinaga S.Sos., M.Si
Mentor: Pandu Wintara
Tim Pelaksanaan Kegiatan:
1. 230200023 Silver Tania Cicilia Gultom
2. 230200156 Reyno Ezra Martua Sianturi
3. 230200319 Amorita Firjatullah Tamara Lubis
4. 230301262 Hosea Mora Tua Sinaga
5. 230306018 Destri Lina Natalia Gulo
6. 230401031 Julio Gilbert Hamonangan Situmeang
7. 230403084 Nathan Imanuel Simanihuruk
8. 230501043 Liriska Ningsi Bondar
9. 230501113 Dwi Yaziid Naufal
10. 230504002 Sandi Al Ikhsan
11. 230703014 Anggun Yuni Sarah Saragih
12. 230704108 Zaidan Arham Lubis
13. 230705148 Muhammad Daffa Aqilah
14. 230901059 Aryan Azhari Harahap
15. 231201143 Marcelica Stepani Tambunan
16. 231201211 Valentino Agung Sitorus
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
D. Penentuan Harga
Narasumber menetapkan harga melihat sesuai kondisi dari pasar nya
yaitu para mahasiswa.
E. Menu Bakso
Narasumber telah memikirkan beberapa menu unik yang ingin
diterapkan tetapi belum direalisasikan karena kondisi ekonomi yang
belum stabil.
11
4.2 Pembahasan Hasil Kegiatan
Pengumpulan informasi dari narasumber membuka cakrawala yang luas
dalam memahami dinamika UMKM Bakso di sekitar Universitas Sumatera
Utara. Berbagai aspek yang mencakup sejarah, bahan, strategi bersaing,
penentuan harga, dan rencana pengembangan menjadi fokus utama dalam
pembahasan hasil wawancara ini.
A. Sejarah dan Perkembangan UMKM Bakso
Dorongan dan peran orang tua dalam mendirikan UMKM Bakso
mencerminkan komitmen jangka panjang narasumber dalam
menjalankan usaha. Dengan sejarah yang dimulai 16 tahun yang lalu,
dapat disimpulkan bahwa UMKM ini telah menjadi bagian integral dari
kehidupan narasumber, memberikan landasan kuat untuk pertumbuhan
dan pengembangan.
B. Pilihan Bahan yang Dijadikan Keunggulan Kompetitif
Keputusan narasumber untuk menggunakan daging ayam sebagai bahan
dominan, dengan penambahan daging sapi pada produk tertentu,
menyoroti kebijakan kualitas yang diadopsi. Fokus pada kualitas bahan
sebagai keunggulan kompetitif menunjukkan kesadaran akan ekspektasi
pelanggan terhadap produk berkualitas tinggi.
C. Strategi Bersaing yang Berkelanjutan
Pentingnya bersaing secara sehat dan tidak mencolok dalam penetapan
harga menjadi aspek penting dalam strategi narasumber. Pendekatan ini
menunjukkan kesadaran akan dampak positif dari hubungan yang baik
dengan sesama pedagang dan pelanggan. Dengan menjaga hubungan
yang positif, UMKM Bakso dapat menciptakan lingkungan bisnis yang
saling mendukung.
D. Penentuan Harga yang Kontekstual
Ketepatan penentuan harga sesuai dengan kondisi pasar, khususnya para
mahasiswa, mencerminkan pemahaman yang mendalam terhadap target
pasar. Hal ini menunjukkan keterlibatan narasumber dalam analisis
pasar yang kontekstual, memastikan bahwa harga yang ditetapkan sesuai
dengan daya beli mahasiswa.
E. Rencana Pengembangan Menu sebagai Tantangan dan Peluang
Rencana narasumber untuk mengembangkan menu dengan ide-ide unik
menciptakan tantangan dan peluang. Meskipun belum direalisasikan
karena ketidakstabilan ekonomi, rencana ini menunjukkan visi jangka
12
panjang dan kreativitas dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus
berkembang.
F. Implikasi untuk Optimalisasi Kinerja UMKM Bakso di Sekitar
Universitas Sumatera Utara
Hasil wawancara ini menjadi landasan kritis untuk
mengimplementasikan strategi optimalisasi kinerja UMKM Bakso.
Dengan memahami sejarah, mengasah keunggulan kompetitif,
mempertahankan strategi bersaing yang berkelanjutan, menyesuaikan
penentuan harga secara kontekstual, dan merencanakan pengembangan
menu, UMKM Bakso dapat memperkuat posisinya di pasar lokal.
Keseluruhan, hasil ini memberikan pandangan komprehensif yang akan
mendukung perencanaan dan implementasi langkah-langkah strategis
untuk mencapai tujuan optimalisasi kinerja yang diinginkan.
13
BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN
5.1 Saran
A. Diversifikasi Produk
Mendorong narasumber untuk terus mengembangkan menu dengan ide-
ide unik. Diversifikasi produk dapat menarik pelanggan baru dan
memperluas pangsa pasar.
B. Stabilitas Ekonomi
Mengajukan strategi untuk mengelola ketidakstabilan ekonomi, seperti
penyesuaian harga atau penggunaan bahan alternatif, untuk menjaga
kelangsungan usaha di tengah perubahan kondisi ekonomi.
C. Pemasaran dan Branding
Membantu narasumber dalam merencanakan strategi pemasaran yang
efektif dan membangun citra merek yang kuat. Ini dapat meningkatkan
visibilitas UMKM Bakso di antara mahasiswa dan masyarakat sekitar.
D. Pelatihan Keterampilan Manajerial
Menawarkan pelatihan atau sumber daya untuk meningkatkan
keterampilan manajerial narasumber, terutama dalam hal perencanaan
bisnis, analisis pasar, dan manajemen finansial.
5.2 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa UMKM Bakso ini
telah membangun fondasi yang kuat dan memiliki potensi untuk tumbuh
lebih lanjut. Dengan fokus pada kualitas bahan, strategi bersaing yang
berkelanjutan, dan adaptasi terhadap kondisi pasar, UMKM Bakso telah
berhasil mempertahankan eksistensinya.
Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, rencana pengembangan
menu mencerminkan visi jangka panjang dan semangat inovatif
narasumber. Implementasi saran-saran di atas dapat memberikan dorongan
tambahan untuk meningkatkan kinerja UMKM Bakso.
Kesimpulannya, melalui kolaborasi antara narasumber dan pihak
yang mendukung UMKM lokal, dapat diciptakan lingkungan yang
mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usaha. Dengan langkah-
langkah strategis yang tepat, UMKM Bakso memiliki potensi untuk
menjadi pelaku utama dalam pasar makanan di sekitar Universitas Sumatera
Utara.
14
DAFTAR PUSTAKA
15