PRO GLOBALISASI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Kewarga Negaraan (PKN)
kelas XII-US
Disusun Oleh:
Daffa Al Khairi
Alifa Safira
Bagas Fahnoor Siagian
Chelsia Annisa Sari Lubis
Fathimah Az Zahra
Raffi Rahmat Ramadhan
Dzaki Aqilah Syah Sebayang
Keisya Azzahra
Lusiana Zhafira B
Rhislin
Novayu Tiara Safitri
M Badillah Rizki Ananda
Naila Lutfiyah Zahra
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “PRO
GLOBALISASI”. Makalah ini penulis susun sebagai salah satu tugas pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarga Negaraan.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan kepada
guru mata pelajaran Pendidikan Kewarga Negaraan (PKN) yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyelesaian makalah ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif dalam memahami adanya fenomena globalisasi yang tidak dapat
dihindari dalam perkembangan dunia saat ini.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi
pembaca. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat menjadi kontribusi kecil dalam upaya
memajukan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan
dunia yang semakin kompleks ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses integrasi dan interkoneksi antara berbagai aspek
kehidupan di seluruh dunia, yang melibatkan pertukaran informasi, ide, budaya, dan ekonomi
(Wahida et al. 2023). Proses ini telah memungkinkan dunia menjadi lebih terhubung dan
saling bergantung satu sama lain dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, teknologi, politik,
dan budaya. Dalam konteks ekonomi, globalisasi mencakup perdagangan internasional,
investasi asing, dan mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja (Djadjuli 2018). Di bidang
teknologi, globalisasi menciptakan konektivitas yang memungkinkan pertukaran informasi
secara cepat dan mudah di seluruh dunia. Sementara itu, aspek politik globalisasi mencakup
kerjasama antar negara dalam menanggulangi masalah bersama seperti perubahan iklim,
keamanan internasional, dan isu-isu kemanusiaan.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi telah mempercepat
percepatan proses globalisasi. Fenomena ini mencakup seluruh aspek penting kehidupan dan
menghadirkan tantangan serta permasalahan baru yang memerlukan solusi untuk
memanfaatkan globalisasi demi kepentingan kehidupan. Istilah "globalisasi" muncul sekitar
dua puluh tahun yang lalu dan baru-baru ini menjadi populer sebagai ideologi baru.
Globalisasi, sebagai sebuah konsep, diterima dengan mudah di seluruh dunia.
Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menjadi ciri khas dari
wacana globalisasi sebagai suatu proses yang mampu mengubah dunia secara fundamental.
Banyak pihak membahas globalisasi, mulai dari para pakar ekonomi hingga penjual iklan.
Dalam konteks globalisasi, terdapat pemahaman tentang kehilangan situasi di mana
pergerakan barang dan jasa antar negara dapat berlangsung secara bebas dan terbuka dalam
perdagangan. Keterbukaan antar negara tidak hanya melibatkan barang dan jasa, tetapi juga
teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya, dan aspek lainnya.
Konsep globalisasi merujuk pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan
kesadaran akan hubungan global. Pandangan ini dapat dimengerti sebagai suatu proses
penyempitan dunia dalam kerangka institusi modernitas dan peningkatan kesadaran dunia
yang dapat dirasakan secara refleksif dari segi budaya. Banyak interpretasi tentang
globalisasi, termasuk pandangan bahwa globalisasi menciptakan dunia seperti perkampungan
kecil atau upaya penyatuan masyarakat dunia dari berbagai aspek.
Globalisasi adalah koneksi global ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang
berkembang dalam berbagai arah di seluruh dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.
Proses globalisasi memiliki dampak signifikan pada individu dan masyarakat di berbagai
belahan dunia, yang dapat disebabkan oleh peristiwa, keputusan, dan kegiatan dari belahan
dunia yang lain. Globalisasi, menurut Pasaribu (2014), diawali oleh kemajuan dalam
teknologi informasi dan komunikasi, yang kemudian memengaruhi sektor-sektor lainnya
seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Contohnya, teknologi internet, parabola, dan TV
memungkinkan orang di seluruh dunia mengakses berita dari tempat lain dengan cepat,
menghasilkan interaksi luas antarmasyarakat dunia yang saling mempengaruhi. Pemuda juga
terpengaruh oleh globalisasi dalam aspek kehidupan sehari-hari, termasuk budaya
berpakaian, gaya rambut, dan lainnya.
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana dampak positif dari globalisasi dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
mendorong perkembangan ekonomi, kemajuan teknologi, dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat di tengah respons negatif beberapa individu terhadap fenomena ini?
2. Bagaimana pola pikir yang mendukung dan memanfaatkan globalisasi dapat diupayakan
sebagai solusi untuk mengatasi pandangan negatif dan menciptakan pemahaman yang
lebih luas tentang manfaat globalisasi?
