Anda di halaman 1dari 6

ETIKA DEMOKRASI

ETIKA DEMOKRASI
• Menghormati hak asasi manusia: Semua individu harus diperlakukan dengan
hormat dan martabat yang sama, dan memiliki hak yang sama dalam sistem
demokrasi.
• Transparansi dan akuntabilitas: Para pemimpin dan lembaga publik harus
bertanggung jawab atas tindakan mereka dan memberikan informasi yang jelas
dan terbuka tentang kebijakan dan tindakan mereka.
• Keadilan: Sistem demokrasi harus memastikan bahwa semua orang memiliki
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan mengambil keputusan yang
mempengaruhi mereka.
• Partisipasi: Masyarakat harus diaktifkan dan diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam proses demokrasi, baik melalui pemilihan umum, kampanye,
atau partisipasi dalam keputusan publik lainnya.
• Kompromi dan kerja sama: Sistem demokrasi harus mendorong kompromi dan
kerja sama antara berbagai kepentingan dan kelompok dalam masyarakat.
• Pemenuhan kebutuhan masyarakat: Sistem demokrasi harus menempatkan
kepentingan masyarakat di atas kepentingan individu atau kelompok tertentu.
• Perlindungan minoritas: Sistem demokrasi harus memastikan bahwa hak-hak
minoritas dilindungi dan dihormati.
• Pengembangan jangka panjang: Sistem demokrasi harus mendorong
pengembangan jangka panjang dan keberlanjutan dalam kebijakan dan tindakan
mereka.
• John Rawls - "A Theory of Justice" (1971) dan "Political Liberalism"
(1993)
John Rawls mengajukan teori keadilan sebagai kesetaraan kesempatan,
yang menempatkan kesetaraan sebagai prinsip dasar dalam sistem
politik dan sosial. Dalam pandangan Rawls, sistem demokrasi harus
diatur oleh prinsip keadilan yang memastikan semua individu memiliki
kesempatan yang sama untuk memperoleh keuntungan dan keadilan
sosial.

• Amartya Sen - "Development as Freedom" (1999)


Amartya Sen menekankan pentingnya kebebasan dalam sistem
demokrasi, dan bahwa tujuan dari pembangunan harus dilihat sebagai
• Jürgen Habermas - "Between Facts and Norms" (1996)
Jürgen Habermas mengusulkan bahwa sistem demokrasi harus
didasarkan pada komunikasi rasional antara warga negara. Dalam
pandangan Habermas, partisipasi politik bukan hanya tentang
memberikan suara, tetapi juga tentang berdiskusi secara terbuka dan
rasional untuk mencapai kesepakatan bersama.

• Charles Taylor - "Sources of the Self" (1989) dan "The Ethics of


Authenticity" (1991)
Charles Taylor menekankan pentingnya pengakuan terhadap
keberagaman budaya dalam sistem demokrasi. Dalam pandangannya,
sistem demokrasi harus mampu menampung dan menghargai berbagai
• Michael Walzer - "Spheres of Justice" (1983)
Michael Walzer mengusulkan bahwa sistem demokrasi harus menjamin kesetaraan
dan keadilan di dalam "sfera-sfera" khusus kehidupan seperti pendidikan, kesehatan,
dan keadilan lingkungan. Walzer juga menekankan pentingnya menghormati
kebebasan dan keanekaragaman individu dalam konteks sosial dan politik.

Anda mungkin juga menyukai