3. Apa tantangan utama yang dihadapi dalam implementasi pro globalisasi ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Globalisasi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi pendorong utama bagi
upaya pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi. Teknologi, yang secara
etimologis berasal dari kata global yang berarti dunia, memiliki dampak signifikan terhadap
fenomena globalisasi. Globalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses yang membuka ruang
lingkup ke seluruh dunia. Sementara itu definisi globalisasi juga di kemukakan oleh beberapa
ahli. Menurut Macom Water, globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa
pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma
didalam kesadaran orang. Sementara itu, Emanuel Ritcher juga mendefininisikan globalisasi
sebagai jaringan kerja global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya
terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan. Meskipun banyak
yang menyadari manfaat positif globalisasi, seperti kemajuan dalam komunikasi dan peningkatan
kecepatan transportasi, namun perlu diakui bahwa dampak negatif juga tidak dapat diabaikan.
Dalam menyentuh seluruh aspek kehidupan, globalisasi menciptakan tantangan dan
permasalahan baru yang memerlukan pemecahan untuk memanfaatkannya demi kepentingan
kehidupan. Istilah globalisasi sendiri muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu dan baru-baru ini
menjadi ideologi populer dalam lima atau sepuluh tahun terakhir. Meskipun mudah diterima oleh
masyarakat global, wacana mengenai globalisasi sebagai suatu proses ditandai oleh pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu mengubah dunia secara mendasar.
Perkembangan globalisasi awalnya ditandai oleh kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi, yang menjadi pendorong utama dalam pergerakan globalisasi (Wulandari et al.
2022). Dampak kemajuan ini kemudian merambat ke sektor-sektor lain dalam kehidupan,
termasuk politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Sebagai contoh, teknologi internet, parabola, dan
TV memungkinkan akses cepat terhadap berita dari berbagai belahan dunia, menciptakan
interaksi antarmasyarakat dunia yang melibatkan pengaruh saling menyebar, terutama dalam
konteks kebudayaan lokal seperti kebiasaan gotong royong dan solidaritas seperti menjenguk
tetangga yang sakit.
Dampak globalisasi juga terasa dalam kehidupan sehari-hari pemuda, mencakup aspek
budaya berpakaian, gaya rambut, dan lainnya (Muslimin et al. 2022). Meskipun demikian,
penting untuk diakui bahwa sementara globalisasi membawa manfaat signifikan, pemahaman
yang lebih mendalam terhadap dampak positif dan negatifnya diperlukan untuk merancang
pendekatan yang seimbang dan berkelanjutan terhadap fenomena ini.
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Djadjuli, D. (2018). Peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerah. Dinamika: Jurnal
Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 5(2), 8-21.
Gultom, A. F. (2011). Guru Bukan Buruh. Malang: Servaminora.
Indrayani, H. (2012). Penerapan teknologi informasi dalam peningkatan efektivitas, efisiensi dan
produktivitas perusahaan. Jurnal El-Riyasah, 3(1), 48-56.
Lumbaa, Y., & Amin, S. (2023). Pengaruh Budaya Westernisasi pada Generasi Z di Era
Globalisasi. JESD: Journal of Education Social and Development, 2(2), 423-430.
Muslimin, E., Heri, D., & Erihardiana, M. (2022). Kesiapan Merespon terhadap Aspek Negatif
dan Positif Dampak Globalisasi Dalam Pendidikan Islam. As-Syar'i: Jurnal Bimbingan &
Konseling Keluarga, 4(1), 28-36.
Pasaribu, R. B. F. (2014). Manusia Dan Kehidupan Sosial. Rowland_Pasaribu. Staff.
Gunadarma.
Prabowo, O. H., Merthayasa, A., & Saebah, N. (2023). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Manajemen Perubahan pada Kegiatan Bisnis di Era Globalisasi. Syntax Idea, 5(7), 883-
892.
Suneki, S. (2012). Dampak globalisasi terhadap eksistensi budaya daerah. CIVIS: Jurnal Ilmiah
Ilmu Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan, 2(1).
Wahida, K., Uyun, H., & Wintoko, D. K. (2023). Efek Globalisasi Yang Dihadapi Masyarakat
Kontemporer Terhadap Perekonomian. Harmoni: Jurnal Ilmu Komunikasi dan
Sosial, 1(1), 01-12.
Widianti, F. D. (2022). Dampak Globalisasi Di Negara Indonesia. JISP (Jurnal Inovasi Sektor
Publik), 2(1), 73-95.
Winarno, B. (2008). Globalisasi: Peluang atau ancaman bagi Indonesia. Erlangga.
Wulandari, L., Umar, D. D., Septiani, D., Iskandar, H. H., Safina, M., & Haq, V. A. (2022).
Analisis Pengaruh Globalisasi Dan Perkembangan Teknologi Nuklir Terhadap
Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan (Sustainable Environment). Jurnal Bisnis Dan
Manajemen West Science, 1(01), 36-50.